NovelToon NovelToon
Wanita Malam Milik Tuan Damian

Wanita Malam Milik Tuan Damian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu_SA

"Menikahlah denganku," Dina nyaris menyemburkan jus yang baru saja ia minum demi mendengar kata-kata Damian.

Ardina Maharani, seorang waitress club malam, karena desakan ekonomi terpaksa menyetujui perjanjian pernikahan dengan Damian Adinata, seorang CEO muda yang membutuhkan keturunan. Sesuatu yang tak bisa istri pertama pria itu berikan.

Mampukah Dina bertahan untuk selalu menjadi yang kedua? Atau justru ia akan menggeser posisi istri pertama dan menjadi satu-satunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu_SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB [23]

Lisa memilih duduk di sebuah meja bundar setelah sebelumnya memastikan tempat ini terisolasi dari keramaian. Bukannya bermaksud untuk sengaja menyembunyikan keberadaan Dina, ia hanya merasa ini waktu yang belum tepat. Putranya itu terlalu tergesa-gesa. Mengajak istri keduanya ke acara keluarga ketika mereka belum sempat menjelaskan apa-apa.

Setidaknya jika mereka memberi penjelasan dahulu kemudian baru memperkenalkan Dina ketika situasi menjadi lebih tenang, wanita ini tidak akan menjadi pusat perhatian seperti sekarang. Tentu akan ada saja mata yang memperhatikan namun setidaknya tidak sebanyak saat ini.

Bagaimana jika wanita ini merasakan tekanan di bawah tatapan intimidasi semua orang? Merasa frustasi kemudian melarikan diri? Damian pasti akan menyalahkan dirinya jika sampai itu terjadi, karena berpikir ia membuli istri barunya.

Bukan bermaksud merendahkan, namun Dina jelas berasal dari golongan yang berbanding terbalik dengan mereka. Mental dan pola pikir yang terbentuk juga pastinya berbeda. Tak seperti mereka yang memang sejak lahir sudah terbiasa dengan perhatian publik kemanapun mereka pergi. Hal ini jelas hal yang baru bagi Dina. Mengapa anaknya tidak berpikir sejauh itu? Ingin rasanya Lisa memukul kepala anaknya jika saja ia tidak mengingat situasi dan kondisi tempatnya berada kini.

"Tante, sebenarnya apa yang terjadi di sini?!"

Seruan Shesil tadi mengalihkan perhatian Lisa dari pikiran absurdnya sendiri. Shesil hanya mengangkat bahu seraya menatap ke arah Dina dan Renata secara bergantian.

Kedua wanita ini kini sama-sama menyandang status sebagai menantunya. Keduanya sama-sama cantik. Namun entah mengapa aura yang mereka miliki terasa sangat berbeda. Renata, dengan penampilan berkelasnya, menguarkan aura angkuh meskipun wanita itu hanya berdiam diri tanpa berbuat atau bicara apapun. Mengingatkan Lisa pada sekuntum bunga mawar, cantik namun berduri.

Sedangkan Dina, gadis itu terlihat begitu anggun meski pakaian yang ia kenakan terbilang cukup sederhana jika dibandingkan dengan para wanita lain yang kini tengah memenuhi ruangan. Meski berasal dari kaum kelas bawah tak lantas membuat penampilan wanita ini terlihat kampungan. Sebaliknya, ketika melihat Dina dan Damian melangkah memasuki pintu tadi, satu kata terlintas di benak Liza, serasi.

Ya, Dina tampak begitu serasi berdampingan dengan Damian putranya. Aura Damian yang dingin sama sekali tak mampu menutupi aura memesona wanita ini. Ditambah ekspresi Damian yang terlihat sangat berbeda dari biasanya. Damian yang biasanya hanya berekspresi dingin dan seolah ingin segera melangkah pergi dari acara semacam ini, kali ini terlihat berbeda.

Pria itu banyak tersenyum dan seolah tak bisa mengalihkan pandangannya dari Dina. Sepertinya putra semata wayangnya itu memang benar-benar telah terpikat pada wanita ini. Bahkan mungkin sudah tidak terselamatkan lagi. Lisa hanya berharap, semoga saja Dina memang orang yang baik, wanita yang tepat untuk menjadi pendamping putranya hingga akhir hayat nanti.

"Tante?!"

Lisa menghela nafas sambil menepuk pelan kursi yang berada di sebelah kirinya. Mempersilahkan Renata untuk duduk di sana. Sementara di sisi kanannya, sudah ada Dina yang duduk manis sambil meneliti keadaan. "Duduklah," ujar Lisa pelan.

Wanita itu kemudian menatap Renata dengan pandangan dalam, "jadi kamu sudah mengambil keputusan bukan? Ingin menyampaikannya sendiri atau membiarkan Damian yang menyampaikannya?"

Ditembak langsung dengan pertanyaan seperti itu lantas saja membuat Renata gelagapan. Apakah rahasia ini memang harus dibongkar di depan orang banyak. Bagaimana pun rahasia ini termasuk aib bukan? Kenyataan jika dirinya pernah melakukan tindakan aborsi di luar nikah. Sebagai seorang anak perempuan dari keluarga terpandang, hal itu jelas akan menjadi kecaman bagi keluarga mereka.

Tidak hanya keluarga mereka tentu saja, sebagai menantu dari keluarga Adinata, jelas nama keluarga tersebut juga pasti akan menerima imbasnya. Apakah tidak bisa hal memalukan ini hanya disimpan sebagai rahasia dalam keluarga internal mereka saja. Toh belum banyak orang yang tahu, jika mereka saling berkomitmen untuk tutup mulut jelas tidak akan ada orang lain yang tahu.

Seperti mengerti kata hati Renata, Lisa langsung menatap wanita itu dengan kening berkerut.

"Rena, Mama paham bukan hal yang mudah bagimu untuk membuka aibmu sendiri. Tapi sebagai Ibu dari Damian, Mama tidak ingin nama baik Damian tercoreng lebih dari ini. Kamu tahu bukan bagaimana pandangan orang di luar sana terhadap Damian selama ini?" Lisa menarik nafas panjang sebelum menyebutkan rentetan kalimat yang jujur selama ini begitu melukai perasaannya.

"Damian impoten, penyakitan, bukan laki-laki sejati, tidak jantan, tampan tapi tak normal, memiliki istri cantik tapi disia-siakan. Dan bahkan ada yang jauh lebih keterlaluan. Damian itu homoseksual, dia menikah hanya sebagai kedok agar kebutuhan menyimpangnya tidak ketahuan. Dan masih banyak lagi simpang siur gosip tak bertanggung jawab lainnya di luaran sana. Mama yakin kamu setidaknya pernah mendengar satu di antaranya bukan?" Lisa menatap Renata dengan pandangan nyalang.

Dina yang mendengar itu hanya terdiam sambil menatap Lisa dengan pandangan tak percaya. Apa katanya tadi? Impoten Menyimpang? Homoseksual? Bagaimana mungkin? Orang bodoh mana yang menebar gosip palsu seperti itu? Kalau kenyataannya memang benar seperti itu, lantas yang menghajarnya habis-habisan setiap malam itu siapa? Siluman?!

"Sekarang begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya, kami jelas tidak ingin tinggal diam. Mungkin terdengar egois, namun inilah satu-satunya cara agar nama baik Damian bisa dipulihkan seperti semula. Dengan mengungkapkan yang sebenarnya. Lagi pula apa yang akan kita bongkar di sini adalah sebuah kenyataan, bukan fitnah apalagi cerita yang dibuat-buat." Lisa menatap Renata lekat-lekat, "anggap saja ini hukuman bagi kenakalan yang kamu lakukan saat masih remaja."

"Demi Tuhan, sebenarnya apa yang terjadi disini?!" seru Shesil mulai kehilangan kesabaran.

Bagaimana tidak, setelah berkali-kali menanyakan hal yang sama, tak kunjung ia dapatkan jawabannya. Sebenarnya ada sedikit gambaran dalam benaknya namun ia pikir itu terlalu menakutkan sehingga untuk membayangkannya saja ia tak memiliki keberanian.

"Lihat, bahkan kakakmu saja tidak mengetahui rahasia sebesar ini, jika Damian tidak memaksa untuk periksa, apakah kamu berencana menyembunyikan semua ini sampai mati?" Lisa menatap Shesil dengan tajam, "adikmu ini mandul! dia sempat menjalani aborsi dan aborsinya itu membuatnya mengidap kista sehingga dia tak akan bisa memiliki keturunan!"

Shesil menatap Renata dengan mata membulat sempurna, "jadi Damian sudah mengetahuinya?" secepat itu pula wanita itu langsung menutup mulutnya, memandang Renata yang langsung memejamkan mata dengan kesal dan Lisa yang menatapnya seolah tak percaya.

"Hah! Sulit dipercaya! Jadi kau juga sudah mengetahuinya?" Renata tertawa dengan nada sarkastik, "bagaimana dengan orang tua kalian? Ah..., untuk apa aku bertanya. Tentu saja mereka juga mengetahuinya bukan? Jadi kalian memang sengaja menutupinya. Sungguh keluarga yang luar biasa."

"Ma...,"

"Cukup! Mau atau tidak, siap atau tidak! Malam ini juga kenyataan ini harus semuanya terkuak. Mau kamu atau Damian yang menjelaskan, sama saja!"

"Tapi Ma...,"

"Tidak ada tapi-tapian! Bagus juga Damian langsung membawa Dina malam ini, jadi sekalian ia bisa memperkenalkan Dina, istri keduanya. Istri yang nantinya akan memberikan dia keturunan."

Dina yang sejak tadi hanya menjadi pendengar setia tiba-tiba saja merasakan sebuah beban yang begitu besar jatuh tepat di atas kepalanya. Jadi sekarang ia dilimpahi tugas sebagai pencetak keturunan. Bagaimana pun anak itu adalah rejeki bukan?Bagaimana jika ia belum juga hamil dalam waktu dekat? Kehidupan macam apa yang akan menantinya di depan sana?!

Pandangan Dina langsung tertuju ke arah Damian di mana pria itu kini tengah berdiri di sebelah Ayahnya. Satu yang tidak Dina sadari adalah Damian yang sejak tadi tak pernah melepaskan pandangan darinya. Pria itu seolah takut jika sejenak ia mengalihkan pandangannya, akan terjadi hal yang buruk pada Dina. Sungguh pikiran yang absurd tentu saja. Namun Damian sendiri merasa heran dengan hatinya. Sejak kapan ia menjadi lelaki protektif seperti ini?

Dina mendapati Damian yang langsung tersenyum ketika pandangan mereka bertemu, dan senyuman itu entah mengapa langsung menenangkan hati Dina yang gelisah. Benar juga, dengan intensitas hubungan ranjang yang mereka lakukan setiap malam, rasanya mustahil jika Dina tidak segera hamil dalam waktu dekat.

1
muna aprilia
lnjut
Endangdaman
ah so sweet deh damian
sumiyati budiyanto
iya bagus,alurnya jg enak dibaca
nuraeinieni
aq mampir thor
wawawawa
apa"an si shesil😒
Dayu SA
luar biasa
LISA
Semangat y Kak..kita tunggu update nya
Dayu SA: Wahhhh makasi ya kak, komentar dan likenya sangat berarti buat mendongkrak semangat nih. Kawal terus perjalanan mereka sampai tamat ya! makasi ^^
total 1 replies
LISA
Bagus ceritanya Kak..
LISA
Slmt y utk Dina & Damian..meskipun pernikahannya terkesan buru²..bahagia selalu y utk kalian berdua
LISA
Syukurlah ibunya Dina udh pulih..yg kuat y Dina..Damian org yg baik koq..
LISA
Luar biasa
LISA
Damian emg suka sama Dina makanya dia menawarkan perjanjian itu..y moga aj Dina menerimanya..
LISA
Damian mulai tertarik sama Dina
LISA
Aq mampir Kak
Dayu SA: sippp... makasi kak ^^
total 1 replies
Bunda
nyimak Thor 🙏🏻
Dayu SA: Silahkan, terimakasih kak 🙏🏻
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up Thor
Bunda: g ada kelanjutannya ya
Anto D Cotto: sep, tetap semangat thor 👍
total 3 replies
Anto D Cotto
menarik
Narty Mafaza
suka banget baru ketemu novel ini langsung klik,,, gak banyak typo n alurnya jelas GK berbeli² pokoknya suka suka
Dayu SA: Makasi kak, dukung terus ya, kawal Dina sama Damian sampai tamat 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!