Kekasih Hasil Paksaan

Elvina dan Kaisar baru saja selesai menonton film. Mereka berdua sangat puas dan senang karena film yang mereka lihat sangat bagus. Apalagi Kaisar nampak bahagia melihat Elvina yang senang.

"Yang, filmnya sumpah keren abis, gue baru tau lo ternyata seasyik itu nonton film action. Keren banget efek animasinya. Kayaknya nonton berulang kali juga ga akan bosen," cerita Elvina

"Siapa dulu dong yang pilih filmnya, dari pada tadi lo malah pengen nonton film horror, yang ada malah gue yang menang banyak, hehehehe," ucap Kaisar.

"Menang banyak gimana maksudnya?" tanya Elvina

"Ya kan lo pasti bakalan ketakutan dan lo peluk-peluk gue, hehehe ia ga?" jawab Kaisar.

"Huu dasar itu sih namanya mencari kesempatan dalam kesempitan. Dasar modus," balas Elvina

"Sekarang kita mau kemana lagi," tanya Kaisar.

"Mmmmm.... Kemana ya? Pengen jalan-jalan lagi boleh ga, liat-liat aja gitu," ajak Elvina

"Oke deh, apa sih yang ga buat My lovely," gombal Kaisar.

Elvina lalu menggandeng tangan Kaisar dan mengajaknya berkeliling mall. Beberapa toko baju dan sepatu dilewati nya begitu saja, namun ketika melewati sebuah toko tas bermerek Elvina pun seolah tersihir untuk memasuki toko tersebut.

Matanya begitu berbinar melihat model tas Shanel terbaru. Modelnya sangat fashionable dan anak muda banget, tidak terlihat glamor namun elegan. Cocok untuk remaja seperti Elvina.

Elvina mulai meraba permukaan tas tersebut, begitu mengkilat dan indah dipandang mata. Elvina yang ingin mengetahui berapa harga tas tersebut melihat price tag yang tergantung.

"Rp. 8.750.000, " gumam Elvina.

Dia lalu mengeluarkan handphonenya dan melihat aplikasi m-banking yang terpasang di dalamnya. Ternyata jumlah uang di dalam saldo rekeningnya hanya tersisa 5 juta itu pun merupakan uang jajannya untuk bulan ini.

Dengan lesu Elvina menyimpan kembali handphonenya di dalam tas kemudian meletakkan tas yang sempat dia pegang dan inginkan tersebut.

"Yuk bebh, kita keluar," ajak Elvina

"Loh Sayang nggak jadi beli tasnya, itu bagus loh dan cocok buat kamu," tanya Kaisar.

"Mmmmmmmm.... Nggak dulu deh nanti aja kapan-kapan, " jawab Elvina.

"Nanti keburu habis loh,"ucap Kaisar

"Iya nggak apa-apa, lagian tas aku banyak di rumah dan ini yang aku bawa sekarang juga masih bagus kok, Sayang uangnya kalau dihambur-hamburkan untuk beli tas yang sebenarnya nggak butuh-butuh amat," jawab Elvina

Tak lama kemudian seorang pegawai toko menghampiri Elvina dan Kaisar.

"Halo, Kak ada yang bisa saya bantu?" tanya Pegawai tersebut

"Oh, nggak kak. Kita hanya ingin lihat-lihat dulu," jawab Elvina.

"Oh iya Kak silakan, di sini banyak barang baru yang baru datang Kak apalagi yang ada di depan Kakak ini adalah tas limited edition dengan desain khusus untuk anak muda seperti kakak. Desainnya yang sederhana tetapi terlihat sangat elegan," ucap pegawai tersebut menjelaskan tas yang Elvina inginkan.

"Limited edition ya Kak, kira-kira kalau bulan depan masih ada nggak ya?" Tanya Elvina.

"Sepertinya untuk bulan depan stoknya sudah tidak ada kak soalnya hanya diproduksi bulan ini saja dan memang kuantitasnya tidak terlalu banyak," balas Pegawai tersebut.

Dengar penjelasan pegawai tersebut raut wajah Elvina menjadi karena sudah dipastikan untuk saat ini dia tidak dapat membeli tas tersebut karena uangnya tidak cukup. Rencananya Elvina akan membelinya bulan depan dengan uang jajan yang diberikan ayahnya.

Walaupun Elvina berasal dari orang yang cukup berada namun keluarganya khususnya kedua orang tuanya tidak mengizinkan Elvina mereka menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak penting. Hal yang gampang untuk Elvina meminta kepada kedua orang tuanya membelikannya barang yang harganya cukup mahal walaupun sebenarnya mereka mampu membeli puluhan barang tersebut.

Melihat raut kesedihan yang ada di wajah Elvina akhirnya Kaisar mengartikan apa Elvina tidak jadi membeli tas tersebut. Kaisar kemudian mengambil dompetnya dan mengeluarkan sebuah kartu.

"Mbak tolong bungkus tas ini ya untuk pacar kesayangan Saya. Dan ini untuk pembayaran nya." Kaisar menyerahkan kartu tersebut kepada pegawai itu.

Senyum sumringah langsung terlihat dari bibir pegawai karena akhirnya ada yang akan membeli tas tersebut. Pegawai tersebut langsung membawa tasnya untuk dibungkus.

"Sayang, kenapa dibeli sih, itu kan mahal banget loh. Lagian gue nggak butuh-butuh amat kok, di rumah juga masih bagus dan banyak. Sayang Kaisar uangnya," ucap Elvina.

"Sayangku cintaku, gue tahu kok lo pengen banget tas itu. Pacarmu yang baik hati ini lalu berusaha mengerti apa keinginan pacarnya. Dari raut wajah dan sorot mata lo gue tau sebesar apa keinginan Lo buat beli tas itu. Anggap aja ini hadiah pertama gue buat lo," ucap Kaisar.

"Tapi ini berlebihan tahu nggak harganya juga nggak main-main Kaisar. Gue nggak mau nanti bokap nyokap lo sampai marahin lo karena menghambur-hamburkan uang dan nyangka gue hanya menghabiskan uang lo aja," kesal Elvina.

"Tenang aja sayang mereka nggak akan marah kok yang tadi gue pake itu adalah jatah bulanan gue. Gue orangnya jarang jajan jadi setiap bokap gue ngasih gue uang jajan selalu ada banyak sisa dan gue kumpulin," terang Kaisar.

"Tapi mahal banget sayang, itu..." Kaisar membekap mulut Elvina

"Udah jangan ngomong terus sayang, lo ga usah khawatir. Itu hanya seperempat dari jatah uang bulanan dar bokap gue. Tapi kalau nggak mau ya udah deh gue kasihin orang aja kali ya," ucap Kaisar.

"Eh jangan dong, iya gue mau..gue mau. Makasih sayang." Elvina benar-benar senang memiliki pacar seperti Kaisar yang selalu pengertian.

"Sama-sama sayang," ucap Kaisar.

Tak lama tas yang sudah dibeli akhirnya selesai dibungkus. Mereka pun keluar dari toko tersebut dan memutuskan untuk pulang karena ternyata Kaisar diajak makan malam oleh kedua orang tua Elvina.

Sesampainya di rumah Elvina, Kaisar langsung diajak masuk untuk menemui kedua orang tuanya kebetulan orang tua Elvina sedang mengambil liburan sehingga saat ini berada di rumah.

"Mami... Papi, Elvina pulang," ucap Elvina begitu memasuki rumahnya

"Mana Sayang jalan-jalannya seru?" tanya Mami Elvina

"Seru mam, tadi Elvina dan Kaisar juga sempat nonton film dulu. Oh iya ini ada kue kesukaan mami dan papi, Elvina taro meja ya," ucap Elvina

"Waahhh.. Alhamdulillah. Terima kasih ya nak Kaisar udah repot-repot mau ngebeliin kue," ucap mami Elvina

"Sama-sama Tante," balas Kaisar

Sambil menunggu menu masakan untuk makan malamnya siap Kaisar diajak papinya Elvina untuk bermain catur. Untung Kaisar bisa bermain catur sehingga dapat mengimbangi papinya Elvina.

Kaisar yang mudah akrab dengan siapa saja membuatnya tidak canggung ketika mengobrol dengan papinya Elvina. Apalagi Kaisar bisa bermain catur sehingga ada obrolan yang nyambung diantara keduanya. Elvina senang melihat interaksi antara Kaisar dan papinya. Awalnya papinya tidak setuju jika Elvina berpacaran ketika masih sekolah, tetapi setelah mengetahui jika Kaisar merupakan anak dari rekan bisnisnya papinya Elvina mulai menyetujui hubungannya dengan Kaisar.

Sekitar setengah jam kemudian seluruh masakan untuk makan malam sudah siap di atas meja. Mami Elvina mengajak seluruhnya termasuk Kaisar untuk makan malam bersama.

Terlalu asik dengan keluarga Elvina menyebabkan Kaisar benar-benar melupakan urusan nya dengan anak-anak De Battalion. Bahkan handphone Kaisar di silent jadi simpan di dalam mobil menyebabkan telepon dari anak-anak De Battalion tidak dijawab oleh Kaisar.

Tentu saja hal itu membuat anak-anak De Battalion kecewa kepada Kaisar. Mereka menganggap Kaisar telah mengabaikan dan membuat kecewa seluruh anggota De Battalion. Beruntung kekecewaan anak-anak De Battalion diobati dengan kemenangan Bisma.

.

.

.

Setelah selesai melakukan adu balap anak-anak De Battalion langsung menuju ke sebuah rumah makan untuk merayakan kemenangan mereka. Selain berhasil mendapatkan motor milik Robert karena tantangannya mereka juga mendapatkan uang tunai sebesar 10 juta.

Dengan penuh sukacita mereka merayakan kemenangan tersebut tanpa dihadiri Kaisar sang ketua. Anak-anak De Battalion pun tak lagi memikirkan keberadaan sang ketua yang tidak tahu entah di mana yang jelas mereka sudah cukup kecewa kepada Kaisar.

Bisma dan Mahika ikut senang karena berhasil mempertahankan nama baik geng De Battalion walaupun sebelumnya Bisma sempat merasa rendah diri. Namun karena semangat dan dukungan dari Mahika, Bisma berhasil membuktikan kemampuannya dengan mengalahkan sang ketua geng Batrokz.

Bisma pun kembali dikecewakan oleh sang sahabat Kaisar yang telah berjanji akan mendukung dan melihat dirinya bertanding. Apalagi Kaisar sudah mengingkari janjinya dan tidak memberi kabar sama sekali kepada Bisma.

.

.

Geng Batrokz kembali merasakan kakalahan ketiga kalinya namun kali ini sang ketua berhasil dipermalukan oleh Mahika. Robert tidak terima penghinaan Mahika atas dirinya telepon sebenarnya memang dirinya yang salah karena tidak menepati janjinya. Walaupun pada akhirnya Robert harus kehilangan motor kesayangannya tapi itu tidak seberapa dibandingkan harga dirinya yang sudah jatuh di hadapan anak-anak geng Batrokz.

Walaupun Robert tidak pulang dalam keadaan telanjang, Mahika berhasil menelanjangi harga dirinya. Saat itu juga Robert berjanji akan membalas dendam kepada Mahika. Namun di satu sisi Robert pun merasa tertarik kepada sosok Mahika yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi. Selain itu juga wajah Mahika yang sangat cantik begitu menarik perhatiannya.

"Suatu hari gue akan buat lo berlutut dan mengemis cinta gue, gue akan balas kesombongan lo Mahika."