NovelToon NovelToon
Berkorban Demi Cinta

Berkorban Demi Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:33.9k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Morgan Zavierson, dipenjara demi kekasih tercintanya, Kelly Thompson. Akibat kesalahpahaman membuat Morgan membenci sang gadis tersebut.

Apa sebabnya Kelly yang dikenal gadis polos dan ceria, dianggap mengkhianati Morgan? sehingga pada akhirnya Morgan memilih menikahi Zoanna, yang adalah sekretarisnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan Ulang Tahun

Pria asing itu kemudian menatap Kelly dengan senyum ramah," Nona, apakah kamu ketinggalan bus?" tanyanya yang di dalam mobil

"Iya," jawab Kelly sambil waspada dengan pria itu.

"Bagaimana kalau aku memberi tumpangan padamu, kita akan mengejar bus itu, di sini sudah malam dan Nona hanya sendirian di sini. Sungguh bahaya." Pria itu berusaha memberi bantuan pada Kelly.

Kelly memandang kiri kanan dan mendapati sekitarannya tidak begitu ramai.

"Tidak perlu, terima kasih!" ucap Kelly yang menunduk dan kemudian beranjak dari sana.

Pria itu menghela nafas panjang, Akibat mendapatkan penolakan gadis itu, Ia kemudian menjalankan mobilnya dengan perlahan mengikuti gadis itu yang sedang berjalan.

"Nona, aku orang baik, Jangan takut denganku. Bagaimana kalau kamu naik dulu?" tanya pria itu lagi.

Kelly berusaha menolak dengan sopan," Tidak perlu, Tuan. Terima kasih!" ucapnya

"Tapi, ini sudah malam. Kalau Nona berjalan sendirian sangat berbahaya," ujar pria itu.

Kelly kemudian menatap pria itu dan berkata," Bukankah lebih bahaya kalau aku naik ke mobil orang asing?"

Mendengar pertanyaan gadis itu, Pria tersebut langsung terdiam.

"Tuan, aku bisa jalan sendiri, selamat tinggal!" ucap Kelly yang langsung berlari dengan kencang. Ia takut dengan pria itu yang tiba-tiba menawarkan pertolongan.

Pria itu yang melihat Kelly yang berlari begitu cepat, sambil bergumam, "Itu bukan jalan, Tapi berlari. Kenapa dia begitu takut padaku? Aku bukan penjahat dan wajahku juga tidak mirip dengan penjahat." Pria itu sambil melihat wajahnya lewat cermin yang di atas kepalanya," Cukup tampan!" puji pria itu pada diri sendiri.

Setelah hampir satu jam berjalan kaki dan berlari, Kelly akhirnya sampai di depan rumahnya. Keringat membasahi tubuh dan rambutnya, napasnya tersengal-sengal. Ia memutuskan untuk duduk di taman depan bangunan tempat tinggalnya., menumpahkan rasa lelah dan kewalahan yang dirasakannya.

"Kalau setiap hari aku harus berlari, lama-lama aku pasti menjadi kurus. Tenagaku juga terkuras habis," gumam Kelly sambil mengusap keringat yang mengucur di dahinya. Ia merasa penat dan tertekan dengan keadaan yang tengah dihadapinya.

Sementara itu, Morgan yang berada di dalam mobil di kejauhan, masih memperhatikan gadis itu dengan penuh tanda tanya. Wajahnya tampak serius, penuh curiga dan kekhawatiran. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun sesuatu dalam hatinya mengatakan bahwa Kelly mungkin telah membohonginya. "Kelly, apakah benar kamu telah membohongiku?" gumam Morgan pelan, matanya terus memandangi sosok Kelly yang duduk lesu di taman. Tangannya mencengkeram setir dengan erat, seolah mencari pegangan untuk melampiaskan emosinya.

Dalam keadaan yang penuh tekanan dan kebingungan, Kelly dan Morgan terpisah oleh jarak dan kecurigaan. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka. Namun, kebenaran itu masih tersembunyi di balik rasa curiga dan ketidakpercayaan yang menghantui hubungan mereka.

"Morgan akan ulang tahun dua hari lagi, Apakah dia mengundangku atau tidak? Kalau tidak, apakah aku harus hadir? Mungkin aku butuh kepastian, seperti yang dikatakan Billy...Zoanna lebih sering menemani di sisinya. Menyediakan semua kebutuhannya. Lalu, siapa diriku yang selama ini tidak berada di sisinya? Morgan, Aku sudah menerima balasan yang setimpal karena menyebabkanmu di penjara. Pembalasan yang aku terima adalah mimpi buruk bagiku. Aku tidak bisa mengeluh bahwa aku juga menderita di saat itu. Bahkan selama tiga bulan aku harus menerima penyiksaan yang menakutkan. Sehingga saat ini aku masih sering bermimpi buruk," gumam Kelly.

Keesokan harinya, Zoanna berada di ruangan kantor Atasannya, Morgan, yang tengah sibuk menghadapi laptopnya. Dia terlihat begitu fokus sehingga tak menyadari kehadiran Zoanna yang berdiri di depan meja kerjanya.

"Tuan, undangan telah diberikan kepada mereka. Anda harus siap dengan jamuan besok. Mereka pasti tidak sabar bertemu dengan Anda," ucap Zoanna dengan sopan, sambil menatap Morgan yang tak bergeming dari layar laptopnya.

"Hm...," jawab Morgan dengan cuek, tak menoleh sedikit pun kepada Zoanna yang masih setia menunggu instruksi lebih lanjut.

"Ada lagi, kartu undangannya juga saya berikan kepada Kelly. Dia adalah kekasih Anda. Jadi, dia harus mengetahuinya," lanjut Zoanna, kali ini dengan nada yang sedikit lebih tegas. Dia ingin melihat reaksi atasannya terhadap informasi yang baru saja disampaikan.

Mendengar nama Kelly disebut, wajah Morgan berubah menjadi tegang. Alisnya mengerut dan rahangnya mengeras.

Diam-diam, Zoanna merasa puas berhasil menarik perhatian atasannya. "Keluarlah!" perintah Morgan.

Zoanna tersentak, namun dia segera membungkukkan badan sebagai tanda hormat sebelum berlalu keluar dari ruangan kantor Morgan.

Kelly duduk di dapur dengan tangan gemetar memegang undangan yang ia terima. Ia menatap undangan tersebut dengan perasaan campur aduk. "Morgan begitu dingin dan tidak peduli padaku. Mana mungkin dia mengundangku? Apakah Zoanna yang mengirim undangan ini, demi apa?" gumam Kelly dengan rasa penasaran dan sedikit kecewa.

Dalam hati, Kelly merasa ingin menangis, namun ia berusaha keras untuk menahan air matanya. "Aku hanya akan pergi setelah lepas kerja. Aku akan mencari hadiah untuknya, tidak tahu apakah dia terima atau tidak. Aku akan berusaha mencari waktu untuk berbicara dengannya," batin Kelly sembari menggigit bibirnya.

Malam itu, Kelly bekerja lebih keras dari biasanya, berharap waktu cepat berlalu. Ia terus memikirkan Morgan dan bagaimana sikapnya yang dingin terhadap dirinya.

"Morgan, sebenarnya setelah melihat sikapmu seperti ini, aku sudah yakin kita akan segera berpisah, tapi aku masih berharap ada perubahan," gumam Kelly di dalam hati, seraya merasakan hatinya semakin perih.

Setelah lepas kerja, Kelly segera mencari hadiah yang ia anggap cocok untuk Morgan. Ia berharap hadiah tersebut dapat menjadi jembatan untuk memperbaiki hubungan mereka yang retak. Meskipun ragu, Kelly tetap memutuskan untuk memberanikan diri menghadapi Morgan dan berbicara tentang perasaannya.

Kelly memilih jam tangan yang nilainya cukup tinggi, baginya Morgan adalah pria yang berkelas tinggi sehingga tidak mungkin memberinya hadiah murah.

"Morgan suka memakai jam tangan, Aku akan memilih ini saja," gumam Kelly. Mata Kelly terbelalak saat melihat angka yang tercantum di sana. Namun, demi pria yang dia cintai ia tetap memilih jam tangan tersebut.

Setelah selesai belanja, Kelly meninggalkan Mall dan berjalan di pinggir jalan dengan santai.

Di saat yang sama sebuah taksi berhenti di sampingnya. Supir taksi tersebut menurunkan kaca dam menyapa," Nona, sudah malam. Apakah ingin pulang?" tanya supir taksi itu.

Kelly yang menatap supir itu merasa hampir tidak percaya," Bukankah kamu adalah pria yang mengemudi mobil mewah semalam?" tanyanya yang masih ingat dengan wajah pria yang sebelumnya menawarkan tumpangan.

"Oh...dia adalah kakak kembarku, Naiklah, aku akan mengantarmu sampai depan rumah," jawabnya dengan senyum ramah.

"Tidak perlu! Aku akan berjalan kaki saja, Ongkos taksi cukup mahal, Aku tidak sanggup membayarnya," jawab Kelly yang berjalan meninggalkan taksi itu.

"Kenapa dia selalu menolakku? Hari ini aku menjelma menjadi supir taksi, dia masih saja menolak," gumamnya sedikit kesal.

Ia kemudian mengikuti gadis itu sambil berkata," Nona, bagaimana kalau aku hitung murah saja ongkosnya, hari ini adalah hari pertamaku menjadi supir taksi."

"Di mana-mana taksi tidak ada yang murah, Kalau hitung murah, Maka supir taksi tidak ada keuntungan lagi," jawab Kelly yang mengabaikan taksi itu.

Keesokan harinya, di sebuah ruangan mewah di Perusahaan Zavierson, Morgan tampak serius menatap layar laptopnya. Ia tampak begitu fokus, hingga tak menyadari pintu ruangan itu terbuka perlahan. Masuklah seorang pria yang wajahnya sudah tak asing lagi, dia adalah supir taksi semalam yang ingin mengantar Kelly pulang.

Pria itu langsung menutup pintu dengan keras, membuat Morgan terkejut dan menoleh padanya. "Aku sudah mengikuti perintahmu menawarkan tumpangan hingga menyamar sebagai supir taksi. Tetap saja dia menolakku. Aku tidak mau lagi menyamar," ucap pria itu dengan nada kesal.

Morgan menatap tajam ke arah pria di depannya. "Kalau begitu, lunaskan hutangmu hari ini juga!" kata Morgan dengan suara yang menggelegar.

Pria itu terkejut dan menelan ludah, wajahnya tampak pucat pasi. "A-apa? Tidak mungkin dalam waktu sehari aku bisa melunasi hutang sebesar itu!" keluhnya ketakutan.

Morgan tersenyum sinis, menatap pria itu dengan pandangan maut. "Kau tahu akibatnya jika tidak melunasi hutangmu, bukan? Jangan salahkan aku jika keluargamu yang menanggung resikonya," ancam Morgan dingin.

Mendengar ancaman tersebut, pria itu semakin kesal dan hanya bisa menahan emosi," Lalu apa yang harus aku lakukan? Saat mengunakan mobil mewah menawarkan tumpangan, Pacarmu menolak karena mengira aku adalah penjahat. Setelah menyamar sebagai supir taksi katanya ongkos taksi sangat mahal. Setelah aku turunkan harganya dia juga menolak. Apa lagi yang harus aku lakukan?" celoteh pria itu tanpa berhenti.

"Menurutmu?" tanya Morgan menatap tajam pada temannya itu.

"Kenapa menurutku? Aku tidak tahu. Tidak mungkin aku harus menyamar sebagai supir bus," jawabnya dengan kesal dan cemberut.

Morgan menyandarkan dirinya," Ide yang bagus."

"A-apa? Aku harus menyamar sebagai supir bus? Apa kamu tidak salah? Untuk apa aku harus melakukan itu? Aku adalah seorang tuan muda yang tampan dan terkenal. Malah harus menyamar menjadi supir taksi dan bus," ocehannya yang panjang lebar.

"Markus, Jangan menolak perintahku, kalau kamu tidak ingin kehilangan perusahaanmu!" kecam Morgan.

1
Luzi
singkat namun padat isinya.. good
L A
ampuuuuun ....Markus kudu dijahit mulutnya 😅
L A
Jacob yg bego ....ketemu shio anjing yg suka gigit orang .....🤣🤣🤣
L A
dasar Markus emang ....gubraaaak 🤣🤣🤣
L A
Luar biasa
L A
ikut deg²an
L A
ikut emosi deh.....
yuning
sudah mampir sana akunya
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
FITRI LUTHFIA RACHMI
thank's verry much. atas alur ceritanya yg menarik ini sampai selesai.
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏
total 1 replies
Nabil abshor
trima kasih author,,,,, sehat² sll,,,, semangat,,,,succes,,,,
Pikachu: Terima kasih, kak🙏🙏🙏
total 1 replies
Fazira Aisyah
Happy wedding ya Margon & Kelly 😘😘
Citra Merdeka
semoga cebong nya ada yang tertinggal dan berhasil terbentuk jadi bayi 😁
Citra Merdeka
pemanasan nya semalam besok baru goal 😁
yuning
waktu nya belah membelah 😁
Kinara Widya
ahirnya hari yg dinantikan tiba...
FITRI LUTHFIA RACHMI
wah makin seru kayaknya. lanjut lagi donk ceriranya.
Citra Merdeka
😅😅😅😅😅😅ya ampun kelly..... ngidam drakula kamu
Kinara Widya
🤣🤣🤣🤣🤣bagus kelly gigit terus s nenek lampir biar mukanya tambah jelek....🤣🤣🤣🤣
Lasman Silalahi
kok jadi suka gigit sich.
masa,anak gadis suka menggigit org
yuning
hajar ulat bulu ,aku bantu santet online 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!