My Dangerous Wife (Istri Rahasiaku Ternyata Mafia)

Yuna sangat merasa tertantang saat mendengar perkataan Noah yang tidak akan pernah tertarik padanya. Sehingga dia yang sedang membaca buku, dengan gerakan anggun dia menutup buku dan meletakkannya di atas meja, lalu memandangi Noah dengan senyuman menggoda.

"Kau yakin tidak akan tertarik padaku? Kalau begitu bagaimana kalau kita tidur satu kamar saja? Meskipun pernikahan kita hanya sementara, tapi bukankah suami istri seharusnya tidur satu kamar?" Yuna menjadi merasa tertantang ingin membuat pria itu tersiksa menahan hasrat setiap hari.

Noah nampak terdiam. Dia sangat terkejut, tiba-tiba Yuna ingin tidur satu kamar dengannya.

"Kenapa diam? Kamu tidak berani? Atau... mungkin kamu takut tidak bisa menahan diri jika terus berada di dekatku?" tanya Yuna kembali.

Meskipun sebenarnya Noah sangat keberatan jika harus tidur satu kamar dengan Yuna, tapi dia tidak terima jika dikira takut tidak bisa menahan diri dari pesonanya. Dia harus membuktikan, bahwa dia memang tidak akan pernah tertarik pada gadis itu. "Kenapa harus takut? Jangan terlalu percaya diri, mau kita tidur satu kamar setiap hari pun aku tidak akan pernah tergoda, meskipun kamu mau menggunakan pakaian seksi atau tanpa busana sekalipun."

Meskipun perkataan Noah sangat membuat Yuna kesal, tapi dia harus terlihat pura-pura ceria. Dia rasa sepertinya Noah Anderson menyukai perempuan yang manja dan ceria.

Setelah melontarkan kalimat pedas itu, Noah segera berdiri, "Oke, satu jam lagi aku tunggu kamu di kamar."

Noah pun bergegas pergi ke kamarnya dengan perasaan tak karuan.

Yuna hanya tersenyum smirk. Jangan panggil dia Dewi Penggoda jika dia tak mampu meluluhkan hati Noah Anderson.

Bahkan kini Wolves bisa mencapai puncak kejayaannya berkat kerja kerasnya. Dengan memanfaatkan kecantikan yang dia miliki, dia mampu menggaet banyak klien untuk bekerjasama dengannya. Sehingga kini Wolves mampu menguasai bisnis di dunia bawah tanah.

Dulu, klan Wolves tidak sebesar sekarang. Saat Yuna baru bergabung, Wolves hanya memiliki sedikit anggota, bahkan bisnis yang dijalankan oleh Ramos sering terjadi mengalami kerugian.

...****************...

Setelah masuk kamar, Noah langsung mandi. Dia menggosok seluruh badannya dengan sabun di bawah guyuran air shower. Sekali-kali dia menghela napas dengan kesal, membayangkan dia yang akan tidur satu kamar dengan Yuna setiap malam. Bisa-bisa dia akan menderita penyakit insomnia.

Setelah selesai membersihkan diri, pria tampan itu langsung mengenakan piyama. Dia berjalan mondar mandir di dekat ranjang, sudah hampir satu jam dia menunggu, tapi Yuna belum datang juga ke kamarnya.

Noah pun tersenyum smirk. Apakah mungkin Yuna berubah pikiran? Mungkin saja justru gadis itu yang tidak berani tidur satu kamar dengannya. "Sepertinya dia tidak akan datang. Baguslah, itu artinya malam ini aku akan tidur dengan nyenyak," ucapnya dengan perasaan lega.

Beep...

Beep...

Beep...

Terdengar ponsel Noah berdering. Dia bergegas meraih ponselnya di atas nakas. Rupanya dia mendapatkan panggilan telepon dari Julia.

Noah hendak mengangkat panggilan itu, namun urung ketika mendengar suara pintu terbuka.

Ceklek!

"Aku habis mandi dulu, jadi aku telat datang," ucap Yuna sambil tersenyum manis, bahkan dia berkata dengan nada manja.

Noah tak menjawab, dia nampak tertegun saat melihat penampilan Yuna. Malam ini gadis itu mengenakan piyama berwarna merah. Tapi cukup terlihat seksi, bahkan aroma tubuhnya sangat tercium wangi, membuat darah Noah berdesir. Sampai Noah mengabaikan panggilan telepon dari kekasihnya.