awal perjalan cinta seorang gadis blasteran lokal maksudnya antara sunda dan sumatera yg berlabuh di pulau jawa yaitu tangerang banten ,kisah cinta seorang gadis bernama denia dan seorang pria bernama endra,sungguh ironis dengan cerita perjalanan cinta antara kedua insan yg berakhir dengan kebahagiaan yaitu bersatu dalam sebuah pernikahan yang sakral dan ini memang ada dalam kehidupan yg nyata.
Oleh: Jonah Fernanda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
surprise diawal kehamilan denia
"kukuruyuuk!"
"kukuruyuuk!"
"kukuruyuuk!"
"hoaemm...hah!,memang ini jam berapa ya,terdengar suara ayam"denia terjaga dari tidurnya mendengar suaea ayam jago di kampung situ,lalu dia bermaksud ingin bangun dan melihat jam weker yang ada di meja nakas tapi tubuhnya terasa berat,dan ketika melihat kesamping ternyata tangan endra sedang melingkar di perutnya dan perlahan denia melepaskan perlahan supaya tidak membangunkan suaminya ,"hufft!!,akhirnya denia berhasil meloloskan tubuhnya dari tangan kekar suaminya,lalu dia mendekati meja nakas dan melihat jarum jam di wekker untuk melihatnya
"ya allah sudah jam 5 subuh,untung aku cepat bangun,jadi aku bisa lekas shalat subuh"
"bang,bangun subuh dulu bang kita berjama'ah yu"denia berusaha membangunkan suaminya
"eumm...sayang memang sudah subuh?"endra membuka matanya dan bangun dari tidurnya tapi masih dengan tubuh duduk bersandar pada bahu dipan tempat tidurnya dengan mata terpejam
"eih..bang malah merem lagi,bangun bang ayo,kita subuh berjamaah dulu"
"ya sayang sebentar abang sedang mengumpulkan nyawa dulu nih"ucapan endra membuat denia terkikik kikik
"hihi...abang emang pada kemana nyawanya paje acara dimumpulin segala hihi..."
"hehe....ini dulu baru abang bisa bangun"ucsp endra menunjukkan jari telunjuknya kearah bibirnya dengan memajukan bibirnya kedepan
"ih...manja,ya udah nih "cuupp...cuup...cuup..."
"nah gitu dong,kan abang jadi melek tuh!"haff...haff...".ujar endra sambil melompat lompatkan tubuhnya,
"udah ah bang, kalau begini terus kapan kita mau shalatnya,udah ah aku duluan"sahut denia meninggalkan suaminya dan tak lama endrapun ikut mrnyusul denia,singkat cerita kedua pasangan suami isteri ini berniat akan membangunkan kedua anaknya untuk terbiasa melaksanakan subuh
"kreek"...denia membuka pintu kamar kedua anaknya dan saat pintu sudah terbuka mereka melihat kedua anaknya masih tertidur pulas,yah biasa namanya juga anak anak,
"bang,anak anak masih tidur"
"ya nggak apa apa sayang coba dibangunkan pelan aja"
"kakak....bangun! subuh dulu,ayo kak"
"sava bangun,subuh dulu sayang ayo "
"eummm....apa bunda,masih ngantuk bun"jawab dava
"iya bun,aku juga masih ngantuk aku libur dulu ya shalatnya"ucap sava lugu
"eits..nggak boleh gitu sayang ayo bangun sebentar nanti kalau sudah shalat kalau mau tidur lagi nggak apa apa kok"bujuk denia
"nanti kalau kalian sudah shalat ayah mau ajak kalian main di taman,"
"hah...beneran yah,aku ingin ketaman yah,mau"
"iya tapi kalian shalat dulu ya,oke anak anak ayah yang saleh"ucsp endra
"ya yah...segera laksanakan!"ucap dava lantang,dava memang selalu berbicara pada orangtuanya ingin menjadi ABRI makanya dari kata katanya sedikit keras
"ya kak,cepat nanti kakak ayah belikan satu set pakaian ABRI mau kan?"oke yah siap! Jawab dava lagi
"ya laksanakan ayo kak ajak adiknya"
"ya yah,ayo dek"ucap sava lalu mdnggandeng tangan adiknya
setelah sikembar selesai melaksanakan shalat subuhnya,endra mengajak keluarga kecilnya berjalan jalan di taman depan rumahnya,dengan pemandangan yang sejuk di denia dan kedua anaknya terkagum kagum melihatnya
"bun!,kesana bun,aku ingin main ayunan sama perosotan"ucap sava dan ditariknya tangan denia
"ya sava,tunggu sebentar,sudah ayo! bunda antar",
denia dan sava menuju ke arah ayunan yang udah bertengger ditaman itu karena memang sudah disediakan khusus fasilitas ditaman itu untuk bermain anak anak,sedangkan dava dan endra mereka menuju permainan perosotan denia dan endra sebagai orangtua merasa ikut bahagia saat melihat kedua anaknya ceria bermain main ditaman itu,tapi tiba tiba denia merasakan mual lagi perutnya terasa diaduk aduk lagi
"hoek"..oek..."
"sayang,kamu mual lagi?"endra bertanya,denia hanya mengangguk,ya udah sekarang kita pergi cari klinik disekitar sini untuk memeriksa keadaan kamu sebenarnya ya"
"iya bang,hoek"...
"dava...sava ..kita pulang dulu yah ini bunda kamu kasihan,ayah mau ajak berobat dulu ya bundanya"
"iya yah"sahut kedua anaknya menurut,
setibanya diklinik endra memeriksakan keadaan denia
"melihat dari gejala dan keluhannya silahkan ibu tes urine dulu untuk mengetahui keadaan ibu yang sebenarnya,silahkan bu"ucap dokter
"baik dok"
lalu denia melakukan apa yang diperintahkan oleh dokter itu,untuk memberikan urine nya dan diserahkan pada petugas laboratorium,sedangkan endra menunggu dengan santai sambil memainkan handphone nya,ketika melihat isterinya datang menghampirinya
"sayang gimana hasil tesnya benar tidak kamu sedang mengandung lagi?"
"belum tahu bang,tadi barusan sedang petugas lab sedang mengecek urinenya dulu"
beberapa lama kemudian
"ibu denia?!"panggil suster dan denia menghsmpirinya
"iya sus,gimana hasilnya?"
"ibu denia positif hamil sudah berusia 8 minggu,selamat ya bu"ucap suster itu tersenyum
"iya sus terimakasih"lalu dengan hati diselimuti kebahagiaan denia mrnghampiri suaminya,
"bang,aku...?"hiks...hiks...denia pura pura menangis dihadapan endra
"kenapa sayang gimana hasilny,kenapa malah menangis,bagaimana ini?"sahut endra endra dengan wajah penuh kecemasan
"bang,aku..aku..hamil!"teriak denia,jelas mrmbuat endra terkejut
"hah!"apa sayang! hamil lagi?!"alhamdulillah!"ucap endra dan refleks memeluk denia,dan menciuminya,sontak beberapa orang yang berada ditempat itu menolehkan kepalanya melihat endra dan denia berpelukan,kedua anaknyapun tak luput memperhatikan kebahagiaan kedua orangtuanya yang masih berpelukan sehingga semuanya diantara mereka ada yang tersenyum,ada yang mencibir,ada juga yang bertepuk tangan riuh,sehingga endra dan denia baru tersadar ketika melihat kesekeliling mereka berdua sedang jadi pusat perhatian semua orang disitu,
lalu endra sontak melepaskan pelukannya dan ciumannya dari tubuh denia
"pak,sosweet banget,tapi nanti aja dilanjutkan dirumah adegannya"ucap orang yang senang
"huu!..lebay! kayak baru mau punya anak aja senangnya bukan main huu!...nggak jelas!ucap orang yang nyinyir
"hehe..maaf ya, semuanya"ucap endra lalu membawa denia dan kedua anaknya digiring keluar dari klinik tersebut,kemudian mereka melanjutkan perjalanan mereka pulang dulu ke villa untuk kembali melanjutkan perjalanannya sesuai rencananya
"ayo anak anak,kita lanjutkan perjalanan kita menuju kakek,nenek,letsgo!"ucap endra,tentu saja mendengar ajakan ayahnya anak anaknta terlihat senang bukan main,dan sudah pasti denia
"waw...abang kok nggak bilang bilang sih kalau mau main ke rumah orangtuaku,kebetulan aku sedang rindu sama mereka,gimana ya keadaan mereka sekarang?"ucap denia dengan mata berbinar
"iya dong namanya juga kejutan,kalau abang kasih tahu kan bukan kejutan nsmanya"ucap endra lagi
"iya bang,makasih,kakak sama sava bilang apa sama ayahnya udah ngajak kita kerumah kakek nenek"
"makasih....ayyyaaah ....ucap sikembar serentak
Beberapa jam dalam perjalanannya menuju rumah keluarganya denia akhirnya sampai dan terlihat dari kejauhan adiknya denia sedang menyiram tanaman menolehkan kepalanya,lalu berteriak memanggilkan kedua orangtuanya karena melihat kedatangan keluarga dari tetehnya
"ibu..!,bapak..!,ada teh denia!!!"teriak denok,mendengar teriakan dari denok kedua orangtuanyapun terlihat setengah berlari menghampiri denok
"ada apa,nak teriak teriak,ada siapa?"
"itu bu!"ucap denok menunjuk kedepan,dilihatnya oleh ibu denia datang sebuah mobil,dan turunlah denia ,endra bersama kedua anaknya
"ooh...anakku denia,ya allah mimpi.apa ibu melihat kamu datang kesini nak"ucap ibu denia sedih,terharu karena sudah beberapa lamanya tidak bertemu
"cucu nenek sayang,kalian audah besar ya,ayo masuk dulu nak,eummm..nenek kangen sama kalian,cupp....cupp...dipeluknya dan diciuminya kedua pipi cucu -cucunya bergantian,melihat denia ibunya langsung memeluknya dan denia merasa terobati rasa rindunya bisa bertemu kedua orangtuanya yang telah membesarkannya,merawat dan mendidiknya hingga denia, diserahkan pada endra yang lebih bertanggung jawab untuk denia,
kemudian denia mencium punggung tangan keriput ibunya dan bapaknya yang sudah beberapa tahun tidak bertemu,benar benar denia merasakan kebahagiaan yang teramat sangat karena suaminya endra telah membuat denia dan keluarganya bisa saling melepaskan rindunya lalu setelah saling berpelukkan dan bertangis tangisan bahagia merekapun masuk kedalam rumahnya denia yang telah lama ia tinggalkan,denia merangkul suaminya, endra dan mengucapkan
"Terimakasih suamiku"