Pernikahan seharusnya menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu oleh pasangan yang saling mencintai. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Noami dan Gilang.
Pasalnya, pernikahan mereka terjadi secara mendadak dan tak mengenakkan akibat kesalahpahaman warga yang mendapati mereka berada di dalam rumah kontrakan Naomi dalam kondisi yang cukup intim.
Warga yang mengira kalau Naomi dan Gilang sudah melakukan tindakan tercela yang mencoreng nama baik desa mereka, memaksa mereka menikah saat itu juga. Tidak punya pilihan, Gilang dan Naomi terpaksa menuruti keinginan warga demi menyelamatkan naman baik mereka sebagai pendatang di sana.
“Meski kita sudah menikah, tapi kamu tidak boleh menuntut hak apapun kepadaku!” Kata Gilang setelah tak lama mereka menjadi pasangan suami istri.
Begitu banyak kesepakatan menyakitkan yang dibuat oleh Gilang ditambah sikap Gilang yang sering mengacuhkannya setelah mereka menikah, membuat Naomi merasa pernikahan yang dijalaninya hanya membuatnya terluka.
Apakah Naomi mampu bertahan dengan pernikahan yang hanya membuat luka untuk dirinya meski sebenarnya tanpa diketahui oleh Gilang jika Naomi sudah mencintai Gilang sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PML 35 - Mengintrogasi Debby
Gilang akhirnya membiarkan Naomi berangkat bekerja ke rumah sakit tanpa memperpanjang perdebatan di antara mereka. Karena ia tidak mungkin berangkat kerja lebih pagi dibandingkan biasanya dengan posisi berada di rumah mertuanya, Gilang akhirnya berangkat seperti biasanya. Namun sebelumnya, dia menikmati sarapan pagi lebih dulu bersama keluarga istrinya.
“Gilang, maafin Naomi ya selama menjadi istri kamu dia belum bisa menjadi istri yang baik untuk kamu.” Kata Mama Jelita selesai sarapan.
Gilang tak langsung memberikan jawaban. Dia menatap intens wajah Mama Jelita yang nampak tersenyum pada dirinya.
“Tidak ada yang harus dimaafkan, Ma. Karena Naomi selalu menjalankan tugasnya dengan baik selama menjadi istriku.” Balas Gilang kemudian.
Mama Jelita merasa lega mendengarnya. Tadinya Mama Jelita takut kalau Naomi belum bisa melakukan kewajibannya dengan baik. Mama Jelita merasa gagal mendidik Naomi dengan baik sebelum dia menikah.
Nadira memperhatikan interaksi Mama Jelita dan Gilang. Dapat ia lihat kalau Gilang bersungguh-sungguh saat menjawab pertanyaan mamanya. Namun, tetap saja Nadira yakin kalau hubungan Gilang dan Naomi tidaklah sebaik itu.
“Gilang, ada baiknya setelah kalian menikah ulang nanti, kamu dan Naomi pergi bulan madu supaya hubungan di antara kalian semakin dekat.” Saran Nadira setelah percakapan Mama Jelita dan Gilang berakhir.
Gilang mengangguk tanpa berpikir lebih dulu. Seolah melakukan saran dari Nadira bukanlah hal yang sulit untuk dirinya.
“Naura mau ikut bulan madu juga sama Anty Naomi ya, Mah!” Pinta Naura dengan kedua bola mata berbinar.
Nadira seketika menggeleng. “Anak kecil gak boleh ikut-ikutan! Acara bulan madu hanya untuk orang dewasa saja!”
Wajah Naura seketika cemberut. Padahal dia sangat ingin pergi bersama Naomi nantinya. Namun, mamanya justru langsung mematahkan keinginannya.
Setelah berbincang sebentar dengan keluarga Naomi, Gilang akhirnya berangkat bekerja. Nadira pun berniat untuk pergi ke sebuah tempat untuk menemui seseorang setelah kepergian Gilang. Karena Naura merengek untuk ikut, akhirnya Nadira terpaksa membawnaya juga.
“Ingat pesan Mama. Jangan ikut-ikutan bicara kalau Mama sedang bicara dengan teman Mama nantinya!” Pesan Nadira di waktu perjalanan menuju sebuah tempat.
Naura mengangguk patuh pada ibunya yang super cerewet itu. Mobil pun terus melaju hingga akhirnya tiba di sebuah tempat yang Nadira tuju. Melihat bangunan yang ada di depannya saat ini, membuat pandangan Naura tertuju pada Nadira.
“Mau ketemu siapa Mama di sini!” Tanyanya.
Nadira tak menjawab. Ia justru melanjutkan langkah masuk ke dalam bangunan tersebut hingga akhirnya bertemu dengan seorang wanita yang ingin ia temui.
“Hai, Debby!” Sapa Nadira pada sahabat baik adiknya itu.
“Kak Nadira!” Wajah Debby kelihatan kaget melihat kedatangan Nadira secara tiba-tiba.
“Maaf menganggu waktumu. Bisa kita bicara sebentar?” Tanya Nadira setelah wajah Debby kembali berubah normal.
Debby mengangguk. Kemudian mengajak Nadira dan Naomi masuk ke dalam ruangan kerjanya. Setelah saling duduk berhadapan di dalam ruangan kerja Debby, Nadira langsung saja mengatakan maksud dan tujuannya datang menemui Debby.
“Bagaimana ini…” lirih Debby dalam hati merasa bingung apakah harus menjawab pertanyaan Nadira tentang hubungan Jenna dan Gilang dengan jujur atau tidak.
“Debby, Kakak harap kamu mau menjawab pertanyaan Kakak dengan jujur.” Seolah mengetahui isi pikiran Debby, Nadira langsung menegaskan pada Debby.
“Maafkan aku, Naomi. Aku terpaksa berkata jujur pada Kak Nadira!” Gumam Debby dalam hati setelah merasa tidak punya pilihan lagi.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya. Terima kasih🌺