NovelToon NovelToon
Istri Yang Kesepian

Istri Yang Kesepian

Status: tamat
Genre:Tamat / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vie Amza

Siapa yang tidak bahagia bisa menikah dengan laki-laki yang selama ini aku cintai. Laki-laki yang sangat sempurna menurut ku. Dia baik, perhatian dan pekerja keras.
Namun Aku salah menduga, ketika pernikahan tidak seindah yang Aku bayangkan.

Berharap akan menjadi teman hidup yang bisa berbagi cerita,tempat ternyaman untuk berbagi kisah berdua dengan suaminku, nyatanya itu tak sesuai harapan.
Akan kah bisa seorang istri menghilangkan rasa sepi di hatinya, meluapkan apa yang menjadi beban fikirannya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie Amza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

 "Mamah dari kapan ke sini? "

 Tanya Mas Bagas pada mamah mertua ku yang kala itu sedang menonton acara televisi, sedangkan Safira mandi di kamar mandi.

 "Tadi siang mamah ke sini, rencana nya Mamah mau nginap di rumah kamu, gak apa kan ?"

 "Tidak dong Mah, bagus malah sesekali mamah nginep di sini, terus masakin makanan kesukaan aku."

 Mendengar Mamah dan adik iparku akan menginap, kenapa hati ku seperti tak suka.

"Raya masih belum pulang Sayang?"

 Tanya Mas Bagas padaku.

 "Belum Mas, tadi Vino telephon kata nya Raya mau nginap di rumah ibu. Apa boleh ?"

"Jangan ah , kan di sini ada Mamah sama tante nya juga. Suruh Vino antarkan Raya pulang."

 Mas Bagas melarang tegas. Aku pun langsung me nelephon Vino dan memintanya untuk segera mengantar Raya pulang.

 "Eh Kak Bagas sudah pulang. Mau dong aku di ajak jalan-jalan keliling Bandung Kak. Sudah lama nih aku gak di traktir Kakak."

 Pinta Safira yang baru keluar dari kamar mandi. Mas Bagas membalas perkataan nya dengan hanya memelet kan lidah, artinya dia mengejek Safira.

 "Iya Bagas, ajak adikmu tuh sekalian bilangin jangan pacaran mulu, sekolah yang bener."

 Ibu berkata seakan-akan merayu Mas Bagas agar menuruti kemauan adik nya.

 Aku yang sedari tadi duduk di sana sambil melipat baju kering, hanya diam mendengarkan mereka bicara.

"Boleh, tapi tunggu Raya dulu pulang ya, biar kita bisa pergi bareng."

 Wah, pergi bareng? Artinya aku juga akan ikut pergi dong. Tanpa pikir panjang aku langsung mempercepat pekerjaan ku, melipat baju dan mencuci piring kotor bekas makan sing tadi.

Tak Lama Raya datang, Vino langsung pamit pulang lagi karena ada yang harus dia kerjakan di rumah.

"Kalian bersiap ya, kita pergi sekarang."

 Ajak Mas Bagas.

 Aku langsung bersiap, ku kenakan baju andalan ku yang paling bagus. Raya pun aku ganti baju nya dengan pakaian yang bagus dan rapih.

 Cukup senang rasanya bisa jalan-jalan keluar bareng keluarga, walau kini bersama mamah mertua dan adik ipar ku.

  Ketika kami bersiap untuk pergi, tiba-tiba Mas Bagas menoleh ke arahku dan berkata

 "Kamu mau kemana ?"

 "Aku mau ikut kalian Mas."

 Jawab ku spontan.

"Ngapain? Aku gak ajak kamu. Aku cuman mau ajak mamah , Safira dan Raya jalan-jalan."

 " Loh! Kenapa aku gak boleh ikut. Aku kan istri kamu Mas."

 "Sudah kamu nurut aja, urus aja tuh mantan kamu itu. Ayo Mah kita pergi, mobil nya sudah menunggu di depan."

 Ajakan Mas Bagas kepada Mamah dan yang lain.

 Aku masih berdiri mematung di dalam rumah. Sakit rasa nya, aku kira aku akan pergi dengan mereka. Tega sekali Mas Bagas memperlakukan ku seperti itu depan mamah mertuaku.

 Lebih sakit nya lagi tak ada pembelaan juga dari Mamah mertua, yang biasanya dia selalu mengkhawatirkan ke adaan ku daripada anak nya.

 Aku marah, kecewa ingin rasa nya menjerit histeris tapi aku hanya bisa menangis. Pergi ke kamar dan mengganti lagi semua pakaian ku.

...*****...

 Hari sudah malam, mereka yang pergi dari sore belum kunjung datang. Aku coba telephon Mas Bagas, namun tak ada jawaban, berusaha aku kirim pesan juga tak di baca.

 Ku coba hubungi nomor Safira dan Mamah, namun sama hasil nya tak ada jawaban. Lama sekali mereka pergi, aku sendiri di rumah. Rasa jenuh ku mulai muncul lagi, kesepian menyelimutiku. Sakit hati atas perlakun suamiku masih teringat di benak ku.

 Bagaimana cara membuang perasaan ini? Aku ingin bebas dari rasa sakit hati dan sepi ku.

 Ku telephone Nuri, ku suruh dia datang ke rumah dan untung nya Nuri mau.

 Jam menunjukan pukul 20:00 WIB. Nuri sampai di rumah ku, membawa banyak sekali cemilan dan makanan. Sengaja aku memesan nya.

 "Pada kemana orang rumah?"

 Tanya Nuri ketika sampai di rumah ku.

 "Pada pergi dari tadi sore."

 Jawabku ketus sambil menata makanan yang Nuri bawa.

"Lantas kenapa kamu gak ikut?"

"Aku gak di ajak. Parah nya lagi aku sudah siap-siap loh Nur, eh ternyata aku gak di ajak. Malah suruh jadi kuncen rumah."

 "Hah! Serius kamu?!"

 Aku meng anggukan kepala dan memanyunkan bibir ku.

 "Gila ya. Terus Bagas pergi sama siapa ?"

 "Mamah mertua dan iparku, Raya juga ikut mereka "

"Haduuuh parah sih ini. Pantesan kamu nyuruh aku ke sini, aku kira ada banyak tamu ternyata ..."

 Nuri tak melanjutkan perkataan nya, seakan-akan ia paham maksudku.

Aku mematikan lampu ruangan Tv, ku ganti dengan lampu disko yang sudah Nuri bawa juga. Ku putar musik yang membangkitkan semangat ku, aku dan Nuri karaoke bareng sambil joget-joget tipis.

Rasanya pikiran dan sedih ku hilang seketika, aku luapkan semuanya lewat nyanyian-nyanyian itu. Sesekali aku mengecek ponsel, siapa tau ada Mas Bagas telephone aku.

Aku tertawa lepas, Nuri pun demikian. Kaya orang gak waras sih, tapi kali ini aku ingin jaga mental ku dengan baik. Suaraku memang tak terlalu bagus di pake bernyanyi, tapi bukan itu tujuanku. Yang penting aku happy, sedih ku hilang seketika kala itu.

Pukul 21:30 WIB. Mas Bagas belum pulang juga, sedangkan aku sudah mulai lelah. Akhir nya aku menelephon lagi Mas Bagas.

"Halo Mas, kamu ko belum pulang?"

Tanya ku langsung ketika panggilan telephon ku di angkat.

"Aku gak pulang ke rumah, aku pulang ke rumah mamah."

Kaget mendengar jawaban Mas Bagas.

" Kamu ko gak ngabarin aku sih? Kamu sengaja mau jauhi aku sama Raya?"

" Kamu pikir aja sendiri. Anggap aja ini hukuman buat kamu yang selingkuh "

" Hukuman ? Selingkuh? Siapa Mas ? Kamu jangan ngada-ngada ya. Aku ini istri kamu, kamu anggap aku apa Mas?"

"Sudah ya, besok aku pulang. Raya juga pengen nginep di rumah Nenek nya."

"Mas! Halo .. Mas!"

Telphone di matikan sepihak oleh Mas Bagas. Emosiku memuncak, ku banting ponselku ke kursi.

Nuri yang melihat nya kaget, dan langsung bertanya padaku. Aku menjelaskan semua nya dari awal ke Nuri. Jelas dia ikut emosi, kesal sama sikap Mas Bagas dan Mamah mertua ku.

"Aku harus bagaimana Nur? Hiks .. Hiks .. "

Tangisku pecah di pelukan Nuri.

"Kamu yang kuat ya Fatma, aku bisa ngerasain apa yang kamu rasain."

Nuri mencoba menenangkan aku. Tangisku semakin pecah seakan semua ini salah ku. Padahal mereka hanya salah paham saja.

Melihat keadaan ku, akhirnya Nuri memutuskan untuk menginap satu malam di rumah ku. Takut aku melakukan hal nekad, Nuri masih mengawasi ku. Mencoba membuat aku tenang.

Mata ku mulai sembab akibat tangisan. Mulutku bergetar ketika berusaha bercerita semuanya ke Nuri.

" Kamu gak salah Fatma. Suatu saat mereka akan sadar bahwa yang mereka tuduhkan itu hanya fitnah."

"Mereka menuduhku tanpa bukti, sedangkan perselingkuhan Mas Bagas dulu banyak sekali bukti. Tapi aku memaafkan nya, namun mengapa Mas Bagas bisa melakukan ini seakan-akan tuduhan nya benar."

Nuri tak menjawab ocehanku lagi. Aku tau dia tak bisa berkata apapun kecuali menenangkan aku.

Aku merasa lelah dan ingin masuk ke kamar, sedangkan Nuri beristirahat di kamar Raya. Aku melamun, pikiranku kacau. Sulit sekali untuk menutup mata.

...*****...

1
Ma Em
sudahlah Fatma untuk apa dipertahankan rumah tanggamu suami dan mertuamu saja sudah tidak menghargai kamu daripada hidup menderita lebih baik kamu berpisah dari si Bagas.
Micke Rouli Tua Sitompul
lanjut
Ma Em
sudahlah Fatma untuk apa dipertahankan suami yg tidak menghargai kita dari pada makan hati lebih baik kamu hidup berdua bersama anakmu Raya biarkan Bagas bebas yg nantinya dia pasti akan menyesalinya.
Uthie
coba keep dulu 👍
Micke Rouli Tua Sitompul
teman makan teman
Dindamc14
semangat update kak
Vie Amza: Terima kasih kak🤗
total 1 replies
Ma Em
Fatma jangan terlalu percaya sama suamimu si Bagas selidiki lah kelakuan suamimu jangan apa apa ditanyain sama Bagas mana ada orang yang selingkuh ngaku.
Vie Amza: sabar bu sabar🤭
teri ma kasih sebelumnya sudah jadi pembaca yang setia. tunggu cerita selanjut nya ya🥰
total 1 replies
Mashiro Shiina
Salah satu cerita terbaik yang pernah aku baca, mantap!
Vie Amza: Terima kasih kak🙏
saya yakin semua author mempunyai cerita yang hebat☺️
total 1 replies
Mar Briyith ER
Terus berkarya, ya author, bahagia jangan lupa buat kita semua 👋
Vie Amza: Terima kasih kak atas suport nya ☺️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!