NovelToon NovelToon
Terjebak Obsesi Dua Cogan

Terjebak Obsesi Dua Cogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Romansa / Gangster
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Leticia Arawinda

Seorang model cantik menjadi incaran 2 pria tampan yang terobsesi ingin memilikinya namun cara mencintai kedua pria tersebut membuat Azzura gadis cantik itu tidak nyaman dalam kehidupannya. Siapakah yang akan di pilih oleh Azzura?
🌸🌸🌸
Nantikan kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leticia Arawinda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

"Apa itu artinya Aidan berniat menikahi ku nantinya? bukankah terlalu cepat di hubungan yang baru seumur jagung ini?" benak Azzura.

Banyak hal yang mulai di mengerti dari setiap sikap Aidan dalam memperlakukannya, meski Azzura menyukai sikap dewasa dan perhatian dari Aidan namun kali ini rasanya terlalu berlebihan.

"Jangan khawatir, aku sudah biasa sendiri kok! sayang minum dulu tehnya, ya" jawab Azzura sambil menyerahkan secangkir teh.

"Ah, iya makasih sayang"

Aidan meminum teh itu sambil melirik Azzura yang sedang melamun hingga dia menyadari bahwa dirinya telah melakukan hal yang tidak benar.

"Sayang, maaf aku nggak berniat membebani mu. Jujur itu hanya kekhawatiran ku saja, aku memang orang yang kurang mengerti dalam berpacaran. Aku takut kamu nggak suka dengan sikapku, tolong beritahu aku apapun yang kamu suka ataupun nggak" ucap Aidan merasa tidak enak.

Sisi Aidan yang selalu peka menjadi satu nilai positif bagi Azzura.

Walaupun awalnya dia merasa terheran dengan jalan pikirannya namun dengan cepat Aidan mengetahui kesalahan dari ucapannya.

Azzura pun berkata dengan tersenyum "Gak apa-apa sayang, aku cuma kaget aja karena terlalu mendadak mendengar hal seperti itu. Kedepannya kita perlu lebih mengenal lagi dan ku harap kamu bisa lebih santai, gak perlu terlalu khawatir dengan ku"

"Iya sayang, makasih ya" jawab Aidan.

"Sama-sama, aku minta maaf ya sayang karena aku memintamu menemaniku disini" kata Azzura.

"Duduk di sampingku sayang, kenapa kamu memikirkan hal yang gak perlu? aku gak masalah justru aku senang bersamamu" jawab Aidan.

Karena Aidan memintanya untuk duduk di sampingnya akhirnya Azzura pun menurutinya.

"Eum.. aku masih merasa gak enak kalau memintamu seperti sekarang" ucap Azzura yang kini duduk di sampingnya.

"Sstt! sudah ya? mau sampai kapan pacarku yang cantik ini mikir banyak hal. Kamu pasti lelah kan, lebih baik bersandar di bahuku"

"Eung.."

Azzura bersandar di bahunya, merasakan kenyamanan dan kehangatan dari kekasihnya.

Sementara Azzura terlihat mengantuk dalam sandarannya, tangan Aidan mengelus kepalanya.

Tak butuh lama Azzura tidur dengan lelap tanpa memikirkan Aidan yang sedang kebingungan harus berbuat seperti apa terhadap dirinya.

"Ugh.. apa yang harus ku lakukan" ucapnya sambil menutup matanya dengan lengannya sambil bersandar ke belakang.

Aidan tidak tega jika membangunkan Azzura sehingga dia membiarkannya tidur bersandar padanya.

Dia bermaksud menunggu Azzura tidur lebih nyenyak untuk memindahkannya.

Wajahnya memerah karena menatap Azzura yang terlihat cantik meskipun sedang tidur.

Bulu mata lebat dan panjang membuatnya terlihat semakin indah saat memejamkan mata.

"Astaga... aku bisa gila. Kenapa Azzura terlihat makin cantik? padahal dia sedang tidur. Aku pasti sudah gila" gumamnya sambil terus menatapnya.

Tanpa sengaja Aidan menggerakkan tangannya karena Azzura hampir mengangguk ke bawah. Dia menahannya hingga Azzura sedikit membuka matanya.

"Eum.." Azzura memeluk Aidan dari samping lalu merubah posisi tidurnya yang kini bersandar di pangkuannya.

"Azzura!" panggilnya dengan menahan suara agar tidak terlalu keras.

Aidan sangat terkejut dengan apa yang kini Azzura lakukan.

Tanpa menghiraukan bagaimana perasaannya, Azzura dalam tidurnya yang menjadi semakin nyaman itu tersenyum.

"Bisa-bisanya senyum cantik seperti itu, sayangku! kamu benar-benar menguji kesabaran ku lagi" ucapnya sambil menyentuh pipinya.

Aidan tidak mempunyai pilihan lain selain membiarkan kekasihnya tidur di atas pangkuannya meskipun hal itu terasa tidak nyaman karena ada sesuatu yang harus dia tahan semaksimal mungkin agar tidak melakukan hal yang tidak di inginkan.

"Huh.." Aidan menghela nafasnya.

Satu-satunya cara yang termudah baginya adalah tidur dalam keadaan seperti itu.

Aidan memang sudah tidak punya pilihan lain selain itu sehingga dia pun tidur menahan gejolak yang tak biasa di hadapan kekasihnya.

Keesokan harinya setelah malam yang berat bagi Aidan.

"Hoam.. eum.. sudah pagi ya?" kata Azzura yang bangun dalam tidurnya yang nyenyak.

Azzura terbangun menghadap ke perut Aidan serta memeluknya dengan erat.

"Lho, ini apa?" ucapnya sambil meraba perut Aidan yang keras dan berotot.

"Kyaa!!" Azzura berteriak tanpa bersuara setelah menyadari bahwa dia telah menyentuh perut Aidan setelah mendongak ke atas menatapnya.

"Ugh.." Aidan merasakan sentuhan tangan yang meraba perutnya sehingga dia pun terbangun.

"Eum.. sayang, kamu sudah bangun?" ucap Aidan sambil tersenyum menatapnya.

Azzura beberapa kali berkedip hingga mencubit pipinya untuk meyakinkan diri bahwa itu bukanlah mimpi.

"Apa yang kamu lakukan sayang?" tanya Aidan sambil menyentuh tangannya.

"Ini bukan mimpi?" ucapnya dengan mata terbuka lebar.

Azzura beranjak dari pangkuan Aidan yang telah semalaman menahan beban kepalanya.

"Tentu saja bukan sayang" jawab Aidan sambil mengelus kepalanya.

Sentuhan tangan besar yang sedikit kasar itu terasa sangat nyaman hingga Azzura menyentuh kembali kepalanya yang tersentuh tangan Aidan lalu tersenyum menatapnya.

"Sayang, apa kakimu gak sakit? cepat tiduran lagi dengan benar" pinta Azzura merasa khawatir.

"Gak usah sayang, aku baik-baik saja. Kamu gak seberat itu kok! apa kamu tidur nyenyak?" tanya Aidan.

"Eum.." Azzura mengangguk.

Dengan manjanya Azzura memeluk Aidan dengan tiba-tiba.

"Makasih sayang, aku senang karena di temani olehmu" ucapnya sambil memeluknya dengan erat.

Kemudian Aidan membalas pelukan hangat itu sambil menempelkan bibirnya ke pundaknya.

"Hmm.. sayang,apapun itu asalkan kamu senang pasti akan aku lakukan"

Aidan menghirup aroma dari tubuh Azzura dengan mencium di sekitar lehernya.

Aroma khas tubuhnya yang tercampur dengan parfum yang manis terasa menenangkan hingga Aidan memejamkan matanya sejenak.

"Sayang, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Azzura merasa tergelitik.

Rambut hitam legam yang kini berantakan sedikit menyentuh lehernya hingga Azzura tak tahan dengan rasa geli yang di rasakannya setiap Aidan menggerakkan kepalanya.

"Sayang, diam seperti ini sebentar saja ya. Rasanya nyaman saat memelukmu seperti ini" gumam Aidan.

"Baiklah"

Tanpa tahu apa yang sedang Aidan rasakan, dalam diam Azzura merasa bahagia memilihnya.

Setelah itu Aidan melepaskan pelukan hangat itu dengan perlahan lalu menyentuh wajah Azzura.

"Sayang, kamu cantik. Apa aku boleh menciummu?" tanya Aidan.

Pertanyaan yang tak biasa itu seperti apa yang sedang Azzura pikirkan sehingga dengan berani Azzura menyentuh wajah Aidan lalu menariknya untuk menciumnya.

"Cup" Azzura mencium bibirnya dengan cepat.

Aidan dibuat terkejut dengan tingkah Azzura yang tidak bisa di prediksi.

Matanya terbelalak namun dia merasa senang hingga membalas menciumnya.

"Hngh.." Azzura mengatur nafasnya karena di cium olehnya dengan intens.

Aidan sangat menahan untuk tidak terlalu intens mencium bibir manis Azzura namun justru membuatnya menggebu-gebu dalam melakukannya.

Bruk!

Azzura terbaring di sofa karena Aidan menciumnya sampai membuatnya hilang keseimbangan.

Tangan Aidan menahan beban tubuhnya agar tidak menindih badan kecil Azzura yang bisa saja remuk jika tak sengaja tertindih olehnya.

Aidan menatapnya dengan tatapan yang dalam begitu juga dengan Azzura yang tak bisa menahan godaan dari wajah Aidan yang tampan.

1
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!