Haaaaiiii... ini karyaku yang ke 12, menceritakan kelanjutan kisah keluarga Zandra. Nggak kerasa ya, udah season 5 aja.
Di cerita ini, menceritakan keturunan dari Al, Flo, Za, Ar dan Fre.
Karena kemampuan mereka yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan "Mereka", sehingga banyak temannya yang meminta bantuannya.
Selain itu, mereka juga sering kali menjumpai kasus-kasus berbau horor. Seperti anggota keluarganya yang lain, di sini... mereka menyembunyikan identitasnya sebagai keturunan Zandra.
Jangan berharap anggota keluarga Zandra yang lain, akan selalu hadir ya. Karena ini adalah kisah KEMBARA KEMBAR 10
Mau tau kisahnya??
Kuy... kita baca kisahnya, semoga menarik dan tidak membosankan ya🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Itu
"Apa Anin sekarang bisa melihat masa depan??" gumamnya pelan, seraya menoleh pada sang adik. Sedang yang di tatapnya, anteng membaca.
"Itu mereka" ucap Yas, Anin menyudahi baca bukunya. Mereka pun keluar dari mobil, dan menghampiri saudaranya yang lain.
"Beli berapa buku?" tanya Haidar
"20" jawab Anin tersenyum
"Banyak banget" ucap Adikirana
"Yas yang ngijinin, gue mah.... ya seneng dong." balas Anin
"Mahal bener, ngupahin itu anak." ucap Kama, Yas tertawa
"Udah biasa, makanya gue seneng ngisengin tu anak. Kalo sebulan ga ada iseng, berasa idup gue ada yang kurang." ucap Yas, Kama menggelengkan kepalanya.
"Ya udah yuk, kita lihat keindahan air terjun Sindang Gile. Menurut yang aku baca, air terjun ini merupakan salah satu destinasi yang digemaro wisatawan. Dulu air terjun ini, bernama SENGENG GILE yang artinya singa gila dan nama lain BATU KO yang artinya batu kerbau. Dan ini masih satu kawasan dengan gunung Rinjani, kalo mau ke sana. Tuuhhh..." ucap Kama menjelaskan
"Banyak tau kamu Kam" ucap Haidir
"Gue pengen traveling keliling Indonesia, makanya gue cari tau semua destinasi di setiap provinsi." jawab Kama
"Kalo ngajak ke gunung, ga deh gue mah. Kapok, belum alam kemaren noh." ucap Anin, di angguki saudarinya.
Mereka pun lanjut masuk ke kawasan air terjun tersebut dan memang sangat indah di sini, juga banyak wisatawan.
"Kereeen banget sih ini, MasyaAllah" ucap Amira
"Adem ya, duh... kalo ada kasur. Udah pasti si Anin, langsung molor ini mah." ucap Kalila, mereka pun tertawa.
Anin melihat ke sekeliling, emang keren banget sih ini. Apa yang di bilang Kalila memang benar, ia bisa tidur nyenyak kalo kamar dekat sini.
"EH..." Anin tertuju pada satu titik
"Ada apa?" tanya Yas, Anin menoleh dan menatap abangnya tersebut.
"Itu..." ucap Anin, seraya menunjuk ke satu arah. Sehingga membuat Yas dan yang lain, melihat ke arah Anin tunjuk.
"Kenapa?" tanya Adicandra
"Apa itu orang yang kamu temui saat di Gramedia?" tanya Yas, Anin mengangguk.
Perempuan itu sedang duduk diam melamun, menatap air terjun. Wajahnya terlihat sangat khawatir, cemas dan entahlah.
"Apa kamu mau menghampirinya?" tanya Yas
"Siapa sih?" tanya Anisa
"Itu cewek yang ketemu sama Anin di toko buku, terus ga sengaja mereka bersentuhan dan seperti biasa. Anin melihat sepintas bayangan, setelah menyentuh dia." jawab Yas
"Ya udah ke sana yuk, kayanya dia banyak pikiran banget." ucap Kama
"Boleh" jawab Anin, mereka ber sepuluh pun berjalan mendekati wanita tersebut.
"Maaf" ucap Anin, menyapa terlebih dahulu. Menyadarkan wanita tersebut, dari lamunannya.
"Eh... loh.. kamu yang di toko buku tadi kan?" Anin mengangguk
"Kenapa?" tanyanya
"Perkenalkan, aku Anin dan ini kesembilan saudaraku." ucap Anin, mereka pun saling menyebutkan nama.
"Aku Silvi" ucapnya
"Mmm... sedang apa kakak di sini?" tanya Kalila
"Hanya menikmati hari dan air terjun yang cantik ini, iyakan?" Anin dan yang lain mengangguk, mereka saling tatap.
'Apa yang harus di tanyakan?' Kama
'Masalahnya kita baru saja mengenalnya, jadi bingung kalo toba-tiba nanya.' Adikirana
'Nin, lu aja yang mulai. Kan lu yang ketemu ma dia, bilang aja lu liat sesuatu waktu bersentuhan dengannya.' saran Anisa, Anin mengangguk
"Mmm.. kak" panggil Anin, perempuan itu pun menoleh.
"Ya?"
"Mmm... apa ada suatu hal, yang terjadi pada kakak dan teman-teman kakak?" tanya Anin, membuat perempuan itu tercenung sebentar
"Maksudmu?" tanya nya lagi
"Mm.. aku tidak tau kakak percaya atau tidak, tapi aku memiliki kemampuan melihat masa lalu atau hal yang sudah terlewati oleh seseorang. Dan aku tadi sekilas, melihat teman-teman kakak yang masih belum sadarkan diri." ucap Anin
DEG
Wanita itu langsung menoleh pada Anin, dengan tatapan wajah antara terkejut dan juga penuh pertanyaan.
"Aku percaya, karena apa yang sudah aku dan teman-temanku alami memang di luar nalar. Kami adalah mahasiswa yang sedang melakukan KKN, di desa ini. Dan ini merupakan hari ke 14, aku dan yang lain di sini. Sedangkan mereka semua tidak sadarkan diri, sejak kemarin hari ke 13." jawab wanita yang bernama Silvi tersebut
"Kenapa?" tanya Adicandra
"Semua karena Makhluk hitam itu, berjalan perlahan mengelilingi berugak." jawab Silvi, membuat mereka kebingungan.
"KIita berbicara di tempat lain, rasanya tidak enak kita berbicara di tempat seperti ini." ajak Silvi, Anin mengangguk setuju
Kini mereka semua berjalan keluar, dari kawasan air terjun tersebut. Dan kini mereka duduk, di sebuah tempat berupa warung. Setelah mereka selesai memesan, Silvi mulai bercerita.
"Saat hari pertama kami KKN, disini ada tradisi khusus selama kami KKN di daerah Lombok Utara. Desanya tidak jauh dari sini, mendekati Gunung Rinjani. Tradisi ini mewajibkan selalu ada warga lokal mendampingi kegiatan KKN. Semua kegiatan, tanpa kecuali." ucap Silvi awal bercerita
"Bukankah setiap daerah memang memiliki tradisi masing-masing? Maksudnya orang lokal, jadi semua kegiatan yang di lakukan kakak dan yang lain harus ada yang menemani?" tanya Kalila, Silvi mengangguk
"Mau soal birokrasi desa sampai senam pagi untuk anak SD. Mereka berkata, harus ada satu pemuda atau pemudi desa yang mendampingi. Mereka berjanji tidak akan mengganggu, hanya melihat dari jauh. Jika diizinkan, mereka tidak keberatan membantu kegiatan KKN. Entah apa maksudnya. Kami pun hanya mengikuti anjuran tersebut. Ketimbang kami mengalami juga cerita horor KKN yang pernah viral beberapa bulan yang lalu. Kan, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." lanjut Silvi, kesepuluh saudara tersebut mengangguk
Pembicaraan terjeda, karena seorang pelayan membawakan pesanan mereka.
"Terima kasih kak" ucap Anin, pelayang tersebut mengangguk dan tersenyum. Lalu pergi meninggalkan mereka, untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Kami tidak ingin melanggar tradisi. Terlebih, kata warga sini, kekuatan mistis paling besar se-Lombok ada di desa kami KKN. Sebenarnya cerita horor KKN ini sudah kami alami setiap malam sejak menginjakkan kaki di desa ini, kami sering mendengar suara jangkar menghujam lautan. Padahal, jarak kami ke puncak Rinjani lebih dekat ketimbang ke pantai. Sesekali kami juga mendengar desiran ombak. Ketika kami bercerita kepada warga desa, katanya itu pertanda bahwa kedatangan kami direstui." cerita Silvi, setelah ia meneguk minumannya.
"Masih banyak cerita horor KKN kami yang bikin merinding setengah mati. Salah satunya berkat cerita horor KKN dari pemuda desa yang baru saja menyelesaikan studi di Malang. Dia bercerita.... Bila di jalan berkelok tepat di bawah posko kami, ada sosok makhluk hitam. Kadang hanya duduk dan melihat orang yang melintas. Katanya, makhluk hitam itu punya bentuk tubuh seperti manusia biasa. Bedanya, kulitnya hitam legam dan berambut panjang ke depan."
Serempak mereka semua merasakan merinding, pada sekujur tubuhnya."
...****************...
Jangan lupa like, komen, gift, vote, dan masukin ke dalam favorit.... 🥰🥰🥰
Kayanya bakalan up malem sekarang mah, maaf telat lagi y. 🥲🥲
...Happy Reading all💓💓💓...
lanjutttt,,,
Hhmm mereka itu mahluk apa ya...