NovelToon NovelToon
Mimpi Tentang Laut Biru Muda

Mimpi Tentang Laut Biru Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Persahabatan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Arief Jayadi

Byan, seorang pria yang memiliki mimpi, mimpi tentang sebuah keadaan ideal dimana dia membahagiakan semua orang terkasihnya. terjebak diantara cinta dan sayang, hingga terjawab oleh deburan laut biru muda.

tentang asa, waktu, pertemuan, rasa, takdir, perpisahan.
tentang mimpi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arief Jayadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

sudah ada 2 hari 3 malam aku dirawat di rumah sakit ini, beberapa kerabat dan rekan silih berganti datang menjengukku. sementara aku malah merasa canggung akan keadaan seperti ini, aku yang terbiasa terlihat kuat, garang, kini harus merasa lemah, didatangi mereka. ini seperti teguran Tuhan padaku, Ia ingatkan aku bahwa aku hanya manusia, hanya hambaNya.

Aku sudah mengabari HRD di kantorku bahwasanya aku sedang dirawat dirumah sakit, baru tadi pagi, bukan karena baru ingat, tapi aku memang sengaja karena aku benar benar ingin merasa tenang hari kemarin. Benar saja begitu aku mengabari ini, rekan rekan sekantor baik dari cabang ku atau dari cabang lain silih berganti menelepon dan ada yang menyempatkan datang berkunjung. aku baru sempat membuka pesan pesan di ponselku, setelah setengah harian ini dering telpon selalu bergantian masuknya. Ada pesan dari Ony, cukup banyak, dari kemarin, ya dari kemarin aku memang tidak ingin mengaktifkan ponselku. seperti yang sudah aku sampaikan aku ingin ketenangan kemarin.

*"dimana kak? hari ini ga masuk lagi?" hari kamis pukul 09.00

"kakak koq ga aktif Hp nya? kakak dimana sih? Ony kepikiran!" masih kamis 09.21

"kakak masih sama kak Asih kan?" 10.05

"KAK, udah 2 hari ini ga ada kabar ih!!" 11.00

"yaudah kalau ga mau bales, Ony males juga!" 13.00

"KAKAAAAAAK DIMANA SIIIIIIHH??!!" 14.51

"Ony Kerumah kaka juga kosong, kata bibi depan rumah dari kemarin belum pulang, DIMANA?!" 14.51

"IIIIIHHH SENENG BANGET BIKIN Ony MIKIR" 14.52

"Ony pulang, SEGERA KASIH KABAR!!!!!" 16.42

"masih ga sempet kasih khabar?di telp juga ga nyambung KEMANA sih?" 18.39

"TERSERAH YA?!" 20.01

"Kakak iiihhh,,,,beneran loooo ga ada kabar apa apa, Ony salah apa siiih??" 23.45

"jawab donk!" 23.45

"Ga bisa tidur ni, kepikiran kakak kenapa, ga biasanya!" 23.45

"kalau udah mau ngabarin masih ditunggu lo ya kak!" 01.23 hari berikutnya

"loh koq kata HR kakak di RS?kenapa? JAWAB!" 09.34

"boleh Telp?" 09.35

"iiiiiihhh telp nya sibuk teruuuuuuusss!!!!" 09.57

"anak anak katanya mau kesana, aku ga ikut, masih ada kerjaan, nanti saja nyusul" 10.20

"kenapa ga ngasih tau sih kalau opname?" 10.21

"ngeselin banget ih?!" 10.21

"habis ini anak anak OTW!" 10.49*

"maaf Ony, baru bales, anak anak baru aja pulang dari sini. ahahaha aku gpp cuma capek katanya" balasku pukul 13.56

lama tidak ada balasan dan pintu kamar terbuka, ada suster datang mengantarkan obat dan di belakangnya ada Asih mengikuti masuk. Aku letakkan ponselku di meja, lalu aku bangkit menyambut obat dari suster dan langsung meminumnya, sementara Asih meletakkan tas nya lalu duduk di atas tempat tidur, menungguku untuk berbaring beristirahat.

"maaf pak Byan, tamunya banyak sekali hari ini, ingat bapak perlu istirahat" kata suster mengingatkanku

"Iya suster, habis ini saya paksa tidur koq" seloroh Asih menjawab, diikuti senyum dari suster

"Baik bu dokter, habis ini saya tidur!" jawabku sembari berjalan menuju tempat tidur.

baik Asih maupun suster tersenyum melihat tingkahku, aku senang saja melihat senyum mereka. seperti tidak sedang terjadi apa apa.

lalu aku duduk di sebelah Asih, Susterpun meninggalkan kami berdua. Aku segera mengambil posisi memeluk Asih dan menyandarkan daguku di bahunya. Asih kemudian membenarkan posisi badannnya dan meletakkan kepalaku di pahanya, sembari mengelus rambut ku dan bermain dengan daun telingaku.

"awas, aku sedang di rawat dirumah sakit, nanti ON" godaku

Asih malah tertawa, sambil menjewer kecil hidungku.

"ini hidung ga bisa dapet wangi enak sedikit emang?!" tandasnya.

kami isi waktu di kamar ini dengan banyak senda gurau, ringan tapi saling menguatkan. aku tau Asih masih mencari tahu kondisi ku yang sebenarnya, sementara aku sedang butuh banyak penghiburan.

tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.30, aku sampai lupa untuk istirahat siang, tapi yang kudapatkan justru lebih dari istirahat siang, waktu berkualitas yang sudah lama aku dan Asih tidak dapatkan karena kesibukan dan permasalahan masing masing.

tiba tiba, pintu kamar ada yang mengetuk, sudah jam berkunjung rupanya. Asih pun bangkit ingin membukakan pintu, ternyata Ony yang datang berkunjung.

Ruangan kamar tempat aku dirawat cukup besar, normalnya ini diisi 2 tempat tidur rawat, tapi mengingat ini adalah ruang VVIP hanya ada 1 tempat tidur rawat. fasilitas didalamnya cukup lengkap, 1 kamar mandi ukuran besar, shower, dan toilet dengan kaca rias besar didalamnya. 1 Sofa tidur di dalam, meja, TV, lemari, dan masih ada lagi taman pribadi di bagian belakang kamar, disana ada ruang tamu, seandainya ruangan tidak cukup menampung tamu biasanya area taman menjadi tempat berkumpul. lebih mirip Hotel di banding ruang rawat inap sebuah Rumah Sakit.

"eh adek...masuk dek, sini, kenalin ini kak Asih!" cegatku karena aku menangkap ada moment mereka salah tingkah didepan pintu.

"ah iya, sini masuk, aku baru aja mau pergi, balik ke warung" kata Asih ingin menghindar

"Apaan, baru juga datang....sini dek masuk duduk ah..." lanjutku , Mencegah Asih kabur dari situasi ini.

Ony pun berjalan pelan masuk ke ruangan, tampak jelas ia sedang bingung harus berbuat apa. Sedangkan Asih sedang berdiri di belakang Ony, membelalak kan matanya kepadaku sebagai reaksi dari ucapanku barusan.

kapan lagi, pikirku. mereka toh cepat atau lambat akan bertemu, lagipula aku sudah berjanji pada Ony, bahwa aku akan meminta Asih untuk menjadikan Ony pendamping wanita di pernikahan kita nanti.

"Sih, kenalan dulu donk, ini nih yang namanya Ony, yang kemarin aku bilang pengen jadi pendamping wanita di pernikahan kita" selorohku seperti sedang menodongkan pistol kepada mereka berdua.

"oooh iya, Asih..." sambut Asih sambil menyodorkan tangan kepada Ony, disini nampak jelas kedewasaan Asih

"Iya kak..maaf ni kalau waktunya ga tepat, Ony" sambut Ony kepada tangan Asih

aku melihat ada kecanggungan di jabat tangan mereka berdua, tapi ini momen yang sangat baik, antara pagi dan malam bisa bertemu, walau diliputi ketidak sengajaan tapi ini indah. aku menyukainya.

"jadi cerita dong dek, katanya pengen jadi pendamping wanita, koq ga berani ngomong sendiri?" ujarku mencoba mencairkan situasi dengan mencari topik pembicaraan.

Sementara Asih, tampak sekali ia adalah wanita matang yang bisa mengendalikan situasi dengan baik, aku langsung membayangkan ia kelak menjadi ibu dari anak anakku, dan tetap bisa tenang saat keadaan menjadi ricuh dimana si kakak tidak mau berbagi dengan adik sementara si adik menangis dan si kakak merajuk. Asih pasti bisa mengatasinya dengan sangat baik.

"OOhh iya, kebetulan sih aku belum meminta siapa siapa menjadi pendampingku..."

Asih menyambut topik pembicaraanku dengan melanjutkannya, menggali pengenalan Ony lebih dalam, tidak tampak ketidaksukaannya pada Ony selama ini muncul di permukaan, walau aku tau saat ini ia sedang memikirkan bagaimana akan membalas situasi ini kepadaku. biarlah, yang nanti biar terjadi nanti, yang jelas aku ingin mereka berdua memiliki hubungan baik, karena mereka sama sama spesial buatku, dengan kadar yang berbeda. Lain lagi dengan Ony, ia lebih banyak mengikuti alur, tampak sekali ia belajar memahami situasi, tampak sekali semakin mereka berbincang, banyak pertanyaan miliknya yang selama ini tidak terjawab mulai terurai. ada suasana yang semakin cair antara mereka berdua, seiring waktu obrolan mereka mulai meluas ke berbagai topik secara alamiah. Aku? aku hanya banyak memberi imbuhan, sebagai katalisator saja, pemecah kebuntuan, dan aku menikmatinya.

Sesekali ada tawa kecil antara mereka, aku bahkan sedikit heran, benarkah ini pertemuan pertama mereka. walau kadang Asih masih melirikku tajam sebagai kode "AWAS KAU HABIS INI", tapi aku benar benar merasa diberkahi saat ini, menyaksikan mereka bisa berkumpul dengan baik, menekan segala perasaan masing masing dan saling menerima masing masing. Pun demikian dengan Ony, kadang ia melirik jam seperti sedang bertanya "mau sampai kapan aku di posisi ini?".

Mendadak lututku terasa nyeri, perlahan amat sangat sakit, mataku menjadi berat, seperti ada beban di pelupuknya, bahu dan punggungku serasa lunglai, lemah tak bertenaga, ada mual di perutku mendorong ke dadaku, aku menjadi limbung, semua tiba tiba menjadi gelap. Aku mencoba mencari pegangan, tanganku mencoba meraih apa saja yang bisa ku raih, kakiku mendadak tak bertenaga, aku tak bisa berpijak, detik berikutnya aku tidak mengingat apa apa, hanya ada suara jatuh, dan gelas pecah yang jatuh bersamaku.

sayup sayup aku dengar kembali kalimat yang beberapa tahun yang lalu mengubur mimpiku menjadi atlet.

"tiga ligament lutut kiri putus, dan keretakan pada sendi, cukup parah untuk bisa melanjutkan bermain musim ini"

lagi dan sekali lagi terngiang ditelingaku....

1
Susi Jatirogo
ceritanya pendek thor
Arief Jayadi: jadikan sequel aja kak?
total 1 replies
Susi Jatirogo
menyedihkan
Susi Jatirogo: gak tahu sih susah di jelaskan karena ku pikir ceritanya panjang. smpat mikir sakit karena cideranya dulu kumat.
Arief Jayadi: ketebak ga kak endingnya?
total 2 replies
Susi Jatirogo
ini tuh kisah yg beneran ada, dimana sudah ada seseorang yg menjadi komitmennya tapi di sisi lain ada orang lain yg juga mengisi hatinya. berat. pilihan yg sulit. tapi tetap hrus memilih salah satunya. thor ceritamu ini bagus bgt. krna menceritakan realita khidupn yg ada. 👍
Arief Jayadi: siiiap kak, kita coba gali lagi mana yang bisa di perbaiki kak...terimakasih supportnya ya kak
Susi Jatirogo: aku suka crita mu thor, dan kalo lihat cara author menyampaikan cerita ini tuh author adalah org yg punya wawasan luas. hanya saja kita mesti sadar thor bahwa ada sebagian orang kurg mengerti dengan misal bahasa atau istilah apa gitu. menurutku itu aja sih thor. maksudnya jangan terlalu berlibet dalam membahasakan atau mengungkapkan karna bisa jadi banyak orang yang kurang paham. aku bilang begini bukan karna aku lebih tau ya thor. jujur di banding author... aku ini masih jauh di bawahmu thor. maaf jika aku salah sekali lagi itu hanya menurutku pribadi. ya untuk istilah" yg rumit itu agak dikurangilah thor... jangan terlalu banyak. di bikin kira" org lbih mudah memahami. semangat thor karyamu luar biasa. aku gak ada apa - apanya di banding denganmu thor.
total 3 replies
Susi Jatirogo
nakal... tapi yah kadang memang seperti itu
Arief Jayadi: makasih masukannya kak, tungguin karya selanjutnya ya
total 1 replies
Wulandari Aswad
suka dengan gaya bercerita dan bahasanya. its classy.
Arief Jayadi: terimakasih kak support nya...ditungguin karya selanjutnya ya kak
total 1 replies
Arief Jayadi
𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚘𝚛𝚒𝚜𝚒𝚗𝚊𝚕
Nicol Ibarra
Maksimal ini cerita, pokoknya enggak rugi deh baca cerita author.
Arief Jayadi: terimakasih supportnya kak, ditunggu karya selanjutnya ya
total 1 replies
Hazel Nolasco
Bawa pergi dalam imajinasi. ✨
Arief Jayadi: terimakasih supportnya kak, ditunggu karya selanjutnya ya
total 1 replies
Nadeshiko Gamez
Dahsyat, author kita hebat banget bikin cerita yang fresh!
Arief Jayadi: terimakasih supportnya kak, ditunggu karya selanjutnya ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!