Ellena harus pasrah, ketika suami yang ingin ceraikan karena tabiat bermain perempuan tidak berhenti, namun hatinya terjerat karena dia tampan dan berubah baik.
Namun siapa sangka, kebaikan Lex, hanya satu?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oktiyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Lagi
"Kau mendengkur kencang sekali! Kau mengganggu tidurku yang membuatku bangun dan melihatmu menggunakan pakaian yang aku larang! Kenapa Kau mengganti pakaianmu? Tidakkah kau ingat kalau aku bilang aku tidak suka melihat orang tidur dengan celana jeans?"
Lengkap sudah Alfian menjabarkan alasannya mengomel pada Hanasa.
"Tapi setidaknya kan kau bisa membangunkanku dan tidak melepaskan sendiri!" kesal Hana saat melihat pakaian mini dengan tanktop dan celana ketat.
"Aku sudah katakan kau tidur pulas sekali! Mana tega aku melakukan itu?" Alfian memijat keningnya sekarang sebelum dia kembali menatap Hanasa. Kata kata Alfian tadi sedikit banyak menghanyutkan hati Hana, tapi ia menoleh keseberang perahu lain. Dan terlihat seorang pelayan wanita.
'Tidak! pasti playing fictim. Dia tidak mungkin melepas celana jeansku dan kaosku. Pasti mbak tadi di suap. Mana mungkin pria seperti Alfi menyukai wanita sepertiku, sudah mencaci mau bersusah untuk membantuku berubah pakaian mini.' itu adalah batin Hana saat ini.
Saat ini Hana kembali mencari tasnya, mencari kaos dan celana jeansnya. Hingga dimana ia terkejut akan sikap Alfi membuatnya jengkel.
"Memotongnya dengan gunting! Memangnya kau pikir mudah gitu melepaskannya satu persatu saat kau sedang tidur?" lirih Alfi.
"Kau tega sekali, Alfi! Apa yang kau lakukan dengan bajuku? Aku tidak punya baju lain lagi."
Wajah Hana pun memelas dan matanya sudah hampir berlinang air mata melihat pakaiannya yang sudah dicabik cabik dengan gunting oleh Alfi.
"Itu hukumanmu!"Alfi diam sejenak dan menatap Hana serius.
"Sekali melanggar perintahku maka selalu ada hukuman untukmu, Hana! Kemarin aku sudah mencontohkan padamu kau melanggar dengan pergi makan, padahal aku sudah melarang dan sekarang kau masih belum jelas juga kau tidur dengan pakaian yang tidak aku suka! Dan kau juga bicara aneh soal sesuatu yang kau lihat pada kekasihku Erene."
"Apa maksudmu Alfi? soal Erene aku minta maaf, aku pikir dia tau soal kau sering bergulat dengan wanita lain. Aku janji tidak akan mengadu apa yang aku lihat. Tolong jangan robek pakaianku seperti itu!"
"Sekarang, aku akan tinggalkan kamu. Tanpa uang sepeserpun. Kau pergi saja dengan tanktop dan celana bahan ketat ke sebuah toko. Kau cari baju lagi, melihat tampilan dan tubuhmu. Aku yakin tidak akan ada yang mau melayanimu!"
"Alfi! tega sekali kau, akhiri saja semuanya. Kita kembali pulang. Dan bercerai, kenapa kau hukum aku seperti ini sih." tangis Hana melemas duduk. Menutupi bagian depannya dengan sebuah taplak meja berenda kotak kotak pink putih.
"Jangan memelas. Aku tidak suka, kau harus menerima hukumanku!"
"Aku bilang aku tidak punya pakaian lagi!" Hana masih mengomel
"Aku lihat di lemari masih ada satu! Kau mau menipuku?" teriak Alfi.
"Ya Tuhan, Alfi! Kau ingin aku menggunakan pakaian seperti itu? Aku tidak mau!" Hana sudah merengek lagi.
"Kalau begitu kau turun tanpa menggunakan pakaian juga tidak apa apa. Agar kau tau dan sadar tubuhmu itu seperti apa. Apa kau pantas menjadi istri Alfi Edison?"
Hana melemas, masih menangis. Hingga dimana ia mengambil ponsel yang di sodorkan Alfi.
"Kau hubungi Erene, bicara padanya. Jika apa yang kau ucap saat itu omong kosong!"
Tega sekali kau! gerutu Hana.
Hingga beberapa jam kemudian. Erene datang bersama dua wanita movie yang pernah Hana lihat di layar tv dan bioskop. Lalu Alfi mengecupnya, meminta maaf. Sementara Hana masih diam menatap Erene yang mengambil segelas air berwarna merah. Lalu mengguyur ke pucuk kepala Hana hingga membasahi kening dan pipinya.
BYUUUR! tambah kecap asin dan minyak pada dua wanita. Turut mengguyur ke rambut Hana.
"Anggap saja ini Shampo. Hahahaa." dua wanita teman Erene.
"Rasakan, kau tutup mulut dan wajahmu setelah ini. Apa pantas bicara begitu tentang Alfi Edison." ketus Erene membuat tamparan pada Hana. Seolah ramai orang melihat aksi itu dari perahu lain, bagai tontonan hebat.
Hana hanya diam, ia tak berkutik. Melihat Alfi saja ia sudah tak sanggup di belakang wanita seksi. Alfi hanya tertawa menyaksikan Hana yang di perlakukan semena mena oleh tiga wanita seksi.
'Jahat sekali kamu Alfi. Jika ini kak Kanya apa kau akan lakukan juga seperti ini?' batin Hana menyeka air mata, juga mengusap rambut penuh minyak dan kecap.
Hingga perdebatan itu, membuat Hana menyeka air mata. Setelah berdiri, barulah ia melihat dimana Alfi sudah terkapar dengan bersamaan suara peluru yang amat jelas, dimana harusnya ia sengaja menutupi kebohongan Alfi, malah mendapat perlakuan tidak baik, karena Erene salah paham padanya.
TBC.