Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Seorang pemuda tampan yang sedang bergulat dengan pekerjaan nya tidak menyadari seorang pria parubaya sudah berdiri di hadapan nya dengan melipat tangan seperti meminta suatu penjelasan yang dirinya harapkan.

Hm,,,,! Suara deheman seseorang membuyarkan aktifitas pemuda itu, yang sangat sibuk dengan pekerjaan nya. Sangking sibuknya dirinya tidak menyadari sang papat tercinta sudah ada di hadapan nya saat ini.

"Papah!?. Dengan menatap heran, Kevin mendongakkan kepalanya melihat ke arah sang papah yang menatap nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Begini waktumu yang seharusnya berbulan madu malah asik bekerja! Apa pekerjaan mu ini istrimu Vin!?" tuan Danil yang habis pikir setelah melihat putranya itu baru saja melaksanakan pernikahan, bukan nya honeymoon malah bekerja.

"Pekerjaan Kevin sudah menumpuk, 'Pah!. Jelas Kevin yang masih setia melanjutkan pekerjaan nya itu.

"Papah gak habis pikir sama kamu Vin!?. Maaf, jika papah terlalu memaksa mu untuk menikahi Keira!? Dengan mendudukan dirinya di atas sova yang berukuran cukup besar tuan Danil mengusap wajahnya dengan kasar.

Hah,,,,,

Helaan nafas tuan Danil membuat sang anak menatap nya intens.

"Ada apa dengan papah? Wajah nya sangat pucat!? batin Kevin saat melihat ada perubahan di wajah sang Ayah.

Wajah yang biasanya tampan, bersinar, kini semuanya hilang bagaikan di telan sebuah kecemasan.

Karena ingin memastikan sang papah baik-baik saja, Kevin memutuskan menghampiri sang papah yang sedang menutup matanya sambil bersandar di sova yang ada di ruangan kerja Kevin.

"Pah! Ada apa? Tanya Kevin sambil mengelus punggung sang papah yang terlihat seperti kelelahan.

"Maaf, 'Vin, selama ini papah sudah menyembunyikan sesuatu yang kamu tidak ketahui selama ini!. Jelas tuan Danil sambil menyerahkan sebuah kertas yang baru saja di terimanya dari sang Dokter.

"Surat apa ini pah? Kevin yang melihat surat dari dokter pun kaget.

Deg,,,,, jantung yang seakan berpacu sangat cepat membuat seorang Kevin Sanjaya merasakan kekahwatiran yang cukup dalam, takut terjadi apa-apa

Dengan membaca mulai dari atas hingga selesai Kevin benar-benar di buat kaget, tidak mungkin sang papah yang sangat di kenalnya itu memiliki sebuah riwayat penyakit yang sangat mematikan.

Dengan tubuh yang sangat kekar, wajah yang sangat tegas, tuan Danil tidak pernah mengeluh sama sekali jika dirinya sedang dalam keadaan sakit.

"Apa maksud semua ini Pah!? Tanya Kevin yang semakin tidak mengerti apa yang sudah terjadi selama dirinya sibuk dengan pekerjaan nya.

"Kamu sudah membacanya bukan! Papah hanya ingin kamu tetap menjadikan Keira sebagai istri mu satu-satunya. Apa lagi mama mu sangat menentang keputusan papah, jadi jangan sampai suatu saat nanti mama mu bisa menghancurkan rumah tangga mu dan menyingkirkan Keira dengan wanita lain. Jelas tuan Danil.

"Papah minum dulu! Dengan menyerahkan segelas air putih, Kevin menatap sendu ke arah sang papah.

"Papah harus ikut terapi yah!. Pinta Kevin pada sang papah yang sudah menormalkan kembali jantung nya.

"Papah sudah mengikuti semuanya, keputusan ada di tangan Tuhan, 'Vin!. Dengan menepuk pundak sang putra tuan Danil berusaha membuat sebuah pencerahan pada pandangan sang anak.

"Apa kamu belum mencintainya Vin? Tanya kembali tuan Danil. Berharap mendapatkan sebuah jawaban yang memuaskan hatinya.

"Maaf, saat ini Kevin belum memiliki perasaan apapun pada nya Pah. Dengan sedikit menunduk Kevin merasa bersalah akan perilakunya, yang tidak bisa mencintai istrinya.

"Seandainya kamu di kasih sebuah pilihan Vin, kamu akan pilih siapa di antara dua orang!.

Kevin yang merasa heran dengan ucapan sang papah pun bertanya balik.

"Maksud papah apa sih!? Kevin yang tidak mengerti tujuan dari maksud perkataan sang papah untuknya sedikit mengeryitkan alisnya.

"Mamah mu, atau istrimu! Siapa yang akan kamu pilih, jika di antara mereka untuk kamu perjuangkan!?. jelas tuan Danil sambil melihat sag anak yang cukup terkejut dengan sebuah pertanyaan dadakan dari sang papah.

Tampa banyak berfikir lagi Kevin yang memang di kenal jenius dan pintar dalam hal lain menjawab dengan sebuah jawaban yang sangat tepat.

"Mamah, suatu saat nanti aku akan meninggalkan mama karena membina sebuah rumah tangga. Dan di saat Kevin sakit, atau butuh teman, mamah tidak akan selalu ada untuk ku.

"Sedangkan istriku, dia akan selalu ada untuk menemani dan mengurus ku dalam ke adaan sehat ataupun sakit. Dia tidak akan meninggalkan ku dalam ke adaan terpuruk sekalipun, karena Kevin yakin gadis yang di pilih papah adalah gadis yang tepat untuk menjaga Kevin di hari tua nanti. Dan Kevin akan memilih untuk bersama Istri Kevin pah!. Jelas Kevin dengan menatap intens ke arah sang papah yang saat ini sedang mengukir sebuah senyuman manis.

"Ini baru anak papah!. tuan Danil yang merasa bangga dengan keputusan sang putra langsung memeluk tubuh sang anak yang saat ini sudah cukup dewasa, tampan, memiliki sebuah karisma yang cukup kuat, pintar, licik, dan membanggakan orang tua terlebih untuk tuan Danil.

"Tapi maafin Kevin pah yang belum bisa mencintai wanita pilihan Papah!? Dengan membalas pelukan dari sang papah, tak terasa air mata Kevin menetes karena sang papah yang begitu perduli terhadap dirinya.

☆☆☆☆☆

Sementara di kediaman nyonya Magdalena yang saat ini sedang marah-marah terhadap menantu nya itu.

"Dasar gadi desa!. Bentak nyonya Magdalena saat melihat sang menantu tak sengaja menumpahkan air ke karpet bulu yang sangat di sukai nyonya Magdalena.

Apa lagi dengan harga karpet yang tidak bisa di bilang murah membuat nyonya Magdalena semakin emosi.

Akh,,,,,,,

Dengan menjambak rambut menantunya Magdalena melontarkan beberapa kata-kata kasar dan cukup melukai hati gadis polos dan cantik itu.

"Apa kau sadar, harga karpet yang baru saja kau nodai ini lebih mahal dari harga dirimu dan juga orang tua mu!. Dengan menjambak kuat rambut sang menantu Magdalena menarik kuat rambut Keira agar mengikutinya menuju arah dapur.

"Ampun mah!?. teriak Keira yang merasa pusing, sakit yang cukup luar biasa di bagian kepalanya.

Prang,,,,, dengan kasar Magdalena menghempas kan tubuh gadis yang baru saja menyandang gelar menantu nya itu.

Akh,,,, lengan yang menghantam kuat ke arah sebuah besi wastafel membuat Keira semakin mengerang kesakitan, belum lagi kepala yang pusing dan sakit, kini lengan yang sudah membiru lebam membuatnya semakin merintih kesakitan.

"Baru segitu saja kau sudah menangis Hah!. Bentak Magdalena dengan mengambil air dan langsung menyiram nya ke tubuh Keira yang saat ini sudah terjatuh di lantai dapur dengan tangisan yang pecah.

"Ampun mah!?. Dengan memohon kepada sang mama mertua, Keira menangis pilu dengan ke adaan yang cukup berantakan.