NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Penyesalan Suami
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vina

Menikah selama 4 tahun, tidak ada cinta di pernikahan Aidan dan Ayana. Mereka terpaksa menikah karena kehamilan Ayana.

Aidan Lakeswara yang mengira Ayana menjebaknya agar bisa menikah dengannya dan masuk ke dalam keluarganya, karena itulah saat malam pernikahan mereka ia langsung pergi ke Amerika bersama kekasihnya dan tidak pernah kembali lagi meskipun itu hanya sekedar untuk meliaht putranya.

Empat tahun kemudian, Barra Lakeswara putra mereka menderita penyakit langka. Oleh sebab itu, nenek Aidan memaksa dan meminta Aidan untuk segera pulang dan membantu penyembuhan putranya.

Bagaimana kisah mereka.......!!


Ayo mampir baca cerita ini🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18++

Saat sampai dirumah, nenek kembali mengajak Ayana untuk berbicara.

''Ayana, bagaimana kabarmu akhir-akhir ini? apa sudak ada kabar baik?" tanya nenek

Ayana hanya tersenyum kecut, dia hanya menundukan kepala dan menggelengkan kepalanya dengan sedih.

meskipun nenek tampak kecewa, ia tetap memegang tangan Ayana untuk menghiburnya ''tidak apa-apa nak, hari itu pasti tiba. tapi yang lebih penting kamu harus memperhatikan kesehatanmu, kamu tidak bisa membiarkan dirimu sakit''

''baik nenek" Ayana tersenyum, lega rasanya mendapat dukungan di masa sulit seperti ini

''Ayana jjangan salahkan nenek tua ini karena banyak bicara, aku  terus bertanya karena aku khawatir dengan kondisi Barra, apalagi setelah semua masalah ini hatiku belum tenang. aku takut sesuatu saat nanti ketika aku bangun dan aku mendengar kabar buruknya, lalu apa yang harus aku lakukan?" ujar nenek pada Ayana

''aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi, nenek. Barra pasti akan membaik" balas Ayana, ia meremas tangan nenek sambil menatapnya untuk meyakinkan.

nenek menepuk tangan Ayana lembut ''aku tahu banyak orang yang memperlakukanmu dengan tidak baik, Aidan juga tidak banyak membantumu tapi kamu menyadarinya atau tidak, sebenarnya Aidan peduli padamu. kemarin saat Barra mengalami kecelakaan dan kamu pingsan, Aidan benar- benar panik dan khawatir dari siapapun. aku belum pernah melihatnya seperti itu''  jelas nenek

''benarkah itu? Aidan menghawatirkanku?" tanyanya dalam hati

waktu belim genap jam 9 malam, setelah mandi Ayana duduk di tepi ranjang sambil mengutak atik ponselnya mencari nomor kontak Aidan.

''apa aku harus menelfon Aidan? tapi apa yang akan aku katakan padanya? apa aku harus memintanya pulang dan membantu aku untuk hamil?" monolog Ayana sendiri

sementara di tempat lain...........

''apa yang terjadi denganmu?" Rangga menatap Aidan yang terlihat frustasi

''ayo kita minum" ajak Aidan pada Rangga, dan merekapun pergi ke Bar yang ada di kota itu.

saat tengah malam, Ayana terbangun karena mendengar ponselnya berdering dan melihat siapa yang menelfonnya.

''Aidan? kenapa dia menelfonku tengah malam? haruskah aku mengangkatnya? tapi bukannya pulang dia malah menelfon!" Ayana bermonolog

meski dengan ragu-ragu, jari Ayana tetap bergerak menggeser tombol jawab di ponselnya.

Calling......

''iya, Aidan?"

''Ayana ini aku" bukannya suara Aidan yang dia dengar melainkan Rangga

''Rangga?"

''benar? apa aku membangunkanmu? maaf mengganggumu tapi bisakah kamu datang untuk menjemput Aidan?" pinta Rangga dari sebrang telfon.

Ayana mendorong selimut yang dia pakai, lalu turun dari ranjangnya ''apa yang terjadi padanya Rangga?" tanyanya sedikit khawatir

''dia mabuk, kita ada di bar di pusat kota, aku tidak bisa mengantarnya pulang karena Ellena sudah menyuruhku pulang sekarang, tapi jika kamu tidak bisa menjemputnya aku akan menelfon Alan untuk mengantarnya pulang" jelas Rangga

'' baiklah aku akan ke sana sekarang, tolong kirimkan alamatnya'' Ayana menyetujui ucapan Rangga  untuk menjemput Aidan.

setelah mematikan telfon, Ayana segera menuju ke alamat yang di kirimkan Rangga. karena ayana belum pernah ke area itu sebelumnya, Rangga meminta pelayan untuk berdiri di luar bar dan menunggu kedatangannya.

''nyonya Ayana'' tanya pelayan

''dimana suamiku?" tanya Ayana tanpa basa basi lagi

''tuan Aidan ada di dalam, mari ikut saya" ujar sang pelayan

Ayana mengikuti pelayan ke ruangan vip, dia terkejut dengan apa yang di lihatnya di dalam ruangan itu. botol-botol kosong berserakan di meja dan di lantai. di tengah ke kacauan itu, Aidan terbaring di sofa tak sadarkan diri. jelas sekali dia minum banyak alkohol.

mata Aidan terpejam, jasnya tergeletak di sampingnya. beberapa kancing kemejanya terbuka memperlihatkan tulang selangkanya, sedangkan dasinya hilang entah ke mana.

Ayana mendekati Aidan dan menepuk ringan bahunya. ''Aidan, Aidan bangun" ucap Ayana, Aidan hanya mengerang sedikit lalu terdiam lagi tak sadar

''apa aku tidak punya niat untuk bangun?" tanya Ayana berusaha membangunkan Aidan

''nyonya apa anda membutuhkan bantuan saya untuk membawa Tuan ke luar?" pelayan itu menawarkan diri untuk membantu Ayana

''ya, maaf sudah merepotkanmu" balas Ayana

pelayan itu tersenyum singkat lalu membantu membawa Aidan ke dalam mobil. selama perjalanan pulang, Ayana selalu melirik kaca spion dan mengamati pria yang tidur di belakangnya. Aidan masih tidur bersandar seperti batu dan tidak bergerak sedikitpun.

''berapa banyak dia minum? lagipula kenapa dia minum sebanyak ini?'' Ayana terheran dan menggelengkan kepalanya dengan bingung.

sesampainya di rumah,, Ayana memapah Aidan ke kamar sampai mereka ambruk bersama di tempat tidur.

''Aishhh kau berat sekali" Ayana mendorong Aidan dari atasnya lalu dia berguling ke samping dan menarik nafas dalam-dalam.

huh, badanku sakit semua'' gerutunya sambil memijat lengan dan bahunya

setelah itu Ayana mengambil Air hangat dan handuk untuk menyeka wajah dan tangan Aidan.

''apa aku harus mengganti pakaiannya? tapi kalau aku tidak menggantinya dia akan merasa tidak nyaman tidurnya'' gumam Ayana, tangannya membuka kancing baju aidan

''sepertinya tidak pantas aku melakukan ini pada seseorang yang tidak sadarkan diri. tapi dia suamiku, dan aku sudah melakukan semua yang harus di lakukan. kenapa aku harus ragu untuk mengganti pakaiannya?" monolognya sendiri

tiba-tiba sebuah tangan meraih pergelangan tangannya dengan kasar dan meremasnya, Ayana terkejut saat matanya bertemu dengan sepasang mata yang indah dan gelap. dia bisa melihat dari mata Aidan bahwa dia sangat sadar, karena malu ayana menarik tangannya untuk menjauh dari Aidan.

tapi saat Ayana mencoba melepaskan tangannya, Aidan telah membalik posisi mereka dan menjepitnya dengan kasar ke tempat tidur. dia membawa lengannya ke atas kepala dan menekan tubuhnya ke tubuh Ayana.

''apa yang kamu---'' sebelum Ayana menyelesaikan ucapannya, bibir tebal dan lembut milik Aidan sudah menempel di bibirnya dan membuatnya terdiam.

mata Ayana terbelalak terkejut dengan kontak yang tiba-tiba itu. ciuman Aidan yang kasar dan menuntut seolah-olah dia sangat menginginkan sentuhannya. Ayana mengepalkan tangannya ingin mendorong Aidan menjauh. Ayana menarik lengannya, tapi pria itu malah mencengkramnya lebih keras membuatnya sedikit meringis di dalam ciuman itu.

Aidan menarik diri dari Ciuman kasarnya dan menatap dalam kedua mata Ayana. mata gelapnya penuh hasrat menatapnya seolah ingin memakannya.

''Aidan, kamu pura-pura mabuk?!'' tanya Ayana dengan kesalnya

mata Aidan menyipit dan menyeringai sedikit sebelum menodongkan tubuhnya agar Ayana bisa merasakan nafas nya.

''tidak aku benar-benar mabuk'' Aidan berbisik di telinga Ayana

jantung Ayana berdebar begitu kencang, dia berusaha melepaskan diri dari Aidan tapi tetap gagal. Aidan telah menjebaknya sepenuhnya di bawahnya sampai tidak ada cara untuknya melarikan diri.

''kamu berbohong, lepaskan aku!'' Ayana menoleh ke samping untuk memalikan wajahnya agar tidak bertatap muka dengan Aidan.

Aidan menatap leher Ayana dengan lapar, kulitnya yang lembut dan tanpa cela terlihat menggoda di hadapannya. Aidan menundukan kepalanya, ia mencodong kan tubuh dan menciumi leher istrinya. Ayana merinding merasakan lembutnya bibi Aidan yang hangat di kulitnya, nafasnya yang tidak teratur menari-nari ringan di lehernya menyebabkan bulu kuduk merinding di sekujur tubuhnya.

Ayana menutup matanya erat-erat saat Aidan menempelkan bibirnya lagi dan lagi ke lehernya,  semakin dia tenggelam dalam ciuman Aidan. Ayana merasa ia akan menjadi gila bila terus-terusan begitu.

''Mmppphhhh'' Ayana mengigit bibir bawahnya dengan kasar, menahan erangannya.

Aidan terus menjilati dan mengigit lembut kulit leher istrinya menikmati reaksi kecil yang keluar darinya. kehangatan dan basahnya mulutnya membuatnya semakin mabuk dengan Ayana.

Ayana berusaha menghindari sentuhannya lagi. Aidan tersenyum geli melihat gerakan sia-sia yang di lakukan istrinya untuk melarikan diri.

Aidan kembali menciumi telinga Ayana lalu menggigit daun telinga sebelah kananya dengan embut ''kamu tidak akan bisa ke mana-mana malam ini Ayana'' bisiknya

''Aidan kamu berbeda malam ini, kamu tidak seperti sebelumnya kamu sekarang lebih agresif'' heran Ayana

dia tidak menjawab dan terus bergerak ke bawah menjilat dan menciumi tulang selangka istrinya lalu melanjutkannya ke payudara. dia menarik baju bagian dada istrinya ke bawah hingga memperlihatkan bagian lembah payudaranya sambil terus menjilat dan menciumi kulitnya.

''Aidaan!!'' Ayana tersentak saat gigi Aidan menelusuri kulit halusnya lalu menghisap dengan kasar kulit payudaranya.

Aidan melepaskannya, mengagumi cupang merah yang membuat Ayana membeku dan memanas di bawahnya apalagi saat benda milik Aidan mengeras dan menyodoknya.

''Ayana, aku benar-benar mabuk'' Aidan menghela nafas serak lalu mendekatkan wajahnya ke lekukan leher Ayana.

''aku tidak percaya, justru aku merasa curiga padamu itu bukanlah mata pria yang sedang mabuk. aku yakin kau tahu persis apa yang sedang kau lakukan Aidan" Ayana menjawab Aidan

Aidan menggunakan tangan satunya untuk mencengkram wajah Ayana dan membalikannya agar menghadapnya. Ayana menatap mata Aidan dalam-dalam, pikirannya menjadi kosong. ada rasa sakit dan kesedihan yang tak bisa terlukiskan dii mata gelapnya.  ekspresi di wajahnya juga tidak seperti yang pernah ia  lihat sebelumnya.

''kalau begitu katakan padaku, kalau aku tidak mabuk kenapa aku tidak bisa berhenti memikirkanmu? wajahmu, suaramu, senyumanmu, tawamu, dan setiap kali kamu marah padaku, bahkan bagaimana keadaanmu saat menangis kenapa aku tidak bisa memikirkan apapun selain kamu?" ucap Aidan dengan suaranya yang tampak pecah.

''kenapa dia bertingkah seperti ini?" dalam hati Ayana semakin bingung

''katakan padaku, kenapa?" tanya Aidan

''kamu benar-benar mabuk kalau begitu, karena aku bukan Almira" ujar Ayana

Aidan menatap Ayana dengan tatapan kosong, perlahan ia melonggarkan cengkramannya di lengan Ayana.

Ayana memanfaatkan kesempatan ini untuk mendorong Aidan menjauh dan turun dari tempat tidur. sambil menggosok pergelangan tangannya, Ayana duduk di sisi tempat tidur yang sedikit menjauh dari Aidan.

''kenapa dia malah menyebut nama Almira?" Aidan masih merasa kaget karena Ayana menyebut nama wanita lain

''kau pasti sengaja kan merencanakan ini? kau Aidan yang mesum'' Ayana mendengus

''aku?'' Aidan bertanya tanpa malu-malu sambil menyeringai.

Ayana terdiam dan berfikir sejenak, ''baiklah kalau begitu, tunggu!!''

Aidan memandangnya dengan bingung saat Ayana berjalan ke sofa dan mengambil tasnya lalu mengeluarkan sebotol pil dan menelannya. Aidan berdiri dan berjalan ke sisi Ayana, dia mengambil botol itu dari tangannya dan memeriksa pil apa yang Ayana minum.

''apa ini?" tanya Aidan penasaran

Ayana mengambil kembali botol itu dari tangan Aidan dan meletakannya di atas meja sampai rona merah muncul di pipinya ''kata dokter bisa meningkatkan peluang hamil" jawab Ayana pelan

Aidan terdiam menatap Ayana, dia menyeringai sambil mengangkat alisnya tapi dia tidak melakukan apapun. sedangkan Ayana menarik bajunya dan melepaskannya dengan gerakan cepat tanpa ragu.

''kenapa kamu tidak melanjutkannya?" tanya Aidan sambil menatap dengan menggoda. bibir lembutnya masih terbuka, tatapan matanya berpindah dari wajah lalu turun ke bawah dan mengamati semua lekuk tubuh istrinya.

melihat tubuhnya, Aidan tidak bisa untuk tidak memikirkan semua hal kotor yang akan dia lakukan pada Ayana apalagi setelah Ayana melepaskan sisa pakaiannya, dan hanya menyisakan pakaian dalam berenda berwarna merah, warna favorit Aidan pada dirinya.

Ayana menatap Aidan lalu mendekatinya, dia menekankan tubuhnya ke tubuh berotot suaminya sambil melingkarkan kedua tangan di lehernya.

''tidak ada ruang untuk rasa malu karena aku harus hamil, Aidan gendong aku" ujar Ayana

,

,

BERSAMBUNG..........................!!

LIKE and COMMENT ok👌

1
Retno Harningsih
lanjut
Uthie
lanjjutttt 💪🤗
muna aprilia
lnjut
Fikri Syahroni
jgn lama2 up thor
Uthie
Baguslah kalau sudah tahu kamu Aidan 😌
Retno Harningsih
up
Fikri Syahroni
kuraang thor, up lg
Uthie
Seruuu 👍👍👍
Epijaya
semoga Ayana sama kai biar Aidan menyesal.
Uthie
banyak up . dan rajin up 🤗🤗♥️
Uthie
Duhhh ... baru up lagiiii 😍😍😍😍🤗🤗🤗🤗
Retno Harningsih
up
Mellin: besok update ya😊
total 1 replies
Uthie
Bagus sekali Nenek Lakes...tegas gtu 👍👍👍😡
Uthie
Wahhhh... Aidan udah mulai-mulai niiii 😂😂

Ehh... itu Jasmine dan Kai pasti yg di jodohkan, kan ? 😜😁👍
Uthie
yaa... berarti up date nya gak bisa setiap hari yaa 😢
Uthie
Cieee.. Aidan mulai posesif dan bucin 😁
Uthie
Duhhh... semoga Ayana gak terlalu baper yaa dengan sikap si Aidan itu... 🤨
karena Aidan perlu di balas dengan Tegas !!! 😤
dia aja masih belum Tegas dalam memutuskan si Almira.. masih bersama si Almira 😤

Jadi.. Ayana nya harus tetap menganggap si Aidan hanya alat aja buat dia cepet hamil 😌
Anita Jenius
Dari sinopsisnya kayaknya menarik.
Baca sini dulu ya.
harwanti unyil
kamu terlalu egois
Uthie
Bagussss Ayana 👍👍👍👍😀
terus pertahan kan benteng dirimu... Jangan melemah dengan para pengkhianat itu 👍👍👍👍🤨😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!