Tang Han terlahir dengan fisik yang lemah sehingga tidak dapat berkutivasi namum keluarga nya tidak menyerah begitu saja, mereka selalu berusaha mencari obat serta menyemangatinya suatu saat pasti akan menjadi pendekar yang tangguh.
dengan dukungan dan semangat yang diberikan dari keluarganya membuat Tang Han menjadi seorang yang pantang menyerah tidak ingin mengecewakan ayah ibu serta kedua saudarnya sesulit apapun jalan yang ia tempuh maka ia akan tetap menempuhnya demi melindungi orang orang yang ia cintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pratamakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXIV Energi Kehidupan
Ruyi yang melihat serangan tiga naga petir bersatu, tiba tiba menghantam Tanghan, tersentak pucat,! apalagi melihat kakak Han nya seperti tak siap menerima serangan mendadak itu, jatuh dengan sangat cepat kebawah dengan tubuh penuh luka, segera Ruyi melesat hendak menahan agar Tanghan tidak terus terjatuh kebawah.
Tapi ketika Ruyi menyentuh tubuh Tanghan dia terkena serangan balik kejut, membuat Ruyi pun ikut terpental kebawah bersama Tanghan membentur tanah, benturan itu sangat dahsyat hingga membentuk kawah yang luar biasa besar dengan tubuh Ruyi sebagai tumpuan bagi tubuh Tanghan
Mengalami kejadian seperti ini Tanghan merasa sangat tidak enak hati kepada Ruyi, seakan dirinya sengaja mengambil kesempatan atas dirinya, segera dia bangkit dan memapah Ruyi untuk bangkit, tapi tindakannya malah membuat Ruyi tersengat dan menarik Tanghan tanpa sengaja
Bruukkk..
Tanghan malah terjatuh tepat dihadapan Ruyi dan bibir mereka saling berbenturan, momen itu membuat mereka berdua menjadi malu, tapi anehnya petir petir yang mengamuk di sekitar tubuh Tanghan menjadi stabil dan reda, tingkatan ranahnya pun meningkat dari ranah alam langit awal ke ranah alam langit menengah.
Tanghan mengutuk petir terakhir yang tiba tiba datang tanpa diundang.
Sebenarnya petir itu terpaksa harus kembali datang karna sewaktu Tanghan menyerap esensi dari ketiga naga petir, dia merasakan terobosan ke Ranah Alam langit, walau tubuhnya penuh luka karna dihantam tiga naga petir bersatu, sebenarnya Tanghan tidak apa apa, malah merasa senang karna energi yang besar masuk kedalam dirinya.
Sekarang dia merasa bersalah karena membuat Ruyi malah terluka, akibat dia tidak menahan serangan anugrah petir langit surgawi yang datang secara tiba tiba itu dengan sekuat tenaga, sebenarnya walaupun terluka tubuhnya mampu memperbaiki luka lukanya sendiri walaupun sangat lambat.
" Aku harus bisa membuka semua segel dari master agar bisa melindungi orang orang yang kusayang dengan benar" ucap Tanghan dalam hatinya
Perasaan bersalah Tanghan makin besar, dia malah membiarkan dirinya terjatuh akibat serangan petir surgawi itu, dengan menikmati sensasi sakitnya, dia melakukan itu untuk melatih tubuh fisik serta kecepatan penyembuhannya agar semakin membaik lagi, dia mengganggap ini juga bagian dari pelatihan dan pembelajarannya.
" Maaf kan kakak Han adik Mei" ucap Tanghan dengan muka yang sudah sangat memerah, malu tapi ada perasaan nyaman yang aneh dalam dirinya
Ruyi pun sama wajahnya sudah seperti buah stroberi dia malu dan tidak menyalahkan Tanghan akan hal itu
" Bukan salah kakak Han, Ruyi yang salah" sambil mengusap sedikit darah yang keluar dari selah bibir manisnya
Segera dia berdiri memobilisasi kekuatannya dan aura hijau cerah bernuansa keemasan menyebar ke seluruh tempat itu tiba-tiba tempat itu pulih seperti sedia kala, tanah yang berlubang besar pun kembali seperti semula dia tersenyum lalu tumbang, sebelum menyentuh tanah Tanghan dengan sigap menangkapnya.
......................
Sementara itu di luar hutan kota sebelum Tanghan terjatuh akibat petir terakhir yang tiba tiba menghantam tubuhnya.
Tangsan yang sejak tadi memperhatikan raksasa biru berwujud tanghan muncul di langit menebas tiga naga petir, tau itu adalah adiknya yang sedang menjalani ujian langit petir surgawi itu.
" Adik han menggunakan jurus ketujuh warisan keluarga tang inti jiwa naga langit bersatu" ucap Tangsan dalam hatinya mengagumi adiknya yang begitu sempurna menggunakan jurus tersebut sedangkan dirinya masih belum bisa menggunakan jurus itu.
Pemimpin kota xu dan semua orang yang berada di kota Xu terkejut melihat raksasa biru berbentuk Tanghan bersayap, yang terbentuk dari aura panas api biru, beberapa mereka langsung mengenali itu sebagai sosok Tang Zu ayah dari Tanghan, tapi mereka tidak begitu yakin karena wajahnya lebih muda, tapi mereka juga tau itu bukan Tangbaa bahkan raja xu sendiri di kerajaannya melihat sosok raksasa aura biru bersayap tersebut dari dalam kerajaannya, meraka merasa Tang Zu sedang menerobos ke ranah abadi.
Begitu melihat serangan terakhir yang jauh lebih ganas dan tiba-tiba mereka semua terkejut dan merasa Tang Zu putra Tang Wu ayah Tanghan ini gagal dalam ujian kenaikannya, dan malah mendapat hukuman langit. Karena disebabkan kekuatannya yang amat sangat menentang langit maka dari itu ia mendapat hukuman langit pikir mereka semua.
" Sangat di sayangkan kita gagal mendapatkan seorang sosok yang berada di ranah abadi, ini merupakan kerugian bagi kerajaan xu" ucap Raja Xu merasa sedikit kecewa dengan kegagalan Tang Zu mendapat anugrah ujian petir langit surgawi.
" kemungkinan dia akan mengalami kemunduran tingkatan, bahkan mungkin turun ranah" ucap Jendral pengawal pribadi raja xu.
Raja xu merasa sedikit kecewa, tapi dia juga tidak bisa berdiam diri karna salah satu wakil pelindung kerajaan xu nya mengalami kegagalan dalam proses kenaikan ranah.
Segera dia menugaskan bawahannya membawa alkemis kerajaan tingkat empat, dia adalah alkemis tertinggi satu satunya di kerajaan xu, untuk datang ke keluarga tang dia menduga pasti Tang Zu akan kembali ke mansion keluarga tang setelah mengalami kegagalan tersebut.
Raja xu berinisiatif memberikan pengobatan terbaik dan dia menyerahkan pil biasa pemulihan tingkat tinggi dan pil jiwa tingkat tinggi, dan segera menyuruh salah satu jendral terkuatnya untuk mengawal alkemis kenegaraan kerajaan xu, dia melakukan itu untuk menarik simpati dari keluarga tang.
Sementara Tangsan yang sudah memastikan bahwa itu adalah Tanghan, melihat kejadian adik nya mendapat hukuman langit, seketika pucat pasi dan segera melesat kedalam hutan di ikuti oleh kedua pengawalnya serta yang lainnya.
Tapi begitu mereka baru beberapa langkah memasuki hutan kota yang sudah pora poranda akibat ujian langit petir surgawi, mereka melihat aura hijau keemasan menyelimuti hutan kota, merek semua tertegun melihat itu, seketika pohon pohon besar dan kecil yang hancur kembali tumbuh dan semakin rimbun seperti semula, hewan hewan disekitar tempat itu yang mati, kembali hidup, mereka merasakan perasaan segar dilewati aura hijau itu.
" Ini energi kehidupan yang luar biasa" ucap semua orang yang berada di sana.
Tangsan segera melesat dengan sangat cepat masuk lebih dalam dia tidak mau menunda waktu, takut terjadi hal lebih buruk kepada adiknya, tiba tiba dia berhenti dan sedikit terkejut melihat di depan adiknya tengah menggendong seorang wanita yang sangat cantik sekali seperti seorang dewi, dia melihat adiknya tidak mengalami cidera sedikitpun, malah kini dia tengah asik menggendong sosok dewi yang sangat cantik kulitnya putih bersih memancarkan aura yang mengagumkan hiasan di kepalanya juga sangat indah ke dalam pangkuannya pikir Tangsan, dan anehnya dia tetap tidak bisa merasakan aura apapun dari adiknya
" Adik han kamu tidak apa apa!?, kenapa dengan dewi ini?" tanya Tangsan kepada adiknya dengan penuh selidik dan memperhatikan setiap detail tubuh adiknya serta dewi dalam pangkuannya seketika dia terkejut.
" Adik han ini, adik ipar Ruyi!?" ucap Tangsan kembali bertanya melihat ke arah dewi yang begitu dia perhatikan mirip sekali Ruyi didalam pangkuan Tanghan
" ia seperti yang kakak kedua lihat" jawab Tanghan
" Ada apa dengan adik ipar Yi" tanya Tangsan kembali
" Dia tidak apa apa kak San, adik Ruyi hanya sedikit kelelahan! Dia kehabisan energi karna menolongku" ucap Tanghan dengan perasaan bersalah, sambil menatap Ruyi dalam dalam di pangkuannya
" Adik sebaiknya kita segera pergi dari sini" ucap Tangsan, dia tidak ingin adiknya direpotkan oleh mereka yang datang ingin melihat dengan pasti siapa yang menurut mereka gagal dalam ujian langit petir surgawi yang begitu mengerikan serta para petinggi kerajaan xu yang akan datang.
" Baiklah kakak San, kita bertemu di penginapan!" balas Tanghan, dengan segera dia melesat menghilang dari hadapan Tangsan
" Adik han, memang sesuatu" Tangsan terkejut melihat kecepatan adiknya, dia bangga dengan adiknya tersebut dari yang dulu nya lemah kini menjelma menjadi kuat bahkan dia tidak tau di ranah apa adiknya sekarang.
Dia segera mengirim gelombang transmisi pikiran ke Mujian dan Muren agar kembali ke penginapan bulan sabit, serta meminta mereka turut membawa Wenwen dan Xanxan bersama mereka dan beri tau kepada mereka berdua bahwa tuan muda mereka telah kembali ke penginapan.
.........>>>
