Kisah romansa anak sekolah pada umumnya, sang pemeran utama tertarik pada pemeran cameo. gimana kelanjutan kisah mereka? yuk baca aja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gigiit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Putri?
Malam hari mereka mengadakan api unggun. Juna memainkan gitarnya, mereka semua bernyanyi bersama.
"Yuna lo nyanyi" titah Gita.
"Lho kamu bisa nyanyi Na?" tanya Juna dengan penasaran.
"Kagak" jawab Yuna bohong.
"Bohong banget" ucap Dewa, lalu ia memutar video cover milik Yuna dan memperlihatkannya pada Juna. Terdengar suara merdu dari gadis disampingnya ini.
"Yu aku gitarin" ajak Juna dengan semangat.
"Yaudah" ucap Yuna dengan terpaksa.
"Nyanyi apa?" tanya Juna.
"Bebas" jawab Yuna.
Suara petikan gitar mengalun indah. Begitu mendengar instrumen pertama, Yuna tersenyum. Ini lagu kesukaannya.
boratbicheuro muldeun haneul
sseulsseulhan barame deouk siryeooneun bam
nae mame saegyeojin iksukan gieokdeuri
dasi neoro gadeukan i bam
gomaun gieongman namaseo
Yuna bernyanyi dengan suara merdunya.
hamkke seolleideon useum jitdeon neowa na dasi
byeori doeeo sarajilkka bwa
i maeum binjarie ganjikalge
nun gameumyeon nega seonmyeonghaeseo
binnadeon nega deo geuriwojyeoseo
gin bameul jisaeon neoui jarie
nan jamsi swieoga gyeote meomulge
jichin mame nunmullo pieonan
naui noraega haneure daeumyeon
cheoncheonhi yeongwonhan kkumcheoreom dagawa jwo
byeori doeeoseo nae gyeote
neoui mami naege daeul ttae
gakkeum nal bichudeon haneurui byeolbitdeureun machi
ttaseuhi nae mameul gamssadeon
neoui daedap gataseo gomawo
nun gameumyeon nega seonmyeonghaeseo
binnadeon nega deo geuriwojyeoseo
gin bameul jisaeon neoui jarie
nan jamsi swieoga gyeote meomulge
jichin mame nunmullo pieonan
naui noraega haneure daeumyeon
cheoncheonhi yeongwonhan kkumcheoreom dagawa jwo
byeori doeeoseo nae gyeote
itji mothal geunaldeureun
ttatteuthage binna jeo haneure
Suara tepuk tangan menggema, mereka semua terpesona akan suara indah milik Yuna.
Yuna tersenyum pada Juna, sungguh baru kali ini ada yang mau menemaninya bernyanyi. Apalagi ini menggunakan gitar, sungguh impiannya.
"Ga nyangka kamu langsung tau instrumen pertama, padahal aku belum beres metiknya, tapi kamu langsung mudeng aja sama lagunya" puji Juna.
"Itu lagu favoritku, akhir akhir ini aku selalu puter lagu itu. Dan asal kamu tau, itu lagu susah banget nadanya. Melodinya tuh roaler coaster banget tau. Penyanyi nya tuh kaya suaranya rendah, tapi dia bisa juga dinada tinggi. Nah aku nyobain pas dia di nada yang flat dan nada rendah, dan jujur aku kesulitan" ucap Yuna.
"Tapi kamu keren" puji Juna.
"Makasih loh" jawab Juna.
"Gue dapet coverannya" teriak Keno kegirangan.
"Curang!" ucap Dewa, "Tau gitu gue juga rekam tadi"
"Gue upload diwebsite sekolah ah" seru Keno.
"Eh jangan!" sergah Yuna.
"Telat, gue udah post" katanya sembari memperlihatkan hasil unggahannya tersebut.
****
"Kyaaaaaaa!!!" jeritan Yuna membuat seisi rumah kaget, mereka segera berlari menuju kamar sang pemilik Villa.
"Kenapa?" tanya Jeno, orang yang pertama kali datang.
"Lo apain Yuna?!" sinis Haru yang baru datang.
"Gue ga ngapa ngapain, gue kebetulan lagi diluar kamar, denger Yuna teriak ya gue langsung dobrak kamarnya" jelas Jeno.
"Kenapa Na?" tanya Gita.
Tanpa menjawab, Yuna memberikan ponselnya pada Gita agar mereka bisa melihat.
Terlihat nomor tidak dikenal, tapi tidak bagi para cowok. Mereka kenal nomor itu, hafal dengan jelas. Tapi untuk apa orang itu menghubungi Yuna?
"Putri" beo Jeno.
"Dimana dia tau nomer gue" tanya Yuna bingung dan siapa Putri.
"Gue kira apaan" ucap Jeno.
Berbeda dengan yang lain, Keno tentu sedang menahan amarah. Giginya bergemelutuk menahan kesal.
"Biar gue yang bales" ucap Keno, lalu merampas ponsel milik gadis tersebut dengan seenaknya.
"Balikin ah" tolak Yuna.
Ponselnya diangkat tinggi tinggi oleh Keno, membuatnya kesusahan. Tinggi Yuna memang standar, cocok jika dijadikan model. Tapi tinggi Keno diatas rata rata. Susah payah merebut ponselnya.
Siang ini mereka menikmati suasana asri kota Bandung. Mereka memutuskan untuk menyewa Villa di kota kembang tersebut, menikmati liburan. Sesekali mereka mengunjungi tempat wisata untuk sekedar foto, mencoba makanan khas kota tersebut.
Siang ini Yuna memakai kaos putih dengan jeans panjang berwarna navy, kaos putih itu ia pakaikan dengan blazer pink, rambut indahnya ia sengaja dibiarkan. Tak lupa ia memakai sneakers putih kesayangannya, membuat penampilannya nyaris sempurna.
Sedangkan Juna memakai kaos hitam, celana hitam dan jaket kulit oversized warna hitam, sneakers putihnya membuat penampilan itu juga enak dilihat.
Pandangan Juna teralihkan saat menangkap siluet yang ia kenal. Dan benar saja orang tersebut mendekat kearahnya yang sedang bersama Yuna.
"Hay Yun" sapanya.
"Eh?" Yuna membeo merasa mengenali suara tersebut, "Eh hi, siapa?" sapanya begitu melihat wajah sang penyapa yang ia sendiri tidak mengetahui.
"Ngapain lo disini?" tanya Juna to the point dan dengan segera merangkul Yuna posesif.
Putri yang melihat itu hanya tersenyum maklum.
"Kebetulan gue lagi liburan disini" jawabnya santai, "Kalian?"
"Kita juga lagi liburan" jawab Yuna dengan cepat.
Entah dorongan darimana, Yuna menggenggam tangan Juna dengan erat. Sang empunya hanya bisa tersenyum senang. Mereka sudah berpacaran tapi tanpa ada satu pun yang mengetahuinya.