NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

PENGANTIN PENGGANTI KAKAKKU

Status: tamat
Genre:Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat / Pengganti / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mimah e Gibran

Dalam satu hari hidup Almira berubah drastis setelah menggantikan kakaknya menikah dengan King Alfindra. CEO yang kejam dan dingin.
Apakah Almira sanggup menghadapi Alfin, suami yang ternyata terobsesi pada kakaknya? Belum lagi mantan kekasih sang suami yang menjadi pengganggu diantara mereka.

Atau Almira akan menyerah setelah Salma kembali dan berusaha mengusik pernikahannya?

Yuk simak ceritanya, semoga suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kabur

Menghabiskan waktu bersama Almira mengelilingi mall sebenarnya bukanlah hal yang buruk. Dari segi materi dan uang, Alfindra terbilang royal. Terbukti beberapa paperbag kini mengalung elegan di tangan Almira meski wanita itu sama sekali tak menginginkan barang yang ada di dalamnya.

"Udah cukup Mas, kita pulang aja ya?" bujuk Almira mendelik kala Alfindra dan dirinya tak sengaja melewati gerai baju dinas.

"Gak mau beli itu?" tunjuk Alfindra ke arah gerai yang sedari tadi Almira hindari.

"Apa? Jaring ikan?" deliknya sinis.

Tukkk...

Alfindra sampai mengetuk jidat Almira agar istrinya itu tak pura-pura bodoh, atau pura-pura gak tau kemana arah pandangnya tadi.

"Aku suka istri yang nurut," sindirnya membuat Almira menelan saliva berat.

"Yang nurut, yang memanjakanmu, melayanimu, dan menyambutmu saat pulang kerja bukan. Aku tahu kok, Mas!"

"Itu pinter, makanya beli." Alfindra mendorong tubuh Almira agar masuk ke dalam gerai yang menjual aneka lige rie.

"Kamu pilih sendiri, atau perlu aku juga yang memilih untukmu, hm?" bisiknya berhasil membuat tengkuk dan telinga Almira meremang.

"Ya ya, Oke aku masuk sendiri. Mas tunggu disini, kalau Mas masuk, awas aja!" Almira melotot tak percaya pada suaminya itu selain kejam dan datar, ia juga pemaksa.

Alfindra menyeringai tipis setipis bahan lige rie yang terpapang disana.

***

"Mau yang mana, Nona?" sapa pegawai yang berjaga di dekat Almira.

"Ah, saya masih lihat-lihat," gumam Almira tersenyum malu.

"Baiklah, panggil saya Nona jika perlu bantuan." pegawai itu tersenyum ramah.

Baru saja memegang ligerie berwarna merah menyala, suara berat khas Alfindra mengejutkannya.

"Seleramu cukup bagus, aku suka warna merah," akunya semakin membuat bulu kudu Almira meremang.

"Yaudah aku beli semua warna," serunya sebal sepaket menekuk wajah.

"Boleh."

Almira sudah mengepal tangannya diam-diam, niat hati ingin membuat suaminya kesal tapi kenapa akhir-akhir ini Alfindra berubah? Apa ia kerasukan jin tomang, atau setan bucin?

Mengambil beberapa ligerie asal dan menyerahkannya pada pegawai yang sedari tadi mematung layaknya manekin, lantas Almira menyuruh Alfindra yang membayar semuanya.

Namun, tanpa diduga laki-laki itu seolah tak keberatan sama sekali, bahkan jika Almira ingin pun ia bisa membeli beserta toko-tokonya, begitu kan ya!

"Puas kan, Mas! Kita pulang." Almira menenteng lebih dari lima paperbag, ia sampai kewalahan tapi sang suami malah berjalan santai di depannya tanpa berniat membantu.

Almira sampai lupa kalau tadi Bambang menungguinya di lobi, semoga saja pemuda tak benar-benar menunggu sampai ia kembali ke kantor.

"Ck, Budi?" dahi Alfindra mengernyit saat ponselnya berdering. Tertera nama Budi disana yang artinya ada something di mansion.

"Yabud?" tanya Alfindra.

"Tu-Tuan, ada Nyonya besar datang ke mansion bersama Bambang. Mama anda memaksa ikut Bambang pulang ke rumah anda, Tuan!" lapornya.

"Oh, kamu dan yang lain layani saja semestinya. Biarkan, saya tidak akan pulang! Bilang sama Bambang untuk merahasiakan keberadaan Almira," perintahnya diiyakan Budi.

"Kamu mengerti Yabud?" ulang Alfindra.

"Nama saya Budi Tuan!" jawab Budi yang mana sambungan telepon itu langsung terputus begitu saja.

"Ck! Budi jadi Yabud, Ente kadang-kadang ente, Tuan!" dumel Budi.

"Gimana?" tanya Bambang berbisik.

"Rahasiakan semuanya!" seru Budi diangguki Bambang dan Joko.

Haruskah Alfindra bersyukur telah memecat pelayan-pelayan mansionnya? Semua terasa mudah karena ketiadaan pelayan perempuan yang sudah pasti bibirnya akan bocor-bocor.

"Mas? Ini bukan jalan ke mansion kita bukan? Mau balik ke kantor? Nanggung banget," omel Almira.

"Malam ini kita nggak pulang!"

"Hah?" Almira sontak melongo tak percaya, jangan-jangan ini ada kaitannya dengan mala praktek ligerie?

Tiba-tiba ia malah membuka paperbag ligerie di pangkuannya kemudian mengedikkan bahu merinding.

"Mikir apa kamu?"

Glekk...

Almira terkesiap, ia gugup sekaligus malu.

"Nggak lagi mikir, cuma mau nanya kenapa kita nggak pulang?" tanya Almira.

"Gimana kalau nginep di rumah papa kamu?" ide gila Alfindra yang terlintas di kepala.

"Nggak!" tolak Almira langsung.

"Kenapa, hm?"

Almira hanya menggeleng, pulang ke mansion papanya sama saja memberi celah sang kakak untuk dekat dengan sang suami pun sebaliknya. Meski Almira tak yakin Alfindra akan tergoda dengan Hana, akan tetapi ia juga belum bisa mempercayainya.

"Kemana kek, kalau nggak pulang! Jangan ke tempat papa, aku kan tadi habis dari sana, Mas! Dan aku nggak siap kalau sekarang!" alibi Almira.

"Yaudah!" Singkat Alfindra.

"Yaudah gimana? kita jadi pulang?" tanya Almira.

"Kamu mau? Mama ada di mansion lho, kamu siap?" Alfindra menaik turunkan alisnya.

Almira menggeleng pelan sebagai jawaban, "enggak, aku belum siap. Mama kamu galak Mas!"

Mendengar itu Alfindra terkekeh, "memang! Sejak kecil beliau selalu mengaturku dan bang Zion. Menuntut ini itu, mulai dari pasangan, prestasi, karir, sampai akhirnya aku memilih membuka usaha sendiri dan tinggal sendiri."

Kini sekarang Almira mengerti kenapa saat pertama kali mereka menikah, Alfindra hanya bersama Madel, bukan keluarganya.

"Salma deket banget ya sama Tante Silvia?"

Alfindra lagi-lagi mengangguk, "lumayan deket. Aku beberapa kali ajak dia pulang!" Aku Alfindra. Tak tahu saja, dada Almira sampai bergemuruh dan sesak mendengar ceritanya. Kapan laki-laki itu peka kalau sebenarnya lubuk hati Almira merasakan cemburu tiap kali Alfindra membahas atau memuji wanita lain.

Cemburu? Hah, apa dia sudah mulai menyukai suaminya itu?

Bukan ke puncak, Alfindra mengarahkan mobilnya ke pantai. Sepertinya ia butuh suasana baru barang satu atau dua hari. Dan lagi-lagi Alfindra terpaksa kembali merepotkan Madel untuk mengurus perusahaannya.

***

"Jam berapa ini? Harusnya Alfindra sudah pulang kan?" gerutu Silvia. Ia menarik kopernya ke lantai atas, tepatnya disamping kamar Alfindra. Namun, sebelum masuk Silvia sempat mencoba membuka pintu kamar putranya. Sayang sekali kamar itu dikunci dari luar.

Ceklekk...

Silvia menyeret kopernya masuk dan menyalakan lampu, sudah hampir malam tapi putranya belum juga menampakkan batang hidung. Ia sudah menghubungi Madel kali ini, berharap putranya mau pulang dan mendengarkannya. Silvia akan berusaha lebih keras lagi membujuk Alfindra untuk kembali bersama Salma. Namun, semua itu terpatahkan kala melihat kamar yang dimasukinya berantakan.

"Ck! Apa disini gak ada pelayan," batinnya melihat kamar yang berantakan.

Silvia membongkar kopernya, akan tetapi terkejut saat melihat dress tidur satu biji yang masih tergantung di lemari bekas kamar Hana.

"Gaun tidur siapa ini?" geramnya menahan amarah. Tidak mungkin jika Salma pemiliknya mengingat tadi siang Alfindra memperkenalkan kekasih barunya.

"Aduh, siapa nama pacarnya tadi mana lupa!" geram Silvia sebelum menarik kasar gaun tidur yang tergantung kemudian melemparkannya ke keranjang sampah.

1
Henny Tri Mawardhany
Luar biasa
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: makasih kk
total 1 replies
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
hai kak
Ervina
Luar biasa
Nayyara Gisella Nay Lagooss
😏😏 ceihhh 🤦
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nurfatihah Tiha
/Smile/
Jutawan Tafonao
Pasti silvia dengan senang hati nerima cucunya 🤔
Jutawan Tafonao
Rasakan itu fin biar kamu gak curiga sama org lain bawah yg di kandung istrimu ada lah anak mu
Jutawan Tafonao
Ternyata zion itu jahat ya
Jutawan Tafonao
Itu lah yg di namakan cinta
Jutawan Tafonao
Seharusnya kelakuan salma tau silvia mamanya alfin biar tau rasa
Jutawan Tafonao
Entah kenapa rayyan ikut campur dalam hubungan mereka jelas jelas alfin cemburu katanya teman tapi mebuat almira sengsara
Jutawan Tafonao
Harus begitu fin biar istrimu tidak ada yg mengagap remeh
Jutawan Tafonao
Segitunya cinta alfindra dengan istrinya seru
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •: thanks kak
total 1 replies
Jutawan Tafonao
Kasihan cinta bertepuk sebelah tangan/Shame/
Jutawan Tafonao
Awas jadi penggangu lagi
Jutawan Tafonao
Lanjut saya baca ya/Pray/
Jutawan Tafonao
/Chuckle//Silent/
Jutawan Tafonao
kasihan banget almira nya
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
good
Khotinah Busro
ko si Almira polos wpa bodo banget si
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!