Menceritakan tentang Alexa yang menjual dirinya untuk mengobati sakit sang ayah.
Berawal dari pertemuan tak sengaja Alexa dengan Elvano Gilbert di sebuah pesta membuat Alexa akhirnya berani menawarkan dirinya seharga satu Miliyar.
"Aku mau, asal anda bisa membayar ku satu miliyar tuan" Alexa.
"Rendah sekali, tapi lumayan juga wajah cantik mu yang murahan layak di hargai satu miliyar, tampang miskin!" Elvano Gilbert.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 24. Malam panjang (2)
Selesai makan malam yang mendebarkan itu Alexa tak bisa merasakan ketenangan, apalagi setelah Elvano mengajak nya ke hotel.
Bukan tanpa sebab Elvano mengajak ke hotel karena saat ini jalanan macet di tambah hujan besar yang membuat Alexa semakin gelisah dengan cuaca yang dingin ini.
"Apa yang kau pikirkan?" tanya Elvano karena melihat Alexa yang terlihat seperti sedang berpikir.
"Banyak" balas Alexa sambil menatap lurus ke depan.
Jalanan di depan nya itu terlihat basah karena derasnya air hujan.
Di mobil juga rasanya sudah sangat dingin padahal Alexa sudah meminta AC nya untuk di kecilkan.
"Jangan bilang kamu memikirkan tentang malam ini?" tebak Elvano.
Dan langsung mendapatkan lirikan dari Alexa.
"Iya, itu salah satunya" ucap Alexa pelan.
"Kenapa di pikirkan? kamu tidak berniat menolak ku kan?" tanya Elvano lagi.
Alexa diam, dia sendiri masih bingung dengan arah jalan hubungan mereka kemana.
Jika harus menjadi janda Alexa rasanya dia tak ingin melepaskan sesuatu yang sangat berharga, tapi di sisi lain Alexa juga sudah menikah satu minggu tapi mereka memang tidak sampai melakukan nya.
"Lexa" panggil Elvano.
"Aku nggak tahu" Alexa membalas sambil tersenyum canggung.
Elvano mendengar itu sedikit kecewa, dan langsung melanjutkan kembali perjalanan nya.
Hingga sampai di salah satu hotel bintang lima, dan Alexa yang melihat di depan nya hotel tentu saja dia semakin gugup.
"Ayo turun" ajak Elvano.
Alexa hanya mengangguk dan keduanya turun, hingga akhirnya mereka sampai di lobby dan Elvano menyewa satu kamar untuk mereka.
Setelah mendapatkan kunci kamar mereka langsung pergi ke kamar dan saling mendiamkan selama berjalan.
Hingga saat sampai di dalam kamar Alexa yang gugup itu memilih untuk pergi ke kamar mandi.
"Astaga, aku hampir gila" Alexa berbicara sendiri sambil mencuci wajahnya.
Dia di landa bingung dengan apa yang harus di lakukan saat ini.
"Tenang Lexa, tenang" Alexa menarik nafasnya panjang dan membuang nya secara perlahan mencoba untuk rileks.
Tapi setelah itu tentu saja rasanya tetap sama, mencoba tenang juga tidak bisa menghilangkan rasa gelisah nya untuk menghadapi macan lapar saat ini.
Hufh..
"Pasti bisa, pasti bisa" gumam Alexa lagi.
Tok..tok..
"Buka!' terdengar suara Elvano.
" Iya, bentar!" teriak Alexa membalas.
"Cepat, aku ingin ke kamar mandi" lanjut Elvano lagi.
"Iya bentar dulu" Alexa mencuci tangan nya, dan akhirnya memilih berjalan keluar pintu.
Saat membuka pintu tiba-tiba Elvano dan Alexa berpapasan, dan membuat keduanya saling tatap menatap.
"Habis ngapain?" tanya Elvano.
"Kepo" balas Alexa sambil melengos cepat.
Jantung nya semakin tidak karuan saat bersama Elvano, apalagi melihat tatapan Elvano padanya yang sangat tajam.
Elvano melihat Alexa yang terlihat salah tingkah, dia tersenyum lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Tak lama kemudian Elvano keluar dan Alexa masih duduk di tepi ranjang dengan perasaan yang tidak jelas.
"Sudah siap?" tanya Elvano tiba-tiba memeluk Alexa.
"Hah? siap apaan?" Alexa Pura-pura tak paham
"Siap melayani suami mu" bisik Elvano di telinga Alexa.
Apa!
DEG..
Jantung Alexa berdetak kencang, dia semakin gelisah.
"Kamu nggak akan menolak suami mu kan?" lanjut Elvano lagi.
"Nggak, Ehk nggak tau" Alexa membalas cepat.
Melihat Alexa yang gelisah Elvano hanya tersenyum senang, dia juga tidak tau apakah malam ini akan menjadi malam panjang nya atau tidak karena dia tau Alexa belum mencintainya.
Tapi dia merasa gemas juga untuk terus menggoda Alexa yang terlihat salah tingkah.
"Ya sudah kita tidur" Elvano naik ke atas ranjang.
"Kok tidur?" tanya Alexa reflek bertanya.
"Jadi maunya kita melakukan malam panjang dulu? begitu" tanya balik Elvano dengan wajah
sumringah nya.
Hah?
"A-apa, aku nggak bil___" ucap Alexa terpotong karena Elvano tiba-tiba menarik tubuhnya hingga berbaring di samping nya.
Tak hanya itu Elvano yang sebelumnya berbaring kini sudah berada di posisi yang menantang, yaitu berada di atas tubuh Alexa.
Alexa yang berada di situasi ini tentu saja dia tak nyaman, tapi anehnya di sisi lain Alexa juga merasa penasaran.
"Jadi gimana? mau?" tanya Elvano.
"Mau apa?" tanya Alexa Pura-pura tak paham.
"Yakin nggak paham?" tanya Elvano sambil menatap wajah Alexa.
Alexa diam dengan mata yang saling bertukar pandang dengan Elvano.
"Cukup katakan iya atau tidak" lanjut Elvano lagi.
Alexa kembali masih hanyut dalam tatapan mata Elvano, entah kenapa mata yang bisanya menatapnya dengan tajam kini berubah menjadi teduh dan berhasil menghipnotis nya.
Cup..
Elvano memberikan kecupan di bibir sebagai awalan, dan entah sihir apa yang Elvano lakukan sehingga kecupan singkat itu berhasil membuat tubuh Alexa menggila.
Alexa bahkan tanpa sadar memeluk pinggang Elvano, dan tanpa mengatakan apa-apa bibir Alexa sendiri yang memulai mengajak bibir Elvano untuk berciuman.
Hemph..
Keduanya berciumaan dengan di saksikan oleh ruangan yang akan menjadi saksi bisu percumbuan mereka.
Bahkan hujan yang sangat deras di luar pun tak mampu membuat kedua sejoli yang akan bercinta itu mengurungkan niatnya.
"Sudah lebih bagus, ternyata kamu mudah bisa" kata Elvano memuji Alexa yang sudah bisa membalas ciuman nya.
Alexa hanya diam mendapatkan pujian itu, entahlah seperti apa perasaan nya saat ini mungkin cinta jauh dari nya akan tetapi kenapa rasanya sulit untuk menolak.
Elvano kembali menatap Alexa, lalu dia melihat leher Alexa dan tatapan matanya semakin turun.
"Aku akan berhenti jika kau memintanya" kata Elvano.
Dia hanya ingin membuat Alexa nyaman, meski pada kenyataannya sesuatu di bawah sana sudah ingin terbang dari sangkar nya.
Setelah mengatakan itu Elvano memberikan ciumaan lagi, di mulai di bibir lalu dagu dan semakin turun hingga ke leher yang membuat Alexa kegelian tapi rasa tak mau berhenti.
"Aku sudah gila" batin Alexa mengutuk kegilaan nya itu.
Setelah di buat menggila tak sampai di situ saja Elvano yang tidak mendapatkan penolakan langsung ke intinya.
Bahkan tanpa di minta Alexa malah bersedia membuka pakaian nya sendiri, membuat Elvano semakin senang.
Setelah melalui pemanasan panjang Elvano akhirnya bisa memulainya, meski sudah pada awalnya tapi akhirnya dia bisa memaksa masuk, dan bukan nya melanjutkan Elvano malah sempat-sempatnya memberikan ciuman di kening yang membuat Alexa merasa hangat.
"Kenapa sekarang aku malah merasa ingin benar-benar menjadi miliknya, perlakukan nya yang hangat seperti ini membuat aku ingin serakah untuk benar-benar menjadi istrinya sesungguhnya bukan istri bayaran saja" batin Alexa sambil menatap wajah Elvano yang merem melek.
Sembari merasakan sakit yang tidak bisa di jelaskan Alexa hanya bisa memeluk Elvano, dan sesekali dia juga mencakar punggung Elvano untuk memberitahu rasa sakit nya.
"Pelan!" kata Alexa dengan suara anehnya.
"Tahan, ini sudah hampir bisa masuk sepenuhnya" balas Elvano sambil kembali memberikan kecupan.
"Tadi kan sudah masuk? kenapa keluar lagi?" tanya Alexa random.
Dan Elvano tak bisa berkata-kata mendengar pertanyaan itu.
"Bukan kah cara main nya seperti ini, apa istriku terlalu polos?" batin Elvano dalam hatinya sambil mencoba untuk terus membobol gawang sempit.
🌹
Panas dingin😂
Maaf, yang nggak suka jangan di baca part ini soalnya terlalu horor 👻
semangat semangat kak 💪💪
apa gak sdh ada beberapa makhluk mini tu dirahimmu Xa?
kan gak pernah pake pengaman?
dimana mana perempuan cemburu itu mengamuk ngambek
eh... la... in iLexa malah semangat untuk memperkosa suaminya🤣🤣🤣🤣🤣
benar benar jegatelan ya Xa gak disentuh semalam aja🤭😀😃🤣🤣🤣🤣🤣