NovelToon NovelToon
Godaan Tetangga Seksi

Godaan Tetangga Seksi

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:824.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Misi Kepenulisan Noveltoon


Rumput tetangga lebih hijau, itu sudah biasa. Bagaimana kalau tetangga sebelah lebih seksi? Uh ... la ... la ... siapa yang tak tergoda?

Rumah tangga Inggit Katharina dan Fandi Haran terlihat baik-baik saja di luar. Banyak foto-foto romantis mereka di halaman majalah bisnis. Siapa sangka semua itu hanya akting semata?

Inggit yang kesepian mulai tergoda tetangga sebelah rumahnya, Dalvin Haris, pengusaha muda yang seksi dan menggoda. Bagaimana kalau Dalvin juga menyukai Inggit? Apakah hasrat liar mereka akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Angel dan Avin

Inggit terus memperhatikan Angel yang diam mematung menunggu aba-aba dari Avin. Rasanya Angel tak sabar dan ingin segera masuk ke dalam namun Angel yakin kalau Avin akan melindunginya seperti saat teman-temannya dulu hendak mengganggunya.

Avin tak juga keluar. Angel makin tak sabaran. Angel pun masuk dari pintu belakang seperti yang Avin lakukan dulu. Angel tak tahu apa yang terjadi, ia mendengar suara jeritan sang Mama. Angel panik dan hendak masuk untuk melihat keadaan.

Saat itulah Angel melihat Avin yang bersembunyi di belakang tumpukan bed cover di ruang mencuci. Avin panik melihat Angel yang tiba-tiba muncul. Avin saja sedang bersembunyi agar tak ketahuan eh Angel malah datang.

Avin memberi kode pada Angel agar Angel kabur meninggalkan rumah ini. Tangan Avin terus mengusir Angel tanpa kata. Keselamatan keduanya tak ada yang bisa menjamin.

Angel menurut apa yang Avin katakan. Ia berjalan mundur kembali ke pintu belakang, namun sayang Angel melihat dari kaca Papanya sudah terbaring dengan kepala berlumuran darah.

Mata Angel terbelalak melihatnya. Ia mau berlari ke arah Papanya namun Angel melihat Avin terus menyuruhnya pergi.

"Pergi! Kabur!" kata Avin tanpa suara.

Angel membekap mulutnya dengan tangannya. Susah payah ia menahan tangisnya. Akal sehat Angel berpikir cepat. Ia harus menyelamatkan Papa dan Mamanya dari orang jahat yang ada di dalam rumahnya.

Dengan kaki gemetar, Angel mengendap-endap pergi dari pintu belakang. Di luar ia melihat ada Bapak-bapak bertopi putih yang sedang berdiri.

Angel menguatkan dirinya dan menghampiri Bapak-bapak bertopi putih itu untuk minta pertolongan. Tangan Angel terasa dingin dan gemetar. Wajahnya pun pucat dan ketakutan. Angel mengkhawatirkan Papa dan Mamanya.

"P-Pak!" panggil Angel.

"Iya, kenapa?" tanya Bapak-bapak bertopi putih tersebut.

"To-tolong, tolong Papa dan Mama saya!" pinta Angel dengan suara gemetar ketakutan.

"Kenapa dengan Papa dan Mama kamu?" tanya Bapak-bapak bertopi tersebut.

"Ada yang mau menyakiti Papa dan Mama. Papa berdarah, Pak. Tolong Papa, Pak" pinta Angel dengan sangat.

"Berdarah? Papa dan Mama kamu dimana memangnya?" tanya Bapak-bapak bertopi putih tersebut.

Dengan tangan yang gemetar ketakutan Angel menunjuk rumah orang tuanya. Bapak-bapak bertopi itu mengerutkan keningnya. Ia lalu mengeluarkan ponsel miliknya dan terlihat menghubungi seseorang.

"Lapor, Bos. Anak yang kita cari ada sama saya," kata Bapak-bapak bertopi putih dengan suara pelan.

"Jaga anak itu. Jangan sampai kabur!" perintah dari ujung telepon sana.

"Siap."

Angel mendengar percakapan Bapak-bapak bertopi putih meski dengan suara pelan. Angel sadar kalau Bapak-bapak bertopi putih itu tak akan menolongnya, justru Bapak-bapak bertopi putih itu adalah salah satu komplotan mereka.

Angel hendak berbalik badan dan kabur namun Bapak-bapak bertopi putih itu bergerak cepat. Dia menangkap Angel.

"Mau kemana kamu?" tanya Bapak-bapak bertopi putih sambil tersenyum menyeramkan. "Kamu tuh sudah saya cariin sejak tadi. Tenanglah, jangan kemana-mana!"

Angel berusaha melepaskan diri. Mulutnya dibekap oleh tangan Bapak-bapak bertopi putih. Ia tak bisa berteriak. Tenaganya tak cukup kuat melawan orang dewasa. Angel hanyalah anak perempuan imut, yang Angel punya hanyalah kemampuannya berpikir cepat.

Angel teringat beberapa film yang ia tonton. Bagaimana menyelamatkan diri dan apa kelemahan yang dimiliki oleh kaum lelaki. Ya, benar, aset miliknya adalah kebanggaan sekaligus kelemahannya.

Tangan Angel yang semula meronta-ronta kini mencari posisi yang pas untuk menyerang. Dengan mengumpulkan tenaga, Angel menyikut dengan kencang aset milik Bapak-bapak bertopi putih. Ia pun kesakitan dan melepas Angel.

Kesempatan ini Angel gunakan untuk lari. Ia lari sekencang mungkin untuk mencari bala bantuan. Angel berlari keluar komplek sambil dikejar Bapak-bapak bertopi putih yang sesekali meringis kesakitan dan bersungut menyumpahi Angel yang nakal.

Angel terus berlari dan saat menengok ke belakang Angel tak melihat ada mobil yang menuju ke arahnya. Saat Angel melihat ke depan semua sudah terlambat.

Cekiiiiiitttt!

Bruuuuk!

"ANGEEELLL!" teriak Inggit dengan kencang. Inggit menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Inggit tak sanggup melihatnya.

Tubuh Angel keserempet mobil dan tergeletak di aspal. Keningnya terus mengeluarkan darah segar.

"Git, Inggit!" Sayup-sayup terdengar nama Inggit disebut.

Inggit membuka matanya dan melihat semua serba putih. Dalam hati Inggit bertanya apakah dirinya sudah berada di surga kini?

Wajah Fandi yang tiba-tiba berada di depan wajahnya membuat Inggit tersadar kalau ia tak berada di surga melainkan masih di bumi. Fandi terlihat agak panik sehabis menekan tombol untuk memanggil perawat yang tak juga datang.

"Git, kamu kenal aku?" tanya Fandi yang terlihat sangat panik.

Inggit bingung dimana dirinya berada saat ini. Perlahan kesadarannya pun pulih, rasa berdenyut di kening yang ia rasakan membuat Inggit perlahan teringat apa yang sudah terjadi.

"Git, jawab aku, kamu kenal aku bukan?" tanya Fandi dengan nada khawatir. Inggit terlihat linglung.

"Angel mana?" tanya Inggit kemudian.

"Angel? Siapa Angel?" Fandi makin mengkhawatirkan pertanyaan Inggit.

Tak lama dokter jaga dan perawat datang untuk memeriksa keadaan Inggit. Inggit terus bertanya dimana Angel pada dokter.

"Ibu Inggit masih mengalami halusinasi sehabis terkena benturan. Kita pantau terus ya, Pak. Jika semakin memburuk akan kita lakukan pemeriksaan kembali," kata dokter yang memeriksa.

Fandi terus menatap Inggit yang kini duduk di tempat tidur namun tatapannya seolah kosong. Fandi makin menyesali perbuatan kasarnya. Ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri kalau Inggit sampai kenapa-napa.

Dokter meminta Inggit dirawat inap di rumah sakit sampai keadaan Inggit stabil. Perlahan Inggit mulai sadar kalau Angel tak benar-benar ada, semua hanyalah mimpi.

"Rasanya semua ini bukan mimpi. Siapa Angel? Bagaimana nasibnya kini? Kalau memang semua ini nyata, siapa yang sudah menyelamatkannya? Lalu bagaimana dengan nasib kedua orang tuanya?" batin Inggit.

Inggit mengusap wajahnya. Hatinya bergejolak seolah ingin tahu semua yang sebenaranya terjadi. "Aku yakin semua ini bukan mimpi. Lantas darimana aku harus mulai mencari kebenaran mimpiku ini?"

"Kenapa? Sakit lagi? Mau aku panggilkan dokter?" tanya Fandi yang terlihat khawatir sekali dengan keadaan Inggit.

"Tak apa. Aku baik-baik saja." Inggit kembali terdiam.

Fandi berpikir kalau Inggit masih marah padanya. Fandi tak tahu kalau Inggit terus memikirkan Angel dan Avin. Memikirkan bagaimana nasib mereka. Apakah Avin selamat atau menjadi korban seperti Papa dan Mamanya Angel?

.

.

.

.

.

Tak ada Inggit di rumah tentu saja membuat Dalvin panik. Ia mencoba menghubungi ponsel Inggit dan melacak keberadaan ponselnya. Setelah dilacak ternyata Inggit tak membawa ponselnya, membuat Dalvin semakin khawatir.

Dalvin tak bisa tenang sampai Inggit pulang. Mobil suaminya juga tak ada di parkiran, kemungkinan Inggit pergi dengan suaminya besar. Dalvin geram, andai ia bertemu lebih dulu dengan Inggit, pasti ia yang akan menikahinya bukan suaminya yang sudah banyak menyakitinya tersebut.

"Besok, kalian pasang CCTV yang mengarah ke rumah Inggit! Saya tidak mau Inggit hilang seperti sekarang!" perintah Dalvin pada anak buahnya.

****

1
Sri Wulan Hazariah
Luar biasa
Elsa Chan
mantap
Elsa Chan
padahal udah berharap banyak sama fandi
indira kusuma wardani
Luar biasa
bunda DF 💞
luar biasa,,, sat set bener ceritanyaaa
lucky gril
Asli ini tuh seru keripu dengan jalan ceritanya,mungkin pada ragu tumben k'mizzly bikin karya kok dikit😅

tapi ini bisa jadi recomended tuk nunggu up nya si seruni😍😍😍
lucky gril
novel terpendek karya k'mizly tapi di buat jungkir balik mak sama ceritanya,sempet takut bacanya kok cuma dikit takut novel gantung ternyata asli keren banget.
makasih k'mizzly tahan banting dengan komentar2 mak ini🙏🙏🙏
lucky gril
wong kamu yg jadi cium an pertama angel ,vin😁
lucky gril
telat om fandi sudah cerai in ,malu dong balik lagi🤣🤣🤣
lucky gril
y'ampun ternyata oh ternyata orang licik tetap licik mak teerkecoh kali ini😔
lucky gril
kaasih toleransi boleh😥
selama 3 tahun ,fandi begitu kan karna dia trauma juga dengan wanita,bukan selingkuh😔.
harusnya inggit eh angel mengerti itu sebagai istri🙏🙏🙏
lucky gril
awal part mak dukung penuh dalvin merebut inggit.

seandainya fandi berterus terang dr awal mungkin ...
lucky gril
mak bimbang milih yg mana😆
lucky gril
angel itu apa inggit y...


hilang ingatan....
trus ditolong siapa sampe bisa kerja jadi cs di kantor fandi....
lucky gril
disini mak mulai oleng🤪
lucky gril
baru deh merasa tersaingi😏
lucky gril
hayoooo 😆
lucky gril
ngga kuat bacanya nyesek banget🤧
untung baca udah the end ,bisa pelan2 baca nya ngga nunggu up😆
lucky gril
teka teki fandi blm bisa terjawab,akankah terkuak🙄
lucky gril
mak ngedukung kamu jadi pebinor mau vin🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!