NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengejar Pembunuh

Yu Ning memakaikan mantel bulu rubah berwarna putih yang baru saja dibelinya kepada Xinyu.

"Nona, ini topengmu." Yu Ning juga menyerahkan topeng separuh wajah yang menutupi mata kanan Xinyu yang buta.

Xinyu tidak menerimanya, "Terima kasih, tapi aku tidak akan mengenakan topeng malam ini. Riasanku bisa rusak."

"Nona, cuaca sangat dingin, jangan terlalu sering keluar malam hari," Yu Ning membungkuk, dia ini sangat mengkhawatirkan nona mudanya.

"Hari ini adalah pesta pernikahan Liu Yangyi. Meski aku membencinya, tidak salah jika aku datang ke pesta pernikahannya untuk mencicipi jamuan mewah yang katanya hanya ada di keluarga Liu itu!" nada suara Xinyu meninggi.

Dia melangkahkan kaki dengan angkuh, sesekali memperbaiki hiasan rambutnya yang terlihat sangat berlebihan.

Tampilan ini, membuat pria mana pun yang biasanya refleks menjauh menjadi tiba-tiba menatapnya tak berkedip hingga memutar kepala.

Biasanya Xinyu selalu memakai topeng, gaya rambutnya seperti tuan muda yang suka berfoya-foya. Pakaiannya tidak anggun seperti nona-nona dari keluarga lain.

Liang Xinyu adalah seorang jenderal. Sulit baginya untuk berperilaku lembut seperti wanita-wanita bangsawan lain.

Tapi malam ini, Xinyu merubah penampilannya demi mendatangi pesta pernikahan Tuan Muda Kedua Liu dengan wanita bangsawan dari Keluarga Xie.

"Yangyi, aku ingin lihat bagaimana kau menyesal telah mencampakkanku!"

Xinyu memasuki kereta kuda kediaman Xinyuan miliknya.

Kediaman ini dulunya memiliki papan nama bertuliskan Keluarga Liang. Tapi sekarang, keluarga ini hanya tersisa Liang Xinyu seorang. Xinyu mengganti papan nama kediamannya dengan nama yang baru demi melupakan insiden yang menimpa keluarganya di masa lalu.

Dia berangkat ke Kediaman Liu bersama dua orang pelayannya, Yu Ning dan Yu Shan. Dua orang ini berjasa besar sejak mengikutinya di medan perang tiga tahun lalu.

"Nona, jika kau merasa tidak nyaman dengan pakaianmu, aku membawa baju—"

"Tidak perlu," Xinyu langsung mengangkat tangannya. Dia memotong ucapan Yu Ning yang sangat mengkhawatirkannya itu.

"Baik, Nona."

"Kakak, sebaiknya kau diam saja. Ini urusan wanita patah hati, kan?" Yu Shan berbisik di telinga kakaknya.

Yu Ning langsung menyikutnya, "Kau ini pria, tahu apa memangnya?"

Yu Shan langsung menutup mulutnya rapat-rapat.

Kereta kuda itu berhenti di depan keramaian Keluarga Liu yang semarak berwarna merah. Beberapa tamu perjamuan merasa penasaran dengan kereta kuda yang datang terlambat ini.

Kereta kuda siapa ini? Dilihat dari ukiran kayunya, sepertinya keluarga bangsawan yang terkenal di Ibu Kota.

Liu Yangyi, sang tuan rumah akhirnya tertarik pada kerumunan tamu di depan kediamannya. Dia juga ingin tahu, apa yang terjadi di luar?

Akhirnya, Yu Ning dan Yu Shan keluar dari dalam kereta, menurunkan anak tangga, bersiap memapah nona mereka turun dari kereta.

Liang Xinyu nyaris kesulitan. Gaun wanita yang dia pakai tidak ringkas seperti pakaian pria yang biasa dia kenakan sehari-hari. Gaun ini bahkan terinjak dan nyaris membuatnya terjatuh saat hendak berdiri.

Xinyu berhasil mengendalikan keseimbangan, dia menunduk dan keluar dari kereta. Tangannya yang lembut menyentuh telapak tangan Yu Ning dan Yu Shan yang sudah mengulurkan tangan.

"Ternyata Jenderal Agung Liang." Para tamu mulai membicarakan maksud kedatangan Liang Xinyu di acara malam ini.

"Dia datang untuk perjamuan."

"Tapi sepertinya aku tidak melihatnya hadir tadi pagi."

"Nona Liang ini, apakah tidak punya maksud lain?"

"Kudengar cintanya bertepuk sebelah tangan dengan Tuan Muda Kedua."

"Apa? Benarkah?"

Saat Xinyu mau melompat turun, sesosok hitam tiba-tiba terbang di depannya, menapak sepersekian detik di punggung kuda miliknya, lalu terbang ke arah utara.

Orang-orang yang menonton terlihat terkejut, mata mereka mengikuti arah perginya orang yang menerobos kereta Kediaman Liang begitu saja.

Mereka tidak memerhatikan Liang Xinyu yang nyaris terjatuh karena kejadian itu. Dia tidak mampu menjaga keseimbangannya lagi, ditambah gaunnya kembali terinjak, mau berdiri pun susah.

Yu Ning dan Yu Shan berjaga-jaga untuk menangkap nona mereka.

Tapi Xinyu, akhirnya terjatuh.

Bukan terjatuh ke tanah.

Melainkan ke dalam pelukan seorang pria menawan yang seperti turun dari langit.

Mata Xinyu yang terpejam, perlahan-lahan terbuka. Lalu menyadari kalau dirinya tidak benar-benar terjatuh.

Yang membuatnya terkejut adalah wajah tampan seorang pria yang berada dekat sekali dengan wajahnya.

"Keparat! Kau berani sekali!" Xinyu berseru tidak senang. Segera mendorong tubuh pemuda itu jauh-jauh dari tubuhnya.

Yu Ning yang mengetahui siapa orang yang sudah menyelamatkan Xinyu ini, langsung berbisik pada Nona-nya.

"Nona, sepertinya dia Pendekar Weihu Zhengyi, Tuan Muda Yi Xuan."

Seketika, Xinyu mematung, dia menelan ludah. Ternyata pemuda yang begitu dia benci sepanjang hari ini wajahnya begitu tampan rupawan.

Tujuannya yang ingin melabrak jamuan pernikahan Liu Yangyi mendadak raib ketika bertemu dengan Yi Xuan yang lebih tampan dari targetnya.

"Tuan Muda, aku tidak bermaksud mengataimu begitu kasar." Xinyu langsung memberi salam pada Yi Xuan.

Yang diberikan salam justru melipat lengan di depan dada, "Gara-gara kamu, uangku jadi kabur! Dia pembunuh berbahaya! Tapi kau membuatnya lepas!" Yi Xuan melotot kesal.

Xinyu menoleh ke belakang, dia menatap Yu Ning, "Di mana pakaian lain yang kamu siapkan tadi?" dia berbisik pelan.

Yu Ning menggeleng, ekspresi wajahnya terlihat panik, "Aku tidak jadi membawanya karena Nona mengatakan tidak perlu."

Xinyu merutuk dalam hati, lagi pula dia datang untuk menikmati perjamuan, siapa yang tahu sebelum sempat menikmati perjamuan, dia dicegat pemuda persilatan dan memintanya mengejar pembunuh.

Xinyu langsung terbang ke arah pembunuh itu lari, "Aku akan membantumu menangkapnya lagi!"

"Sialan! Niat hati ingin membuat Xie Yinlan merasa kalah cantik denganku, malah harus mengejar pembunuh. Yi Xuan, kamu sungguh keparat!" Xinyu merutuk dalam hati.

Dia menggunakan ilmu terbangnya dengan begitu baik. Yi Xuan yang melesat di belakangnya langsung merasa bahwa wanita ini tetap tidak mengurangi kekuatannya meski memakai pakaian yang merepotkan.

Xinyu mengeluarkan pedang lentur dari balik lengan pakaiannya.

Wanita ini selalu waspada, meski pergi ke pesta pernikahan, dia tidak akan pernah meninggalkan senjatanya sedetik pun.

Dia melemparkan pedang itu ke arah sosok hitam yang berlari.

Meski meleset, tapi pedangnya sudah melukai lengan kiri pembunuh itu. Dia memutuskan untuk mendarat terlebih dahulu.

Yi Xuan mendarat di sampingnya, tatapannya masih mengarah ke depan, "Kenapa kamu berhenti? Pembunuhnya belum tertangkap."

Xinyu mendengus, "Biarkan saja. Dia sudah terluka. Ada racun di Pedang Linghuo-ku ini. Akan meninggalkan bekas kehitaman di sekitar sayatannya, tanpa penawar, orang itu akan mati terbakar dalam tiga hari. Kelak jika kamu belum menemukan mayatnya, cari saja pria yang lengan kirinya memiliki sayatan berwarna hitam legam. Toh dia tidak akan bertahan tiga hari setelah terkena Racun Linghuo."

Yi Xuan menatap Xinyu dengan kesal mendengar penjelasan itu, "Aku tidak menyuruhmu membunuhnya!"

"Kamu bilang dia pembunuh, harus diapakan kalau tidak dibunuh!" Xinyu melotot kesal. Dia menunjukkan ekspresi tidak senang sejak bertemu dengan Yi Xuan.

Meski wajahnya tampan, tapi orang ini sangat menyebalkan. Lebih baik sejak tadi dia tidak usah sok-sokan mau membantunya menangkap pembunuh.

"Baiklah. Ayo kita cari!" Xinyu melangkah maju, dia menyimpan kembali Pedang Linghuo-nya.

"Mau mencarinya ke mana? Dia sudah lepas." Yi Xuan mengangkat bahu.

Xinyu tidak menghiraukannya, malah melesat cepat ke arah utara, meninggalkan Yi Xuan yang masih bingung mengapa dia berlari begitu cepat.

"Apa yang kau lakukan!" Yi Xuan berseru mengejar.

"Menemukan pembunuh itu. Apalagi?" Xinyu menjawab dengan nada datar.

Yi Xuan mengikuti arah Xinyu, berjalan lurus di antara rumah-rumah warga yang sepi.

Para warga ini pasti sedang mengikuti perjamuan Keluarga Liu itu. Teringat itu, Xinyu menyesal tidak mencicipi arak Keluarga Liu yang katanya arak terbaik kedua di Ibu Kota.

Meski begitu, di urutan pertamanya adalah Arak Mawar Hitam milik keluarganya.

Xinyu menyibak tumpukan karung berisi kulit padi. Hanya berkisar lima langkah, seorang berpakaian hitam berlari tertatih. Xinyu langsung mengejarnya.

Dan membawanya ke hadapan Yi Xuan.

Dia mengangkat bahu, "Bukankah mudah?"

"Bagaimana kau mengetahui keberadaannya?"

"Aku merasakannya."

Yi Xuan memasang wajah puas. Dia mendekat, "Apakah racun Linghuo-mu memiliki obat penawar?"

Xinyu merogoh pakaiannya, "Jangan dihabiskan, hanya ada satu!" lalu melemparnya ke arah Yi Xuan.

Xinyu seperti tahu apa yang akan dilakukan Yi Xuan. Dia mengikat tangan pembunuh ini, lalu mendorongnya hingga jatuh terduduk.

"Racun Linghuo ini mematikan. Jika kamu tidak meminum penawarnya dengan segera, kau akan mati kepanasan tiga hari kemudian. Penawar itu hanya aku yang memilikinya, sekarang jatuh ke tangan Tuan Muda Yi. Kau tanyakan saja padanya, apa yang harus kau lakukan untuk mendapatkan penawar itu." Xinyu melipat lengan di depan dada.

Dia ingin terlihat mengesankan di depan Tuan Muda Weihu Zhengyi ini. Sepertinya menjalin hubungan baik dengannya akan menguntungkan di masa depan.

Yi Xuan membuka botol penawarnya, dia berjongkok di hadapan si pembunuh ini, "Apakah kau membunuh Yueya?" dia bertanya dengan nada tegas.

"Aku tidak membunuh Yueya!" Pembunuh itu mengerang.

"Lalu kau sembunyikan dia di mana?" Yi Xuan menyorot matanya dengan tajam.

Pembunuh itu tidak menjawab, Xinyu hanya bisa mendengus mendengar pembicaraan membosankan mereka.

Dia kemudian mencabut Pedang Linghuo, dan meletakkannya di pundak si pembunuh, "Kalau pisau ini menyentuh kulitmu lagi, racun di tubuhmu benar-benar tidak akan tertawar. Kau akan mati terbakar."

Wajah pembunuh ini langsung menegang. Dia takut mati, sepertinya ancaman Xinyu tidak sia-sia.

"Kalau begitu, kau cepat jawab dengan benar." Xinyu mendekatkan kembali pedang Linghuo-nya satu centimeter.

Pembunuh itu langsung mengangguk, "Yueya masih hidup, Yueya masih hidup!"

"Katakan di mana dia?"

"Aku tidak tahu keberadaannya. Dia ditangkap oleh Pimpinan karena dia tidak sengaja mengetahui pembicaraannya dengan orang penting. Pimpinan mengatakan, rencananya melibatkan banyak orang penting di dunia persilatan. Sejak Ketua Sekte Wang meninggal, dunia persilatan menjadi tidak stabil. Para pendukungnya masih mencari Tuan Muda Wang Yuxuan hingga sekarang. Sementara pemimpinku menyusun rencana, dia tidak menginginkan siapapun mengetahuinya, bahkan jika seorang anak kecil tidak sengaja mendengarnya, Pimpinan bisa langsung membunuhnya di tempat."

"Lalu kenapa Yueya masih hidup?" Xinyu bertanya penasaran.

"Kau orang pemerintah, tidak boleh ikut campur urusan dunia persilatan!" Yi Xuan langsung menegurnya.

Xinyu mengangkat bahu, "Kalau begitu aku pergi duluan saja." Xinyu melesat pergi.

"Siapa orang penting yang terlibat itu?"

"Pimpinan mengatakan, semua orang yang terlibat berhubungan dengan catatan lama di Kantor Jiandu."

Kaki Yi Xuan mendadak lemas. Dia memang sudah menduganya. Kabar kehilangan Yueya akan segera menyebar ke Kota Ziyou. Para petinggi sekte akan segera mengetahuinya.

Yi Xuan harus segera menyelidiki masalah ini sebelum kabar menyebar sampai ke Ziyou. Setidaknya dia sudah tahu nyawa Yueya masih aman.

Dia akan menyelidiki dahulu tentang catatan lama di Kantor Jiandu. Baru pergi mencari keberadaan Yueya. Bagaimana pun, orang yang menculik Yueya memiliki pikiran yang tidak sederhana.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!