NovelToon NovelToon
Cinta Ceo Posesif

Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Time Travel / Persaingan Mafia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Desfitri

**Karlina/Lina**: Seorang pekerja kantoran yang berdedikasi untuk ibunya yang sakit. Saat mengunjungi ibunya di rumah sakit, Karlina kecelakaan fatal dan meninggal. Rohnya kemudian bertransmigrasi ke tubuh Alia, yang dikenal sebagai Lia, di dalam buku novel romantis yang sedang populer. Karlina memiliki tekad kuat untuk mengubah alur cerita yang mengarah pada kisah tidak bahagia dalam novel tersebut.

**Alia/Lia**: Protagonis utama wanita, siswi SMA yang cerdas dan berbakat. Dia adalah target cinta dari Langit, pacarnya yang memanfaatkannya dan dari Dora, antagonis wanita yang iri padanya. Setelah diselamatkan dari penculikan oleh Levi, Lia jatuh cinta pada pandangan pertama. Perjalanan cintanya dengan Levi penuh dengan rintangan, termasuk pernikahan tidak bahagia dengan Keyla yang dipaksa oleh situasi.

**Levi Nata Samudra**: Protagonis pria, CEO muda yang cerdas dan posesif terhadap Lia. Dia adalah anak dari seorang pemimpin mafia luar negeri, Dafi, dan menemukan dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desfitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 24

**Pagi di Apartemen Levi**

Pagi itu, Lia terbangun lebih awal dan menyiapkan sarapan sederhana untuk dirinya dan Levi. Mereka menikmati pagi yang tenang, duduk di meja makan, mengobrol tentang rencana mereka untuk hari itu.

"Kamu punya jadwal apa hari ini?" tanya Lia, menyendok yogurt ke dalam mangkuknya.

Levi, yang sedang membaca koran, menatap Lia dengan mata lembut. "Ada beberapa pertemuan dengan tim, dan aku harus meninjau ulang laporan keuangan. Sepertinya akan menjadi hari yang sibuk."

Lia mengangguk. "Aku ada kuliah dan harus mengerjakan proyek kelompok. Kita sudah hampir selesai, jadi mungkin aku akan pulang agak terlambat."

Levi tersenyum, meraih tangan Lia. "Jangan terlalu memaksakan diri. Jika butuh bantuan, kamu bisa meneleponku."

Lia tersenyum hangat, merasakan kenyamanan dari perhatian Levi. "Aku akan. Terima kasih, Levi."

**Di Kampus Universitas Harapan**

Di kampus, Lia dan teman-temannya berkumpul di ruang kerja untuk menyelesaikan presentasi proyek mereka. Abi, yang bertanggung jawab untuk presentasi visual, menyiapkan slide terakhir dengan bantuan Rina.

"Lia, apa kamu bisa memeriksa statistik yang kita masukkan? Pastikan semuanya benar sebelum kita finalisasi," kata Rina, menyerahkan laptop kepada Lia.

Lia mengangguk dan mulai memeriksa angka-angka di slide. "Semua terlihat baik. Pastikan kita memiliki salinan cadangan jika terjadi sesuatu."

Abi, yang tampak lebih tenang setelah kejadian dengan ayahnya, mengangguk setuju. "Aku sudah menyimpannya di beberapa tempat. Kita siap untuk presentasi besok."

Mereka menyelesaikan tugas mereka dengan perasaan lega dan antusias untuk menghadapi hari besar besok.

**Sore di Kantor Nata Samudra Corp**

Di kantor, Levi memimpin pertemuan dengan timnya, membahas hasil dari audit keuangan dan strategi bisnis baru. Saat mereka mendiskusikan laporan, Levi merasa ada yang tidak beres dengan beberapa angka di dokumen tersebut.

"Sepertinya ada kesalahan di sini," kata Levi, menunjuk pada tabel yang menunjukkan lonjakan biaya yang tidak wajar.

Ervin, yang duduk di sebelah Levi, memperhatikan tabel tersebut. "Kita harus menyelidikinya lebih lanjut. Mungkin ada kesalahan entri atau, yang lebih buruk, ada manipulasi data."

Levi mengangguk setuju. "Aku ingin ini diperiksa dengan seksama. Jika ada yang mencurigakan, kita harus mengambil tindakan segera."

**Malam di Apartemen Levi**

Malam itu, setelah kembali ke apartemen, Levi merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Dia memutuskan untuk berbicara dengan Lia, yang sedang duduk di sofa sambil membaca buku.

"Lia, aku merasa ada yang aneh dengan laporan keuangan perusahaan. Ada beberapa angka yang tidak masuk akal," kata Levi, duduk di sebelah Lia.

Lia menutup bukunya dan menatap Levi dengan penuh perhatian. "Apa kamu sudah menyelidikinya lebih lanjut?"

Levi menghela napas, tampak cemas. "Kami sedang dalam proses. Tapi aku merasa ini bisa menjadi masalah yang serius."

Lia meraih tangan Levi, meremasnya lembut. "Aku yakin kamu dan timmu bisa menyelesaikannya. Kamu selalu tahu apa yang harus dilakukan."

Levi tersenyum, merasakan ketenangan dari kata-kata Lia. "Terima kasih, Lia. Dukunganmu selalu berarti banyak bagiku."

**Di Luar Rumah Sakit**

Sementara itu, Abi sedang mengunjungi ayahnya di rumah sakit. Ayahnya masih dalam proses pemulihan, tetapi kondisinya sudah stabil. Abi duduk di samping tempat tidur, menggenggam tangan ayahnya.

"Aku senang melihatmu semakin kuat, Ayah," kata Abi dengan suara pelan.

Ayahnya tersenyum lemah. "Terima kasih, Nak. Kamu sudah sangat baik merawatku. Jangan khawatirkan aku terlalu banyak. Fokuslah pada kuliahmu."

Abi mengangguk, merasa lega melihat ayahnya dalam kondisi yang lebih baik. "Aku akan, Ayah. Aku hanya ingin kamu cepat sembuh dan kembali ke rumah."

**Malam di Rumah Dafi**

Di rumah Dafi, suasana tegang karena Dafi baru saja menerima kabar dari Levi tentang masalah keuangan perusahaan. Dia duduk di ruang kerjanya, memikirkan langkah-langkah yang harus diambil.

Azura masuk ke ruang kerja, membawa secangkir teh. "Apa yang terjadi, Dafi? Kamu terlihat sangat cemas."

Dafi menghela napas panjang, mengambil teh dari Azura. "Levi menemukan beberapa kejanggalan dalam laporan keuangan. Ini bisa menjadi masalah besar."

Azura duduk di sebelah Dafi, menatapnya dengan penuh perhatian. "Kita harus percaya bahwa Levi bisa menangani ini. Dia selalu punya solusi untuk setiap masalah."

Dafi mengangguk, mencoba menenangkan diri. "Kamu benar. Aku hanya khawatir ini akan berdampak pada seluruh perusahaan."

**Pagi Berikutnya di Kampus Universitas Harapan**

Pagi berikutnya, Lia dan teman-temannya bersiap untuk presentasi proyek mereka. Mereka memasuki ruang presentasi dengan penuh keyakinan, siap untuk menunjukkan hasil kerja keras mereka.

Rina memulai presentasi dengan pengantar yang kuat, diikuti oleh Abi yang memaparkan data dan analisis. Lia menyampaikan bagian kesimpulan dengan penuh percaya diri, menarik perhatian seluruh ruangan.

Ketika presentasi selesai, dosen mereka, Pak Hasan, memberikan tepuk tangan. "Kerja yang sangat baik, tim. Analisis kalian mendalam dan presentasinya sangat jelas."

Lia, Abi, dan Rina merasa lega dan senang dengan tanggapan positif tersebut. Mereka keluar dari ruang presentasi dengan perasaan puas, mengetahui bahwa kerja keras mereka terbayar.

**Siang di Kantor Nata Samudra Corp**

Di kantor, Levi menerima kabar dari tim audit bahwa mereka telah menemukan penyebab kejanggalan dalam laporan keuangan. Ternyata, ada seorang staf yang memanipulasi data untuk keuntungan pribadi.

Levi dan Ervin segera memanggil staf tersebut untuk interogasi. Staf itu mengakui perbuatannya dan menyatakan penyesalannya.

Levi menghela napas lega setelah mendengar pengakuan tersebut. "Kamu akan dikenakan tindakan disipliner dan kasus ini akan diserahkan ke pihak berwenang."

Ervin menambahkan, "Kami juga akan memperbaiki sistem pengawasan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan."

Setelah interogasi, Levi merasa beban di pundaknya berkurang. Dia tahu bahwa masalah ini telah ditangani dengan baik dan bisa fokus pada rencana bisnis ke depan.

**Sore di Taman Kota**

Sore itu, Lia dan Levi memutuskan untuk bertemu di taman kota, menikmati waktu luang setelah hari yang melelahkan. Mereka duduk di bangku taman, berbicara tentang apa yang telah mereka lalui.

"Aku senang masalah keuangan perusahaan sudah bisa diatasi," kata Lia, memegang tangan Levi dengan lembut.

Levi mengangguk, merasakan ketenangan dari kata-kata Lia. "Aku juga. Aku tidak bisa melakukannya tanpa dukunganmu."

Lia tersenyum, merasakan kebahagiaan dari kedekatan mereka. "Kita selalu bisa mengandalkan satu sama lain, Levi. Itu yang membuat kita kuat."

Levi merasakan kehangatan dalam hatinya, mengetahui bahwa mereka siap menghadapi segala tantangan bersama. "Aku mencintaimu, Lia."

Lia menatap Levi dengan tatapan penuh cinta. "Aku juga mencintaimu, Levi. Selalu."

Mereka menikmati sisa sore itu dengan perasaan tenang dan bahagia, mengetahui bahwa apa pun yang datang, mereka akan melewatinya bersama-sama.

---

bersambung_-

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Gua setia nungguin update lo, thor! jangan bikin gua kecewa 😤
♥\†JOCY†/♥
Bikin susah move-on, semoga cepat update lagi ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!