Dahye seorang mahasiswi semester 6 yang harus terjerat dengan paksaan perjodohan dari orang tua nya. Dahye terpaksa menikah dengan seorang pria tampan dan mapan yang sudah berumur 30 tahun. Diawali dengan rasa yang belum ada sama sekali sampai akhirnya keduanya saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Akan tetapi cinta mereka justru di uji oleh banyak masalah-masalah keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon asrwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamar bayi
Keesokan pagi nya, Al bangun terlebih dahulu dia menatap wajah cantik Dahye dengan penuh rasa.
"Inilah kehidupan yang kuingan kan Dahye, aku benar-benar tidak menyangka dari yang awalnya kita tidak memiliki rasa sama sekali kini aku malah takut kehilanganmu" ucap Al dengan suara kecil sembari mengelus pipi istri nya itu.
Al pun beranjak dari ranjang mereka terlebih dahulu, dia memilih untuk mandi mengingat hari ini dia dan istrinya juga harus melaksanakan aktivitas mereka seperti biasanya.
Mendengar suaran air dari arah kamar mandi, membuat tidur Dahye terganggu. Dia pun memilih untuk bangun.
"Pasti Al sedang mandi, ahahh, aku nyiapin baju dia aja dehhh" ucap Dahye
Dahye pun mulai memilih stelan jas untuk digunakan suami nya bekerja hari ini. Selama ini dia belum pernah memilih pakaian kerja suami nya dan mulai saat ini dia mau melayani suami dengan sangat baik.
Al sudah keluar dari kamar mandi, dia melihat di atas ranjang sudah ada stelan jas dan kemeja.
"Selamat pagi sayangg, ini aku udah siapin baju kamu"
"Kamu tinggal pakai aja, biar gantian aku yang mandi" ucap Dahye
"Kamu udah bangun ternyata, makasih ya sayang kamu udah perhatian banget sama aku, yaudah kamu mandi ya biar kita sarapan sebelum ke kampus" pinta Al
"Okeyy siap sayangku" ucap Dahye
Dahye pun masuk kedalam kamar mandi dan memulai aktivitas nya untuk membersihkan segala noda membandel di tubuh nya.
Hanya butuh beberapa menit saja, Dahye sudah selesai mandi.
Dahye pun keluar dari kamar mandi dengan baju dress tanggung dengan kerah. Itu adalah baju tersimpel ala Dahye saat ke kampus.
"Sayang kamu turun dulu aja, aku mau make up sedikit" kata Dahye
"Yaudah sayang aku nyiapin roti buat sarapan kita dulu ya, kamu jangan lama-lama takut nya nanti kita telat" kata Al
"Oke siap pak boss" kata Dahye lagi.
Dahye pun mulai merias wajah nya dengan didepan cermin.
Setelah 15 menit mempoles beberapa kosmetik ke wajah nya dahye pun turun ke lantai satu. Dia langsung paham akan kebiasaan suami nya, dia langsung membawakan tas kerja, jaket, kunci mobil serta jam tangan Alfaro ke bawah. Agar nanti setelah sarapan mereka berdua bisa langsung berangkat ke kampus.
"Sayangg aku letakkan disini ya" kata Dahye sambil meletakkan barang Alfaro di kursi ruang tamu.
"Baik sayang, makasih ya udah kamu bawain, padahal tuh yang harus aku manjain itu kamu ini malah kebalik" gerutu Alfaro
"ihhh mana boleh gitu, ini kan udah tanggung jawab aku sebagai istri kamu, justru karena itu aku mau ngasih pelayanan terbaik untuk suami aku" jawab Dahye
"Oke kalau begitu aku juga, ini aku udah siapin sarapan kamu susu dan roti" ucap Alfaro
"Makasih sayang, mati kita makan sama-sama" ajak Dahye
Kedua nya menikmati sarapan sederhana itu dengan penuh ceria, mereka sangat tampak seperti pasangan kekasih yang masih di mabuk cinta.
Setelah keduanya selesai menyantap roti itu, mereka pun berangkat ke kampus. Sperti biasa di kampus mereka tidak mau menunjukkan hubungan mereka, keduanya bertindak seolah seperti dosen dan mahasiswi biasanya.
Dahye mengikuti 3 mata kuliah hari itu sementara Alfaro mengajar ke dua kelas saja.
Setelah semua kelas selesai Dahye tanpa rasa ragu berjalan menuju ruang kerja Alfaro.
Tok...tok...tok....
"Iya silahkan masuk" pinta Al
"Pak Alfaro boleh kah aku naik ke mobil anda terlebih dahulu, sembari menunggu anda selesai??" Ucap Dahye dengan nada lembut dan menggemaskan
"Sayangggg, aku pikir tadi siapa, maaf ya kamu jadi nungguin aku lama. Ini aku udah selesai kok kita sama-sama aja ya" kata Al
"Baiklah, tapi aku berjalan paling depan" pinta dahye
Keduanya pun berjalan menuju parkiran.
Selama di perjalanan pulang keduanya banyak bercerita tentang hari yang mereka jalani di kampus.
Sementara di rumah mereka Orang tua dan mertua Dahye sibuk menghiasi satu kamar kosong di rumah itu. Mereka datang kerumah Al dan Dahye tanpa sepengetahuannya. Pap Dahye juga mengirimkan salah satu pelayan di rumah mereka untuk bekerja membantu Dahye di rumah. Sedangkan ayah Alfaro mengirimkan satu unit mobil beserta supir pribadi untuk mengantar jemput Dahye ketika Alfaro sibuk bekerja.
Mobil alfaro sudah memasuki halaman rumah mereka.
"Sayang itu bukannya mobil Ayah sama ibu kamu ya" kata Dahye setelah melihat sebuah mobil yang tak asing dengan nya.
"Aku juga mikir nya gitu sayang" ucap Al
Mereka pun turun dan bergegas masuk ke rumah. Disana mereka di buat terkejut dengan kehadiran Pelayan baru, supir baru dan kamar yang tampan dihiasi dengan berbagai mainan anak, tempat tidur anak dan radio.
"Mama, papa, kapan kalian datang??" Tanya Dahye bingung
"Hahahhah sayang ini adalah hadiah untuk kalian berdua, kerja bagus !!!!!" Kata papa nya dengan Ekspresi sangat bahagia
Orang tua mereka pun menjelaskan semua hal baru itu pada sepasang suami istri itu. Mereka berdua hanya bisa berterimakasih atas kejutan yang telah diberikan orang tua mereka. Mereka tidak menyangka bahwa orang tua nya begitu bahagia dengan adanya berita kehamilan Dahye.
Al dan Dahye berpegang tangan dengan erat, mereka saling menukar pandangan saat menatap kearah kamar yang sudah penuh dengan barang-barang bayi itu. Dibayangan mereka saat ini adalah seorang anak yang sedang menangis, sedang bermain di kamar itu.
