Seorang gadis berusia 20 tahun terpaksa menerima tawaran sang majikan demi melunasi hutang-hutang sang ayah dan juga demi sebuah balas dendam.
Balas dendam apa yang akan dia lakukan? dan pada siapa?
Lalu bagaimana aksi balas dendam yang akan di lakukan Gadis berusia 20 tahun itu?
Akankah dia berhasil melakukan balas dendam itu? atau justru dia akan terjebak dengan tawaran majikannya dan melupakan balas dendamnya?
Tapi setelah memenuhi kontraknya dengan sang majikan, gadis itu kabur dari rumah majikannya meninggalkan kedua makhluk mungil di Mansion majikannya yang saat itu buta karena sebuah kecelakaan.
Lima tahun berlalu mereka pun di pertemukan kembali, akankah perempuan muda itu kembali pada sang majikan yang tak lain adalah suaminya ataukah dia memilih melupakan masa lalunya dan memulai masa depannya yang baru?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galbia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Itu Bukan Kekurangan Tapi Kelebihan
"Apa?" tanya Danial terkejut, dia menjauhkan wajahnya dari Dina
.
.
.
"KTP saya anda di kamar, saya lupa membawanya" jawab Dina masih memejamkan matanya
Danial memejamkan matanya sambil menghela nafas, setelah beberapa detik Danial menarik sabuk pengaman di samping Dina dan memasangnya ke tubuh Dina.
"Kita akan berangkat ke taman bermain sekarang" ucap Danial setelah siap berangkat
Danial mengendarai mobilnya menuju taman bermain, di kepalanya dia mengerutuki sikap bodohnya beberapa waktu lalu.
Bisa-bisanya dia terkecoh oleh ucapan gadis polos seperti Dina, dia pikir Dina akan membuktikannya dengan cara yang ada di kepalanya.
Tapi ternyata Dina malah ingin menunjukkan KTP-nya pada Danial untuk membuktikan bahwa di sudah dewasa.
Danial terkekeh pelan sambil fokus ke jalan raya saat memikirkan itu.
"Kenapa tuan Danial terkekeh terus sejak tadi" ucap Dina dalam hati
"Aku jadi takut" lanjutnya
"Tuan" panggil Dina
"Hemmm?" jawab Danial
"Kenapa anda terkekeh terus?" tanya Dina
"Tidak, aku tidak apa-apa" jawab Danial fokus pada jalan raya
"Lalu kenapa anda mengatakan pada dokter bahwa saya istri anda?" tanya Dina
"Bukankah kamu memang akan menjadi istri ku" jawab Danial
"Kan saya masih belum jadi istri tuan" ucap Dina
"Iya sebentar lagi kan" jawab Danial
"Tapi kan anda bilang ini rahasia?"
Danial terdiam, dia tak tahu harus berkata apa karena Danial sendiri bingung dengan apa yang dia katakan tadi.
Tak pernah terbesit sedikitpun di pikiran Danial untuk mengakui seorang perempuan sebagai istrinya.
Tapi dia malah sudah mengakui gadis di sampingnya itu sebagai istrinya di hadapan Dokter.
"Kapan? kenapa anda terus menundanya?" tanya Dina
"Kenapa? apa kamu sudah tidak sabar menjadi istri ku?" tanya Danial menoleh sekilas pada Dina
"Bukan begitu, saya tidak mau berhutang pada anda terlalu lama" ucap Dina
Danial terdiam, padahal sekarang dia sudah mulai terbiasa hidup dengan Dina tapi gadis di sampingnya itu malah ingin cepat-cepat menyelesaikan kontrak ini dan pergi darinya.
"Tuan, tuan" panggil Dina
"Emm kenapa?" tanya Danial
"Kapan?" tanya Dina
"Apanya yang kapan?" tanya Danial
"Kapan kita memulai kontrak itu? saya tidak ingin lama-lama dengan anda"
"Kenapa tidak mau lama-lama? bukankah enak tinggal lama-lama dengan ku, aku kaya, tampan, baik, dan masih banyak lagi keuntungan tinggal dengan ku" ucap Danial
Dina memutar bola matanya malas
"Anda melupakan satu hal tuan, dan hal itu yang membuat saya tidak betah tinggal dengan anda" ucap Dina
"Apa itu?" tanya Danial sambil menoleh sekilas pada Dina
"Anda mesum, anda pria yang mesum karena itulah saya malas tinggal dengan anda dan itu kekurangan anda" ucap Dina tak ada takutnya
Danial terkekeh
"Itu bukan kekurangan Dina, tapi itu salah satu kelebihan ku" ucap Danial dengan bangganya
"Hehh bagaimana bisa sifat mesum anda di jadikan kelebihan? saya benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran anda" ucap Dina
"Kamu masih kecil karena itulah tidak mengerti, tapi nanti jika kamu sudah dewasa kamu akan tahu" ucap Danial sambil terkekeh
"Terserah anda saja tuan saya malas berdebat" ucap Dina lalu dia menatap keluar
Danial tersenyum sambil melirik ke arah Dina sekilas
Pukul 11 siang mereka sampai di taman bermain.
"Kita sudah sampai" ucap Danial lalu dia menoleh ke arah Dina
"Loh ternyata tidur"
Danial melihat jam di tangannya
"Aku biarkan tidur sebentar saja" ucap Danial pelan
Danial membuka sabuk pengamannya lalu membuka sabuk pengaman Dina dan menurunkan sedikit jok yang di tempati Dina agar posisi tidurnya lebih nyaman.
Lalu dia juga menurunkan jok mobil miliknya dan meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya lalu memejamkan matanya.
30 menit kemudian
"Hhmmm"
Dina menggeliat dan perlahan membuka kelopak matanya
"Hhmmm apa sudah sampai?" ucap Dina dengan suara seraknya
Dina menoleh ke sampingnya tepat ke arah Danial. Dina mengubah Posisinya menghadap Danial dia meletakkan kedua tangannya di bawah pipinya.
Dina menatap Danial yang memejamkan mata, entah pria itu sedang tidur atau hanya memejamkan mata saja.
"Di saat tidur begitu tuan Danial sangat tampan tapi kalau sudah bangun dia jadi sangat menyebalkan dan wajah tampannya itu tertutup dengan tingkah menyebalkannya" ucap Dina pelan
"Hidungnya sangat mancung, bulu matanya lentik, bibirnya bagus, tubuhnya juga bagus pasti anak-anaknya kelak akan sangat tampan dan cantik" gumam Dina
"Tapi sayang dia mesum! semoga saja anaknya kelak tidak menuruni sifat mesumnya" ucap Dina sambil mencebikkan bibirnya dengan kesal, karena mengingat Danial yang sering kali menggodanya
Danial yang sebenarnya sudah bangun sebelum Dina pun terkekeh dalam hati saat mendengar pujian sekaligus gerutuan Dina
"Tck Kenapa wajahnya sangat tampan, membuat ku iri saja" ucap Dina dalam hati
"Apa kamu sudah puas memandangi ku?" tanya Danial tiba-tiba, membuat Dina terkejut karena ketahuan
"Siapa yang memandangi anda? anda terlalu percaya diri" elak Dina sambil menatap keluar
Danial terkekeh
"Ya sudah kalau tidak mau mengaku" ucap Danial
Dina tak mendengarkan ucapan Danial, dia bangun dan hendak beranjak keluar dari mobil
"Tunggu dulu" ucap Danial menghentikan Dina
"Kenapa?" tanya Dina
Danial membuka Laci Dashboard mobil yang ada di depan Dina lalu mengambil masker hitam dan topi yang ada di sana.
Lalu dia mendekat ke arah Dina
"Anda mau apa?" tanya Dina waspada
"Diamlah sebentar Dina" ucap Danial
Lalu dia memasang masker pada Dina, di selipkannya tali masker ke daun telinga Dina. Lalu dia menyelipkan rambut Dina yang sedikit berantakan ke belakang telinga Dina. Dan terakhir merapikan poni Dina lalu dia memasang topi di kepala Dina
"Sudah, sekarang sudah cantik" ucap Danial membuat wajah Dina bersemu saat mendapat pujian dari Danial, beruntung wajahnya sudah tertutup masker
"Kenapa pakai masker?" tanya Dina
"Biar tidak ada yang mengenali kita" jawab Danial sambil memasang masker miliknya begitu pula dengan topinya yang sama persis seperti yang Dina pakai
"Ayo turun" ajak Danial
Mereka berdua turun dari mobil, Danial menggenggam telapak tangan Dina. Dina melirik telapak tangannya yang di genggam Danial lalu dia menatap Danial meminta Danial untuk melepaskan tangannya.
"Ayo kita beli tiket dulu" ucap Danial mengabaikan Dina
Mereka melangkah pelan menuju loket tiket, setelah mendapatkan tiket masuknya mereka masuk ke dalam.
Dina sangat senang di ajak ke taman bermain, mereka mencoba satu persatu wahana bermain di sana.
Danial tersenyum melihat antusias Dina, sesekali dia memotret Dina diam-diam dengan ponselnya.
Beberapa jam kemudian
"Saya lapar" ucap Dina pada Danial
Sudah beberapa jam mereka bermain, dan sekarang memang sudah lewat waktu makan siang.
"Ayo, kita pergi makan" ucap Danial sambil menggenggam telapak tangan Dina dan membawanya ke salah satu restoran yang ada di dalam taman bermain.
.
.
.
gabung yu d GC BCM..
di sn kita ada Kaka senior yang siap untuk membantu kamu.
dan kita jg akan belajar bersama
jika bersedia, follow akun saya terlebih dulu dan say akan masukan kalIan semua untuk bergabung. Maksih
semangat othorr..💪🏻