Bayi Rahasia Sang Model
"Uhh, capek sekali hari ini. Badan ku terasa pegal," ucap seorang gadis cantik yang berjalan dengan mengenakan dress berwarna hitam.
Gadis itu berjalan di sebuah lorong menuju ke kamar hotel. Santai berjalan tiba-tiba, ia dikagetkan dengan salah satu pintu kamar yang terbuka.
"Astaga, mengagetkan saja. Aku kira hantu," seru gadis itu tanpa memperhatikan siapa orang yang sedang berdiri di tengah pintu.
Lalu, gadis itu melanjutkan kembali jalannya. Akan tetapi, ia di kejutan kembali dengan tangan yang tiba-tiba menariknya ke dalam kamar. Gadis itu pun terkejut hebat. Seseorang itu menariknya dan melemparkan tubuhnya ke atas kasur.
"Siapa kamu? A-apa yang kamu lakukan, " ucap gadis itu gugup.
Dia adalah Rebecca Alveansa gadis cantik berumur 21 tahun yang berprofesi sebagai seorang model dan juga bintang iklan. Dia telah meraih kesuksesan di usianya yang masih sangat muda. Dibalik kesuksesannya itu ada peran orang tua yang selalu mendukungnya.
Orang tua Rebecca meninggal akibat kecelakaan. Nyawa keduanya terenggut ketika akan menghadiri di salah satu acara fashion shownya sebagai seorang model brand ambasador. Kejadian itu hampir membuat mental Rebecca down dan sangat terpuruk. Dia berjuang sangat keras sekali untuk mengembalikan semangat yang hampir hilang.
Rebecca terus mundur untuk menghindari pria yang sedang mengincarnya itu. Pria tinggi yang sedang mabuk itu mencoba untuk menjamah tubuhnya. Rebecca mencoba untuk kabur, akan tetapi pria itu mencegah dengan memegangi kedua kakinya.
"Lepaskan aku! Pria brengsek, jangan coba-coba menyentuhku," teriak Rebecca keras.
Teriakan Rebecca tak membuat pria itu mundur. Ia terus memegangi kedua kaki gadis cantik itu. Wajahnya merah padam memendam sesuatu yang muncul dari dalam tubuhnya. Pria itu bahkan semakin berani, dia mulai naik ke atas ranjang dan mengunci tubuh Rebecca dengan kuat.
"Hei, mau apa kamu? please lepaskan aku, jangan berbuat macam-macam, " teriak Rebecca keras namun tak membuat pria itu bergeming sedikitpun.
Pria itu mulai membelai tubuh Rebecca dengan kasar. Dia mencoba melepaskan dress yang di kenakan oleh gadis itu. Rebecca terus memberontak, akan tetapi kekuatannya tak bisa melepaskan cengkeraman kuat pria itu.
"Please siapapun kamu, aku mohon lepaskan. Tolong jangan lakukan apapun denganku."
Pria itu terus melakukan serangan, dia mulai menciumi wajah dan bibir merah milik Rebecca. Tangannya mulai merobek dress hitam itu. Rebecca tak bisa berbuat apapun ketika dress yang dikenakan terlepas dari tubuhnya.
Setelah berhasil merobek dress itu, terpampang lah tubuh mulus Rebecca. Gadis itu hanya mengenakan bra saja. Terlihat senyum seringai di wajah pria itu. "Puaskan aku malam ini, baby!" ucap pria itu dengan penuh napsu.
"No, lepaskan aku please! Aku mohon lepaskan aku Tuan!" Rebecca terus berteriak memohon pada pria asing itu.
Pria tersebut terus mengunci tangan Rebecca ke atas. Dia tidak merenggangkan cengkeramannya sedikit pun. Dia terus menciumi tengkuk kemudian turun ke bawah menuju ke bagian bawah Rebecca. Pria itu pun membuang bra yang menutupi tubuh Rebecca dengan satu kali tarik.
"No, jangan lakukan ini padaku. Aku mohon pada anda Tuan, lepaskan tanganku!"
Pria itu tak bergeming sedikitpun dengan teriakan dan permintaan gadis yang tak dikenalnya itu. Kini dia berani melepaskan dress yang terhenti di sebatas pinggang tadi. Sehingga terpampang under wear hitam berenda. Tanpa menunggu lagi pria itu melepas under wear dan tampak jelas bagian inti tubuh Rebecca.
Gadis itu hanya bisa menangis. Dia tak menyangka akan mengalami malam yang kelam dalam hidupnya. Rebecca terus memberontak namun, percuma karena kekuatan pria itu sungguh kuat.
Pria asing itu segera bersiap untuk melakukan serangan inti. Dia bersimpuh di tubuh Rebecca untuk memasukkan sesuatu yang sudah on fire sejak awal. Rebecca terus memohon namun tak di hiraukan sama sekali.
"Tuan, aku mohon jangan lakukan itu. Tuan, aku mohon. Tuan sadarlah."
Pria itu terus mencoba memasukkan miliknya hingga membuat air mata Rebecca jatuh dengan deras. Dia terus menangis hingga tangisannya itu berubah dengan teriakan menyakitkan. Sesuatu yang keras berhasil masuk ke dalam tubuhnya.
Luruh lah semua harapan dan juga cita-citanya. Harapan dan impian yang dia pertahankan sirna dalam sekejap. Rebecca hanya bisa pasrah kali ini. Tubuhnya terasa sakit karena pria itu terus bermain dengan penuh ga irah.
Setengah jam berlangsung pria itu sudah sampai puncak. Dia mempercepat ritme dan berhasil mengeluarkan sesuatu dalam tubuh Rebecca. Pria itu menge rang dengan suara parau kemudian terjatuh lemas di atas tubuh Rebecca dan ia pun tertidur
Air mata Rebecca terus mengalir. Dia bangun dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket. Di dalam toilet, dia menangis di bawah guyuran shower. Rebecca merasakan sakit yang luar biasa di bagian intinya.
"Bagaimana kalau nanti sampai hamil. Karirku apa aku harus merelakan semuanya? Oh Tuhan kenapa hidupku sangat malang."
Rebecca terus meratapi nasibnya, setelah itu dia mandi dengan bersih. Selesai mandi Rebecca keluar dengan mengenakan bathrobe. Dia berlari pergi dari kamar pria itu dan kembali ke dalam kamar tempat dia menginap.
Sesampainya di dalam kamar, Rebecca mengemasi semua barang-barangnya ke dalam koper. Dia ingin segera pergi dari hotel tersebut. Selesai berkemas, Rebecca segera pergi dari hotel tersebut. Dia pergi dengan memakai hodie dan masker untuk menutupi wajahnya.
Dia berjalan keluar dengan air mata berlinang. Tidak menyangka kalau nasibnya akan stragis ini. Namun, semua tidak berguna jika harus disesali. Penyesalan tak kan merubah apapun.
Sesampainya di depan, Rebecca segera naik taksi. Dia ingin kembali ke apartemennya. Dia mencoba menghubungi sang kekasih, namun tak ada jawaban. Beberapa kali dia mencoba pun sama, nomor yang dihubungi sedang tidak aktif.
"Siall, kemana perginya Arnold di saat yang seperti ini. Aku sangat membutuhkannya. Aku rapuh sekali," gumam Rebecca dalam hati.
Taksi itu terus membawa Rebecca menembus kegelapan malam yang sepi. Menangis meratapi nasib buruk yang terlanjur terjadi. Habislah harapan dan semua cita-citanya. Hilang lah sudah impian hidup bersama pria yang dicintainya.
"Arnold pasti tidak terima jika aku datang dengan keadaan seperti ini. Lebih baik besok saja aku mencarinya," ucap Rebecca pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Asma Susanty
baru mulai baca, liat promonya di fb
2023-02-21
0
𝕶𝖚𝖓𝖙𝖊𝖙
Sabtu 18-Februari-2023 nemu novel ne d FB cussss Totewe NT 🤗🤗🤗
Ayemmm Datang Thorrr🤗😍🤣😂🤣😂
2023-02-18
0
Tyo Prasetyo
Kosa kata yang selalu di pakai Mr Khibban NurCahyo sebagai pengantar di kelas😒😒😒
2023-02-09
0