NovelToon NovelToon
Isteriku, Canduku

Isteriku, Canduku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Payang

Rocky, pria macho dari keluarga konglomerat, dikelilingi oleh wanita-wanita cantik dan berkelas.

Namun nasibnya begitu mengenaskan, pasalnya sang mami memilihkan seorang gadis untuk menjadi isteri yang sangat jauh dari ekspektasinya.

Ketidak pedulian Rocky pada sang isteri berubah drastis, begitu sadar seorang pengusaha tambang ternyata menginginkan isteri yang ia remehkan.

Bisakah Rocky mempertahankan pernikahannya?

Ikuti kisahnya ; ISTERIKU, CANDUKU

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Payang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Panas Hati

"Kamu lihat sendiri kan, Dirly?" ucap Rocky sambil mengepalkan tangannya diatas meja dengan hati panas.

Dirly yang sedang menatap layar ponselnya segera mendongakan kepalanya, sekilas ia melihat wajah Rocky yang mengeras, terlihat sekali bila bosnya itu sedang kesal.

Penasaran akan hal itu, Dirly buru-buru menoleh kearah perhatian Rocky. Dari kejauhan, nampak Lisa masuk bersama Grasse dan Mathias mengikutinya dari belakang tanpa menyadari kehadiran dirinya dan Rocky.

"Lagaknya saja polos dan melabrakku saat pergi bersama Angel beberapa hari lalu. Ternyata dia semalam tidak pulang karena pergi dengan laki-laki itu!" Rocky menggeram marah. Sorot mata tajamnya terus mengawasi Lisa yang melangkah menuju ruang VIP.

Dirly ikut mengawasi.

Sejak tiba dikantor tadi pagi, ia ingat benar bagaimana Rocky uring-uringan gara-gara isterinya itu tidak pulang semalam, sehingga pekerjaan yang harusnya sudah Dirly selesaikan terpaksa terpending karena harus mendengar delik aduan sang bos.

"Aku rasa segala pradugamu belum tentu benar Rocky. Lisa tidak pergi berdua saja dengan pak Mathias, tapi bersama Grasse juga, adiknya pak Mathias. Kamu lihat kan mereka jalan bertiga memasuki ruang VIP tadi?" Dirly menatap lekat wajah Rocky, berusaha membantu meluruskan supaya bosnya itu tidak salah faham.

"Kemarin aku sempat berkenalan dengan Grasse saat kamu menyuruhku membawa Lisa pulang." imbuh Dirly lagi untuk lebih meyakinkan.

"Aku yakin kehadiran adiknya itu hanya sebagai tameng. Mereka pasti sedang melakukan hal tidak senonoh didalam. Aku harus kesana sekarang, dan menangkap basah mereka lalu menceraikan si rambut mekar itu!" Rocky bangkit dengan wajah makin kesal memikirkan ucapannya sendiri, sementara Dirly dengan sigap menahan dan menarik lengan bosnya itu sedikit kasar.

"Jangan gila Rocky! Kamu bisa membuat keributan disini!" pekik Dirly tertahan, sadar akan beberapa pengunjung restoran yang sedang menatap aneh kearah mereka berdua yang saling bersitegang.

"Lepas Dirly," Rocky mengibas kasar tangan Dirly, napasnya naik turun menahan kesal menatap tajam pada asistennya itu.

"Dengan melakukan seperti katamu tadi, sama halnya kamu telah menganggap restoran milik Ibundaku ini adalah tempat maksiat, aku tidak terima!" Dirly balas menatap tajam, ia memang tidak mentolerir apapun bila menyangkut martabat dan harga diri ibunya.

"Sorry, peace," Rocky memelankan suara diikuti dua jari membentuk huruf V keudara, segera sadar telah menyinggung perasaan sahabat sejak kecilnya itu.

Melihatnya, Dirly merubah air mukanya lalu kembali duduk diikuti Rocky, bertepatan dengan datangnya pesanan makan siang mereka yang diantar oleh pelayan restoran.

"Aku juga minta maaf," pelan Dirly, setelah pelayan pergi meninggalkan mereka.

"Aku hanya tidak ingin kamu malu karena salah bertindak. Percayalah padaku," imbuhnya lagi dengan suaranya yang kian memelan supaya pengunjung yang ada disekitar mereka tdk mendengar apa yang mereka obrolkan.

"Pak Mathias Colin, kamu pasti mengenal pria itu dengan baik, selain ayahnya adalah pejabat nomor satu dikota ini, dia adalah seorang pengusaha tambang peraih penghargaan kategori Aditama pada aspek pengelolaan lingkungan hidup pertambangan mineral dan batu bara di ajang Good Mining Practice Award (GMP)."

"Dan sampai hari ini, aku tidak pernah mendengar ada skandal tentang dia, bahkan aku tidak pernah mendengar ia dekat dengan seorang wanita selain ibu dan adiknya. Maaf--, tidak seperti dirimu, pria beristeri tapi masih bebas jalan dengan wanita lain," menyinggung apa yang dilakukan sang bos.

"Aku tidak suka pada kalimat terakhirmu Dirly. Sebenarnya kamu berada dipihak siapa, heuh? Kamu itu asistenku," sambil menghujamkan garpu pada sepotong daging lalu melahapnya dengan perasaan kesal.

"Aku memang asistenmu, Bos. Asisten manager marketing dari pak Roc-ky Kar-ta-ne-ga-ra," Dirly sengaja mengejakan nama sahabatnya itu dengan penuh penekanan.

"Tapi aku tidak akan sudi kehilangan bonusku. Kamu tahu bagaimana sulitnya kita berdua memasukan penawaran alat-alat berat perusahaan kita ke PT. Pilar Energi beberapa waktu lalu, dan setelah diterima kamu seenaknya mau menghancurkannya, dengan melabrak pemiliknya hanya untuk alasan tidak jelas, CEM-BU-RU!" Dirly memajukan mulutnya hingga tiga senti saking gemesnya.

"Apa? Cemburu?" Refleks mata sipit Rocky terbuka lebar, lalu mendorong mulut Dirly dari depan wajahnya.

"No-no-no-no! Kamu harus ralat ucapanmu Dirly, kata siapa aku cemburu?" omelnya, tidak terima lalu memaksakan tawa sumbangnya. Tak lama berselang, hatinya kembali tertanggu, manakala melihat Lisa membawa nampan ditangannya masuk ke ruang VIP diikuti Ribka.

"Lihat, si rambut mekar sedang cari perhatian si pengusaha tambang," cibirnya tersenyum sinis.

Dirly menggeleng prihatin melihat sikap Rocky pada isterinya sendiri.

"Itu artinya kamu sama sekali tidak perduli pada Lisa, Rocky. Isterimu berkerja di restoran Bunda ini saja kamu tidak tahu."

"Kamu pasti bercanda, Lisa tidak mungkin kerja disini, Mami pasti tidak mengizinkan," sanggah Rocky tidak percaya, lalu memasukan satu potongan daging lagi kedalam mulutnya.

"Up to you," Dirly mengangkat kedua bahunya.

"Kamu bisa bertanya pada Ibundaku, juga pada Mamimu dirumah. Sudah, jangan menggangguku lagi. Aku mau fokus pada makan siangku," Dirly membuka mulutnya lebar-lebar lalu memasukan makanannya dengan gemas, sambil melihat wajah Rocky yang sangat menyebalkan dihadapannya.

"Rasanya ingin sekali aku menelannya hidup-hidup," batinnya.

...***...

"Bagaimana Kak? Benarkan, rasanya enak?" Grasse menatap wajah Mathias, sangat penasaran pada tanggapan kakaknya itu, setelah melihat sang kakak mencicipi beberapa suap makanan khas kota mereka yang tersaji dengan tampilan yang menggugah selera.

"Eum... Enak, sungguh enak," sahut Mathias, membuat Grasse tersenyum senang, begitu pula dengan Lisa.

"Makanan direstoran ini sungguh lezat bu Ribka," puji Mathias, memandang kearah Ribka yang diajak masuk oleh Lisa beberapa saat lalu karena laki-laki itu ingin bertemu dengannya.

"Kami sangat tersanjung, dan terima kasih bila pak Mathias suka," Ribka tersenyum hangat, ia begitu senang seorang pengusaha sekelas Mathias yang notabennya juga seorang anggota keluarga Colin yang terpandang dan sangat dihormati dikota itu mau menyempatkan diri mampir di restorannya.

"Aku akan merekomendasikan restoran ibu Ribka pada para karyawanku supaya mereka juga bisa mampir kesini," janjinya, seraya membalas senyum ramah sang pemilik restoran.

"Terima kasih banyak, pak Mathias berkunjung kemari saja sudah membuat saya sangat senang, silahkan dilanjut Pak," Ribka masih menampilkan senyum terbaiknya. Setelah beramah-tamah sejenak dengan sang tamu restoran, wanita itu berpamitan dari sana supaya tidak mengganggu kenyaman makan siang tamunya.

"Aku suka tempat ini," Mathias mengusap sudut-sudut bibirnya dengan selembar tisu.

"Makanannya enak, pelayanannya juga hangat. Ini tip buatmu, Putri Beruang," Mathias menyodorkan puluhan lembar uang pecahan seratus ribuan dari dalam dompetnya hingga kosong.

"Maaf Kak, saya tidak boleh menerima tip. Saya tidak berani," tolak Lisa, setelah melihat banyaknya lembaran uang kertas diatas meja.

"Jangan takut, ibu Ribka pasti tidak akan marah, aku bisa pastikan itu. Atau aku tidak akan pernah kembali lagi makan direstoran ini karena penolakan tip kecil yang kuberikan."

"T-tidak boleh begitu Kak, b-bukan itu maksudku," Lisa merasa tidak nyaman melihat wajah kecewa Mathias, ia menoleh pada Grasse, berharap sahabatnya itu bisa membantu memberi penjelasan supaya kakaknya mengerti mengapa ia menolak pemberian laki-laki itu.

"Sudah, terima aja Lisa. Ini hasil kerjamu kok, Kakak puas atas pelayananmu, benar kan Kak?"

"Iya," Mathias mengangguk.

Grasse memungut semua uang kertas itu dengan cepat lalu memasukannya kedalam saku seragam Lisa, membuat gadis itu meringis menahan malu didalam hati.

"Terima kasih Kak," lirih Lisa malu, disambut anggukan dan senyuman oleh Mathias.

"Udah, nggak usah memasang raut begitu Lisa. Kamu rampok saja semua uangnya kak Mathias, dia pasti tidak keberatan. Iya kan kak?" Grasse berkedip nakal pada sang kakak.

"Mulutmu ya Grasse, nanti kakak kunci pake lakban," Mathias gemes, mengacak sayang pucuk rambut sang adik yang sudah membuat Lisa bertambah canggung karena malu.

...***...

"Lihat, Lisa tidak ikut mereka pulang kan? Itu tandanya mereka tidak bermain api dibelakangmu. Kamu hanya terbakar api cemburu," bisik Dirly ditelinga Rocky, ketika melihat hanya Mathias dan Grasse yang meninggalkan restoran, sedangkan Lisa kembali kedalam restoran.

Rocky memang sudah lama selesai makan, tapi ia masih setia duduk ditempatnya semula dan memaksa Dirly tetap menemaninya, masih ingin membuktikan dugaannya.

"Tutup mulutmu, aku tidak cemburu Dirly," ketus Rocky kesal.

"Heuh, tidak mau ngaku," balas Dirly ketus.

"Kalau kamu sampai menceraikan Lisa seperti katamu tadi, aku yakin seratus persen kalau si pengusaha tambang kaya itu akan menyambut isterimu itu dengan penuh rasa bersyukur, tidak sepertimu!" hujat Dirly sambil bangkit dari duduknya dan berlalu menuju kasir.

"K-kamu!" Rocky memukul meja kesal, ia langsung membeku saat semua pasang mata disekitarnya memandang dengan raut penuh penghakiman.

Bersambung...👉

1
Teteh Lia
🌹🌹🌹🌹🌹 buat bang rock, yang manisnya ngalahin teh manis.
Teteh Lia
aq tunggu... tunggu part bikin travelingnya. 🤭✌️
Kaka author... aq terlalu jujur ini. 🤭
Teteh Lia
aq waktu kecil sering gitu juga ....
Teteh Lia
manis banget bang rock, rasa2 nya... teh manis pun bakal kalah manis denganmu...🤭
Claudia Jung 🐻🐰
Dahlah kesel
Dewi Payang: Rocky : peace✌️kakak🙏
total 1 replies
Claudia Jung 🐻🐰
Ah aku nggak like
Claudia Jung 🐻🐰: Bodo amat aku maunya Lisa sama Mathias
Dewi Payang: Rocky : kakak udah benci menndarah daging nih😁
total 2 replies
Claudia Jung 🐻🐰
Omong kosong apa ini?
Dewi Payang: Rocky : 😁sungguhan🤭
total 1 replies
Claudia Jung 🐻🐰
konon katanya kalo bulu mata rontok berarti ada yang kangen. Hayo sapa yang kangen sama kamu, Lis?

Mathias Collins, ya?
Claudia Jung 🐻🐰: Jadiin pelakor aja rebut Lisa-nya
Dewi Payang: Iya, Mathias, lagi ngobrol sama Marta soal Lisa😁
total 2 replies
Claudia Jung 🐻🐰
heleh
Dewi Payang: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Claudia Jung 🐻🐰
soalnya habis dibekukan di freezer jadi lebih cool
Dewi Payang: Hehe iya kayanya😁😁
total 1 replies
Miyatun Nasa
🌹🌹🌹🌹🌹 buatmu Lisa , biar kamu makin cantik di depan Rocky
Dewi Payang: Lisa : Terima kasih banyak Kak Miyatun🙏🙏❤️
total 1 replies
Miyatun Nasa
kena mental gak loo
Dewi Payang: Rocky jauh kalah sama Mathias....
total 1 replies
Miyatun Nasa
panas bilang boss
Dewi Payang: Rocky : aduh, aku gemezzz
total 1 replies
Miyatun Nasa
kamu panas ??
Dewi Payang: Rocky : Ish, panas membaraaa....
total 1 replies
Miyatun Nasa
mendingan grase sama Dirly aja
Dewi Payang: Lebih cocok ya kak😁😁
total 1 replies
Miyatun Nasa
hajar bang
Dewi Payang: 😄😄😄😄😄👍👍
total 1 replies
Miyatun Nasa
betul , cari yang lebih baik , dan terutama yang bisa menghidupi , bukan malah minta di hidupi
Dewi Payang: Bener banget👍👍
total 1 replies
Miyatun Nasa
siap siap aja rocky
Miyatun Nasa
kamu sudah keduluan ya dir
Dewi Payang: Dirly : Iya bener kak😁 tapi cinta ini memaksaku untuk berjuang, ahay😄
total 1 replies
Miyatun Nasa
ayo hajar Lisa . tak bantuin kalo perlu
Dewi Payang: Wkwk🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!