NovelToon NovelToon
Pernikahan Terpaksa

Pernikahan Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elok Oren

Yura adalah gadis kecil yang terlahir dari keluarga berada. Bapak Yura bernama Alwi merupakan Kepala Polisi Angkatan Darat yang bertugas di Tanjung Batu-Kepulauan Riau. Dan Ibunya bernama Lili hanya bekerja sebagai IRT. Yura kecil hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia. Tetapi setelah dewasa, kehidupannya berubah 180° tak seindah masa kecil nya. Semua bermula saat Bapak nya menjodohkannya dengan lelaki pilihan Bapak nya, yang sama sekali tidak ia cintai. Hingga mengakibatkan Yura hidup dalam penderitaan setelah ia menikah. Yura membesarkan keempat anaknya seorang diri dan hidup dalam kesederhanaan, sebab suami pilihan Bapaknya telah berani mengkhianatinya. Kini Yura hanya pasrah kepada takdir yang sudah Tuhan tetapkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elok Oren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24 Biang Kepo

...***************...

"Sayanggggg...." Panggil Rio. 

"Sayangggg..." Teriak seorang wanita yang langsung berlari berhambur kedalam pelukan Rio. 

"Kenapa lama sekali yang?" Cemberut wanita berseragam dokter itu. 

"Maaf sayang, tadi Abang harus bujuk istri Abang dulu, agar di izini pergi." Jujur Rio. 

"Kamu sudah makan yang?" Tanya Rio penuh perhatian. 

"Belum, suapin yang." Manja wanita itu. 

"Aduh... Manja banget sih sayang aku ni." Gemas Rio sambil mencubit hidung istrinya.

"Ayok kita ke kantin yang." Ajak Rio. 

"Ayok yang," Rahayu langsung bergelayutan manja di tangan suaminya dan mereka bersama-sama pergi ke kantin untuk makan. Dan malam harinya, Rio juga tidak pulang kerumah Yura. 

Keesokan harinya, saat Yura ingin berbelanja ke pasar. Yura mendengar bisik-bisikan tetangga yang mengusik hati dan pikirannya. 

"Huuffttt.... Pagi-pagi aku sudah kena ghibah sama ibu-ibu kepo ini." Gerutu Yura pelan, melewati ibu-ibu yang sedang membicarakannya dan menatapnya sinis. 

"Jeng, dengar-dengar si Rio itu nikah lagi loh." Ucap salah satu  ibu-ibu biang kepo yang berada di dekat rumah Yura. 

"Masak iya sih jeng, padahal Yura kan lagi mengandung." Celetuk ibu berbaju merah tidak percaya. 

"Iya, saya pernah lihat sendiri saat Rio pergi berdua bermesraan dengan istri barunya di Mall" Kompor ibu Sari sang biang kepo. 

"Dengar-dengar ya jeng, istri baru gorio-rio itu dokter rumah sakit ternama di Bukittinggi." Sewot Bu Sari. 

Yura yang mendengar ghibahan ibu-ibu kepo, sedikit memelankan jalannya, guna mendengar kan apa yang mereka bicarakan.

"Wahhh.... Bagus dong kalau gitu gorio-rio naik derajat dapat istri dokter, daripada sama si Yura pengangguran, tau nya cetak anak banyak-banyak aja." Mulut lemes Bu Nita akhirnya keluar juga. 

"Tapi kasihan Yura, udah setia-setia dirumah, jaga anak banyak, ehhh tau nya ditinggal nikah sama suaminya." Iba Bu Asih salah satu personel ibu-ibu kepo. 

"Halaaahhh... Itu sih salah Yura, mungkin dia kurang kasih jatah suaminya kali." Tuduh Bu Sari. 

"Kalau kurang kasih jatah, mana mungkin anaknya sampai mau empat gitu." Pikir Bu Nita yang berhasil membuat teman-teman nya tertawa puas. 

"Hahahaha..... Iya kamu bener jeng." Ucap Bu Asih membenarkan ucapan Bu Nita. 

Yura yang tadinya cuek dengan perkataan ibu biang kepo, setelah mendengar dengan jelas apa yang mereka ucapkan tentang rumah tangganya, membuat dada Yura kembang kempis dan dengan beraninya Yura bertanya kepada mereka.

"Ibu-ibu, ada masalah apa sama saya? Apa saya pernah mengusik rumah tangga ibu? Ingat Bu dosa ghibah itu ibaratkan kita memakai bangkai saudara kita sendiri." Ucap Yura dengan tegas dan mengingatkan kepada ibu-ibu kepo tentang dosa ghibah.

"Siapa yang ghibah? Kami berbicara fakta kok." Bu Sari tidak terima dengan nasehat Yura. 

"Kamu itu yang sudah dibutakan oleh cinta, sehingga tidak bisa melihat suami mu sudah beristrikan lagi." Bu Nita ikut angkat bicara, sebab beliau sebenarnya juga merasa kasihan dengan Yura dan mencoba menyadarkan Yura agar tidak dibutakan oleh cinta.

Tapi mereka semua tidak tau, bahwa Yura sama sekali tidak pernah mencintai suaminya sedikit pun. Di hatinya masih terpatri dengan baik nama cinta pertamanya yaitu 'Hamdan'.

"Yura, lebih baik kamu selidiki aja suami kamu. Untit dia saat pergi dari rumah, kemana sebenarnya dia pergi." Usul Bu Asih, kemudian di angguki oleh ibu-ibu biang kepo bersamaan.

"Kami sebenarnya kasihan melihat kamu Yura, tidak ada niat kami yang lain-lain." Jujur Bu Sari yang sudah mulai melembutkan intonasi suaranya. 

"Iya benar Yura, kalau sigori-rio itu suami saya, sudah saya potong habis pisang tanduknya." Geram Bu Nita melihat Rio berselingkuh.

"Aduhh jeng... Habis dong." Ngilu Bu Sari membayangkan pisang tanduk suaminya yang di potong habis. 

"Biar aja habis, biar tau rasa. Itu akibatnya kalau berani celup sana celup sini." Sewot Bu Nita. 

"Maaf ya Yura kalau mulut kami agak lemes dikit." Ucap Bu Asih sadar diri.

"Itu bukan sedikit namanya Bu, tapi banyak." Gerutu Yura dalam hati. 

Karena tidak mau memperpanjang masalah, Yura pun pamit hendak pergi ke pasar. 

"Kalau gitu, saya lanjut pergi ke pasar ya ibu-ibu. Lain kali jangan suka ghibahin orang." Yura kemudian melanjutkan perjalanan nya ke pasar. 

Ibu-ibu biang kepo, sedikitpun tidak mengindahkan ucapan Yura. Justru ghibah nya semakin melebar kemana-mana.

"Aku kalau jadi Yura sih ogah berbagi pisang tanduk dengan wanita lain." Ucap Bu Sari dengan gaya bicaranya seperti orang jijik.

"Apalagi saya, amit-amit jabang bayi jangan sampai suami saya kayak gorio-rio. Percuma aja tampang ganteng, tapi tukang selingkuh. Mending suami saya biasa-biasa aja, tapi selalu setia sama saya." Timpal Bu Nita yang bersyukur suaminya selalu setia mendampingi nya. 

"Saya juga, bersyukur sekali punya suami gak neko-neko. Dan sangat sayang sama anak dan istrinya." Bu Asih juga tidak mau kalah memuji kebaikan suaminya. 

"Tapi ya jeng, kembali ke topik awal. Waktu pertama kali saya jumpa gorio-rio dengan istri barunya. Istri barunya itu biasa aja wajahnya, masih cantik Yura kemana-mana." Ucap Bu Sari gak habis pikir dengan suami Yura. 

"Iya jeng? Terus gorio-rio kok mau ya sama wanita itu?" Tanya Bu Nita penasaran. 

"Ya karna dia dokter di rumah sakit Bukittinggi." Jawab Bu Sari. 

"Jeng tau darimana mereka sudah menikah?" Kepo Bu Asih. 

"Suami saya yang nanyak langsung ke Rio waktu kami jumpa di mall. Dan Rio dengan bangga nya memperkenalkan istri barunya kepada kami." Jawab Bu Sari jujur.

"Terus jeng, ternyata Rio sudah punya anak dengan si dokter pelakor itu." Tutur Bu Sari yang malah membuat jiwa kepo teman-teman ghibahnya meronta-ronta.

"Haaaaa...." Bu Asih melongo mendengar penuturan dari Bu Sari. 

Sementara Bu Nita dengan usilnya memukul pundak Bu Asih yang sedang melongo. 

"Jeng, tutup tu mulut jigong nya, nanti banyak lalat yang masuk." 

Bu Asih yang tersadar langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. 

"Jeng Nita kira mulut saya ini bunga bangkai apa." Kesal Bu Asih pada rekan ghibahnya itu. 

Bu Nita hanya tertawa cekikikan melihat ekspresi kesal Bu Asih yang dianggap nya itu lucu.

"Terus...terus jeng anaknya udah usia berapa?" Tanya Bu Asih yang masih kepo. 

"Habis terus ya belok lah jeng, nanti nabrak." Celetuk Bu Nita yang masih saja mencandain Bu Asih yang terlalu kepo. 

"Ishhh.... Jeng Nita ini, saya serius loh." Lagi-lagi Bu Asih terlihat kesal dengan Bu Nita. 

Bu Sari yang melihat kedua rekan sejawatnya, hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja, dan sesekali tersenyum simpul melihat tingkah ajaib rekan ghibahnya. 

"Kata Rio waktu itu usia anaknya baru 8 bulan jeng." Jawab Bu Sari.

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...

1
Kikan Dwi
Abel tolong do'akan aku kaya raya 🥰🥰🥰
Kikan Dwi
nah berdoa nya gitu bel auto kaya nanti
Kikan Dwi
seru bgt jd Abel 🤭
Kikan Dwi
aku ngebayangin apa ini 🤔
Yukii
aku jadi inget, ini cerita yang diambil dari kehidupan nyata kan? lalu, apakah Abel juga didunia nyata punya keistimewaan semacam ini?
MentariSenja
/Rose/𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞 😍
LapCuk
Akhirnya resmi cerai juga mereka.
Elok Oren
Ikan apa Mak??? 🤔🤔🤔
LapCuk
Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan ceritanya ya Bel😆
Elok Oren
iya, asalkan jangan mengadu domba aja kak 🤭😁
LapCuk
Biang rusuh ini memang no satu kalau soal mengadu
Elok Oren
Bener, terkadang sebagai seorang anak suka mengenyampingkan kasih sayang orangtua dan lebih sayang sama pasangannya sendiri.
LapCuk
Pantes lah nggak ada yang mau menolong 😁
Elok Oren: Hahahaha iyaaa
total 1 replies
Elok Oren
Usaha dong kak, jangan minta do'a Abel aja 🤪🤣
anjurna: Dengan Abel, anggap saja sebagai ikhtiar😁😁😁
total 1 replies
Elok Oren
Hahahaha iya, Abel cuma takut sama Allah katanya 🤗🥰
anjurna
Astaga ular. Seberani itu kamu Bel. Aku paling takut sama ular😣😣😣
Elok Oren
Iya, karna cinta orangtua itu sepanjang masa 🥰🥰🥰
anjurna
Ini baru doa yang baik😅😅😅
Aku juga minta doanya dong Abel😉😆
Elok Oren
Itu karna setiap omongan Abel jadi kenyataan kak
Elok Oren
Yura * Maafkan aku yang khilaf
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!