Raya yang baru saja melakukan ujian nasional, mendapatkan musibah saat akan datang ke tempat tinggal temannya. Kesuciannya direnggut oleh pria tak dikenal. Raya memutuskan untuk melaporkannya ke polisi. Bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun ancaman. Tidak hanya sampai di situ saja, dia dinyatakan hamil akibat insiden itu. Lagi-lagi bukannya keadilan yang dia dapatkan, namun perlakuan buruk yang dia terima.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ROZE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 Dua Pria
Raya pulang sore hari ini, karena pekerjaannya sudah selesai, dan tidak ada kuliah tambahan. Meskipun begitu, bukan berarti dia bisa berleha-leha. Masih banyak tugas kuliah dan pekerjaan yang harus dia kerjakan di rumah.
Saat akan memasuki lift, dia melihat tiga orang pria yang sudah ada di dalamnya. Bukan hanya Raya saja yang terkejut, tapi mereka bertiga juga.
"Kamu gak mau masuk?" tanya Virza.
Hanya tatapan benci yang Raya berikan untuk mereka bertiga.
Pada Keanu yang berbuat jahat padanya.
Pada Vindra yang berbuat jahat pada Nina.
Pada Virza, yang meskipun tidak berbuat jahat padanya atau pada Nina, tapi juga sifatnya mungkin sebelas dua belas dengan Keanu dan Vindra. Sama-sama bejat, makanya mereka bisa bersahabat sejak lama!
Terlihat jelas wajah jijik perempuan itu untuk mereka bertiga. Virza menggaruk tengkuknya, dia merasa canggung. Raya memilih lift yang lain, meninggalkan mereka bertiga yang diam saja.
"Gara-gara kalian berdua, aku jadi ikut kena sasaran. Aku ini kan pria baik-baik yang tidak pernah menyakiti perempuan."
Keanu dan Vindra menatap tajam Virza.
"Pantas saja dia selalu terlihat menjauhi kita. Dan kamu Keanu, sok polos banget. Pura-pura gak kenal, tapi malah punya dua anak kembar," ucap Virza lagi, mengejek Keanu.
"Berisik!"
"Aku mau, kok, jadi daddy mereka. Buy one get three."
"Mereka anak-anakku!"
"Ck. Kamu kan gak pernah mau punya komitmen. Menikah saja gak mau, gimana mau punya anak. Dua, lagi!"
"Kamu benar-benar minta ditampol, ya!"
Virza terkikik geli. Menyenangkan sekali bisa membuat Keanu kesal seperti ini.
Mereka tiba di lantai unit milik mereka. Karena pekerjaan mereka di sini akan lama, jadi mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen. Tidak satu unit, tapi bersebelahan, karena tetap menjaga privasi masing-masing.
"Kamu kalau mau memiliki anak-anakmu, luluhkan dulu hati ibunya."
"Cih. Aku bisa memiliki anak-anakku tanpa ibunya."
Raya juga sudah tiba di unit tempat tinggalnya. Jujur saja, sebenarnya tadi dia gemetaran, tapi berusaha bersikap kuat. Jangan sampai orang-orang itu tahu kalau sebenarnya dia takut.
Raya mulai membuka buku-buku yang dia pinjam dari perpustakaan.Tidak hanya itu, dia juga mencari sumber dari internet tentang hak asuh anak. Ya meskipun anak di bawah umur sudah pasti hak asuhnya ada pada sang ibu. Apalagi itu anak hasil pelecehan seksual. Tapi yang dia lawan ini orang-orang seperti mereka, yang akan melakukan cara licik untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
Raya membaca beberapa kasus di internet. Kebanyakan kasus artis yang bercerai, dan berebutan hak asuh anak. Tidak ada kasus perebutan anak di luar nikah. Ya, siapa juga, sih, yang mau masalah pelecehan seksual yang digembar-gemborkan? Itu aib yang harus ditutup-tutupi. Lagipula, memangnya ada, si penjahat yang ingin merebut hak asuh anaknya? Yang ada mereka malah mengelak.
Kalau saja wajah Rean dan Rion tidak mirip dengan bajingan itu, mungkin juga dia tidak akan mau mengakui kedua anak itu.
Sialan, aku jadi pusing gara-gara si brengsek itu!
"Rean, Rion, mommy mohon, apa pun yang terjadi, jangan mau dipisahkan oleh mommy, oke?"
Akhirnya, ini jalan pertama yang Raya lakukan. Membujuk Rean dan Rion agar berpihak padanya. Tidak peduli apa orang-orang akan mengatakan dia mempengaruhi atau menghasut anak-anaknya atau apa pun.
"Yang harus kalian ingat, mommy sangat sayang pada kalian. Mommy lah yang terbaik untuk kalian, bukan orang lain."
Enak saja laki-laki itu mau merebut anak-anaknya dari dia. Kalau memang dia ingin memiliki anak, menikah saja dengan perempuan lain. Kenapa harus anaknya yang direbut?
Sore harinya, Nina mengajak Rean dan Rion ke taman, karena Raya sedang sibuk membuat tugas kuliah dan pekerjaan.
Keanu, yang melihat kedua anak laki-lakinya ada di taman itu, langsung menghampiri, diikuti oleh Virza dan Vindra.
"Hai, anak-anak."
"Uncle yang waktu itu, kan?"
"Iya, Sayang. Ini daddy."
"Daddy? Maksudnya papa kami?"
"Panggil Daddy, bukan bukan papa. Siapa nama kalian?"
"Anak-anak, jangan bicara dengan orang asing," ucap Nina.
"Hei, apa maksud kamu? Aku ini daddy mereka, bukan orang asing."
"Caren, jangan ikut campur urusan Kenai dengan perempuan itu," ucap Vindra.
"Cih. Kalian berdua sama saja, sama-sama bejat. Mati saja kalian!"
"Kamu!" hardik Keanu.
"Stop, jangan bertengkar di sini. Apa kalian tidak malu, di sini ada dua anak kecil."
Keanu langsung kembali menatap Rean dan Rion.
"Siapa nama kalian?"
"Lean dan Lion."
"Lean dan Lion? Bisa-bisanya perempuan itu memberi nama Lion."
"Bukan Lion, tapi Lion. Bukan Lean, tapi Lean."
Keanu, Vindra dan Virza terlihat bingung.
"Ck, begitu saja gak ngerti. Dasar bodoh! Maksudnya Rean dan Rion," ucap Nina, masih dengan ketus.
"Ini daddy, Sayang. Daddy senang bisa bertemu dengan kalian berdua." Keanu memeluk Rean dan Rion, tanpa mempedulikan ucapan kasar Nina.
"Benalan Daddy kami?"
"Iya, ini daddy kalian."
"Daddy ke mana saja? Kasihan mommy, kelja cali uang sendili."
Sebelum Keanu menjawab, tubuh Rean dan Rion sudah ditarik lebih dulu oleh Raya.
"Jangan pernah dekati anak-anakku."
"Mereka juga anak-anakku."
"Gak usah ngaku-ngaku. Toh kamu juga tidak pernah peduli saat mereka masih ada di dalam perutku. Sekarang dengan percaya dirinya kamu ingin menarik simpati mereka."
Raya langsung mengajak Rean dan Rion pergi, yang diikuti oleh Nina.
"Caren, tunggu, kita harus bicara," ucap Vindra.
"Gak usah dekat-dekat!"
"Kalau aku tahu dia ada di sini, sudah sejak dulu aku akan ke sini," ucap Vindra.
Ketiganya kini masuk ke dalam kafe, yang sudah ditunggu oleh asisten Keanu. Untuk sementara ini, Keanu dan kedua sahabatnya akan tinggal di sini, selain karena masalah pekerjaan, Keanu ingin mengambil kedua anaknya, sedangkan Vindra juga ingin menyelesaikan masalahnya dengan Nina.
Di lain tempat, Justin juga ingin merebut Rean dan Rion. Dia ingin segera menjodohkan Keanu dengan perempuan pilihannya, meskipun Jenia juga memiliki kandidat lain untuk Keanu.
Justin segera menghubungi salah satu rekan bisnisnya untuk melakukan makan malam bersama. Lebih cepat lebih baik. Kalau nanti mereka telah menikah, kedua anak laki-laki itu bisa diurus oleh istri Keanu, meski nanti secara prakteknya, pasti asisten rumah tangga yang akan mengurus si kembar.
Di dalam kamarnya, Jenia sedang termenung. Dia teringat wajah Rean dan Rion. Dia pikir, Raya benar-benar telah keguguran, tapi siapa sangka, perempuan itu melahirkan anak laki-laki, bahkan bukan hanya satu, tapi dua.
Siapa yang tidak kaget? Bukankah itu berarti dia telah menjadi seorang oma? Wajah Rean dan Rion, mengingatkan Jenia pada Keanu saat kecil.
Juga ....