Rina dan Tiyo, dua siswa yang duduk di bangku Sekolah Menengah Atas ternyata sama-sama memiliki perasaan yang sama.
"Kenalkan ini Jasmine, kekasihku" Dengan mudahnya Tiyo berkata seperti itu didepan Rina. kecewa dan marah yang Rina rasakan. dan Tiyo tidak bisa berbuat apapun, dia menerimanya karena perjodohan dari sang Ayah. Dengan meluapkan rasa kecewa dan emosinya, Tiyo mengikuti balap liar dan mengalami kejadian yang mengenaskan.
Sosok seseorang yang tiba-tiba mengaku dirinya sebagai Tiyo pun muncul di hadapan Rina.
Bagaimana sikap Rina? Dan apakah Rina percaya dia adalah Tiyo nya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karina Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Makannya nona anda jangan bermain-main dengan pak Dani. Dan jangan pernah menyakiti tuan muda." Bayu mengatakan itu dan langsung menyusul bos besarnya ke lobby.
"Apa yang aku katakan kepada papa ? Ini semua karena Pram dan Om Dani." Dinda mengamuk dan membuang semua barang yang ada di mejanya.
"Kamu lihat saja Pram. Kamu akan menyesal." Ucap Dinda dengan emosinya.
Roy, Papa dari Dinda meneleponnya. karena Roy sudah mendapat informasi dari sekretaris dan asistennya bahwa Perusahaan Dani telah mencabut 70% saham yang ada di perusahaan ayah Dinda. Dinda malah mengamuk sejadi jadinya. Kurang lebih 1 jam dia meluapkan emosinya Dinda turun menuju lobby dan segera menuju mobillnya. Dia mengendarai mobil dengan kecepatan penuh menuju perusahaan Pram. Dinda melihat Pram turun dengan seorang gadis yang ia yakini adalah sekretarisnya.
Rina langsung menancapkan pedal gas nya dan mengarahkan ke Pram.
"Awas Pram!" Teriak Rina sambil mendorong Pram. Dinda sangat kaget ternyata bukan Pram yang tertabrak melainkan sekretarisnya.
Setelah tau Dinda langsung mengendarai mobilnya, dan dengan perasaan yang sangat gelisah.
"Rin, sayang .. Bangun !" Pram langsung menggendong Rina ke mobilnya dan mengendarai mobilnya menuju Rumah sakit keluarganya. Pram sangat takut terjadi apa apa dengan Rina. Karena insiden tadi membuat Rina terjatuh dan kepala nya terbentur aspal dengan sangat keras sehingga darah yang kepalanya mengalir.
Pram langsung berlari membawa Rina dan membawanya ke IGD.
"Dokter, lakukan yang terbaik untuk calon istri saya. Kalau sampai terjadi apa apa dengan calon istri saya. Akan saya tutup rumah sakit ini." Kata Pram dengan mencengkram kemeja sang dokter.
"Baik Pak Pram akan saya lakukan yang terbaik untuk calon istri anda." Balas sang dokter.
Dokter tersebut bersama beberapa perawat langsung menangani calon istri dari cucu pemilik rumah sakit tersebut.
Saat Rina ditangani oleh dokter di rumah sakit itu. Pram menelepon salah satu teman yang ia sembunyikan yaitu seorang mafia.
"Raka, gue minta bantuan lo. Tolong lo retas cctv yang ada di dekat area perusahaan bokap gue. Gue minta rekaman dimana sebuah mobil yang akan menabrak gue, dan siapa yang mengendarai mobil itu. Gue minta hasilnya secepatnya. Gue tunggu." Pram langsung mematikan ponselnya sebelum seseorang yang di seberang menjawabnya.
Raka adalah sahabat Pram yang ia sembunyikan dari publik. Karena Raka adalah seorang mafia. Pram tidak ingin keluarganya sampai tahu kalau ternyata Pram mempunyai sahabat seorang mafia.
15 menit kemudian....
"Pram gue udah ngirim videonya ke hp lo. Dan lo harus tau yang mengendarai mobil itu adalah mantan calon istri lo yaitu Dinda. Bahkan sekarang gue udah ngelacak dimana Dinda lo bisa kesana." Raka langsung menelepon Pram setelah itu meretas cctv itu. Bukan hal sulit bagi Raka karena dia mempunyai anak buah yang handal dalam meretas apapun.
"Oke, terimakasih Ka. Gue minta beberapa anak buah lo juga kesana." Jawab Pram.
"Ok Pram gue akan kirim beberapa anak buah gue buat ngebantuin lo nangkap rubah licik itu." Setelah mengatakan itu Raka langsung mematikan sambungan teleponnya. Dan mengutus 3 orang anak buah untuk membantu Pram menangkap Dinda.
Akhirnya Pram dan anak buah Raka menuju tempat yang sudah di share oleh Raka. Tempat itu amat sepi. Sehingga Pram dan anak buah Raka dengan mudah menangkap wanita itu.
Pram dan 3 orang lainnya langsung membawa Dinda ke tempat yang jauh dari Kota. Bahkan akses HP dan mobilnya pun sudah di bakar oleh anak buah Raka.
"Pram ? Apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu menyekapku ?" Tanya Dinda kepada Pram.
"Kamu tau apa yang kamu lakukan hah ? Berani beraninya kamu menabrak calon istriku?" Tanya Pram dengan mencengkram leher dinda.
"Sakit Pram, sakit." Pram melepaskan cengkraman tangannya.
"Asal kamu tau Pram, sebenarnya yang ingin aku bunuh adalah kamu. bukan wanita itu. Kamu tau gara gara Papamu yang sok itu. Papaku hampir mengalami kebangkrutan. Dan itu di mulai dari kamu." Dinda meluapkan emosinya dengan melihat Pram yang ada di hadapannya.
"Kamu nyalahin aku, iya ?? Itu semua gara gara kamu. Bukan aku. Kalau kamu gk ngelakuin kesalahan semuanya gk bakal seperti ini. Dan sekarang kamu berani mau ngebunuh aku ? Kamu gk akan bisa? Hahaha. " Pram berkata sambil tertawa dengan sangat keras.
Dinda menjadi takut saat melihat Pram seperti ini.
"Kamu dengar Dinda! Kamu gk akan pernah keluar dari sini. Bahkan sampai mati pun kamu gk akan pernah bisa keluar." Pram mengatakan tepat di telinga Dinda.
"Raka, sekarang wanita ini menjadi hak penuh milik lo. Terserah mau lo apakan jalang ini. Gue gk peduli." Pesan Pram terhadap Raka.
"Pram, bebasin aku dari sini.Pram !!" Teriak Dinda.
Pram menulikan pendengarannya dari teriakan Dinda. Dan pergi dari tempat itu.
Drrt drtt
"Iya halo dok ? ... Terimakasih saya akan segera kesana." Pram mematikan teleponnya. Dan langsung menuju ke rumah sakit.
Kurang lebih 20 menit, Pram telah sampai di rumah sakit itu. Dan langsung menuju ruang perawatan menemui Rina.
"Sayang ? Bagaimana keadaanmu ? Apa kamu baik baik saja ?" Tanya Pram sambil memegang telapak tangan Rina.
