NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

“Aku menerima lamaran anda Pangeran Mahkota,” Jawab Bella, Raja memejamkan matanya sejenak. Dia tak menyangka bila akan di hadapankan dengan kondisi semacam ini.

Sebagai seorang Pangeran, seharusnya Pangeran mahkota memilih istri yang sesuai dengan jabatannya sebagai Pangeran Mahkota. Seorang Lady yang dapat menopang dan menjadi Ibu Negara di masa depan, namun Pangeran Mahkota justru memilih putri dari seorang Baron.

Rasa kecewa memenuhi perasaan Raja, sebelumnya dia tidak memilih Henry sebagai penerusnya karena banyaknya pertimbangan.

Henry sudah sejak lama berada di medan perang dan menjadi pemimpin para Kesatria di seluruh kerajaan sejak dia remaja, dia sosok yang tak pandang buluh dan memang kejam. Namun Henry tak mengikuti pelajaran Bangsawan seperti dua saudaranya yang lain.

Setelah lulus dari akademi dasar, Henry langsung masuk ke dalam akademi militer dan bergabung bersama para Kesatria. Henry juga menjadi garda depan para Kesatria dan juga sosok yang sangat di takuti di dalam istana.

Meski Raja sendiri mengakui keangkuhan seorang Henry yang bahkan tak akan menunduk di hadapannya saat mendapatkan perintah, namun Henry juga tak pernah membangkangnya dengan cara tidak sopan. Henry juga putranya, namun dia mempertaruhkan Kerajaan. Bila dia menjadikan Henry sebagai Pangeran Mahkota maka bisa saja akan banyak orang tidak menyukai keputusannya.

Di tambah lagi, bila di masa depan Raja meninggal dan takhta jatuh di tangan Henry. Hal itu bukanlah pilihan yang tepat menurut sang Raja di tambah Henry tak pernah memiliki ambisi untuk menjadi seorang Raja.

Sedangkan Pangeran mahkota saat ini adalah sosok terdidik dari sejak dia kecil, tumbuh di bawah pengawasannya langsung. Meski beberapa kali Raja sendiri merasa bila Pangeran Mahkota sedikit bodoh saat mengambil keputusan, namun dia tak punya pilihan lain.

Sedangkan putra ketiganya, dia sering sakit-sakitan dan juga masih terlalu belia untuk menanggung beban sebagai Pangeran Mahkota, meski di masa depan mungkin dialah yang akan menjadi satu-satunya harapan sang Raja.

Raja juga mendidik Pangeran ketiga degan ketat, dia memperlakukan Pangeran Ketiga jauh berbeda dengan Pangeran Mahkota dan Pangeran Henry. Semua itu di lakukan oleh Raja karena kondisi Pangeran Ketiga yang sedikit istimewa.

Pangeran ketiga sangat lemah, dan mungkin di masa depan saat dirinya tiada. Pangeran Ketiga tak lagi memiliki penopang, itulah kenapa dia mendidik Pangeran ketiga dengan begitu ketat.

Di aula pesta itu, Pangeran ketiga hanya menjadi penonton saja. Dia tak ingin ikut terlibat dalam politik yang hanya akan mencelakainya dan sang Ayah.

Pangeran ketiga keluar dari Aula pesat dan mengarah ke balkon, saat Pangeran Mahkota berbahagia dan mengangkat Bella sebagai calon istrinya, dia malah tidak tertarik sama sekali. 

Pangeran Ketiga melihat menuju taman kecil di belakang Istana, sepasang manusia nampak tertawa di samping air mancur. Keduanya tak menggunakan topeng hingga dapat di kenali langsung oleh Pangeran ketiga.

Tawa lepas nampak tergambar di bibir si wanita bahkan dia juga melihat tawa itu menular pada si pria, Pangeran ke tiga tak pernah melihat senyum itu sebelumnya. Pria yang tak lain adalah kakaknya sendiri itu pernah tersenyum kaku padanya saat dia lulus dari akademi tingkat dasar dulu.

“Ini lebih menarik di bandingkan dengan drama tak masuk akal.” Gumam Pangeran Ketiga yang juga ikut tersenyum melihat kebahagiaan dari saudaranya.

Sedangkan di dalam istana keriuhan masih terus berlanjut, melihat kemesraan yang terjalin antara Pangeran mahkota dan Bella membuat para Bangsawan berbondong-bondong mendekati calon Putri Mahkota yang tak lain adalah Bella.

Bella jual mahal dan hanya dekat dengan beberapa bangsawan kelas atas saja, kesombongan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

“Ayah, apa menurut mu ini baik?” Bisik Pangeran ketiga, Raja menghela nafas berat.

“Siapa yang akan kamu pilih sebagai pelindung mu, apa kamu akan bersama sosok yang buta akan kekuasaan sepertinya?” Ucap Raja, dia ingin tahu bagaimana pandangan putra ketiganya sendiri.

“Terlalu berlebihan menurut ku, aku akan bersama Kakak pertama saja.” Jawab pangeran ke tiga yang saat itu masih berusia 14 tahun. Berbeda 5 tahun usianya dengan Aurora dan berbeda 10 tahun dengan Pangeran Henry.

“Dia perlu mendapatkan ujian kelayakan, panggil dia setelah acara ini selesai.” Pangeran Ke tiga menganggukkan kepalanya.

Pangeran Mahkota dan Bella malam itu ternyata mabuk berat, mereka bahkan tanpa sadar melakukan malam panas di kediaman Pangeran Mahkota. 

Baron Arabel merasa bangga dengan pencapaian yang di toreh oleh putrinya sendiri, dia sama sekali tidak menyangka bila dia akan menjadi mertua dari Pangeran Mahkota.

Setelah acara itu selesai, Aurora dan Henry tidak minum anggur seteguk-pun. Mereka memutuskan untuk berpisah saat keadaan istana sudah sangat sepi.

“Ehem, permisi.” Ucap seorang pria yang menghentikan langkah Aurora dan Henry.

“Siapa dia?” Bisik Aurora pada Henry yang memang tidak mengenal sosok tersebut, namun dia ingat bila dalam novel pernah di jabarkan sosok yang hampir mirip dengan pria itu.

Memiliki rambut hitam, mata keemasan dan juga senyum ramah serta ketulusan yang tergambar di matanya, selain itu dia nampak masih remaja.

“Dia adik ke tiga ku, namanya Vios.” Ucap Henry, Aurora hendak menunduk namun langsung di hentikan oleh Henry dan langsung menggelengkan kepalanya.

“Sudah, menjadi sopan santun sayang memberi salam saja kok, tidak apa-apa.” Bisik Aurora, Vios yang mendengar bisikan itu hanya terkekeh saja.

“Salam kepada Pangeran Ke tiga,” Ucap Aurora, Henry menatap adiknya bingung. Sangat jarang bocah itu datang menemuinya, bahkan saking jarangnya pertemuan mereka bahkan dapat di hitung jari.

“Ayah ingin menyampaikan sesuatu,” Ucap Vios, Aurora tersenyum dan menatap suaminya.

“Saya akan pulang terlebih dahulu, sayang kamu akan pulang ke rumah?” Bisik Aurora pada Henry.

“Ehem, kalian berdua di minta menghadap Raja sekarang.” Ucap lagi Vios, dia sebenarnya tidak tahu mengenai hubungan keduanya yang sudah menikah.

“Kita berdua?” Aurora kebingungan, tapi ya sudahlah ini juga kesempatan yang baik untuk mendapatkan restu pernikahan mereka.

“Ayo sayang!” Henry menggenggam tangan Aurora, Vios berjalan di depan mereka hingga mereka sampai di depan ruang kerja sang Raja.

Vios membuka pintu dan mendapati sang Raja yang tersenyum ramah pada Henry dan Aurora, Aurora langsung menunduk memberikan salam.

“Salam kepada matahari Kerajaan, saya Aurora Harvis memberi salam.” Ucap Aurora yang saat ini menggunkan marga sang suami di belakang namanya.

“A-apa?” Pangeran ke tiga tercengang sejenak, dia tak pernah tahu mengenai hubungan semacam itu sebelumnya.

“Ah ya, aku lupa memberi tahu mu. Dia Aurora Harvis Edger istri Kakak pertama mu.” Ucap sang Raja, sontak saja Pameran ke tiga tercengang bukan main.

“Apa!” Pekiknya hampir tak percaya dengan pendengarannya sendiri, Henry nampak biasa saja melihat raut terkejut di wajah sang adik.

“Ada apa Ayah memanggil kami?” Tanya Henry acuh tak acuh, dia tak memperdulikan keterkejutan sang adik yang hampir pingsan.

1
Andry Lenny
Thor ending koq malah aneh, pangeran mahkota nya bs palsu? extra part dong Thor ttg pangeran mahkota aslinya Napa bs menghilang...
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!