NovelToon NovelToon
Duo Joker

Duo Joker

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Percintaan Konglomerat
Popularitas:316.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dipa dan Gilang membuat resah tetua di keluarganya, karena sampai sekarang masih berstatus jomblo. Mereka pun berinisiatif untuk mencarikan jodoh yang tepat untuk keduanya.

Ternyata perjalanan mencarikan jodoh untuk kedua pria itu tidak semudah membalik telapak tangan.Butuh trik khusus dan rencana matang agar keduanya bisa mendapatkan jodoh sesuai keinginan masing-masing.

Seperti apakah jodoh yang akan menjadi pendamping hidup mereka? Sanggupkah calon jodoh mereka menghadapi tingkah keduanya yang ajaib dan terkadang membuat malu sampai ke ubun-ubun?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kencan 24 Jam, Batal!

Puas berjalan-jalan dan menikmati keindahan pantai Pandawa, Keira mengajak anggota turnya untuk melaksanakan shalat dzuhur di mushola yang ada di sekitar pantai Pandawa. Dia juga memesan tempat makan siang untuk mereka. Dikarenakan semua anggota turnya beragama Islam, wanita harus berhati-hati memilih tempat makan. Pilihannya jatuh pada warung muslim Banyuwangi yang letaknya tidak jauh dari pantai Pandawa.

Sebelumnya Keira menanyakan pada semua anggota turnya apakah mau mencicipi makanan nusantara. Ternyata apa yang ditanyakannya mendapat sambutan baik dari semuanya. Ketika mereka tiba di sana, semua meja sudah disiapkan, berikut dengan makanannya.

Dipa duduk bersama Keira, Poonam dan Kajol di satu meja. Poonam diminta mencoba menu nasi campur bersama dengan Kajol. Selain itu, mereka juga dipesankan temulawak untuk minumannya. Ternyata baik Poonam atau Kajol menyukai minuman tradisional ini. Di tengah acara makannya, Poonam meminta Dipa untuk menyuapinya. Tak ingin mengecewakan wanita itu, Dipa pun menurutinya saja.

Usai makan siang, Poonam berpamitan ke toilet. Tiba-tiba saja perutnya sakit. Mungkin nasi campur yang dimakannya terlalu pedas karena wanita itu meminta cukup banyak sambal. Saat Poonam tidak ada bersama mereka, Kajol mengajak Dipa bicara mengenai Poonam. Dia meminta Keira sebagai penerjemah.

“Aku harap kamu tidak merasa marah atau kesal pada Poonam,” ujar Kajol yang langsung diterjemahkan oleh Keira.

“Tidak apa-apa. Poonam adalah orang yang baik. Tapi kenapa kalian datang berdua saja? Apa anak dan suami kalian tidak ikut?”

“Suami dan anakku tidak ikut. Aku mengikuti tur ini khusus untuk menemani Poonam.”

Kajol menarik nafas panjang ketika mengingat kembali kisah menyedihkan sahabatnya itu. Poonam berasal dari Mumbai dan Kajol berasal dari Jaipur. Keduanya sama-sama mendapatkan suami dari negara Pakistan. Mereka awalnya tidak saling mengenal, namun karena rumah mereka berdekatan, akhirnya mereka berteman dekat karena sama-sama dari India. Dia pun mulai menceritakan kisah hidup Poonam.

“Suami Poonam meninggal sepuluh tahun yang lalu karena sakit. Setelah suaminya meninggal, dia hanya tinggal dengan Zubair, anak tunggalnya. Hubungan keduanya sangat dekat, Zubair atau Zubi sangat menyayangi Poonam. Dia sudah memiliki kekasih dan kekasihnya itu juga sangat menyayangi Poonam.”

Kajol menyesap es kelapa muda yang dipesannya lebih dulu. Tiba-tiba saja tenggorokannya terasa kering saat menceritakan kisah hidup Poonam yang menyedihkan. Sementara Dipa dan Keira masih menunggu dengan sabar.

“Enam bulan sebelum Zubi menikah, dia mengajak Poonam berlibur. Untuk menyenangkan mamanya, dia mengajak Poonam berlibur di Lembah Jhelum di Azad, Kashmir. Mereka pergi mengendarai mobil. Namun di perjalanan, mereka mengalami kecelakaan. Ada bus yang tiba-tiba menyalip dan melenceng ke jalur mereka. Untuk menghindari tabrakan, Zubi membanting stir, namun dia tidak bisa mengendalikan mobil hingga menabrak pembatas dan jatuh ke jurang. Zubi melindungi Poonam dari benturan, namun dia sendiri tidak bisa melindungi kepalanya yang terkena benturan kaca. Pertolongan datang terlambat karena medan cukup sulit, Zubi meninggal di pangkuan Poonam.”

Keira menghapus genangan air di sudut matanya. Mendengar kisah Poonam, dia tidak bisa menahan kesedihannya. Suaranya juga terdengar serak ketika menerjemahkan apa yang dikatakan Kajol. Dipa mengambilkan tisu untuk wanita itu.

“Setelah kecelakaan itu, selama setahun Poonam menutup diri. Dia lebih banyak diam di rumah dan tidak mau bersosialisasi. Kekasih Zubi sering datang untuk menghiburnya. Bersama-sama mereka menyembuhkan luka kehilangan orang yang dicintai. Dua tahun setelah kepergian Zubi, keadaan Poonam mulai membaik. Dia ikut mengantarkan kekasih Zubi menikah dengan lelaki lain. Aku sering mengajaknya berlibur untuk menghiburnya, tapi Poonam selalu menolak. Dia masih trauma melakukan perjalanan jauh. Tapi dengan sabar, aku, anakku dan suamiku mencoba menghiburnya dan keadaannya semakin membaik seperti yang kamu lihat sekarang.”

“Sudah berapa lama Zubi meninggal?”

“Sudah lima tahun. Saat meninggal, dia seusia denganmu. Karenanya setiap melihat pria muda yang masih lajang sepertimu, dia selalu teringat pada Zubi. Dia selalu ingin dekat dengan pria yang di matanya adalah pengganti Zubi. Sikap riang dan genitnya hanya untuk menutupi perasaan sedih dan rindunya pada sang anak. Kamu tahu kenapa Poonam senang sekali memeluk lenganmu dan memintamu menyuapinya?”

Butuh cukup waktu bagi Keira untuk menerjemahkan apa yang dikatakan Kajol. Hati wanita itu terus diliputi kesedihan ketika mendengar kisah Poonam. Kepala Dipa menggeleng ketika akhirnya dia mengerti apa yang ditanyakan Kajol padanya.

“Semasa hidup, Zubi selalu memeluk lengan Poonam ketika sedang berjalan. Dan dia juga sering menyuapi Poonam. Sejak ditinggal suaminya, Poonam kehilangan selera makan. Karenanya Zubi selalu menyuapinya.”

Mendengar kisah Poonam ada kesedihan yang dirasakan Dipa. Dia jadi menyesal sudah sering merutuki wanita itu yang selalu mendominasi dirinya. Airmata Keira pun tidak bisa ditahan lagi setelah Poonam menyelesaikan ceritanya. Bertepatan dengan itu, Poonam kembali dari toilet.

“Apa sudah baikan?” tanya Kajol.

“Sudah.”

“Syukurlah, aku takut kalau kamu sakit.”

“Tenang saja. Aku tidak apa-apa. Apa kamu merindukanku, sayang?”

Poonam memeluk lengan Dipa seraya menyandarkan kepala di lengannya. Jika sebelumnya Dipa selalu merasa risih, tidak sekarang. Dia membiarkan saja Poonam bermanja padanya.

“Kalau perutmu tidak sakit lagi, ayo kita lanjutkan perjalanan,” ajak Keira.

“Kita kemana sekarang?”

“Kita ke Garuda Wisnu Kencana.”

Keira membayar dulu semua pesanan lalu mengajak semua anggota turnya menuju bus yang mereka tumpangi tadi. Mereka akan melanjutkan perjalanan wisata dengan mengunjungi GWK atau Garuda Wisnu Kencana. GWK adalah taman budaya yang memiliki ikon patung Wisnu yang tengah menunggangi burung garuda. Pembuatan patung ini sendiri memakan waktu 28 tahun.

Patung Garuda Wisnu Kencana adalah ikon taman budaya ini. Dan sejak dibuka sampai sekarang, mampu menyedot banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri. Jika mengunjungi Bali, belum afdol rasanya jika tidak mengunjungi GWK. Selain menikmati pemandangan di sini, para pengunjung juga bisa menikmati pertunjukkan seni yang diselenggarakan di sini. Seperti pertunjukkan Tari Bali, Tari Barong dan Keris, Instrumen Rindik, Balet Garuda Wisnu, Parade Bali, Joged Bumbung, Parade Kecak dan Tari Kecak.

Mereka akan menghabiskan waktu cukup lama di GWK karena akan menonton pertunjukkan Parade Kecak dan Tari kecak menjelang sore hari nanti. Dipa masih setia menemani Poonam berjalan-jalan. Jika tadi Poonam yang memeluk lengannya, kini gantian Dipa yang memeluk lengan wanita itu. Dia juga meminta Poonam bergaya di depan patung Wisnu Kencana. Setelah mengambil beberapa gambar, Poonam mendekati Dipa.

“Sepertinya waktu kencan kita cukup untuk hari ini. Sudah tujuh jam kamu menemaniku. Ditambah kemarin tiga jam, total sudah sepuluh jam. Aku tidak mau menghabiskan waktu kencanku di Bali saja. Aku juga ingin kencan denganmu di Lombok juga.”

“Perjanjian kencan 24 jam, batal,” ujar Dipa sambil tersenyum.

“Kenapa? Apa aku menyusahkanmu?” tanya Poonam dengan wajah terkejut.

“Tidak. Mulai hari ini sampai hari terakhir kita di Lombok, aku akan terus menjadi teman kencanmu. Bagaimana?”

“Kamu serius?” tanya Poonam dengan wajah berbinar.

“Tentu saja.”

“Apa kamu tidak risih denganku?”

“Tidak. Sejak awal aku sudah menganggapmu seperti mamaku sendiri. Usiamu dan mamaku hampir sepantar. Dan kamu juga bisa menganggapku sebagai anakmu.”

“Benarkah?”

Poonam memandangi Dipa dengan berkaca-kaca. Tiba-tiba saja sosok Dipa berubah menjadi Zubair di matanya, anak yang sangat dirindukannya. Tangan Poonam bergerak mengusap pipi Dipa. Buliran bening yang sedari tadi menggenangi kedua matanya jatuh begitu saja. Dipa mengusap buliran bening di wajah Poonam lalu memeluk wanita itu.

“Aku sudah mendengar tentang Zubi. Aku turut berduka cita. Anggap saja aku sebagai Zubi. Selama di Bali dan Lombok aku adalah Zubimu.”

Tangis Poonam tidak bisa ditahan lagi. Wanita itu menangis dalam pelukan Dipa. Dengan lembut Dipa mengusap punggung Poonam. Keira yang berada tak jauh dari mereka hanya mampu memandangi tanpa dapat mengatakan apa pun. Dia ikut terharu melihat pemandangan di dekatnya. Dalam hatinya dia memuji Dipa yang begitu peduli pada Poonam. Padahal dia baru mengenal wanita itu.

🌵🌵🌵

Keesokan harinya, usai sarapan, semua anggota tur sudah bersiap untuk melakukan perjalanan. Kali ini mereka akan menuju Danau Bedugul. Selain ke Bedugul, mereka juga akan mengunjungi Danau Tamblingan dan Danau Buyan. Acara tur akan ditutup dengan menyaksikan sunset di Tanah Lot.

Keira berdiri di dekat bis. Dia menghitung kembali anggota turnya yang sedang menaiki bis. Dipa masih berdiri di sampingnya. Setelah semua naik, Keira mempersilakan Dipa dan Poonam untuk naik. Langkah Dipa yang menaiki tangga bus terhenti ketika seseorang memanggil Keira.

“Keira..”

🌵🌵🌵

Siapa tuh🙈

1
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
🤣🤣🤣🤦‍♀️
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wkwkwk..nah bener kann jadi sekretarisnya Gilang...hahahaa
seruuu nih 🥰🥰🥰
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
ehh..ehh jangan2 jadi sekretarisnya Gilang nih 😁
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
galak bener nih, emma...🤦‍♀️
⏤͟͟͞R•Dḕɛ 🌸
wkwkww sabaar Bi..jangan cemburu
itu sepupunya kok yg mau didekatin sama Gilang😁
Paula Abdul
wakakakakakak.....
mulai dikerjain gantian nih Gilang 😂😂😂
choowie
😂😂😂😂😂
choowie
syukurlah kalau kamu sadar nan😂😂😂
Anie Jung
Benar-benar kepedean si Gilang ,kapok luh kena potong gaji.🤣🤣
Anie Jung
Saatnya Emma balas dendam sama Gilang .🤣🤣
Anie Jung
PD benar Gilang mengakui Emma Calon dia.🤣👏
Anie Jung
Emma di lawan, ya kalah lah loh Bagus 👊👊🤣🤣
Anie Jung
Namanya Bagus tapi kelakuannya sungguh tak bagus.🤦
Lela
si emma kyany msih dendam sam gilang msih mau bikin huru hara😂😂😂
Dwi MaRITA
gegara ke PD an, gaji dipotong.... duh, kasihan beud... gilang² 😛🤪😜😝🤣🤣🤣

widih ... kemampuan Sam mang gak Isa diragukan lagi.... sikap & sifat ketegasannya = pakdhé Kenzie..🤭✌🏻🫰🏻

wah ,.. Emma dah mulai usil nih.... 🫰🫰🏻✌🏻
Raffasya@aimaria1203
🤣🤣 c emma bener2 ya gedeg bngt kaya’y ama c gilang
Nora♡~
lanjut... ke bab2 seterusnya...
geraldena
nice
Oky Uchy
ada pribahasa kak buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ya ini nih si gilang jdi duplikatnya kenan🤣 ngakaakkkk wee🤣🤣🤣🤣
Jayanti Saputri
ngakak di part terakhir..... dr mesih muda jadi bocah ingusan 😅😅😅
ngebayangin waktu Gilang nanya sambil bisik ke si Emma ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!