Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahabat lama
Setelah makan, mereka tak langsung pulang. Karena Elina ingin mampir ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli beberapa barang dan bahan makanan.
"Mom... jangan lupa beli ice cream", ucap Alen.
"Hmmm.. tapi jangan terlalu banyak mengambil permen sayang", perintah Elina.
Ara membantu mendorong troley belanjaan yang tampak sudah hampir penuh itu.
"Ara.... Ara.... ", tiba tiba ada yang memanggil ara.
Ara menoleh ke asal suara.
"Ara.. kau Ara kan? ", ucap seorang wanita yang sekarang ada dihadapan Ara.
"Ruby??? ..kau Ruby? ", teriak Ara tanpa sadar.
Wanita yang bernama Ruby mengangguk dan mereka pun saling berpelukan.
"Aku merindukanmu Ara...aku dan teman teman mencarimu", jawab Ruby menahan tangisnya.
"Maafkan aku.. seharusnya aku mengabarimu dulu", jawab Ara sendu.
"Ara... sepertinya kau bertemu teman lamamu.. mungkin kalian bisa mengobrol dulu disana", ucap Elina sambil menunjuk foodcourt.
"Kakak.. kenalkan.. ini teman sekolahku dulu.. namanya Ruby", ucap Ara memperkenalkan mereka berdua.
"Ruby.. ini kak Elina... kakak iparku", lanjut Ara.
Lalu mereka bersalaman dan saling bertukar senyum.
"Kau sudah menikah??? ", tanya Ruby terkejut.
Ara mengangguk dengan senyum merekah.
"Kak.. aku kesana dulu ya", kata Ara pada Elina.
"Ya... nanti kalau kami sudah selesai berbelanja kami akan menyusulmu kesana", ucap Elina.
Ara dan Ruby kini duduk di bangku foodcourt sambil menikmati kopi susu.
"Kau kemana saja Ara? kau tau... kami semua mengkhawatirkanmu..kami sedih ketika kau pergi.. apa kau tidak menganggap kami saudaramu? bukankah kita sepakat bahwa kita semua bersaudara? ", ucap Ruby sendu.
"Maaf... aku benar benar terpuruk kala itu.. maafkan aku.. aku hanya tidak ingin merepotkan kalian", jawab Ara lirih.
"Ok.. sekarang lupakan masa lalu.. dan ceritakan padaku bagaiman kau bisa menikah?dan dengan siapa kau menikah hah? ", tanya Ruby dengan mata berbinar.
"Aku menikah dengan orang tampan pastinya...bukankah itu cita cita kita dulu.. wajib menikah dengan pria tampan.. hahahaha", jawab Ara pede dengan tawanya.
"Ck... kau ini.. menghilang tanpa kabar.. tau tau sudah menikah", cibir Ruby.
"Sekarang ceritakan tentang dirimu.. apa yang kau lakukan di Rusia? ", Tanya ara.
"Aku mengajar di sekolah ballet internasional Ara".
"Wooow... really? kau hebat Ruby", Ara senang mendengarnya.
"Apa kau tidak rindu balet Ara? ".
"Tentu aaja rindu... terkadang aku masih melakukan gerakan gerakan balet meskipun hanya didalam rumahku.. hehehe", ucap Ara menutupi kesedihannya.
"Kau bisa main ke tempatku besok.. bagaimana? kita bisa menari sepuasnya setelah aku mengajar", ajak Ruby.
"Apa itu boleh? ", tanya Ara.
"Hei.. tentu saja.. aku yakin kau masih bisa melakukannya.. kau dulu murid terbaik di sekolah kita", senyum Ruby menyemangati Ara.
"Tapi itu dulu Ruby.. sekarang aku hanya bisa tehnik dasar saja.. tehnik sulit aku sudah tidak bisa melakukannya".
"No. problem.. yang penting kita bisa bernostalgia masa sekolah kita bukan? ", ucap Ruby antusias.
Ruby memang wanita yang ceria sejak sekolah dulu. Dan salah satu sahabat terdekat Ara.
"Ini alamatku... setiap sore aku selesai mengajar.. aku akan menunggu kedatanganmu oke? kakak iparmu sudah menuju kemari... aku pamit dulu ya", ucap Ruby tanpa mendengar persetujuan Ara. Lalu Ruby mengecup kedua pipi Ara.
Tak terasa sudah 4 hari Ara dan Ken berada di rusia.
Ara betah tinggal di rusia. Karena dia merasa memiliki keluarga seutuhnya.
Ara merasa dicintai oleh seluruh anggota keluarga Volkov.
"Ken... Apa besok kau masih ke perusahaan Daddy? ", tanya Ara yang bersandar pada dada Ken.
"Hmmm... ", jawab Ken.
Ken yang sudah mengantuk menjawab dengan deheman saja.
"Sampai jam berapa?..aku besok akan bertemu temanku..malam kau jemput aku ya?", pinta Ara.
"Kau akan bertemu dengan siapa sayang?", tanya Ken yang sudah membuka matanya.
"Ruby.. yang kemarin kuceritakan...boleh ya".
"Baiklah sayang.. aku akan menjemputmu nanti..sekarang tidurlah.. aku lelah", ucap Ken sembari memeluk Ara.