NovelToon NovelToon
Kenangan Lama Dan Baru Mora

Kenangan Lama Dan Baru Mora

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Keluarga
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

“Duaar,”suara tembakan mengarah ke kepala Sara. Setelah Sara tewas ada truk yang menabrak mobilnya dari belakang membuat dia tewas di wajah yang tidak dikenali.
“Kenapa mama lama sekali menjemputku,”ucap Mora yang menuggu di depan taman kanak-kanak bersama dengan gurunya.
Bagaimana kisah Mora setelah mamanya meninggal?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KLdBM 35

Jaksen menuggu jawaban dari Mora tentang syarat yang dia tulis, dengan syarat tambahan dari Jaksen. Tapi melihat itu Mora sedikit tidak yakin kalau Jaksen akan menempati janji itu. Jadi Mora memutuskan untuk memberikan syarat.

”Aku akan setuju memberikan kamu satu tahun. Tapi selama satu tahun itu juga kamu harus menerima keputusan yang aku buat. Jika kamu melanggar syarat itu kamu selamanya tidak akan bisa menikah dengan Laila, wanita kesayangan kamu itu. Bagaimana apa kamu sanggup untuk memenuhi syarat yang aku buat ini. Jika iya, kita mulai sekarang dengan melakukan tugas masing-masing,”ucap Mora dengan percaya diri dengan wajah yang sedikit berbeda.

Jaksen yang saat itu melihat ke arah Mora hatinya merasa berdebar, membuat dia membayangkan hal yang aneh tentang Mora. Jaksen yang mencoba untuk tetap sadar sedikit melirik ke arah Mora. Yang saat itu sedang melepaskan kacamatanya untuk dibersihkan wajahnya karena sedikit berdebu. Jaksen sedikit membayangkan, kalau Mora yang tidak menggunakan kacamata dengan pakaian yang rapi dan sedikit polesan di wajah.

”Pasti dia cantik,”guman Jaksen.

Mora yang sedikit mendengar suara kecil dari Jaksen melihat ke arah samping,”Jaksen apa yang kamu pikirkan?.”

Tapi tidak ada respons dari Jaksen sampai mereka sudah sampai di lokasi. Dia masih saja melamun hingga Mora menepuk bahu Jaksen sambil berkata,”Hai sadar Jaksen kita sudah sampai, sebenarnya apa yang kamu lamunkan sampai terdiam seperti itu?.”

Jaksen yang sadar dari lamunan melihat, Mora keluar mobil. Tapi Jaksen yang tadi membayangkan hal yang tidak pantas dengan wajah Mora melihat ke bawah.”Kenapa aku harus memikirkan hal yang tidak sepantasnya itu. Akukan sudah memiliki Laila dan aku juga sudah memiliki anak, tidak mungkin aku suka dengan dia,”ucap Jaksen yang kembali ke dunia nyata.

Jaksen keluar dari mobil. Dimana nenek sudah menyambut keduanya, seperti biasa nenek yang dia langsung menggandeng Mora setelah dia sampai di pulau. Tapi dari belakang Jaksen melihat tubuh Mora yang sedikit menarik perhatiannya,”Bagus jika sedikit di tata penampilannya wanita itu.” Jaksen menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin tahu tentang perasaaan yang dia rasakan saat itu kepada Mora. Dia mencoba untuk mengurung dan mengunci perasaannya karena dia masih menginginkan Laila.

Di perjalanan menuju rumah utama Mora melihat sekitar dimana semua pelayan dan pegawai lain sedang sibuk menata taman.”Nenek sebenarnya ini ada acara apa?,”ucap Mora yang mencari tahu.

Neneknya tersenyum dan mengajak Mora masuk ke dalam rumah,”Itu untuk pesta pernikahan kamu dan Jaksen. Bagaimana apa kamu suka dengan tempat ini Mora?.”

“Tempatnya bagus nenek, tapi kenapa nenek tidak memberitahukan aku kaluu jadwal pernikahan aku dengan Jaksen di ajukan. Ini tidak adik nenek akukan belum lulus SMA aku masih kelas 2,”ucap Mora sedikit cemberut.

Nenek Ira memeluk Mora dan berkata,”Maafkan nenek Mora tapi aku ingin kamu bisa bersama dengan cucuku segera mungkin sebelum nenek tidak ada nanti.”

“Nenek kenapa kamu berkata seperti itu menangnya siapa juga yang ingin mencelakai nenek. Jika ada yang menyakiti nenek aku membantu nenek,”ucap Mora yang percaya diri untuk menjaga nenek Ira. Nenek Ira yang mendengar itu tersenyum sambil bersantai keduanya minum teh di taman dengan semua orang sedang sibuk.”Nenek kenapa memilihku?,”ucap Mora.

“Kamu anak yang baik Mora jadi nenek suka dengan kamu. Saat kamu menolong nenek aku bisa melihat kalau kamu itu anak yang baik dan pengertian,”ucap nenek Ira.

“Nenek aku itu tidak sama seperti yang nenek katakan bagaimana jika aku memiliki rahasia dan membuat pernikahan ini berakhir. Tapi dari pada itu nenek, kenapa nenek tidak suka dengan wanita kesukaan Jaksen malah memilihku,”kata Mora mencari tahu soal pilihan neneknya itu.

“Jadi kamu sudah tahu kalau Jaksen memilik pacar ya. Nenek tidak suka dengan wanita itu dia itu pembawa mala petaka,”ucap Nenek Ira.

“Kenapa nenek berkata seperti itu,”ucap Mora yang tidak mengerti. Tapi dari belakang ada pelayan datang mencari nenek sehingga pembicaraan mereka tidak berlanjut. Mora masih duduk sampai Jaksen datang dan ikut duduk,”Apa yang kamu bicara dengan nenek tadi?.”

“Aku hanya ingin tahu kenapa nenek memilihku dan kenapa pernikahan kita di ajukan lebih cepat. Satu lagi tadi aku bertanya kepada nenek kenapa tidak setuju kamu pacaran dengan kekasih kamu. Tapi nenek menjawab kalau wanita itu membawa mala petaka, bagaimana ini Jaksen?,”ucap Mora yang sedikit tersenyum. Jaksen melihat itu sedikit kesal tapi dia tidak bisa marah dihadapan Mora apa lagi ada banyak orang didepan.

Melihat mata dari Jaksen Mora hanya bisa diam saja hingga dia ingin berkeliling dan meninggalkan Jaksen sendirian.”Kamu mau pergi kemana,”ucap Jaksen yang menahan tangan Mora.

“Aku hanya ingin berkeliling saja, kenapa mau ikut,”ucap Mora. Jaksen langsung berdiri dan mereka berjalan bersama dimana tempat mereka nanti akan mengikat janji. Jalan yang penuh dengan bunga putih dan biru yang indah dengan pemandangan melihat ke arah laut.

”Tempat yang bagus tapi tidak untuk diriku,”batin Mora.

“Apa yang kamu pikirkan,”ucap Jaksen yang menatap ke arah Mora yang saat itu rambutnya terhempas oleh angin.

Membuat Jaksen menatap wajah Mora yang sedikit berbeda dengan bayanagan yang terlintas di benak Mora kalau wanita didepannya sangat cantik berbeda dengan Laila. Tapi Jaksen tidak ingin mengakui perasaan itu dan melihat ke arah lain hingga malam tiba mereka beristirahat.

Di dalam itu mora tidak langsung tidur tapi dia pergi ke teras kamarnya untuk melihat suasana di pulau. Laptop yang masih menyala dengan kacamata dilepaskan oleh Mora. Karena ikatan rambut yang kendur Mora mengerainya membuat Jaksen yang ada disamping menatap kearah Mora. Jaksen sangat terkejut dan berdebar melihat Mora yang melepaskan ikatan rambutnya dan kacamatanya.

”Dia Mora kenapa terlihat berbeda sekali,”batin Jaksen masih melihatnya.

Tanpa sadar Jaksen mengambil gambar Mora yang rambutnya tertiup oleh angin. Mata Jaksen yang tidak bisa berpaling membuat dia sedikit membayangkan ingin memeluk Mora. Ponsel berdering membuat Jaksen terahlikan pandangannya. Dia melihat nama Laila, membuat dia tersenyum dan mengangkat dan mulai bicara lewat telepon. Di sisi lain Mora yang menoleh ke samping tampak Jaksen masuk ke dalam kamar, tapi Mora tidak perduli dengan itu.

Mora setelah mengikat rambutnya dan menggunakan kacamatanya mulai melihat ke layar laptop untuk menulis satu novel yang belum dia selesaikan. Karena kerangka ceritanya sudah selesai Mora mulai menulis dengan minuman dan cemilan disampingnya. Waktu terus berlalu hingga tulisan sudah sampai 30 ribu kata Mora melepaskan lelahnya. Mora melihat ke arah jam di ponselnya kalau hari sudah malam dan tampak bintang sudah terlihat di atas langit.

Mora mulai menutup laptopnya dan mulai masuk ke dalam dan mulai beristirahat. Untuk pagi yang akan datang karena dia harus menikah dengan Jaksen. Tapi bagaimana pernikahan mereka berdua akan berjalan lancar?.

1
Yuliawati Sajo
vpeek bcanya skip aja terakhir
Yuliawati Sajo
hadeee klmaan bnyk misteri dtmbh tokoh utama mny jnius tp mdah ditindas
Amelia
lanjut Thor
Lhisa Amira Nhatasya
lanjut dong author jgn dibikin penasaran
Lhisa Amira Nhatasya
kasihan skli mora🥲🥲
Tasya ✨
saya mampir yah kak. 😀
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!