Mengejar Cinta Tuan Leon.

...🔥🔥🔥...

...(Keesokan paginya)...

...Leticia berangkat sekolah seperti biasa mengunakan taksi online, setelah dua mingu ia izin. Akan tetapi ada yang berbeda dari penampilan Leticia, dimana terdapat begitu banyak perban di tangan dan lututnya....

...Sesampainya di pintu gerbang sekolah, Leticia pun turun berjalan tertatih-tatih, sesekali ia meringis kesakitan. Dari jauh, Jasmin yang sedari tadi menunggunya segera berlari kecil menghampirinya....

"Hey, apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa terluka?" tanya Jasmin memutari Leticia, dengan perasaan cemas.

"Aku tidak apa-apa kok," elak Leticia berusaha menyembunyikan."Kemarin aku belajar masak, jadi tidak sengaja terluka."

...Jasmin menghentikan langkahnya berdecak pinggang kesal, menatap Leticia....

"Kalau kamu mau belajar memasak untuk mencuri hati suamimu, setidaknya bilang kepadaku. Aku akan meminta Mama mengajarimu," ujar Jasmin.

"Ah, benar juga kata Jasmin," Pikir Leticia tersenyum gembira menatap Jasmin."Kalau begitu, nanti pulang kita langsung saja ke rumahmu, boleh?" pinta Leticia.

"Gak boleh," tolak Jasmin pura-pura kesal.

"Ya... ok," lirih Leticia menunduk sedih, pikir Jasmin benar-benar menolaknya.

"Hey," tegur Jasmin menepuk bahu Leticia sambil menahan tawa."Apa kamu pikir aku bisa menolak permintaan bestyku yang keras kepala ini?"

"Hah?" Leticia menatap Jasmin dengan bingung."Jadi-"

"Iya dong, nanti kita rumah saja. Dan aku akan-"

"Wah... lihat semuanya," potong Anna muncul bersama komplotannya.

Leticia langsung marah menatapnya."Untuk apa kamu disini?"

"Hahahaha! Kalian lihat, dia baru saja memaksa menikahi pria yang lebih tua darinya, dan sekarang di datang ke sekolah dengan tubuh penuh perban, lucu sekali," ejek Anna.

Jasmin pun maju."Hentikan Anna! Ticia bukan dianiaya oleh suaminya, dia hanya ingin belajar memasak untuk suaminya. Lagian, suaminya sangat mencintainya," kata Jasmin.

"Cinta?" Anna mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, lalu mengeluarkan ponselnya, kemudian membukanya dan menyodorkan layar ponsel itu ke arah Leticia dan Jasmin."Kalau suaminya benar-benar mencintainya, tidak mungkin dia pergi minum-minum di klub malam bersama wanita penghibur, bukannya pergi berbulan madu bersama istri tercintanya."

...Tak terima, Jasmin maju meraih rambut Anna, dan pertengkaran hebat pun terjadi. Para murid yang melihat itu, segera berkumpul dan mulai menyoraki mereka. Hingga para guru muncul melerai mereka, membawa mereka ke kantor kepada sekolah....

"Putriku!" seru seorang wanita paru baya berlari masuk, diikuti seorang pria baru baya berwajah tegas.

...Wanita paru baya itu memeriksa putrinya dengan seksama, kemudian menatap ke arah Leticia....

"Dasar anak tidak diri! Apa yang kamu lakukan kepada putriku?!" pekiknya menatap Leticia.

"Aku hanya memberinya pelajaran yang tidak pernah kamu berikan ya kepadanya saat di rumah," jawab Leticia dingin.

"Dasar kurang ajar!" pekiknya tak terima, mengangkat tangannya tinggi-tinggi bersiap menampar Leticia.

"Hentikan," sela Leon berjalan masuk diikuti Roger dari belakang.

...Mereka semua terkejut melihat kedatangan Leon. Wanita paru baya itu segera menurunkan tangannya sambil memasang senyuman hangat menatap Leon. Leon tidak menghiraukan mereka semua, ia terus berjalan menghampiri Leticia yang membeku di tempatnya menatapnya, dan berdiri tegap di hadapannya....

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Leon mengusap pipi Leticia.

...Pipi Leticia bersemu memerah mendongak menatap Leon, ia tak menyangka Leon akan berubah hangat seperti saat ini. Mungkin karena semalam ia menyakitinya, jadi ia merasa bersalah. Begitulah pikir Leticia....

"A-aku tidak apa-apa," jawab Leticia terbata-bata gugup.

"Halo Tuan Leon," sela suami wanita itu menatap Leon.

Leon melirik tajam ke arahnya."Tuan Logan Foster," sapa Leon dingin.

"Ah, Tuan Leon. Saya Mila Foster, istri Logan Foster, dan ini Putri saya, Anna Foster," ucap Nyonya Mila memperkenalkan diri juga.

"Aku tau," ujar Leon dingin, kemudian melirik ke arah kepala sekolah yang duduk di kursi menatap mereka semua dari tadi."Kenapa ini bisa terjadi?"

"Maaf Tuan dan Nyonya. Nanti saya akan memperketat aturan sekolah, agar mereka tidak ribut lagi," ucap kepala sekolah.

"Pastikan ini tidak terjadi lagi," tegas Leon.

"Baik Tuan."

*

*

...Siang harinya. Kelas pun selesai. Sesuai rencana awal, Leticia tidak pulang ke mansion, melain pergi ke rumah Jasmin, dan mereka berdua di sambut hangat oleh ibunda Jasmin....

"Apa apa kalian sudah makan?" tanya ibunda Jasmin lembut.

"Ma, Leticia ingin belajar masak," ucap Jasmin ke inti tujuan Leticia datang ke rumah mereka.

"Apa benar nak?" tanya Ibunda Jasmin semangat di balas dengan anggukan malu-malu dari Leticia."Wah... Bagus sekali Nak. Memang jadi istri itu harus tau cara memasak agar semakin di sayang suami," ujar ibunda Jasmin.

"Iya, Ma."

...Tanpa membuang waktu. Setelah selesai makan siang, ibunda Jasmin segera mengajar Leticia memaksa. Beberapa kali Leticia terkena cipratan minyak panas menyebabkan tangannya yang sudah terluka, tambah terluka. Tapi Leticia tidak berhenti, ia terus semangat belajar memasak sambil tertawa bahagia. Membayangkan jika nanti Leon mencicipi masakannya, maka ia akan mendapatkan pujian dari Leon....

(Bersambung)