NovelToon NovelToon
Si Rubah Licik

Si Rubah Licik

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ws. Glo

Dipandang sebelah mata oleh orang-orang sekitar dan dikhianati suami tercinta. Hanya karena paras dan penampilannya yang tidak menawan.

Hidup ditengah-tengah manusia yang suka menghakimi sesama dan berbuat dusta. Rasa sakit mana lagi yang tidak dapat dia hindarkan?

Itulah mengapa dia memalsukan kematiannya dan menyamarkan identitasnya menjadi sesosok yang lain, demi membalaskan dendamnya!

Saking heroik setiap aksi yang ditunjukkannya lewat identitas barunya, dia sampai dijuluki si rubah licik! Mengapa bisa terjadi? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ws. Glo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: CEO Simsung Group Yang Baru

Matahari bersinar terik di Jakarta. Sinarnya terhalang rimbunnya pepohonan yang tidak seberapa, sehingga hanya menyisakan seberkas tipis pantulan cahaya.

Dan di suatu lokasi perkantoran yang dikelilingi oleh gedung-gedung besar, tampak orang-orang berlalu-lalang memperlaju kaki ke kantornya masing-masing.

Tiap-tiap insan menjinjing tas besar dan untaian tali name card mereka, melayang-layang mengikuti irama langkah.

Raut mereka yang terpancar begitu serius dan tidak sedikit pula yang menunjukkan mimik datar tanpa ekspresi.

Pastinya, pikiran para pekerja itu pasti tengah bercampur-aduk, memikirkan persaingan dalam kantor, persoalan target, gaji, masalah keluarga dan lain sebagainya.

Begitulah kerasnya dunia kerja. Dimana kita dituntut sempurna dan bisa melakukan banyak hal, sedangkan hak yang diberikan tidak memuaskan.

Di antara lautan manusia, suara langkah kaki gemulai milik Ayuma terdengar. Klotak... Klotak... Klotak.

Ayuma muncul ditengah-tengah mereka, memancarkan aura seksi yang sangat mendominasi.

Rambut panjangnya tergerai, melambai-lambai memantulkan suatu keindahan yang identik.

Stelan jas beserta celana kain mahalnya berwarna coklat selaras, menunjukkan kesan independent womant yang berwibawa dan berkelas.

Berpadu dengan tas Chenel keluaran baru, yang bikin orang-orang semakin bertoleh melongo ke arahnya.

Dandanannya yang natural tapi menimbulkan kesan strong woman, menghipnotis setiap kaum adam yang melewatinya. Kharisma sesosok Ayuma sungguh menawan.

Tubuh ramping berisi serta lenggak-lenggok pinggangnya benar-benar sempurna. Bagaikan catwalk seorang model ternama.

Hentakan high heels tingginya yang menggelegar, seolah memberi kode keras bahwa dia lah bintang utamanya.

Seketika Ayuma jadi sorotan. Berpasang-pasang mata tertuju padanya.

Tidak pernah mereka melihat kecantikan mumpuni seorang wanita seperti begini.

"Hei lihatlah! Apa dia aktris? Cantik sekali!"

"Ahhh! Aku iri sekali. Apa yang diinginkan gadis-gadis lain, semuanya ia miliki. Cantik, tinggi, langsing dan berkulit putih! Kyaaa!!"

"Apa dia putri seorang konglomerat? Pakaian serta tas dan sepatu yang dipakainya, itu merk mahal!!"

"Wooww! Aku ingin sekali menjadikannya kekasihku! Kira-kira apa dia masih single?"

"Luar biasa. Wanita cantik dari mana dia? Apakah dia blasteran Indonesia-Belanda? Matanya benar-benar indah!"

Bisik-bisik orang seraya membuang-buang pandangan ke Ayuma, yang sontak membuatnya kian membusungkan dada ke depan dan menengadahkan kepalanya angkuh tanpa menatap kiri-kanan.

Para lelaki berbondong-bondong menginginkannya, sedangkan perempuan merasa inscure dan terkalahkan atas paras ayu menawan yang dipunya Ayuma.

Jauh di lubuk hati yang terdalam, Ayuma tentunya bangga. Usahanya terbayarkan! Dulu dia selalu dipandang sebelah mata bahkan dianggap tak terlihat. Sekarang justru sebaliknya.

Perlakuan jijik dan sinis yang acap kali diterimanya dahulu, kini berubah menjadi tatapan serta decakan kagum.

Tidak dapat dielakkan, air mata haru Ayuma menetes, "ibu. Apa kau lihat itu? Sekarang anakmu sudah cantik dan tidak dihina-hina seperti dulu lagi. Aku senang sekali ibu. Aku benar-benar bahagia."

Ayuma amat bersyukur. Ia berharap banyak akan kehidupannya yang kedua. Semoga misi balas dendamnya lancar dan tujuannya menuju hidup yang bahagia berjalan mulus.

Tinggal beberapa langkah lagi ia tiba di halaman Simsung Group, tiba-tiba Pak Ernando menelpon dan Ayuma segera menekan earphone yang menempeli telinganya, "ya Pak?"

"Nona sudah sampai mana? Dengar-dengar dari supir kediaman, anda turun di perempatan dan memilih jalan kaki ya?" ~Pak Ernando

"Hahaha. Iya pak. Sekalian mau olahraga. Hehehe."

"Astaga non! Anda ini apa-apaan sih? Udah ada mobil malah jalan kaki." ~Pak Ernando

"Hehehehe. Tenang aja pak. Ini udah mau nyampe kok."

Ayuma memutuskan panggilan. Dengan gestur tegak disertai tatapan tajam yang sangat mematikan, Ayuma menarik langkah memasuki pintu yang berada di lobi utama Gedung Simsung Group.

Klatak... Klatak... Klatak.

"Beri salam pada nona Ayuma Alexa Xavier pewaris baru Simsung Group!!" Ucap salah seorang, yang seketima membuat beberapa orang lainnya membungkuk memberi hormat.

Ayuma disambut oleh puluhan petinggi perusahaan dan para pekerja di pintu masuk utama. Termasuk Pak Ernando dan Bram yang berada di antara mereka.

Sekelompok bawahan tersebut menundukkan badan, bertekuk kepala di hadapan Ayuma yang memandangi mereka dengan tegas.

"Terima kasih." Ayuma mengangguk, menyapa balik.

Kemudian dia melanjutkan langkah kaki. Dan disaat itulah dia dihampiri beramai-ramai oleh para penjilat perusahaan, sembari mengulurkan bucket bunga serta bingkisan kado.

"Nona. Perkenalkan saya kepala bagian pengelola. Ke depan mohon kerjasamanya."

"Nona Ayuma selamat datang. Anda sungguh cantik sekali. Anak saya mengidolakan anda gara-gara foto mengenai paras cantik anda tersebar di sosial media. Tolong datanglah ke rumah kami untuk makan malam."

"Nona apa kabar? Saya dengar anda kesini dengan berjalan kaki? Anda pasti lelah sekali. Bila Anda membutuhkan sesuatu kabari saya ya. Kebetulan keluarga saya mengelola tempat pijit. Untuk anda saya kasih gratis kok!"

"Beruntung sekali Nona Adinda punya sepupu jauh seperti anda. Semoga setelah ini perusahaan kita semakin jaya ya nona Ayuma."

Mendengar pujian-pujian basi itu, batin Ayuma mengumpat, "dasar manusia sampah! Dulu disaat aku masih menjadi Adinda, kalian mengolok-olokku di belakang!"

"Menghina-hina ayah ibuku dan meremehkan kerja kerasku, hanya demi membayar kalian-kalian para koruptor!"

"Kalian pasti bakal ku bantai satu per satu!!"

Untungnya, Ayuma masih bisa menahan amukannya agar tidak meledakkan seisi ruangan.

Ia cuma cengengesan saja dan memilih untuk membalas singkat omongan kosong mereka, "hahaha. Baiklah. Akan saya pertimbangkan.

"Terimakasih,"

" Maaf."

Ayuma mulai gerah dan tersulut emosinya.

Entah mengapa setelah menjadi dirinya yang sekarang, karakternya berubah drastis. Mudah marah, emosian dan paling anti dengan banyak drama serta sandiwara.

Ketika komplotan pejabat itu semakin menempel pada Ayuma, seketika sesosok Bram muncul merangkul bahunya dan melerai keadaan, "hei hei! Mengapa kalian mendadak jadi manusia-manusia yang tidak tahu malu?"

"Nona Ayuma masih baru. Tolong jangan berikan dia banyak tekanan. Tunjukan profesionalisme kalian!!" Bram menggertak mereka dan berbisik sekilas ke Ayuma, "maaf nona. Kita harus meninggalkan kehebohan ini secepatnya."

Degggh!!

Ayuma tercengang dan dadanya berdetak kencang. Gejolak lama, melompat-lompat di dada. Perasaan dendam dan rindu, bersatu padu memperebutkan tempat prioritas dalam hatinya.

Ayuma berkecamuk dan bingung. Sementara orang-orang tiada henti-hentinya berkerumun.

Itulah mengapa ia terpaksa memilih untuk memenuhi saran Bram. Cepat-cepat mereka meninggalkan lobi utama dan berjalan menuju lift disusul dari belakang oleh Pak Ernando, "mari nona. Sebelah sini."

Ayuma bak artis dadakan.

Akhirnya selepas melalui tragedi yang panjang lebar, Ayuma berada dalam ruangan CEO'nya.

Satu tempat yang amat dirindukannya. Ruangan yang berhasil mengangkat derajat kakek dan ayahnya. Serta posisi yang sangat ingin didapatkan Bram!

Ayuma menghela nafas lega, dan berterima kasih kepada Bram, "makasih. Berkatmu aku tertolong."

Ayuma berpura-pura.

"Tidak apa-apa nona. Ini sudah menjadi kewajiban saya selaku bawahan anda yang taat." Balas Bram menundukkan kepala sekilas.

Ayuma menyeringai samar dan melirik sesaat ke Pak Ernando, seolah memberitahukan tentang perasaan jenuhnya pada Bram sekarang.

Pak Ernando membalas dengan kedipan mata dan anggukan. Berharap ke depan Ayuma akan menjadi pribadi yang tegas dan tidak terlena terhadap rayuan pria di lingkungan kerja.

"Ehem. Sekarang kau sudah boleh pergi. Aku ingin membicarakan hal penting kepada Pak Ernando. Karena sebentar lagi, ada rapat penting yang harus aku dan kalian-kalian hadiri. Nanti kalau aku membutuhkanmu, aku pasti menelepon." Sambung Ayuma memegang lengan Bram dan melebarkan senyum manisnya.

Degggh!!

Bram termangu dan baper, "Ca.... Cantiknya."

Gluk~

1
Aisyah Suyuti
seru
Fitria Dewi
yeyyyyyy happy ending 🥳👍👍👍👍👍👍
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Huuu, makasih loh udah nemenin sampe akhir🤧 Terhuruuu akutu
total 1 replies
Fitria Dewi
Hendrik cpetan Dateng kasihan ayuma 🥺
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: 🥺🥺🥺🥺🥺😭
total 1 replies
Fitria Dewi
lanjut tor semangat 💪🥳
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Maacihhh
total 1 replies
Resi Maulana
Luar biasa
••} 𝒩𝑒𝓃𝑔 𝗪𝗲𝘀°𝐆𝐋𝐎☆: Makasih kak🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!