Aghnia Khalid adalah putri bungsu salah satu Emir Qatar dan putri Emir Al Jordan, Alexander Khalid dan Kalila Al Jordan. Gara-gara kakaknya, Kaysan mengundang band rock favorit nya di acara ulang tahunnya yang ke 24, Aghnia yang berusia 22 tahun berkenalan dengan Mark Becker, sang vokalis.
Tanpa dinyana Mark jatuh cinta dengan putri Emir itu tapi Aghnia tidak menyukai kehidupan bebas Mark yang memiliki banyak cewek-cewek groupies. Aghnia menolak mentah-mentah perasaan Mark.
Tanpa Aghnia tahu, Mark menyimpan identitas rahasia dan mau tidak mau, demi mendapatkan putri Emir, Mark harus melepaskan kehidupan hedonisme nya lalu kembali ke kehidupan aslinya.
Generasi Ketujuh Klan Pratomo
Jangan plagiat !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Naradipta Yustiono
Quantico Virginia, FBI Headquarters
Aghnia memegang pelipsnya karena tidak menyangka hubungan dirinya dengan Mark akan berakibat banyaknya kematian yang tidak diduga.
"Tujuh orang wanita sudah jadi korban?" ucap Aghnia sekali lagi. Pedro Pascal dan Sadawira Yustiono mengangguk. "Ya Allah ..."
"Aku bukan g@y ... Aku normal ..." ucap Mark tidak terima dirinya menjadi obsesi seseorang yang memiliki orientasi s3ksual tidak wajar.
"Kami tahu Mark. Tapi orang - orang semacam itu tidak bisa kita larang..." jawab Pedro.
"Jadi ... Bagaimana?" tanya Mark.
"Beritahu jadwal kalian selama di Washington DC kemana saja. Biar kami bisa mengawal kalian karena aku yakin unsub tidak akan menyusul ke Doha tapi jika dia tahu kalian disini... That's dangerous..." jawab Pedro Pascal.
Mark dan Aghnia memberikan jadwal mereka selama di Washington DC dan Sadawira pun menghubungi Naradipta untuk membantu menjaga kakaknya. Mumpung dia masih libur dan gabut.
***
"Aku tidak habis pikir, Aaron. Bagaimana bisa aku disukai kaum g@y..." ucap Mark saat perjalanan kembali ke Washington dari Quantico Virginia.
"Mungkin karena saat itu anda tampak begitu maskulin?" gumam Aaron membuat Mark menyipitkan matanya.
"Aku memang maskulin, Aaron !"
Aghnia tertawa kecil mendengar perdebatan Mark dan asisten ayahnya. Sementara Jordy yang duduk di sebelah Jeddah yang duduk di kursi tengah memilih diam karena dia pun mengakui saat Mark masih menjadi penyanyi rock memang maskulin meskipun sekarang pun makin maskulin dengan lebih matang.
"Nona, apakah anda tidak apa-apa?" tanya Jeddah ke Aghnia dengan bahasa Arab.
"I'm fine Jeddah. Hanya saja aku merasa kasihan dengan para korban yang tidak tahu apa-apa tapi menjadi korban hanya karena mirip aku ..." jawab Aghnia.
"Dia memang sakit, Princess ..." sahut Mark.
"Semoga tidak ada pembunuhan lagi ya ..." ucap princess itu.
"Aamiin ..."
***
Washington DC
Nathaniel dan Matthew terkejut mendengar cerita Mark dan Aghnia bahwa mereka menjadi target orang gila yang terobsesi dengan Mark versi rocker.
"Lalu... Apa FBI akan mengawal kalian terus? Bukankah sudah ada Jordy dan Jeddah?" tanya Nathaniel.
"Akan ada satu agen FBI yang akan mengawal kami, Daddy. Selama kami di Washington" jawab Mark.
Nathaniel menoleh ke Matthew. "Tambah pengawal lagi, Matt. Daddy tidak mau terjadi apapun pada Mark dan Aghnia."
"Aku malah berpikir sebaliknya, Oom Nathaniel..." senyum Aghnia.
Mark menatap cemas ke gadisnya. Jangan bilang ...
***
Westin Hotel Washington DC
Aghnia tersenyum saat melihat siapa yang datang dan langsung memeluk pria muda itu.
"I'm so glad kamu datang ..." ucap Aghnia.
"Aku gabut dan penasaran plus papa minta aku ngawal kamu meskipun sudah ada Jeddah..."
"Ayo, masuk Dipta..." Aghnia mengajak Sepupunya untuk masuk ke dalam suite kamar hotelnya.
Naradipta pun masuk ke dalam dan melihat Jeddah sedang sibuk dengan semua perlengkapan pengawalnya.
"Hai Jeddah ... "
"Assalamualaikum Mr Dipta ..."
"Wa'alaikum salam... " senyum Naradipta."Bagaimana kemarin di Quantico?"
"Tidak menyangka saja ..." jawab Aghnia. "Kamu kok bisa melihat sih Dipta ?"
"Tidak sengaja saja lihat hasil autopsi Papa dari beberapa korban setelah mendapatkan rekonstruksi wajah. Mereka setipe atau mirip sama kamu ..." jawab Naradipta.
"Aku tidak habis pikir. Memang kalau misalnya aku mati, apa Mark akan mau sama dia..."
"Aghnia, mereka tidak berpikir sampai sana ... Jika kamu tidak ada, Mark akan lebih bisa dimiliki ..."
Aghnia dan Jeddah saling berpandangan. Syulit jika berhubungan dengan orang otak kebalik.
Suara bel kamar hotel Aghnia berbunyi dan Jeddah membukanya. Tampak Mark datang bersama dengan Jordy dan Dazzle disana.
"Hai sayang. Kita berangkat sekarang ?" ajak Mark. "Siapa ini ?" Pria itu menatap ke arah Naradipta yang duduk manis di sofa.
Introducing Naradipta Yustiono
"Oh, ini adikku, Naradipta Yustiono... Anaknya Oom Wira ..." senyum Aghnia yang tahu Mark merasa cemburu.
"Halo ... " Naradipta berdiri dan menghampiri Mark. "Apa kabar bang Mark ..."
"Hai. Aku Mark ... Aku kira dia pacar kamu, princess..."
Naradipta terbahak. "Oh ya ampun yang bucin ..."
Aghnia hanya tersenyum manis.
***
Pabrik Perakitan Boeing Washington DC
Rombongan Aghnia tiba ke pabrik perakitan Boeing dan mereka pun langsung bekerja disana. Naradipta dan Dazzle yang belum pernah masuk ke dalam pabrik pesawat itu, tampak antusias melihat bagaimana proses pembuatan besi terbang itu.
Mark dan Aghnia langsung menemui manajer teknik dan manajer interior untuk melihat proses pengerjaan yang menjadi pesanan Qatar Airways.
"Dipta, kami masih mencari unsub berdasarkan DNA yang tidak dikenal di salah satu korban...." bisik Dazzle.
"Apakah sudah ada titik terang?" tanya Naradipta yang bercita-cita menjadi dokter forensik seperti ayahnya.
"Masih kita cari di CODIS dan berharap kita akan segera tahu siapa unsub ..."
Naradipta mengangguk. "Aku lebih khawatir jika kakakku itu bakalan nekad ..."
"Apa maksudmu, Dipta ?"
"Aghnia akan memancing unsub untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan aku yakin, kakakku itu akan melakukannya demi menghentikan unsub membunuh banyak lagi korban wanita yang mirip dengannya..."
Dazzle melongo. "Itu gila !"
Naradipta tersenyum smirk. "Kamu tidak tahu betapa gilanya keluarga aku kalau sudah nekad ..."
Dazzle hanya memegang pelipisnya. "Ya Tuhan ... Kalian keluarga Gila !"
Naradipta tersenyum manis. "Gila itu nama tengah kami."
***
Yuhuuuu Up Sore Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
baby sbl sih sm bpknya,jd ga mau dkt2....
Eehhh....bnrn end nih kk????
yg glau pwangnya,bru d tnggl sbln udh kurus....
Nah looohhh......mau bka puasa y???
pdhl bru nympe loh,ga cpe apa????
lepas kangen lahhh itu
scr Sultan yg duitnya nggk berseri..