NovelToon NovelToon
Cinta Pertamaku

Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Anak Genius / Romansa / trauma masa lalu
Popularitas:27.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jane Alicia

Menikah dengan cinta pertama mungkin adalah hal yang membahagiakan, tapi tidak dengan ku. Sebelum semua itu terjadi aku harus pergi darinya sejauh mungkin agar pernikahan ini tidak terjadi.

saat di bangku SMA, Alice yang penuh dengan semangat menyatakan cintanya pada Sean, tapi laki-laki itu hanyahanya menatapnya remeh dan pergi begitu saja. Setelah kejadian itu Alice tidak pernah lagi ingin berurusan dengan Sean sampai orang tua mereka berencana untuk menikahkan mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Alice berhasil membawa Sean ke hotel dengan mulus, dia langsung pulang dan entah kenapa perkataan Sean terbayang di pikirannya.

"Kenapa aku jadi mikirin hal yang ga penting sih"

"Mending aku tidur aja dari mikirin orang stress itu, membuang-buang waktu aja"

-----------------------------

Besok paginya Sean bangun dari tidurnya, dia masih belum sadar dengan apa yang terjadi dan dimana dia sekarang

"Badanku sakit semua,aaaaaaaah"  Sean kembali merebahkan dirinya dikasur  dan melihat langit-langit kamarnya

"Kenapa aku ada disini, siapa yang bawa?" Aku mau Alice

"Sebentar....Jangan bilang  Alice yang benar-benar mengantarku?!"  Sean seketika duduk dengan tegap karna dia ingat  Alice ada berbicara denganya.

"Astagaaaa... kacau semua kacau, aku ilang apa ya semalam"  Sean berdiri dan pergi kekamarmandi

Setelah selesai membersihkan diri, dia keluar dari kamar dan mengembalikan kuncinya ke penjaga hotel, Sean berjalan ke restoran sederhana tempat dia memarkirkna mobilnya.

"Kenapa ini terasa jauh, perasaan di maps dekat"

Sean hanya bisa mengeluh karena dia merasa kelelahan, sudah lama dia tidak berolahraga

Berbeda dengan Alice yang menghabiskan paginya dengan berkeliling tempatnya tinggalnya dengan sepeda, dia masih belum hafal dengan daerah disekitarnya karena sibuk bekerja.

"Cuacanya cerah, benar-benar beruntung......"   Alice tersenyum lembut

"Mampir ketoko bunga tidak terlalu buruk, sekalian beli untuk menghias taman kecil yang ada di teras"

Alice berhenti di salah satu toko bunga yang dilewatinya, dia masuk dan membeli beberapa bibit bunga dan juga sekeranjang bunga hias entah untuk apa, tapi dia ingin membelinya saja

angin lembut membuat rambut Alice yang dikucir satu terlihat cantik, di tambah dia memakai dress sederhana tapi elegan, benar-benar menarik perhatian, sampai Sean yang melewatinya seketika menghentikan mobilnya begitu saja.

"Itu Alice ku kan?, kenapa dia keluar dengan sangat cantik,apa dia ga sadar cantiknya itu bisa buat orang jatuh cinta samanya?"

Sean berhenti di tepi jalan dengan tiba-tiba, untung jalanannya sepi kalau tidak bisa jadi ada kecelakaan disana.

Dia tidak bisa bernafas jika memikirkan banyak orang yang melihat kecantikan Alice.  (POSESIFNYA KELEWATAN BANG)

Alice baru kembali saat matahari sudah terbenam, dia pulang dengan membawa bunga yang dibelinya tadi dengan beberapa kantong plastik berisi makanan, sedangkan Sean masih tetap berada ditempat yang sama.

Sean hanya menunggu Alice masuk ke dalam rumahnya dia berencana untuk menemui  Alice sebentar lagi

TING TING

"Sebentar!!"  Alice menuju pintu dan membukannya

"Hii....." Sean melambaikan tangannya canggung

Ekspresi Alice berubah seketika setelah melihat wajah Sean

"Maaf saya sibuk."  Alice ingin menutup intu rumahnya

"Tunggu sebentar beri aku lima menit....aku mau minta maaf"

Alice hanya diam di tempatnya menunggu apa yang mau dikatakan Sean

"Aku minta maaf untuk yang kemarin, maaf karna aku tidak sadar dengan posisi ku"  Sean menunduk

Alice tidak menjawab apapun,dia hanya diam di tempatnya

"KRUYUUUUUUUUUUUK"  perut Sean berbunyi dengan keras

Alice berdecak pelan mendengar suara perut Sean yang kelaparan

"Astaga memalukan, Alice maaf aku gada maksud lain, aku pergi sekarang" Sean berlangkah mundur dan tidak berani melihat Alice karena merasa sangat malu

"Makan dulu baru boleh pergi"  Alice membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam

Sedangkan Sean yang merasa senang sekaligus malu langsung berjalan mengikuti Alice masuk kedalam rumahnya.

Alice meletakkan di meja makan mininya dan mengambil dua piring mereka makan bersama di meja yang sama

"Kau gada uang lagi untuk belimakanan?"  Alice berbicara dengan nada mengejek

"Heheheheheh"  Sean hanya bisa terkekeh malu

"Makanlah baru kau boleh pergi" Alice mulai memakan makannanya

"Kenapa kau biarin aku masuk untuk makan?" Sean betanya penasaran

" Karna lapar itu ga enak, aku ga suka liat orang kelaparan" Alice menjawab tanpa melihat Sean

"Terimakasih, tapi itu artinya kau maafin aku kan?"

"Heh, kau pikir maafmu itu bisa hilangin nyeri sama bekas di tanganku ini?" Alice menunjukkan pergelangannya yang masih agak memar

Seketika hati Sean sakit dan dia merasa berasa bersalah dan malu untuk makan, bisa-bisanya dia melukai wanitanya karena hal kecil, memalukan.

"Kenapa berhenti makan?, cepat habiskan makananmu trus pergi dari sini"

"Maafkan aku." Sean hanya menunduk dan melakukan apa yang dikatakan Alice dengan perasaan campur aduk.

"Kau tau, sekarang kau keliatan mirip dengan anak serigala,hahahahhah"

Sean kaget karena bisa-bisanya Alice menyamakannya dengan anak serigala, tapi dia tidak masalah karena Alice terlihat terhibur

"Kenapa harus anak serigala?"

"Entah aku juga ga tau, kalau udah selesai cuci piringmu lalu pergi, aku lelah sekarang untuk meladeni mu sekarang"  Alice pergi ke arah sofa ruang tamu dan membaca majalah

Sean yang tidak mau membuat Alice kesal lagi dia langsung mengambil semua piring kotor dan mencucinya termasuk yang digunakan Alice.

Alice ketiduran di dofa dengan majalah yang masih ada di tanggannya. Sean yang awalnya mau membangunkannya tidak tega karena Alice terlihat sangat kelelahan

"Dia yang suruh pulang tapi dia yang tidur, gima bisa aku pulang kalau begini?"  Sean menatap Alice dan matanya terfokus di pergelangan tanggannya yang membiru

"Ini pasti sakit kan?, kenapa ga diobatin sih"  Sean mencari kotak obat dan membalut luka Alice itu dengan hati-hati

" Setelah ini aku harus pulang, kalau enggak dia bisa ngamuk lagi"

Sean mengembalikan kotak obat itu ketempat semula dan menyelimuti Alice dengan pelan.

sebelum keluar dia memastikan semua pintu dan jendela yang ada dirumah itu terkunci dengan baik lalu Sean keluar dari rumah Alice tanpa mengeluarkan suara,bahkan menutup pintupun dia sangat berhati-hati

"Untung pintunya terkunci otomatis jadi aku ga perlu khawatir ada yang masuk kedalam"

Sean pergi kembali ketempatnya dengan perut kenyang dan suasana hati yang senang, dia berencana untuk datang lagi menemui Alice dengan alasan Mamanya yang minta untuk menjaganya selama dia ada disana.

(sungguh licik otak mu wahai anak muda)

1
Eci Rahmayati
wow Sean ganteng n cool cocok
Dama9_
Author keren! Jangan pernah berhenti menulis ya, saya tak sabar menunggu kelanjutannya!
Jane Alicia: Terimakasih untuk dukungannya :)
total 1 replies
saijou
Sumpah, gak bisa berenti membaca dan pengen langsung ke konser thor buat bilang "you're amazing!"🤩
Jane Alicia: Terimakasih untuk dukungannya :)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!