Gadis Satu Miliyar Untuk Big Boss
"Woy keluar! jangan pura-pura nggak denger saya tahu kalian di dalam kan! cepat keluar kalian bayar uang kontrakan" teriak seorang wanita bertubuh gempal di luar rumah kontrakan kecil.
Wanita itu terus beteriak meskipun tidak mendapatkan tanggapan dari penghuni kontrakan nya.
Kesal karena tak di tanggapi wanita bertubuh gempal yang tak lain pemilik kontrakan nya dia pun akhirnya memutuskan pergi meski dengan membawa kesal karena tidak mendapatkan hak nya.
"Lexa, pakai saja uang untuk obat ayah untuk membayar kontrakan" kata Brandon pada sang putri.
Alexa nama gadis muda yang usianya saat ini hampir menginjak 20 tahun itu.
"Ayah ngomong apasih, aku sudah cari susah-susah buat obat ayah tahu masa iya harus di pake yang lain, nggak ya aku nggak mau" balas Alexa menolak.
"Tapi Lexa, ibu kontrakan pasti akan terus meneror kita jika kita tak kunjung membayar, apalagi kita sudah menunggak hampir 2 bulan ayah khawatir kita akan di usir" jelas Brandon lagi.
Tapi tetap tak membuat Alexa luluh mau memberikan uang yang dia miliki untuk membayar kontrakan.
Bukan tanpa sebab Alexa tak memberikan uang itu dia tahu obat sang Ayah sudah habis dan untuk mengumpulkan kembali uang untuk obat Alexa rasa dia tidak akan sempat, lebih baik telat membayar kontrakan dari pada dia harus melihat sang ayah kesakitan melawan penyakit yang di derita sang ayah.
Brandon melihat putrinya dengan tatapan yang tidak biasa, raut wajahnya terlihat jelas jika dia begitu menyayangi Alexa.
"Jangan Khawatirkan ayah Lexa, bayarkan kontrakan saja ayah mohon" ucap Brandon memohon.
"Enggak ayah! aku nggak mau ayah harus sakit lagi, uang ini buat beli obat ayah yang baru jadi aku mohon ayah jangan ngeyel aku belum mau jadi anak yatim!" tegas Alexa sambil meleos pergi keluar dari rumah kontrakan sederhana nya.
Hufh..
Brandon menghembuskan nafasnya kasar.
"Anak itu benar-benar keras kepala, mirip siapa dia kenapa selalu bisa membuat aku merasa gemas dengan tingkah nya itu" gumam Brandon terlihat menggelengkan kepalanya.
Di sisi lain Alexa nampak sudah sampai di tempat kerja nya itu, Alexa bekerja di sebuah butik yang cukup mewah tapi membayar gajih pekerja di bawah UMR.
Karena baru sampai Alexa pun akhirnya harus mendapatkan omelan karena memang dia telat masuk kerja.
"Kamu lagi, saya heran kenapa dari banyak nya pegawai di butik ini kamu tetap di pertahankan oleh bos" ucap manager butik menatap heran pada Alexa.
"Mungkin karena pekerjaan saya bagus, bu" balas Alexa berani.
"Bagus? yang ada kamu itu salah satu contoh pegawai yang tidak tau aturan, heran telat kok setiap hari" kata manager butik itu lagi nampak jengkel karena ini memang sudah bukan pertama kalinya Alexa berulah.
Alexa sendiri dia memang sering telat dan itu karena Alexa bekerja keras siang dan malam kerja untuk mendapatkan uang tambahan.
"Sana pergi, awas kalau besok telat lagi saya akan pecat kamu!" ancam manager butik itu lagi.
Alexa mengangguk saja, dan berjalan keluar dari ruangan manager.
Lalu Alexa langsung bekerja seperti biasanya melayani pelanggan butik yang berbeda-beda sikap setiap harinya.
Tapi meski begitu Alexa menikmati pekerjaan ini apalagi dia sudah hampir 2 tahun bekerja di butik, lebih tepatnya sejak Alexa keluar SMA.
Tiba-tiba datang pelanggan, Alexa pun langsung melayani pelanggan nya dengan ramah seperti biasanya.
"Ada yang bisa saya bantu, mbak?" tanya Alexa berusaha ramah sebisanya.
"Mbak? emang tampang saya sudah tua apa di panggil mbak!" wanita itu nampak tak suka dengan panggilan yang di lontarkan oleh Alexa.
"Maaf nyonya, saya tidak tahu kal___" ucap Alexa terpotong.
"Nyonya! saya belum menikah, kamu pikir usia saya berapa sampai kamu berpikiran untuk memanggil saya dengan panggilan nyonya!" kembali wanita itu marah-marah pada Alexa.
Hufh..
Alexa menghembuskan nafasnya kasar, bukan kali pertama dia mendapatkan pelanggan yang rese seperti ini, mempermasalahkan nama panggilan yang hanya soal spele.
Alexa akhirnya meminta maaf dan wanita itu tak melanjutkan perselisihan tadi, tapi jika Alexa pikir masalahnya selesai sampai tadi dia salah karena wanita tadi kembali ingin menguji kesabaran nya lagi.
"Ambilkan dress itu" tunjuk wanita itu.
Alexa mengambilnya, lalu memberikan pada wanita bernama Reyna itu.
"Bukan itu bodoh, yang itu" tunjuk Reyna dengan wajah sinis nya.
Hufh..
"Sabar Lexa, ini sudah biasa" batin Alexa dalam hatinya.
Alexa kembali mengambil dress lain dan kembali juga Reyna mempermainkan Alexa yang membuat Alexa semakin di buat kesal.
"Kamu itu buta atau apa sih! saya mau dress yang cantik buat acara makan malam bersama kekasih saya, dan kamu malah ngambil dress kayak gitu, pikir punya otak nggak!" teriak Reyna sambil mendorong Alexa.
Mendapatkan tindakan seperti itu tentu saja Alexa tak bisa menahan dirinya, dan langsung menjambak rambut Reyna.
Awww!
"Hey lepaskan!" teriak Reyna marah.
"Minta maaf dulu, kau memang kaya nona tapi kau tidak punya etika, di mana kesopanan mu hah! aku sudah melayani mu dengan baik tapi kau malah merendahkan ku" ucap Alexa berteriak.
Tidak perduli lagi dengan apa yang akan terjadi setelah ini, mungkin sebelumnya dia bisa sabar saja tapi menurutnya tindakan Reyna benar-benar sudah menghina nya.
"Kau memang miskin, apa perlu aku menghormati orang rendahan seperti mu! hah" balas Reyna tak mau kalah.
Alexa yang kesal mendengar jawaban Reyna itu semakin menambah keras jambakkan nya yang membuat Reyna semakin meringis sakit.
Dan suara bising itu menarik perhatian pengunjung butik lain nya yang langsung melihat apa yang Alexa lakukan pada Reyna.
"Hey lepaskan, siapapun tolong aku!" teriak Reyna meminta bantuan.
"Ada apa ini?" tanya manager yang mendengar kebisingan.
Dan saat melihat apa yang di lakukan Alexa dia langsung melotot.
"Lexa, lepaskan dia tamu VIP!" bentak manager marah.
"Minta maaf dulu, baru aku akan melepaskan jambakan nya" balas Alexa tidak ingin melepaskan begitu saja.
"Lexa! kau sudah gila hah! cepat lepaskan" titah manager butik kembali.
Alexa tak mendengarkan dan hal itu membuat manager butik memerintahkan pegawai lain untuk menghentikan kegilaan Alexa.
Tubuh Alexa di tarik dan tak hanya itu manager nya bahkan mendorong Alexa sampai tubuh Alexa jatuh ke lantai.
"Nona tidak apa-apa, maafkan atas ketidaknyamanan ini. saya berjanji akan memecat pegawai bodoh ini" kata manager butik meminta maaf.
"Ya, pecat dia jangan berikan pesangon juga. dia kriminal. berani-berani nya dia merusak rambut ku, apa kalian tahu harga perawatan rambutku bahkan tak ada apanya dengan harga diri pegawai bodoh itu!" Reyna menatap tajam ke arah Alexa yang masih duduk.
Alexa diam, dia melihat beberapa pegawai lain yang tidak ada niatan membantunya berdiri.
Apa sehina itu menjadi miskin sampai bisa di rendahkan seperti ini?
Alexa mengepalkan tangan nya, dia bangkit dan menatap tajam pada Reyna dan juga Manager butik.
"Tanpa kalian memecat ku pun aku tidak sudi bekerja disini, dengan gajih kecil yang kalian bayar padaku tak akan pernah bisa membeli harga diriku karena harga diriku jauh lebih mahal dari harga diri kalian semua!" ucap Alexa dengan wajah menahan marahnya.
Alexa langsung mengambil tasnya dan bergegas pergi dari butik yang menjadi tempat dia mencari sesuap nasi selama 2 tahun itu.
Tak ada air mata yang keluar, Alexa tak akan menangisi sesuatu yang tidak penting apalagi butik ini menjadi tempat saksi bisu dimana pegawai nya banyak mendapatkan penghinaan dari pelanggan seperti Reyna.
"Lihat saja jika aku kaya, Manager dan wanita gila itu akan aku buat menjadi tukang bersih-bersih di rumah ku!" gumam Alexa nampak terlihat begitu kesal dan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Kamiem sag
nyimak
2024-05-15
1
yumna
sabr ya lexa kamu kaya ko...suatu saat bls merka ya
2024-05-12
3
reza indrayana
awal baca udh bikin sediichh...
2024-05-04
1