Love Rain
Kehidupan Yuna nyaris sempurna, segala sesuatu yang ia mau pasti selalu terkabul. Namun kisah percintaannya tidak semulus kehidupannya. Setelah 2 tahun menjalin kasih, hubungannya berakhir begitu saja. Tidak ada kata putus diantara keduanya.
Sudah 3 tahun dirinya menyendiri, bukannya tidak laku, bahkan ia bersumpah setiap hari dirinya selalu mendapat surat cinta dari beberapa lelaki di sekolahnya, bahkan dari sekolah lain. Ada yang terang terangan mengajaknya berpacaran, tapi ia tolak. Ia masih menunggu, menunggu orang yang sudah membuat hatinya sakit selama 3 tahun. Entah orang itu masih hidup atau sudah matipun dirinya tidak tau.
Tidak ada kabar apapun, seolah memang sudah hilang ditelan bumi. Pernah sekali Yuna mencari laki laki yang sudah membuat hatinya sakit dengan menggunakan agent terpercaya tapi hasilnya nihil. Tidak ada jejak sedikitpun.
"Kantin ga?" tanya Gita.
"Males" jawabnya dengan ogah ogahan.
"Lo masih mikirin Mike?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan dari Yuna, "3 tahun udah cukup Na! Stop mikirin dia, stop nunggu dia balik. Dia itu cuma cowok bajingan"
"Gue pun maunya gitu Git, kalo aja hubungan kita diakhiri dengan kata putus, ya gue pasti ga akan sia siain waktu 3 tahun buat mikirin dia" jelasnya murung.
"Ikut gue" ucap Gita lalu menariknya keluar kelas dan bergabung dengan teman temannya yang lain.
"Woy baru dateng" ucap Dewa.
"Biasa ini anak galau dulu" jawab Gita.
"Mike lagi?" tanya Keno.
"Ya siapa lagi" jawab Gita.
"Dahlah mending pesen makan, Lo mau makan apa? Biar gue pesenin" ucap Jeno.
"Nasi goreng pedes minumnya es jeruk" ucap Dewa.
"Gue samain kaya Dewa, tapi pedesnya nambah" ucap Gita.
"Gue mie ayam enak kayanya, minumnya es kelapa" ucap Keno.
"Na, lu mau apa?" tanya Jeno.
"Ha?" Yuna hanya bisa melongo, selalu seperti itu jika menyangkut Mike.
"Samain aja kaya Dewa, tapi dia pedesnya dikit aja. Minumnya es kelapa aja" ucap Keno.
"Aye aye kapten!!" serunya, lalu pergi memesan.
Sepeninggal Jeno, seorang laki laki tiba tiba duduk dihadapan Yuna dan memberikan coklat serta mawar hitam. Yuna dan yang lain hanya bisa melongo tak percaya dengan pemberian laki laki didepannya ini.
"Ini apa?" tanya Yuna dengan alis bertautan.
"Coklat buat mood Lo balik, dan mawar hitam buat cowok kesayangan Lo yang udah pergi dari hati lo" jawabnya dengan singkat.
"Maksud Lo apa?!" Yuna berteriak membuat seisi kantin hening.
"Loh salah gue dimana?" tanyanya balik.
"Sabar Na" ucap Gita menenangkan, "Lo siapa?" tanyanya.
Dewa dan Keno hanya bisa melihat dengan tenang, bukannya mereka cuek tapi setau mereka Gita dan Yuna pasti bertindak sesuai otak mereka, tidak pernah gegabah.
Sedangkan seisi kantin hanya bisa melongo tak percaya mendengar bentakan dari Yuna, most wanted disekolah ya yang terkenal ramah menjadi ganas.
"Gue? Lo tanya gue siapa?" tanyanya balik, "Selama ini kalian sekolah ga pernah tau gue? Hebat! Gue perhatiin Lo berdua selalu dapet sanjungan sana sini tapi ga pernah melihat sekitar" jelasnya.
"Terus mau Lo apa?" tanya Yuna dengan tangan mengepal.
Keno yang melihat itu dengan segera menggenggam tangan Yuna mencoba menenangkan dan berhasil.
"Gue Arjuna! Sang penguasa disekolah ini" ucapnya dengan wajah sombong.
"Mau Lo apa?" tanya Gita.
"Itu salam perkenalan dari gue" ucap Arjuna dengan menunjuk coklat yang ia kasih, lalu jarinya menunjuk Yuna tepat didepan matanya, "Dan Lo, harus jadi pacar gue" ucapnya final.
"What?! Are you kidding me?!!" ucap Yuna dengan tangan kembali mengepal.
"Berhenti main main bangsat!" ucap Keno, lalu menarik kerah seragam milik Arjuna.
"Woho! Ada yang cemburu" ucapnya, lalu membalas menarik kerah seragam Keno.
Dewa dan Jeno yang melihat itu dengan segera melerai keduanya.
"Stop" ucap Jeno, "Kalian apa apaan sih?"
"Wah ternyata Lo banyak bodyguard nya ya" ucapnya pada Yuna.
"Ken lepas" ucap Yuna dengan lembut, lalu matanya menatap Arjuna dengan tajam, "Gue ga mau jadi pacar Lo!" Lalu berbalik menuju kelasnya, namun belum sempat berbalik, tangannya dicekal oleh Arjuna. "Lepas" ucapnya.
"Ga mau sebelum Lo jadi pacar gue" jelasnya dengan senyuman miring.
"Lepasin bangsat!" teriak Yuna, lalu dengan sekuat tenaga mendorong Arjuna, namun karna tubuhnya yang mungil tapi tidak dengan tingginya, Arjuna hanya merubah posisinya sedikit.
"Wah gue kira primadona sekolah ini ga bisa bilang kasar, ternyata dia yang paling jago" ucap Arjuna.
"Sakit bangsat!" teriaknya sekali lagi, namun Arjuna sama sekali tidak menghiraukannya.
Dewa yang melihat itu dengan segera memberikan bogeman mentah pada pipi Arjuna, membuat cekalan ditangan Yuna terlepas dan terlihat bekas merah diarea pergelangan tangannya. Rahangnya mengeras, dan sekali lagi meninju rahang Arjuna membuatnya mundur beberapa langkah.
"Dia udah bilang lepas ya lepas" ucap Dewa dengan santai tapi terkesan mengancam. "Sekali lagi gue liat lo sakitin sahabat gue, mati lo ditangan gue" menyiratkan emosi yang menggebu gebu.
"Udah Wa" cegah Yuna sebelum dirinya melihat perkelahian.
"Cabut" ucap Jeno.
"Sekali lagi gue liat Lo gangguin Yuna, mati Lo ditangan gue" tambah Gita.
Arjuna yang mendengar ancaman dari seorang gadis pun berteriak tak mau kalah "Bisa apa lo cewek lemah"
***
Gimana part awal?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments