NovelToon NovelToon
Bayi Rahasia Sang Model

Bayi Rahasia Sang Model

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Anak Kembar / Model
Popularitas:672.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Neoreul

Rebecca Alveansa adalah seorang model cantik yang lagi naik daun. Karir yang bagus harus terhenti sejenak karena kejadian yang tak terduga.

Ia terjebak cinta satu malam bersama seorang pria yang tak dikenalnya, sehingga membuatnya hamil dan melahirkan dua bayi kembar yang terpaksa ia rahasiakan keberadaannya.

Apa yang terjadi selanjutnya? Siapakah pria itu? Apakah sang bayi dapat bertemu dengan sang Ayah? Baca kisahnya hanya di sini ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BRSM 24

"Mommy, Mommy. What's wrong Mom?" seru Excel menyadarkan lamunan Ibunya.

"Iya Sayang. Mana adikmu?" tanya Rebecca dengan suara lirih.

"Aku di sini Mommy," sahut Evelyn dengan bersembunyi di belakang kaki Reigner.

Rebecca menatap tajam Evelyn yang tampak ketakutan. Sepertinya dia sudah tahu kesalahannya. Melihat Rebecca yang masih bingung membuat Reigner penasaran dan ingin memperjelas semuanya.

Reigner memberi kode untuk asistennya. Dia meminta Edward untuk membawa keluar Excel dan Evelyn dari dalam ruangan.

"Ayo Tuan muda ikut saya sebentar," ucap Edward pada Excel.

Excel ingin menolak tapi dengan sigap Evelyn ikut menarik Kakaknya untuk pergi keluar. Rebecca hanya bisa merelakan kedua anaknya. Mungkin sudah saatnya rahasia yang telah lama dia pendam itu terbongkar.

Reigner berjalan menuju ke kulkas untuk mengambil sebotol air minum untuk diberikan pada Rebecca. Dia meletakkan botol itu di meja.

Reigner duduk dan mempersilahkan Rebecca untuk meminumnya. "Nona silahkan diminum agar bisa sedikit relaks."

Rebecca mengambil air minum itu dan meminumnya sampai habis. Dia benar-benar sangat gugup. Reigner terus melihat wajah tegang Rebecca dari samping. Dia tidak menyangka kalau wanita 8 tahun yang lalu adalah seorang model yang sangat cantik.

"Nona Rebecca Alveansa, melihat ekspresi mu tadi apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" ucap Reigner memulai pembicaraan.

Rebecca sangat gugup, dia bingung harus menjawab apa? Rebecca mencoba tenang dengan menarik nafas dalam."Bukankah ini pertemuan pertama kita Tuan. Maaf saya tidak tahu kalau anda pemilik R&M group."

Reigner tersenyum tipis, dia heran dengan Rebecca yang masih menutupi sebuah kebenaran. Reigner berdiri mendekati Rebecca yang selalu menundukkan kepalanya.

Tangan kekar itu meraih dagu Rebecca untuk diarahkan menatap matanya. "Tidakkah kamu ingat sesuatu Nona? Paling tidak kejadian 8 tahun lalu di London."

Mata Rebecca terbelalak ketika Reigner mengingatkan kejadian kelam itu. Matanya berkaca-kaca jika mengingat masa lalu yang suram itu.

"Maaf saya tidak tahu apa yang anda maksud," jawab Rebecca dengan menghempaskan tangan Reigner.

Reigner masih terus berusaha untuk membuat Rebecca bicara. Dia selalu memancing emosi wanita itu agar mau bercerita.

"Mungkin kali ini kamu masih bungkam dan tidak mau berbicara. Tapi dengan adanya hasil tes DNA besok, kebungkaman mu itu tidak akan ada artinya, Sayang."

Mendengar kata tes DNA membuat hati Rebecca semakin bergemuruh. Itu artinya dia tidak bisa mengelak lagi.

"Aku masih sangat penasaran kenapa kamu kabur setelah malam itu. Kalau saja kamu tinggal dan menunggu ku sadar. Mungkin kejadiannya tidak akan sampai seperti ini," ucap Reigner dengan penuh penyesalan.

"Maaf izinkan saya pergi dari sini bersama anak-anak saya." Rebecca berdiri dan ingin keluar dari ruangan. Namun, dengan cepat Reigner menarik tangan Rebecca dan mendudukkannya kembali di sofa.

Reigner memegangi kedua tangan itu dengan sangat kuat. "Tidak akan aku biarkan kamu kabur lagi dariku. Kamu tahu sejak saat itu aku berusaha untuk mencari keberadaan mu. Tapi tidak pernah ada hasil, karena kamu tidak meninggalkan petunjuk apapun."

"Bisakah anda melepaskan tanganku?" ucap Rebecca dengan terus menatap Reigner.

Reigner tersenyum. "Aku akan melepaskan tanganmu dengan satu syarat."

"Tidak usah berbelit-belit denganku," sahut Rebecca dengan suara ketus.

Reigner tergelak. "Berbelit-belit? Jelas di sini yang berbelit-belit itu adalah kamu Sayang. Come on, bicaralah dengan jujur. Kamu kan wanita di malam itu."

Reigner terus menatap wajah cantik itu. Dia tidak pernah menyangka akan jatuh hati meski belum pernah bertemu sebelumnya. Reigner mendekatkan wajahnya ke wajah Rebecca hingga saling berhadapan.

Rebecca semakin gugup ketika Reigner tersenyum sembari terus menatapnya, kemudian Reigner berbisik. "Jadilah istriku, maka aku akan menebus semua kesalahanku 8 tahun lalu. Aku akan menjadi pria yang bertanggung jawab untukmu dan juga dua malaikat kembar itu."

Mata Rebecca membulat lalu dia menginjak kaki Reigner dengan heels yang dipakainya. "Bermimpilah dahulu jika ingin memiliki aku."

Reigner kesakitan ketika kakinya diinjak oleh Rebecca hingga cengkeraman tangan itu terlepas. Reigner meringis menahan sakit di ujung kakinya. "Shitt! Seperti dugaan ku kalau hal ini tidak akan mudah. Sepertinya aku mempunyai dua tantangan. Menaklukkan Ibu dan juga putraku yang dingin tanpa ekspresi itu," gumam Reigner dalam hati.

Rebecca pun langsung berlari menuju ke arah pintu. Namun, tiba-tiba saja pintu terbuka dan masuklah Excel ke dalam ruangan.

"Mommy, Mommy tidak apa-apa kan?" seru Excel dengan melirik sinis ke arah Reigner.

"Mom, tidak apa-apa Sayang. Mana adikmu? Ayo kita pulang!"

Tiba-tiba Evelyn muncul dari luar bersama dengan Edward. Gadis kecil itu menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah sang Ibu. Rebecca pun gemas, dia tak menyangka kalau putri kecilnya itu telah menyiapkan drama yang sangat rapi sekali.

"Evelyn, ayo kita pulang," seru Rebecca dengan emosi tertahan.

Evelyn tetap diam dengan meremas ujung jaketnya.

"Evelyn, apa kamu tidak mendengar ucapan Mommy. Ayo kita pulang! Sekarang!" ucap Rebecca mengulangi.

Evelyn masih tetap menunduk. Dia sudah tahu kalau Ibunya sedang emosi.

"EVELYN, KITA PULANG SEKARANG!" Rebecca meninggikan suaranya.

Evelyn tersentak kaget kemudian kabur dan bersembunyi di belakang kaki Reigner. "Uncle! Help me! Uncle aku tidak mau pulang dengan Mommy."

Rebecca semakin tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dia merasa terkhianati oleh putrinya sendiri.

"Evelyn apa yang kamu lakukan? Ayo pulang bersama Mommy."

"No, Mommy. Aku ingin bersama Uncle! Kalau Mommy ingin kembali, pulanglah dengan Kakak," ucap Evelyn dengan berani.

Rebecca semakin tercekat dia tidak bisa berkata-kata lagi. Putri yang dibesarkannya sejak kecil lebih memilih pria yang baru dikenalnya.

"Evelyn, kamu ingin pulang bersama Mommy atau tidak?"

"No, Mommy. Aku ingin bersama Uncle!" jawab Evelyn tegas.

"Evelyn dia bukan siapa-siapa. Dia hanya orang asing," sahut Rebecca semakin marah.

Mendengar kata-kata Ibunya yang terkesan sangat marah, membuat Evelyn semakin keras kepala. "Mommy Uncle bukanlah orang asing. Uncle ini adalah DADDY ku."

Rebecca semakin tertampar ketika Evelyn ikut meninggikan suaranya. Dia tahu kalau Evelyn akan semakin keras jika dipaksa. Akhirnya, Reigner ikut bicara. Dia sungguh tidak tahan melihat dua perempuan yang disayanginya itu bersitegang satu sama lain.

"Biarlah Evelyn di sini bersamaku. Kamu pulanglah bersama Excel. Aku akan menjaganya dengan baik," sahut Reigner menengahi.

"Kamu pikir akan semudah itu mendapatkan anakku. No, aku tidak akan biarkan itu terjadi. Evelyn, ayo ikut Mommy pulang!" ucap Rebecca semakin tegas.

"No, no, no, and no Mommy!" seru Evelyn cuek.

Akhirnya Rebecca menyerah, dia tidak akan bisa melawan keputusan yang sudah dibuat oleh Evelyn. "Oke, Mommy tidak akan memaksamu lagi. Mommy sangat kecewa terhadapmu Evelyn. Mommy sangat kecewa! Excel ayo kita pulang, biarkan adikmu di sini."

Rebecca menggandeng tangan kecil Excel keluar dari ruangan dan meninggalkan Evelyn sendiri. Gadis kecil itu menghembuskan nafas lega ketika Ibunya sudah pergi.

"See, Uncle sudah lihat kan. Betapa mengerikannya Mommy ketika sedang marah. Sangat menakutkan Uncle," celetuk Evelyn pada Reigner.

Reigner tersenyum melihat kepolosan putrinya itu. "Ya sangat mengerikan. Tapi Uncle sangat suka ketika Mommy mu sedang marah, karena wajahnya semakin cantik."

"Ck, Uncle itu sudah tertipu. Mommy itu sangat mengerikan ketika marah. Uncle belum tahu saja."

Evelyn terus saja membicarakan keburukan sang Ibu. Meski begitu Reigner tetap menyukainya karena inilah momen yang paling dia tunggu.

1
Omah Tien
bego2 sih
Omah Tien
lm2 jd malas
Omah Tien
cepat2 aja kawin biar g ada lg yg gangu cewe nya berlalu
Edeth Aja
lanjutannya mana tanggung bgt
雅婷郭
feeling Evelyn bener juga semoga beca msh hdp
雅婷郭
yah emg salamu Rei Dimna2na yg nmnya orgkya bnyk bodyguard udah tau Mario lwn yg berat KNPA gpke bodyguard kma2na
雅婷郭
hahhhh...Rei bener2 lemah kalah sama mario
雅婷郭
Alhamdulillah g sia2 perjuangan Evelyn ma excel
雅婷郭
Rebecca kalah akting SMA Evelyn KNPA g pura2 nurut supaya ngulur waktu
雅婷郭
pinter nya evelyn
雅婷郭
payah Rei .Rei bisa kalah sama Mario ckkk
雅婷郭
akhirnya suratu drama ternyata bukan penakut hhhh...
雅婷郭
huh...mana kekuasanmu Rei ko bisa kalah sama Mario hadeuh gereget
雅婷郭
hadeuh ini keamanan kantor Rei ko tulalit kabeh
雅婷郭
aduh Evelyn hati2 takutnya kena jebakan mario ckkk
雅婷郭
hadeuh..hrsnya rei g usah basi2 lgsg aja sergap tuh siamrio wkk
雅婷郭
semoga Edward dan kwn2 g terlmbat nyelamatin beca
雅婷郭
bikin tegang aka
雅婷郭
yaampun terne sifat Evelyn itu dari granma
雅婷郭
hhh...suratu dr6beraksi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!