NovelToon NovelToon
Arcania

Arcania

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Sistem / Dunia Lain
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis998

Sinopsis :

Protagonis tiba-tiba saja dipindahkan pada tubuh seorang anak laki-laki, yang merupakan anak bangsawan kelas atas bernama Astin.

Astin sangat dimanjakan oleh orang-orang disekitarnya, tetapi itu tidak membuat protagonis merasa senang, sebab Astin hanyalah karakter sampingan yang akan mengalami nasib tragis saat awal skenario dimulai.

Tidak sampai disitu, latar belakang keluarganya juga cukup gelap, dan ada rahasia yang tidak diketahui oleh protagonis.

Walau demikian, protagonis yang mengetahui kejadian dimasa depan, tetap berusaha meningkatkan kekuatan, agar dapat selamat dikemudian hari.

Tetapi sayangnya tempat ia terbangun bukanlah tempat yang familiar. Ini memang dunia game yang sebelumnya ia mainkan, namun keluarga Astin berasal dari tempat yang jauh dari tempat skenarionya dimulai.

Yaitu peta yang belum pernah terbuka sebelumnya. Akankah Protagonis dapat mengatasi permasalahan yang akan terjadi? Ikuti terus kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis998, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 Beberapa Urusan Perlu Diatasi.

...Cerita berlanjut....

^^^16 : 31 : 60 . Arcan-44 . Lunaxia-04 . 5460 Kalender Rigelia Baru.^^^

Episode dua puluh empat.

Setelah memandangi sejenak pemandangan diluar jendela, akupun mengalihkan pandangan pada jam tangan. Sudah cukup siang, ini hari ke lima dan juga pagi ke empat ku setelah datang ke dunia ini.

Aku rasa aku harus segera mengurus sesuatu yang ku perlukan. Pertama-tama mari kita lihat kemampuan kesatria yang akan menemaniku berburu.

Aku beranjak menuju tepi tempat tidur untuk mengambil tas spasial, kemudian melingkarkannya. Dan beranjak menuju lemari besar untuk mengambil jubah baru, jubah yang kemarin masih belum diperbaiki.

Kurasa aku akan membeli beberapa batu perbaikan. Akupun menuju cermin besar setelah memakai jubah, dan kembali mengikat rambut kebelakang.

Setelah bersiap, akupun beranjak menuju lapangan latihan bersama Amy.

Para prajurit dan kesatria yang sebelumnya berbaris, sudah mulai berlatih di sisi utara lapangan, yang terdapat berbagai macam alat pelatihan. Dan dikejauhan terlihat pepohonan taman utara.

Sedangkan aku menuju sisi selatan, sebab pria tua beserta beberapa pria besar berada disana. Dan mereka segera menunduk hormat ketika aku sampai.

Ada seorang pria besar, yang sepertinya memang pemimpin kesatria yang mengawasiku kemarin. Akupun memeriksa statusnya, levelnya adalah 5, ya, itu level yang cukup tinggi, sebab level tertinggi manusia adalah 7.

Skillnya juga bukan main, dia mampu menggandakan serangan disetiap tebasan pedangnya, itu dapat memberikan serangan berkelanjutan yang sangat fatal.

Ada empat orang kesatria lain yang ikut bersamanya. Mereka semua tentu saja menggunakan pedang, sebab mereka semua kesatria.

Level mereka adalah 4, sudah termasuk level tinggi, mereka memiliki skill dengan atribut angin, api, es dan juga pasir.

Tetapi aku tidak membutuhkan orang dengan skill serangan yang kuat, sebab aku tidak ingin buruanku direbut. Oleh sebab itu akupun meminta pria besar untuk menggantinya dengan penyerang jarak jauh juga pendukung.

Untung saja dia mau memenuhi permintaanku tanpa protes.

Dia segera mengangkat tangan, dan beberapa pria besar mendarat dari ketinggian, setelah entah terjun dari mana, ya, aku bisa menebak, kalau mereka mengawasi dari atap-atap gedung fasilitas di sekitar.

Sebenarnya hal yang tabu untuk menunjukkan keahlianmu pada orang lain, tetapi para pria besar ini tidak ragu menunjukkannya padaku.

Mereka memberikan ku sebuah kartu, berwarna biru muda dengan aksen putih, dengan lambang kerajaan 'Orione', yang sepertinya kartu identitas penduduk.

Disini tertera identitas serta tingkat keahlian mereka, seperti level, atribut, jenis energi, dan juga skill yang mereka miliki. Ya, disini hanya ada rekan mereka, jadi seharusnya tidak masalah memperlihatkannya sekilas.

Setelah memeriksa, akupun segera mengembalikannya.

Aku memilih seseorang dengan skill penguncian, dia mampu mengunci pergerakan beberapa target sekaligus, dalam jarak dan waktu tertentu. Dia sangat berguna.

Kemudian aku memilih seseorang dengan skill debuff slow dan juga buff speed. Dia mampu memperlambat pergerakan musuh, dan menambah kecepatan kawan. Dia juga sangat membantu.

Sisanya aku memilih dua kesatria sebelumnya, yang memiliki atribut es dan api. Aku akan kembali menyerang dungeon yang dihuni oleh troll,

Efek beku dan terbakar dari atribut skill mereka mampu menghambat regenerasi para troll. Aku juga sudah mengatur strategi, agar mereka hanya membantu, sedangkan aku yang menghabisi para monster itu.

Ya, aku tidak butuh pengawal, melainkan orang yang berguna untuk membantu perburuan ku. Aku juga akan menginstruksi mereka agar menjaga jarak dari jangkauan skill White Bullet, agar tidak ada yang terkena walau bidikanku goyah.

Setelahnya akupun menuju gudang senjata dipimpin oleh pria tua, Amy mengikuti dari belakang dengan beberapa pelayan yang juga bertugas.

Sedangkan para kesatria menunggu di luar. Biasanya aku akan menyuruh pria tua untuk menyiapkan, tetapi ada sesuatu yang ingin aku diskusikan dengannya.

Didalam gudang senjata sangatlah luas tentu saja, gedung ini terdiri dari lima lantai kalau aku melihat dari deretan jendela dibagian luar.

Dibagian bawah merupakan tempat parkir motor dan mobil kinetik, dengan deretan pilar melingkar sebagai penyanggahnya, ya, bentuk bangunan ini juga melingkar agak lebar, dengan atap menyerupai kubah.

Di tengah gedung ada patung kesatria raksasa tengah memegang pedang yang menghujam tanah, dan diatasnya ada lampu gantung raksasa.

Ada dua buah tangga melengkung seakan melingkar, di sisi timur dan barat ruang untuk naik ke lantai dua. Ya, dilantai dua merupakan tempat untuk menyimpan item, perlengkapan, senjata dan lainnya.

Jadi aku menaikinya mengikuti pria tua. Di atasnya terdapat deretan rak-rak juga kotak kayu, berisi item-item, senjata, perlengkapan, dan ada juga artefak.

Pria tua segera menginstruksi para pelayan untuk segera menyiapkan item yang kuperlukan. Disisi selatan ada sebuah tangga untuk naik ke lantai selanjutnya, aku tidak pernah naik kesana,

Kemungkinan itu untuk menyimpan item dengan grade lebih tinggi.

Sembari menunggu item-item ku siap, akupun menyodorkan sisik Great Serpent pada pria tua, dan bertanya.

"Kepala pelayan, apa kamu mengenal pengrajin yang dapat mengolah ini menjadi perlengkapan?"

Pria tua pun mengambilnya, kemudian berkata.

"Sepertinya saya mengenal seseorang yang dapat mengatasinya."

Akupun bernapas lega, sebab tidak perlu susah payah untuk mencari pengrajin sendiri. Walau begitu, aku perlu melihat kemampuannya terlebih dulu.

Oleh sebab itu, aku meminta pria tua agar pengrajin itu memberikan blue print nya terlebih dahulu. Dan pria tua pun berkata.

"Kalau boleh saya tahu, perlengkapan seperti apa yang anda perlukan?"

Mendengar itu, akupun lantas menjelaskan rinciannya.

Aku memerlukan sebuah jubah, dengan peningkatan fitur penyembunyian dari sisik Great Serpent ini. Fitur penyembunyian sisik Great Serpent tidak cukup untuk menyembunyikan diri dari seseorang yang mampu melacak energi,

Oleh sebab itu, perlu peningkatan agar dapat menyembunyikan diri sepenuhnya, walau kamu sedang mengalirkan cukup banyak energi.

Kemudian menambahkan efek yang mampu meningkatkan pertahanan.

Sebab sisik Great Serpent hanya memiliki ketahanan terhadap racun, tidak dengan serangan fatal. Dan batu pelindung juga tidak mampu mengatasi serangan monster tipe boss.

Aku juga memerlukan sepasang sepatu dengan fitur peredam suara serta penghilang jejak. Seharusnya itu bisa dibuat dengan bahan ini, melalui pemrosesan yang berbeda.

Kemudian menambahkan efek speed atau boost, untuk menambah kecepatan.

Untuk warna tentu saja aku menginginkan putih, dan desainnya tidak jauh berbeda dengan jubah yang sekarang kupakai.

Aku juga ingin mengubah pattern sisiknya agar menyerupai kain. Kemungkinan ini akan dilapisi dengan material lain.

Sepertinya aku harus merogoh kocek lebih, sebab hanya memberikan satu bahan. Perlu bahan lainnya untuk menambahkan fitur atau efek yang aku inginkan tadi.

Setelah mendengar penjelasan, pria tua meminta sisik Great Serpent untuk ditunjukkan pada pengrajin itu, jadi akupun menyerahkannya.

.

Setelah selesai menyiapkan item dan memasukkannya dalam tas spasial, kamipun beranjak keluar dari gudang senjata.

Sekarang mari kita menuju distrik perbelanjaan.

Akupun menyalakan mesin motor kinetik, setelah Amy duduk di jok belakang. Sedangkan para kesatria yang mengawal ku segera menaiki motor kinetik, dan mulai mengikuti.

Setelah melaju, akupun bertanya pada gadis yang tengah mendekapku ini.

"Amy, apa kamu mengetahui tempat untuk menjual item atau semacamnya?"

Gerakan Amy lantas terhenti, ketika ia hendak menyandarkan diri pada punggung tuan mudanya ini, ia berpikir sejenak sebelum kemudian menjawab.

"Seharusnya toko artefak yang kemarin kita kunjungi juga menerima penjualan item."

"Tetapi kalau anda ingin harga yang lebih tinggi kita harus pergi ke arah utara."

"Disana ada pasar dan juga para pengepul. Kalau anda ingin transaksi yang lebih aman, kita juga bisa menuju ke serikat dagang yang tidak jauh dari sana."

Hoo... dia benar-benar banyak pengetahuan, walau aku hanya melihat dia tidak pernah jauh dari dekatku.

"Kalau begitu, lebih baik ke toko terlebih dulu, aku juga mau membeli sesuatu."

"Baik tuan muda."

Suara Amy terdengar agak samar, sebab laju angin yang semakin kencang. Amy pun mempererat pelukannya kemudian bersandar, saat tuan mudanya melaju lebih cepat.

Swooooosh...

*

Kami mampir ke beberapa toko yang kami kunjungi sebelumnya, dan terakhir kami mengunjungi toko pria kurus.

Aku membeli item yang kuperlukan, seperti batu energi untuk stok, botol kaca kecil untuk menyimpan racun Great Serpent dan kantung gas sleep ape.

Beberapa batu perbaikan, dan juga beberapa item yang tidak tersedia di gudang senjata. Aku juga mendapatkan 7 buah batu peningkatan, jadi setelah ini aku akan meningkatkan Sadr terlebih dulu sebelum berburu.

Tetapi ketika aku hendak menjual drop item hasil buruanku pada mereka, mereka menawarnya dibawah harga pasaran, jadi aku memutuskan untuk menjualnya di serikat dagang saja.

Dan kami sekarang melaju ke arah utara. Melewati deretan tembok gerbang mansion di sisi kanan seberang jalan,

Dan juga gedung-gedung tinggi di sisi kiri, yang merupakan gedung pemerintahan, administrasi, manajemen wilayah dan sebagainya.

Seperti perkataan Amy, di balik tembok mansion yang sebelumnya hanya berderet pepohonan, kini terlihat beberapa bangunan. Sepertinya itu rumah para pekerja juga kandang binatang.

Setelah beberapa lama, gedung-gedung tinggi berubah menjadi rumah-rumah penduduk, ternyata di sisi utara mansion sangat ramai.

Ya, tentu saja, sebab sekarang di sepanjang tepi jalan utama, berderet kios-kios juga pedagang keliling, dan orang-orang sangat ramai berlalu lalang.

Jadi dua orang kesatria menginterupsi di depan untuk memecah kerumunan, dan orang-orang lantas segera menepi. Ya, ini pasar yang cukup besar.

Memerlukan cukup banyak waktu untuk melewati keramaian ini. Aku merasa agak malu ketika semua orang melihat ke arah kami,

Ya, penampilan kami cukup mencolok, apalagi Astin merupakan tuan muda dari penguasa wilayah mereka, jadi cukup wajar jika ini terjadi.

Pasar masih berderet sebelum akhirnya agak sepi. Dan sekarang dihadapan kami terdapat tanah lapang yang sangat luas, dengan air mancur raksasa, juga tugu patung kesatria berkepala singa sebagai pusatnya.

Sepertinya ini bundaran sekaligus alun-alun. Terlihat empat cabang jalan utama di ke empat penjuru mata angin. Kami mengitari bundaran untuk memutar, menuju jalan utama yang mengarah ke timur.

Dan kami berhenti di depan bangunan besar setelah melaju beberapa waktu. Walau tidak tinggi tetapi ini sangat luas, ya, ini merupakan serikat dagang. Banyak orang yang berlalu lalang dengan membawa beberapa barang.

Kamipun memarkirkan motor kinetik. Kemudian penjaga segera mempersilahkan masuk, ketika melihat kami menuju pintu.

Sekarang Amy yang memimpin, sebab katanya dia lebih mengetahui.

Kami menuju meja resepsionis. Dan resepsionis yang adalah seorang wanita muda, tersenyum sembari berkata.

"Ada yang bisa kami bantu?"

Amy pun menjelaskan. Setelahnya akupun maju, dan mengeluarkan beberapa koin emas juga permata, kemudian berkata.

"Apa disini bisa menaksir nilai dari item ini?"

Resepsionis membelalakkan mata, Amy juga agak terkejut, dan suasana menjadi riuh, kesatria segera bersiaga dengan memegang pedang di pinggangnya.

Melihat itu, resepsionis lantas berkata.

"Tunggu sebentar, saya akan menghubungi manager terlebih dulu."

Sepertinya dia agak panik. Aku juga merasa agak berlebihan ketika menunjukkan harta dari dungeon ini.

Oleh sebab itu aku tidak menunjukkannya pada toko biasa, dan memutuskan untuk menjualnya di bursa yang lebih besar.

Saat di dalam game, harga koin emas dungeon tergolong mahal, kisaran antara 100.000 sampai 1 juta Vallis per keping, tergantung tingkat kemurniannya.

Sedangkan permata bisa di bandrol dari 1 juta sampai 10 juta Vallis, tergantung nilai estetika, kekuatan, kehalusan, kejernihan, nilai histori dan sebagainya.

Kamu dapat dengan mudah menentukan nilai harta dungeon, hanya dengan melihat grade dari peti hartanya. Dan aku mendapatkan peti harta grade tinggi, jadi nilai taksir nya kemungkinan akan lebih tinggi juga.

Setelah beberapa waktu, pandangan orang-orang menuju ke arah kami, untung saja ada kesatria yang mengawal, jadi tidak ada yang berani berbuat macam-macam.

Kecuali ada orang yang cukup bodoh, jika berani mengganggu bangsawan kelas atas yang dikawal oleh beberapa kesatria level tinggi. Kepala mereka sudah dipastikan melayang sebelum mereka menyadari.

Setelah menghubungi manager dengan crystal komunikasi, resepsionis menyuruh kami untuk menunggu sebentar.

Dan sosok seorang pria mulai terlihat, ketika suara langkah terdengar dari tangga di sisi barat meja resepsionis. Iapun menunduk hormat, kemudian berkata.

"Hormat saya tuan muda, sepertinya anda memiliki item dengan nilai tinggi."

"Mari ikuti saya, penilai kami akan memeriksa nilai akuratnya terlebih dulu."

Setelahnya ia memandu kami menuju sebuah ruang setelah menaiki tangga. Di dalamnya ada seorang pria tua berjanggut, yang sedang melihat sebuah item, dengan kacamata bulat berantai yang lensanya hanya sebelah.

Sedangkan dihadapannya terduduk seorang pria paruh baya, dengan ekspresi tidak puas saat mendengar perkataan dari pria tua.

Kemudian pria paruh baya itu beranjak dengan ekspresi marah, setelah mengambil item yang tengah dipegang oleh pria tua dengan paksa, sembari membuka suara agak lantang.

"Hah! Dasar tua bangka, bukankah matamu yang salah? Menilai item selangka ini dengan harga murah."

Hanya aku, Amy, dan manager serikat dagang saja yang memasuki ruangan, sedangkan kesatria aku suruh untuk menunggu di luar, agar proses transaksi berjalan lebih santai.

Manager membuat ekspresi bermasalah, dia kira pria itu sudah lama pergi, tetapi kenapa dia masih ada disini? Dia merasa sangat tidak enak, apalagi sekarang dia membawa tamu yang cukup penting.

Ketika melihat kami masuk, pria paruh baya itu lantas mengoceh, dan bergegas menuju dimana kami berdiri.

"Hei, lebih baik kau kembali saja, pria tua itu tidak bisa menilai dengan baik."

Melihat seseorang berlaku tidak sopan terhadap tuan mudanya, lantas membuat Amy merasa kesal, iapun segera buka suara untuk menyela.

"Harap jangan bersikap tidak sopan terhadap tuan muda."

Kemudian Amy menghalau di depan. Dan itu membuat kekesalan pria paruh baya memuncak.

"Hei hei... aku hanya memperingatkan, kenapa kau yang tidak terima?"

Pria paruh baya itu menunjuk ke wajah Amy. Sehingga membuat Amy semakin dibuat kesal olehnya.

"Lebih baik anda pergi, agar tidak membuat banyak masalah untuk tuan muda."

Mendengar itu, lantas membuat pria paruh baya menjadi marah. Tanpa pikir panjang iapun melayangkan tangan. Membuat Amy memejamkan mata, dan...

Duak!

"Kugh!" Brak!

Akupun lantas menarik tubuh Amy. Kemudian menendang orang tidak sopan ini, sampai membuatnya terjengkang di lantai. Berani-beraninya dia mau menyakiti orang terdekatku.

Amy terkejut, manager yang sedari tadi terdiam juga ikut terkejut, sedangkan pria tua hanya memandangi sembari mengelus janggutnya.

Pria paruh baya itu lantas semakin marah, kemudian bangkit dan berteriak.

"Bocah kurang ajar!"

Iapun lantas melayangkan pukulan. Apa dia menggunakan energi?

"Hyaaa... tuan muda!"

Amy pun berteriak ketika melihat kepalan tangan mengarah padaku.

Bugg!

Sedangkan aku hanya mengangkat kaki kanan yang sudah dialiri energi untuk menghalau. Bahkan ini tidak membuatku bergeser sama sekali.

Sepertinya levelnya rendah. Pria paruh baya itupun semakin naik pitam, kemudian menendang sembari berteriak.

"Sialan!" Wussh...

Dia mengincar tubuh bagian samping kananku.

Duak! Bugg!

Sedangkan aku hanya mengibaskan kaki kananku kesamping untuk menepis, membuatnya kehilangan keseimbangan, kemudian menendang dadanya sampai membuatnya terpental dan tersungkur ke lantai.

Gedebuk! "Kugh."

"Tuan muda, apa anda tidak apa-ap..."

"Sialaa..."

Brakk!

Ucapan Amy terpotong. Teriakan pria paruh baya yang semakin emosi juga ikut terpotong, ketika pintu terbuka dengan cukup keras. Dan pria besar keluar dari baliknya sembari buka suara.

"Tuan muda, apa terjadi sesuatu?"

Akupun hanya memasang ekspresi datar. Sepertinya dia sengaja muncul agak telat, seharusnya dia segera masuk setelah mendengar keributan.

"Bisa kamu urus orang itu? Dia mengganggu proses transaksi ku."

"Dimengerti!"

Setelah menjawab, pria besar lantas membekuk pria paruh baya yang tengah tersungkur di lantai itu.

Pria paruh baya itu lantas terkejut, wajahnya seketika menjadi pucat, ketika melihat lambang di seragam pria yang kini melipat tangannya kebelakang. Iapun lantas mengelak untuk membela diri.

"Hei, ini hanya salah paham, ugh..."

Kemudian dia mengoceh dan memohon berharap untuk di ampuni, sebelum ocehannya itu menghilang setelah pria besar menyeretnya keluar.

Dan manager serikat dagang segera meminta maaf, sebab telah membuatku merasa tidak nyaman. Walau demikian, kami tetap melanjutkan proses transaksi.

...Bersambung....

_

Terimakasih telah membaca.

@aegis998

Author baru belajar menulis, kritik & saran sangat diterima.

1
Amelia
sampai di sini dulu, nanti aku mampir lg ❤️❤️
Aegis Aetna: okey kak, terimakasih.
total 1 replies
Amelia
monster apa itu ya 😕😕
Bilqies
aku mampir lagi Thor
Aegis Aetna: makasih kak.
total 1 replies
ATAKOTA_
Kren banget penggambarannya
Aegis Aetna: terimakasih kak.
total 1 replies
Iskandar
serasa baca LN
Aegis Aetna: gak ada lawan bicara jadi full narasi, hehe...
total 1 replies
Zelca
Selalu ingat kata "Di" jika menunjukkan letak/tempat/waktu dipisahkan. and Kesatria × Ksatria ✓
Aegis Aetna: siap kak, tengkyu koreksinya.
total 1 replies
Teteh Lia
wow... dari 135 juta bisa sampe ke 5M...
Aegis Aetna: maklum lelang. Apalagi item langka.
total 1 replies
Iskandar
suka banget sama penulisannya
Bilqies
lanjut thor semangatbterus menulisnya....
Aegis Aetna: siap, lagi proses, udah bikin plot panjang banget, tinggal eksekusi.
total 1 replies
Bilqies
koreksi sedikit ya Thor 🙏
"Merapihkan" itu bukannya kaya gini yaa penulisannya "Merapikan"
Bilqies: sama sama Thor 🤗
Aegis Aetna: aku baru tau. tengkyu kak.
total 2 replies
Amelia
❤️❤️❤️❤️👍👍
Amelia
wkwk 😀😀😀
Bilqies
lanjut thor up lagi yaaa
Bilqies: semangat terus Thor /Smile/
Aegis Aetna: siap kak, lagi bikin kerangka dulu.
total 2 replies
Bilqies
mampir lagi Thor...
3 🌹 lagi untuk mu Thor semangat terus yaaa /Smile/
Aegis Aetna: terimakasih. siap.
total 1 replies
Bilqies
hai Thor aku mampir lagi...

3 🌹 untukmu Thor, semangat terus /Smile/
Aegis Aetna: terimakasih banyak.
total 1 replies
Bilqies
aku mampir lagi Thor, sementara 1 bab dulu yaa nanti lanjut lagi..
1 🌹 untukmu Thor semangat terus /Smile/
Aegis Aetna: okey terimakasih.
total 1 replies
Bilqies
bunga 🌹 siap meluncur untukmu Thor /Smile/
Aegis Aetna: terimakasih banyak.
total 1 replies
Bilqies
mampir Thor, aku kasih 🌹 biar makin semangat 😍
Aegis Aetna: terimakasih kasihl
total 1 replies
Bilqies
sampai sini dulu yaa kak, nanti aku mampir lagi
Aegis Aetna: siap.
total 1 replies
Bilqies
aku kasih 🌹 buatmu Thor...
semangat terus
Aegis Aetna: terimakasih.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!