NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 ~ Tantangan Berakhir

Guntur tertidur setelah lukanya dibersihkan dan berganti pakaian. Itu pun hanya mengenakan kaos dan boxer karena ada luka di lututnya. Alya sempat ikut tertidur di samping Guntur dan terjaga karena kehadiran Mami Anggi.

“Kalau sudah bangun, kamu hubungi dokter. Ini kontaknya, dia dokter keluarga,” titah Anggi.

“Iya, Mih.”

“Tidak usah khawatir, ini bukan pertama kalinya Guntur kecelakaan. Mungkin setelah ini kalian bisa bicara dari hati ke hati dan Guntur bisa berhenti ikut geng motor. Mami sebenarnya khawatir, tapi bisa apa,” tutur Anggi sebelum pergi.

Yang Alya pahami, Guntur bergabung dengan komunitas geng motor juga karakter yang begitu menonjol karena kurang kasih sayang. Orangtuanya sibuk dengan urusan masing-masing. Seperti kali ini, padahal Guntur sedang terbaring karena terluka. Namun, Maminya malah pergi. Kemungkinan pergi dengan kekasihnya.

“Semoga rumah tanggaku nanti tidak bermasalah sampai berakhir bahkan menjadi contoh buruk bagi anak-anakku,” gumam Alya.

“Rumah tangga kamu berarti denganku dong.”

Alya menoleh, “Guntur, kamu sudah bangun? Sebentar, aku hubungi dokter dulu ya.”

Guntur bergeming, dia memang butuh dokter. Khawatir luka-luka di tubuhnya butuh pemeriksaan lebih lanjut agar tidak infeksi atau bertambah parah.

“Al,” panggil Guntur.

“Kenapa? Kamu lapar atau….”

“Ck, duduk sini,” titah Guntur pada sisi ranjang di sebelahnya berbaring. Alya pun patuh lalu mendekat dan duduk di samping suaminya.

“Aku tidak sabar menantikan ujian segera berakhir,” gumam Guntur.

“Kenapa begitu? Apa karena kamu ingin segera lulus dan ….”

“Ingin cepat miliki kamu,” sahut pria itu.

“Kaki kamu aja sakit, tapi otaknya masih mikir ke arah sana.”

Entah bagaimana kejadiannya, Alya sudah kembali berbaring dan saling berpagut ria.

“Guntur ….”

“Ssttt.”

Aktivitas keduanya terhenti karena ketukan pintu, rupanya dokter yang datang. Hasil pemeriksaan tidak ada cedera parah, jadi tidak perlu pemeriksaan ke rumah sakit. Namun, ada obat yang harus Guntur konsumsi termasuk obat untuk luka-luka luar.

“Kamu nggak sayang nyawa, kebut-kebutan. Dapatnya apa sih?” tanya dokter yang memang masih ada hubungan kerabat dengan Guntur.

“Dapet juara,” sahut Guntur.

“Hanya sebutan saja, tapi tidak ada manfaat dengan kehidupan kamu.”

Guntur bergeming, apa yang dikatakan dokter ada benarnya. Semua kegiatan geng motor dan balap liar yang dia lakukan tidak ada manfaat sedikitpun dan sekarang menyusahkan dirinya juga orang sekelilingnya karena gerakan Guntur yang terbatas disebabkan luka yang ada.

Alya seperti merawat bayi besar, karena permintaan Guntur dengan alasan sedang sakit.

“Suapi aku,” titah Guntur ketika akan makan. Padahal yang sakit kakinya bukan tangannya.

“Mana pangkuanmu, kepalaku butuh bersandar. Bantal tidak cukup nyaman,” pinta Guntur agar Alya mendekat, membuat gadis itu mengejek kalau yang sakit adalah otak Guntur.

Untuk berjalan, Guntur masih dipapah oleh Alya. Termasuk ke toilet. Namun, konyolnya Guntur melarang Alya ke luar dari toilet dengan alasan membantu melepaskan celana pria itu.

“Dasar gil4,” teriak Alya sambil memukul pelan punggung Guntur.

“Tapi beneran sakit Al, bukan hanya kaki aku. juniorku sakit, harus segera melesat ke sarangnya,” rengek Guntur.

“Bodo amat,” ejek Alya lalu keluar dari toilet.

“Al.”

“Panggil aku kalau sudah selesai.”

...***...

Hari ini ujian sekolah dimulai. Alya sudah rapi dengan seragamnya, bahkan saat ini sedang bantu Guntur berpakaian.

“Aaaa,” pekik Guntur ketika luka di lututnya tergesek celana seragamnya. “Al, sakit. pelan-pelan.”

“Manja.”

“Sama istri sendiri, nggak apa kali. Dari pada aku manja sama teman sekelas kamu yang aneh itu,” sahut Guntur.

Alya mencebik.

“Eh, kuncir rambut kamu. Jangan digerai begitu, sengaja ingin dilihat cantik yah?”

Alya kembali mengikat rambutnya, padahal menurutnya diikat atau tidak sama saja.

Mami Anggi meminta supirnya untuk mengantar dan menjemput Guntur juga Alya. kondisi Guntur tidak memungkinkan Guntur membawa motor atau mengemudi mobil. Bahkan saat tiba di sekolah pun, Guntur kembali merangkul Alya sebagai tumpuan saat berjalan.

Hal ini menjadi pembicaraan karena kedatangan pasangan itu dan sikap Guntur pada Alya.

“Aku panggil Jati atau Kanta saja ya, untuk bantu kamu jalan,” ujar Alya.

“Nggak usah, enakan juga nempel sama kamu … hangat. Kalau nempel sama Jati ya keras.”

Alya hanya menggelengkan kepalanya. Sampai di kelas dan memastikan Guntur sudah duduk di meja sesuai nomor peserta ujian, Alya pun pamit kembali ke kelasnya sendiri.

“Ujiannya yang fokus ya,” ujar Guntur mengusap kepala Alya lalu mengulurkan tangannya.

“Apa?” tanya Alya.

“Salim dong, sama suami sendiri harus patuh,” ujar Guntur lirih.

Alya pun meraih tangan Guntur dan menciumnya dengan takzim, terdengar bisik-bisik rekan sekelas Guntur.

“Kenapa lo bro?” tanya Jati dan Kanta yang baru datang. Bahkan Refan pun ikut bergabung.

“Alamak, jagoan kayak gini,” ejek Refan.

“Ck, minggir dah. Nggak usah banyak cing cong kalau Cuma bisa ngejek doang. Tantangan gue udah kelar ya, Alya udah cinta berat ke gue. Malah tadi dia yang bantu gue ke sini dan ...."

"Pernyataan cintanya?" tanya Refan.

"Udah dong. Pake nangis-nangis segala," sahut Guntur.

"Udah lo tiduran belum?"

"Hahhh."

 

1
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
Al Fatih
Guntur akan beneran cinta koq Alya....
Al Fatih
mampir kak...
Dyah Ayu
cerita yang bagus dan gak bertele2 👍👍👍👍💓💓💓
Dyah Ayu
terima kasih ceritanya ,,gak banyak konflik dan bertele2... sukaaaa bangetttt deh.. semangat dan terus berkarya ya k 👍😁
Ida Kristyati
Bagus ...menghibur
Ida Kristyati
Kerennnn
lily yerusa
Biasa
Wannie@@
Ibra sempat lagi bandingi saat lihat refan .lucu nya
🕊️❦Teteh🕊️Reyna༂🕊️
Setuju Al 👍
🍃EllyA🍃
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!