Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[24] Meminta Cerai
Dimas tidak pergi ke kantor hari ini. Ia akan membicarakan lagi masalah nya dengan Aisyah. Semoga Aisyah memberi kesempatan kedua untuknya.
Saat Dimas sudah masuk ke dalam rumah, terdengar seseorang yang memanggilnya namanya "Mas Dimas, kamu dari mana?"
Dimas menoleh dari arah dapur, gadis yang selama ini sudah menemani nya selama 1 tahun berumah tangga. Kenapa gadis? karena Dimas belum pernah menyentuh Aisyah. Ia terlalu sibuk mencari kehangatan di luar sana bersama Maira.
"Aku... aku baru saja akan pergi ke kantor" alibi nya karena Aisyah sudah terlanjur memergoki nya dari luar rumah.
"Benarkah?"
"Iyah, nih aku mau berangkat ke kantor."
"Kamu ke kantor pakai baju kemarin?" tanya Aisyah.
"Ti.. Tidak pakaian aku semua memang seperti ini" Jawab Dimas dengan gugup.
"Oh yah" ucap Aisyah tidak percaya.
"Kalau begitu aku berangkat dulu ke kantor" ujar Dimas berlalu menuju pintu ke luar. Aisyah hanya memandang Dimas dengan terkekeh, "Dasar laki-laki bodoh".
Dimas masih berada di teras rumah, tiba-tiba mamah nya datang bersama Sindy.
"Loh Mah, Ada apa datang kemari?" tanya Dimas pada Ibunya.
"Kamu Dimas, mamah tungguin semalam di rumah kamu ga dateng-dateng" Jawab Ruli protes kepada anaknya.
"Maaf mah kemarin aku terlalu lelah sehingga lupa untuk datang ke rumah setelah aku jemput Maira di apartemenya dan aku menginap di sana" jelas Dimas.
"Kamu itu yah mbok yah kabarin jadi mamah gak nungguin".
"Jadi Mamah mau apa datang kemari?" tanya Dimas.
"Mamah mau protes sama Aisyah kenapa kartu sakti mamah ga bisa di pakai?"
"Punya Sindy juga mas,"
"Lebih baik mamah dan Sindy pulang saja, nanti Dimas bicarakan di rumah Mamah"
"Yah ga begitu juga dong Dimas, mamah mau minta Aisyah supaya kartu sakti ini di kembalikan seperti semula. Mamah udah terlanjur malu buat ketemu teman-teman geng sosialita mamah, rencana nya mamah mau ngasih traktiran teman-teman mamah sebagai ganti permintaan maaf kemarin" jelas Ruli sambil melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah.
"Aisyah...Aisyah ke sini kamu" Teriak Ruli. Dimas tidak bisa mencegah mamah nya.
"Tolong mah, jangan membuat masalah menjadi bertambah runyam, Aisyah tidak seperti dulu lagi, Aisyah sudah berubah" ucap Dimas memegang lengan Ruli.
"Maksud mas Dimas apa?, apa mbak Aisyah berubah menjadi superhero? wkwkwwk" ucap Sindy
"Kenapa sih kamu Dimas? kamu takut sama Aisyah?. Dia tuh paling nurut sama orang tua apalagi sama mamah." ucap Ruri percaya diri.
"Aisyah sudah punya bukti soal aku selingkuh dengan Maira".
"APA?" teriak Ruli dan Sindy serempak.
"Kamu tuh gimana sih ? bisa-bisa nya kamu ketahuan kalau begini cara nya gimana kita bisa menguasai harta Aisyah lalu kita singkirkan dia dan kamu bisa menikah dengan Maira. Seharusnya kamu lebih bersabar untuk tidak bertemu dengan Maira " ucap Ruli yang kesal melihat tingkah anaknya.
"Betul tuh mas" Sindy membenarkan ucapan sang mamah.
Tanpa mereka sadari Aisyah sudah berada di sana dan mendengarkan langsung semua yang mereka bicarakan. Ia mengintip dari balik tembok pembatas.
Keluar dari persembunyian melangkahkan kali mendekat membuat ketiga orang yang sedang berbicara di ruang tamu itu terkesiap.
"Aku sudah dengar semua nya Mamah Mertua!" ucap Aisyah ketika melihat mulut Dimas terbuka seperti hendak mengeluarkan kata.
"Ternyata selama ini, kalian sudah merencanakan ini semua. Bahkan kasih sayang mamah selama ini pada Aisyah tidak benar-benar tulus." ungkap sedih Aisyah.
Wajah Ruli pucat, tidak menyangka kalau Aisyah mendengar pembicaraan mereka. Salahnya juga kenapa ia berbicara rencana mereka di sini, ini gara-gara Anaknya Dimas jadi dia keceplosan.
"Aisyah sayang, Kamu salah paham. Mamah tadi sedang belajar berakting mana tahu ketemu sutradara trus ngajakin mamah casting" Ruli berusaha menciptakan kebohongan supaya Aisyah percaya.
"Mamah pasti sangat pintar bersandiwara, Aku sempat tertipu dan percaya dengan omongan mamah. Mamah pasti lolos casting dan bisa jadi artist terkenal" ucap Aisyah menampilkan senyum mencemoh pada Ibu mertuanya.
Prok... prok...prok.. Aisyah bertepuk tangan.
"Kamu yang sopan Aisyah pada mamah ku" Teriak Dimas pada Aisyah.
"Ga usah teriak-teriak Mas, aku tidak tuli." ucap Aisyah sambil menunjuk wajah Dimas.
"Tapi kamu harus sopan bagaimana pun ia wanita yang melahirkanku" jelas Dimas.
"Aku juga tahu mas, Aku juga tidak menyangkalnya. Aku akan menghormati orang yang pantas aku hormati dan Nyonya Ruli Anggara tidak pantas mendapatkan itu" tegas Aisyah.
Dimas yang mendengar perkataan Aisyah itu sakit hati. Ia tidak menerima Ibu nya di hina bahkan oleh istri nya sendiri. Sorot mata nya merah menandakan dia sedang marah.
"Kalian itu cuman bisa morotin harta aku saja, Bahkan kamu tuh mas sudah aku kasih jabatan tinggi di perusahaan, sekarang kamu berniat buat nyingkirin aku. Oh tidak bisa furgoso,"
"Salah aku apa Mas? Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik, dan menerima kamu sebagai suami pilihan Ayahku. Ternyata kamu tidak sebaik Papahmu. Apakah Papah mertua tahu tentang kebusukkan kalian, hhhmmm". Aisyah menatap Dimas tajam. "Tunggu saja Mas aku akan menggugat cerai kamu dan kamu serta keluarga mu tidak akan mendapatkan sepersen pun harta dari ku" ucap Aisyah lantang.
Dimas lalu menatap Aisyah dengan tatapan mengintimidasi, tangan nya mengepal dan rahangnya mengeras, "Wanita seperti mu memang tidak pantas di cintai"
"Kalau begitu ceraikan aku sekarang juga, aku lelah menjadi Istrimu, aku sudah tidak tahan tinggal satu atap dengan mu. Kamu bebas menikah dengan Maira. Aku sudah tidak sudi menjadi istri yang suami nya mencintai wanita lain dan maruk sama harta istrinya, ternyata lelaki pilihan Ayah bukanlah lelaki baik aku akan menerima kesakitan ini dengan ikhlas mungkin ini takdir yang harus aku jalani sekarang." Jelas Aisyah panjang lebar meluapkan kekecewaan nya selama ini ternyata takdir tidak berpihak padanya. Rumah tangga nya harus berhenti sampai di sini.
Aisyah lalu beralih memandangi Ruli, "Kenapa mamah tega melakukan ini semua, bukankah Mamah bersahabat dengan orang tua Aisyah?" tanya Aisyah.
"Kata siapa, mamah menganggap mereka sahabat? Mamah hanya mengincar harta kalian saja. Jadi ga usah pelit deh Aisyah kamu sebagai menantu. Dan satu lagi kamu harus izinkan Dimas untuk menikah dengan Maira. Bagaimanapun hanya Maira yang cocok menikah dengan Dimas" jelas Ruli
Tidak menyangka Ruli akan berterus terang seperti ini. Seharusnya Aisyah sudah tidak kaget lagi kalau emang Ruli sudah tidak menginginkan dirinya menjadi menantu keluarga Anggara. Bahkan mungkin dari sebelum mereka menikah.
"Sebelum itu kamu ceraikan aku dulu mas, Aku tidak sudi berbagi suami dengan wanita ular itu" ucap Aisyah dengan lantang.
"Bukankah kalian bersahabat ? itu lebih baik jika kalian berbagi suami juga" ucap Ruli dengan enteng.
"Berarti mamah juga akan menerima kalau Papah menikah lagi?" tanya Aisyah balik
"Itu lain cerita, mana sudi mamah menerima papah menikah lagi" elak Ruli
"Tuh kan mamah juga gak mau, apalagi Aisyah Mah." Jawab Aisyah mencemoh Ruli.
"Tapi kan kalian berdua bersahabat" Ucap Ruli terus saja
"Yang namanya sahabat tidak akan begitu tega menusuk sahabatnya sendiri." ujar Aisyah enteng.
Huufft, Ruli menghela nafas kasar.
"Tunggu apalagi Mas, ceraikan aku sekarang juga!, kalian hanya keluarga parasit yang hanya mengincar harta keluarga ku saja. " Teriak Aisyah pada Dimas.
Dimas menyeringai, "Tidak semudah itu bercerai denganku sebelum apa yang menjadi tujuan ku tercapai," ucap Dimas mendorong Aisyah kasar hingga ia terpelanting jatuh ke lantai. Tak hanya panggul tapi tangan Aisyah juga terasa sakit terantuk lantai.
"Apa-apaan kamu Mas, kamu bisa aku pidana kan atas tuduhan KDRT!"
Dimas memegang tangan Aisyah kasar mencengkram pergelangan tangan nya kuat. "Lepas, Mas sakit!" pekik Aisyah seraya memberontak, akan tetapi bukannya melepaskan, pria bertubuh kurus itu semakin kuat mencengkram tangan Aisyah hingga meninggalkan rasa nyeri serta jejak merah kebiruan. Kejam sekali.
"Apa yang mau kamu lakukan Dimas" tanya Ruli
***Kira-kira apa yang akan dilakukan Dimas pada Aisyah yah???
Boleh dong minta comment di bawah 😊**
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,