NovelToon NovelToon
Hammer Of Judgment

Hammer Of Judgment

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: yersya

Hammer of Judgment yang membalas kejahatan dengan kejahatan. Apakah Hammer of Judgment adalah sosok pembela keadilan? Atau mungkin hanyalah sosok pembunuh?

Nantikan kelanjutannya dan temukan siapa sebenarnya Hammer of Judgment.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yersya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Setelah kejadian itu, polisi datang dan bekerja sama dengan pengawal kak Isabella untuk mengurusi semua kekacauan yang terjadi. Mereka mengatakan bahwa 38 siswa, 2 guru, dan 3 petugas penginapan meninggal, sementara 10 siswa dan 4 petugas penginapan mengalami luka berat dan luka ringan. Kak Isabella, selaku penanggung jawab penginapan sekaligus penyebab penyerangan itu, meminta maaf kepada semua orang dan memberikan kompensasi untuk keluarga korban.

Tentu saja, banyak orang yang tidak dapat menerimanya, terutama dari pihak keluarga korban. Karena, tidak peduli seberapa banyak kompensasi yang diberikan kak Isabella, itu tidak akan dapat menggantikan nyawa keluarga mereka.

Tidak hanya itu, banyak orang yang juga menyalahkan pihak sekolah karena tidak dapat menjaga para siswa dengan benar. Dan, karena hal itulah, sekolah diliburkan untuk sementara waktu.

Orang-orang menyalahkan pihak sekolah dan kak Isabella, padahal mereka tidak salah apa-apa. Tapi, kenapa mereka tidak menyalahkan ketiga penjahat itu? Bukankah itu tidak adil? Mereka menyalahkan orang yang tidak bersalah tapi menutup mata terhadap para penjahat yang menyerang korban.

Namun, setelah beberapa hari berlalu, identitas kak Isabella sebagai putri konglomerat tersebar, dan dia menyatakan bahwa orang-orang berpakaian serba hitam waktu itu adalah suruhan seorang pejabat negara untuk membunuh dirinya.

Tidak hanya itu, kak Isabella juga membongkar semua kejahatan yang pejabat itu lakukan, seperti penyalahgunaan jabatan dan korupsi. Amarah masyarakat yang sebelumnya mengarah ke kak Isabella, seketika berubah 180° ke arah pejabat itu.

Aksi demo di berbagai tempat pun terjadi selama beberapa hari. Tidak hanya itu, ayahnya kak Isabella meminta secara langsung kepada pemerintah untuk segera memberikan tindakan pidana pada pejabat itu. Akibat tekanan yang diberikan ayah kak Isabella dan masyarakat, pemerintah tidak dapat menutup mata lagi. Mereka kemudian melengserkan pejabat itu dari jabatannya dan memberikannya hukuman mati.

Saat ini kami berempat sedang berada di rumah Arvin.

"Ayo kita pergi camping!” Ajak Nada dengan semangat.

“Camping?” Tanyaku dan Reno serentak.

“Ada apa tiba-tiba?” Tanya Arvin.

“Tidak ada! Tapi, bukankah itu lebih baik daripada tidak melakukan apapun selama liburan?”

“Yah, aku tidak masalah. Tapi, dimana kita akan camping?” Tanya Reno.

Nada kemudian membuka laptopnya dan memperlihatkannya pada kami. “Ada sebuah pulau tak berpenghuni yang tidak terlalu jauh dari pelabuhan. Dan, disana ada air terjun yang pemandangannya sangat indah!” Jelas Nada.

“Bukankah itu berbahaya? Bisa saja ada hewan buas disana” ucap Reno.

“Ah, tenang saja! Memang ada hewan buas disana, tapi mereka tidak akan menyerang jika kita tidak memasuki wilayah mereka dan tetap berada di zona aman. Terlebih lagi, hewan buas disana juga tidak terlalu banyak.”

“Heeee… bagustuh! Kita bisa menikmati pemandangannya tanpa perlu khawatir akan dalam bahaya” ucap Reno.

“Ya kan?” Ucap Nada. “Jadi, bagaimana dengan kalian?”

Aku terdiam sejenak, kejadian belakangan ini pasti menimbulkan sesuatu pada kami. Jika tempat itu memang tidak terlalu berbahaya seperti yang dikatakan Nada, kurasa itu adalah keputusan yang tepat.

“Yah, kenapa tidak? Ini juga kesempatan kita berempat pergi berlibur untuk yang pertama kalinya” jawabku.

“Bagaimana denganmu, Arvin?”

“Kapan kita akan pergi?”

“Bagaimana kalau satu Minggu dari sekarang?” Tanya Nada sambil memberikan saran.

“Yah, baiklah! Aku ikut!” Ujar Arvin.

“Kalau begitu sudah diputuskan, ya” ucap Nada sambil tersenyum.

Setelah keputusan untuk pergi camping di pulau tak berpenghuni diambil, kami mulai mempersiapkan segalanya. Nada mengatur peralatan camping, Reno memeriksa persediaan makanan dan air minum, sedangkan aku dan Arvin mengurus tenda dan perlengkapan lainnya.

Hari demi hari pun berlalu. Semua perlengkapan telah kami siapkan. Dan akhirnya, hari keberangkatan pun tiba. Kami siap untuk memulai petualangan camping kami di pulau yang menjanjikan pemandangan alam yang indah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!