Ada yang bilang hidup memberikan seseorang kesempatan kedua...
Namaku Hana Kurniawan. Dalam novel ini, aku sebenarnya sosok antagonis karena awalnya aku memang memiliki watak yang jahat. Kenapa aku menyebut diriku jahat? Itu karena aku rela melakukan apapun demi mendapatkan orang yang aku cintai walau sampai harus melenyapkan orang lain.
Tapi pada akhirnya aku tersadar bahwa yang aku lakukan itu salah. Aku memutuskan untuk membunuh diriku sendiri daripada harus di penjara karena ulahku sendiri. Tapi, sebelum aku meregang nyawa, aku berharap agar Tuhan memberikanku kesempatan untuk bisa hidup lagi.
Dan...
Tuhan ternyata mau memberikanku kesempatan kedua untuk bisa hidup kembali. Maka kesempatan itu tidak akan aku sia-siakan. Aku akan menjadi orang yang lebih baik, dan tidak akan terobsesi pada pria bernama Louis Cullen lagi.
Dialah orang yang sudah membuatku menjadi orang jahat. Dan di kehidupan kedua ini, aku akan berubah. Aku tidak akan mendekatinya lagi..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon La-Rayya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sisi Lain
Di dalam sebuah ruangan yang gelap....
Ada dua orang pria yang duduk saling berhadapan. Seorang pria yang wajah dan tubuhnya dipenuhi luka tengah memohon untuk pengampunan bagi hidupnya pada pria yang tampak duduk dengan wajah yang tampak murka dihadapannya. Pria itu tak lain adalah Louis.
"Kumohon... kumohon... Aku... aku... aku benar-benar tidak tahu." Ucap pria itu.
Louis menatap pria itu dengan tatapan mematikan. Tatapannya itu seolah bisa membunuh pria yang ada dihadapannya secara langsung.
"Apa kau pikir kami ini orang bodoh? Katakan kepadaku. Aku sedang bertanya dengan baik saat ini." Ucap Louis kepada pria itu. " Katakan kepadaku kenapa kau mengkhianati aku. Kenapa?" Teriak Louis. "Siapa yang memberikanmu informasi, siapa?" Ucap Louis lagi.
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Aku punya keluarga. Ku mohon tinggalkan aku." Ucap pria itu menangis untuk hidupnya.
Lucas yang juga ada di dalam ruangan itu terdengar menghela nafas. Dia berjalan mendekat ke arah pria itu dan memegang leher pria itu, kemudian menaruh senjata api di kepala pria itu.
"Kau menguji kesabaran ku. Aku punya cara lain untuk mendapatkan jawaban darimu. Penjaga.... Tarik semua kukunya agar lepas dari jemarinya." Teriak Lucas.
"Ku mohon jangan. Jangan lakukan itu.... Tidak... tidak... kumohon." Ucap pria itu terus memohon.
"Aaaaaahhhh.... Aaaaahhhh...." Teriak pria itu kesakitan.
Satu persatu penjaga menarik kuku pria itu dari jemarinya. Setelah tidak mendapat jawaban apapun para penjaga terus menyiksa pria itu dengan menarik kukunya dan mulai mematahkan jemarinya satu persatu. Pria itu semakin berteriak kesakitan. Dia terlihat hampir saja tak sadarkan diri karena rasa sakit itu.
"Siram dia dengan air. Dia hampir pingsan." Titah Louis.
Air pun disiram ke arah tubuh pria itu. Pria itu tiba-tiba tersadar dan langsung bernapas dengan ngos-ngosan.
"Jadi apa kau ingin menjawab atau kau masih mau disiksa?" Ucap Louis melihat ke arah pria itu dengan intens.
"Baiklah, aku akan mengatakannya... Aku akan mengatakannya..." Ucap pria itu dengan penuh rasa kesakitan. "Aku mendapat sebuah panggilan dari seseorang yang mengatakan bahwa dia menculik istriku dan juga putraku. Orang itu juga mengatakan, kika kau mau keluargamu selamat, lakukan apa yang aku katakan. Dia ingin mendapatkan informasi tentang Project Devil. Aku bekerja di luar lab. Jadi untuk mendapatkan informasi, aku membunuh seseorang dari anggota tim untuk menggunakan sidik jarinya dan bisa masuk ke dalam tapi..."
"Tapi formula itu diletakkan di dalam loker yang tidak bisa dibuka tanpa sidik jari kami. Kau bodoh jika kau berpikir akan sangat mudah untuk mencuri dari kami tanpa membiarkan kami mengetahuinya." Ucap Lucas memotong ucapan pria itu dengan tatapan mematikan yang tampak dari matanya.
Dia menyeringai.
"Bahkan jika formula itu jatuh di tangan yang salah, akan ada sensor daei formula itu yang bisa memusnahkan dirinya sendiri. Sekarang katakan padaku, kepada siapa kau bekerja?" Teriak Lucas di wajah pria itu.
Pria itu pun gemetar.
"Dia... Dia..."
Tiba-tiba busa keluar dari mulut pria itu. Dia terbatuk tapi tidak ada suara keluar dari mulutnya.
Setelah itu dia meninggal dengan busa yang keluar dari mulutnya dengan mata yang terbuka. Baik Louis dan juga Lucas melihat satu sama lain. Mereka tidak tahu apa yang tengah terjadi.
Pria yang mengkhianati mereka malah mati sia-sia. Mereka berdua tidak dapat mengetahui siapa orang dibalik semua kekacauan dari projects mereka.
Bersambung...
bukannya itu jabatan yg ckup tinggi