NovelToon NovelToon
Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Cinta Kedua Setelah Penghianatan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Selingkuh / Pelakor / trauma masa lalu
Popularitas:161.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ara julyana

Dania adalah wanita yang lemah lembut dan keibuan. Rasa cintanya pada keluarganya begitu besar.


Begitupun rasa cintanya pada sang suami, sampai pada akhirnya, kemelut rumah tangganya datang. Dengan kedua matanya sendiri Dania menyaksikan penghianatan yang di lakukan oleh suami dan kakaknya sendiri.


Penghianatan yang telah di lakukan orang-orang yang di kasihinya, telah merubah segalanya dalam hidup Dania.

Hingga akhirnya dia menemukan cinta kedua setelah kehancurannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ara julyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Pulang

Di kamar hotel itu Sinta menangis dalam pelukan Bobby. Setelah semua kejadian masa lalu itu kembali menari dalam ingatannya.

Bobby menghapus air mata Sinta dengan tangannya.

"Sudah sayang, jangan keluarkan air matamu lagi, bersiap-siap dan pulanglah, perempuan itu pasti menunggu kita, maafkan aku yang sudah menyakitimu," ia mengeratkan pelukannya pada Sinta.

"Kamu nggak salah mas, Dania lah penyebab semua ini, gara-gara dia mama meninggal," lirih Sinta.

"Pulang dan katakan kamu ada acara dengan temamu, biar dia tidak curiga," Pinta Bobby.

Sinta berdiri dan mulai bersiap-siap. Setelah siap Bobby memeluknya dari belakang.

"Kita harus main cantik sekarang sayang, aku akan merubah sikapku pada Dania sekarang, begitupun kamu, kita harus bisa mengambil hatinya, untuk mendapatkan semua yang kita inginkan, aku ingin tahu dimana dia menyimpan berkas data penting harta kekayaan yang telah di berikan papanya."

"Apa selama ini kamu tidak mencarinya?" tanya Sinta.

"Aku sudah lelah mencarinya ke mana-mana tapi tidak menemukannya, aku rasa dia tidak menyimpannya di rumah, aku harus bisa mendapatkanya, dan merubah kepemilikan beralih tangan menjadi milikku, baru kita bisa menyingkirkan Dania setelah itu," kata Bobby, menjelaskan.

Sinta mengambil tas nya di atas nakas kamar hotel itu.

"Jadi sekarang aku pulang dan kamu di sini?"

"Iya sayang, kita harus memainkan sandiwara mulai saat ini, besok pagi aku akan pulang, aku akan mengatakan kalau aku dari luar kota, dan aku juga akan mulai bersikap manis padanya he he he, dan kamu jangan cemburu," goda Bobby, ia menoel hidung wanitanya itu dengan mesra.

"Tidak masalah, asal kamu tidak menidurinya!" ketus Sinta.

"Buang jauh-jauh pikiran itu sayang, aku tidak akan melakukan itu pada siapapun, selagi kamu masih memberikannya untuk ku," setelah bicara Bobby melum*t bibir Sinta.

"Ihhh, jangan, nanti aku nggak jadi pulang lho kalau kamu kayak gini," Sinta menolak cium*n Bobby yang liar.

"Ya sudah, pokoknya kamu tenang aja sayang, aku tidak selera padanya."

"Iya, iya aku percaya, ya sudah aku pulang dulu ya."

Setelah cipika-cipiki, akhirnya Sinta pun keluar dari kamar hotel tempatnya bercinta dengan Bobby seharian ini, bahkan sampai malam.

Waktu menunjukkan pukul setengah sebelas malam saat Sinta melihat arloji di tangannya.

Ia buru-buru berjalan menuju lobby hotel. Setibanya di lobby ia duduk dan memesan taxi online.

Setelah menunggu lima menit taxi pun telah tiba di depan lobby hotel tersebut. Lalu dengan cepat Sinta masuk ke dalam mobil. Dan meminta sang driver melajukan mobilnya lebih cepat lagi.

"Cepat dikit ya mas, aku buru-buru," perintahnya pada driver muda itu.

"Oke mbak, siap!" jawab sang driver.

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Kondisi jalanan malam yang sunyi membuat mobil leluasa melaju dengan kencang.

Dalam waktu beberapa menit mobil telah tiba di tempat tujuan, yaitu rumah Dania.

Setelah membayar ongkos taxinya, Sinta pun lekas keluar dari dalam mobil. Ia melangkah masuk ke halaman rumah. Di bukanya pintu gerbang dengan pelan sehingga tidak menimbulkan suara.

plok plok plok.

Suara sepatu pantofel terdengar nyaring di tengah kesunyian malam.

Sinta merasa terganggu dengan suara kebisingan sepatunya sendiri.

"Apa mungkin Dania sudah tidur ya, sunyi sekali," gumamnya.

Lalu Sinta melepaskan kedua sepatunya dan menentengnya. Ia berjalan tanpa alas kaki menuju ke dalam rumah.

Dengan perlahan ia memasukan anak kunci dan membuka handle pintu dengan sangat pelan.

Pintu terbuka.

Sinta kembali menutupnya dengan hati-hati. Kemudian melanjutkan langkahnya.

Langkahnya terhenti ketika lampu di hidupkan seseorang.

"Kak, baru pulang?" sapa Dania.

"Eh iya Nia, kakak ngumpul bareng teman-teman fi cafe. Bolehkan Nia?" ia memasang wajah kasihan.

"Bagaimana kakak bertanya boleh atau tidak, kakak izin setelah kakak pulang, apapun yang kakak lakukan di luar sana, asal itu masih di batas wajar, bagiku tidak masalah asalkan kakak pandai-pandai menjaga diri."

"Iya adik ku sayang, terimakasih ya," ucapnya dengan tersenyum manis.

"Sama-sama," jawab Dania.

Sinta melanjutkan langkahnya menuju kamarnya.

"Kak," panggil Dania pelan.

Langkah Sinta terhenti.

"Hemmm," jawabnya sambil menoleh pada Dania.

Dania menghampirinya. Lalu langsung memeluk sang kakak dengan erat.

"Kak, aku sangat menyayangimu, hanya kamu saudara yang ku miliki, kita sudah tidak memiliki orang tua lagi, aku harap kakak jangan terlalu bebas bergaul dengan teman-teman kakak, aku tidak ingin terjadi hal buruk pada kakak," ucapnya dengan tulus di telinga wanita yang di anggapnya kakak itu.

Sementara itu Sinta dalam pelukan Dania, ia tampak menyunggingkan senyum miringnya.

"Heh, justru hal buruk itulah yang akan segera menimpamu Dania, bukan aku," ucapnya dalam hati.

Sinta melepaskan pelukan Dania. Ia memegang kedua bahu Dania.

"Dania sayang dengarkan kakak, percaya sama kakak, tidak akan terjadi apa-apa sama kakak sayang. Kakak akan baik-baik saja karena kakak tidak berbuat yang macam-macam di luar sana. Kakak hanya ingin melepaskan kesepian kakak, melepaskan pikiran kakak tentang mas Doni," kata Sinta meyakinkan.

Lagi-lagi setelah mendengar nama Doni, Dania menjadi iba pada Sinta, karena di pikirnya Sinta selalu ingat pada almarhum suaminya.

"Boleh kakak masuk? kakak capek, makasih udah nungguin kakak," izin Sinta, padahal sebenarnya ia juga tahu Dania sedang menunggu Bobby juga.

Sinta sengaja tidak mau bertanya soal Bobby. Ia ingat pesan Bobby, bahwa mulai sekarang dia harus lebih rapi memainkan perannya.

Dania mengangguk mengizinkan Sinta masuk ke kamarnya.

Sinta mengecup kening sang adik dengan penuh kasih sayang.

"Sekarang kamu naik lah ke atas dan tidurlah," perintahnya pada Dania.

Dania yang lelah lama tidak mendapat perlakuan manis dari sang kakak pun menjadi begitu terharu. Hatinya luluh. Matanya berkaca-kaca karena rasa bahagia.

Setelah Sinta masuk ke kamarnya, Dania pun berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.

"Kenapa mas Bobby belum pulang? apa dia tidak pulang malam ini? kemana mas Bobby?" monolognya di dalam kamar.

Rasa khawatir dan rasa penasarannya begitu besar, hingga Dania tak bisa mengabaikan pikirannya begitu saja.

Ia mengambil ponselnya di atas nakas. Menggenggam benda pipih itu lalu membawanya duduk di tepi ranjang.

Di bukanya sandi di ponselnya. Di gesernya layar ponsel itu. Di bukanya aplikasi berwarna hijau berlogo gagang telepon.

Di buka nya kontak dengan nama (my husband)

Lalu di kirimnya pesan melalui aplikasi itu. aplikasi yang orang-orang sebut WA.

"mas, kamu dimana kenapa belum pulang?"

Dania terkejut, karena tak berselang lama pesan balasan pun masuk. Tak seperti biasanya suaminya itu cepat membalas pesannya. Biasanya cuma di baca dan di abaikan.

Dengan perasaan was-was Dania membuka pesan balasan dari Bobby, ia takut isinya hanya kemarahan Bobby seperti biasanya.

Di gesernya layar ponselnya, lalu di bukanya pesan Bobby.

Bersambung.....

1
Surati
bagus
IKA UMY
apik apik.... sy syuka sy syuka
Ara Julyana: terimakasih kak
total 1 replies
arniya
bagus kak
Ara Julyana: terimakasih...
total 1 replies
Nur Halima
Luar biasa
Ara Julyana: terimakasih dukunganmu kakak
total 1 replies
arniya
ternyata banyak rahasia
Ara Julyana: benar sekali kakak
total 1 replies
Osie
nah kan aku dha curiga aja gitu tau nama pengacara dania herman anggara.. anggara nya itu loh sm dgn nama belakang arjuna..pastilah padanya arjuna itu..secara arjuna pernah bilang papanya seorang pengacara
Ara Julyana: pintar kakak
total 1 replies
Jouliani Jouliani
Lumayan
Dewi Nurani
haarusnya bobby dan sinta diusir juga dari kontrakannya pasti lebih seru
Ara Julyana: siap kakak
total 1 replies
Hera Imoet
Alhamdulillah... aamiin... maacii suguhan karyanya yang bagusss bingitttt 😘
Hera Imoet: Aamiin... maacii... Do'a yg sama dan terbaik buat dikau yaaa... love sekebon😘😘😘
Ara Julyana: terimakasih telah menemaniku berkarya dan terimakasih atas dukunganmu kakak...
Bahagia selalu untuk mu🤗🤗
total 2 replies
Ilfa Yarni
Alhamdulillah happy ending semoga dunia nyata ad cinta kedua buat aku hehehe
Ilfa Yarni: aamiiin
Ara Julyana: aku doakan semoga kakak mendapatkan cinta kedua yang terbaik, semoga bahagia....
total 2 replies
Hera Imoet
syukaaaaa 🥰😘
Ilfa Yarni
selamat Dania Arjun semoga kebahagiaan melimpahi kalian
Nita Anita
itu pasti Mita sahabat Dania.
Ilfa Yarni
siapa yg dtg temennya daniakah
Hera Imoet
kayanya mantan istrinya Arjun nih... ishhh ribet deh pastinya... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet: iyahhh syukurlah he-he-he 😁🤭😘
Ara Julyana: bukan kak😁 mantan istrinya udah di buang ke laut🤣🤣
total 2 replies
Hera Imoet
bisa dunk yaaa... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Ilfa Yarni
asyik akhirnya mereka akan menikah semoga bahagia selamanya
Hera Imoet
lanjuttttttt yupzzz 😘
Ilfa Yarni
skr tinggal nunggu HR pernikahan mereka
Ilfa Yarni
Alhamdulillah Danu tertangkap skr Dania bisa hidup tenang dan semoga aja Arjuna cepat melamar Dania hehe ga sabar baca kebucinan mrk berdua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!