Syam Cornelius seorang penulis Novel Fantasy Barat, mendapat banyak kritikan dan ancaman dari para pembacanya, karena Syam membuat Ending cerita menjadi Sad Ending dan masih banyak misteri yang belum terpecahkan di dalam Novelnya.
Suatu hari Syam mendapatkan pesan dari seseorang yang tidak dikenal.
"Apakah kamu akan melanjutkan Novel milikmu?"
"Aku tidak akan melanjutkannya! Karena menurutku cerita yang aku buat sudah bagus!"
"Kamu membuat MC milikmu bernasib malang, dari awal sampai akhir cerita."
"Ha ha ha, Novel itu adalah karyaku! Aku adalah seorang Dewa yang menciptakan Novel itu!"
"Apabila kamu memang seorang Dewa, maka kamu pasti bisa membuat Ending yang sempurna."
Tiba-tiba sinar cahaya keemasan menyelimuti tubuh Syam. Syam merasakan kantuk dan perlahan menutup matanya.
Saat Syam perlahan membuka matanya ia ternyata menjadi MC di dalam Novel yang dia buat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon White Snake 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23. Golden Fang.
Lazarus dan yang lainnya selesai membicarakan tentang masalah wilayah Allan. Sekarang, mereka akan membicarakan tentang masalah utama yaitu tentang telur Legendary Beast.
'Master, telur Legendary Beast Golden Winged Tiger ini akan segera menetas!'
'Ignis, bukankah kamu hanya mengerami telur itu selama beberapa jam?'
'Master, mana Naga berbeda dengan mana manusia dan Beast lain. Mana Naga lebih murni dan sangat berguna untuk mengerami telur Beast.'
'Ignis, tunggu sebentar lagi!'
...****************...
"Urs, apakah kamu ingin mengontrak Legendary Beast Golden Winged Tiger?" Duke Adrian bertanya.
Suasana menjadi hening. Iris dan Alastair awalnya mengira Duke Adrian akan mengambil telur Legendary Beast yang dimiliki Lazarus.
"Mengapa kalian menatapku? Meskipun, semua orang memanggilku orang tua yang serakah, tetapi aku tahu, bagaimana cara membalas budi." Duke Adrian tersenyum.
Lazarus sudah banyak membantu Marquis Edgar dan wilayah timur Kekaisaran Lion Heart. Meskipun, dia tertarik pada Legendary Beast Golden Winged Tiger.
"Urs, ingat jika kamu mengontrak Legendary Beast kamu akan selalu berada di dalam bahaya, apabila diketahui orang lain." Claire tersenyum.
Nyonya Claire sekarang memanggil Urs dengan namanya, dia tidak memanggil Urs dengan sebutan pria. Kerena, Urs sudah banyak membantunya.
'Aku mempunyai dua anak Mythical Beast Red Dragon dan Black Dragon. Mengapa aku harus takut? Karena mengontrak seekor bayi Legendary Beast." pikir Lazarus.
Sebenarnya jika keberadaan Ignis dan Asterion diketahui, akan seratus kali lebih berbahaya dari mengontrak seekor Legendary Beast.
"Saya akan mengontrak bayi Legendary Beast Golden Winged Tiger ini." Lazarus menjawab.
Lazarus mengeluarkan telur Legendary Beast Golden Winged Tiger berwarna emas, dari Cincin Draupnir. Telur itu bersinar terang, akibat dipenuhi oleh mana murni non element Ignis.
Life Detection
"Aku tidak mempercayai ini? Aura kehidupan di telur itu semakin kuat, sebentar lagi telur Beast itu akan menetas!" Claire sedikit berteriak.
"Urs, apa yang kamu lakukan? Apakah kamu menggunakan sebuah Artefak, atau Harta Alam untuk mengerami telur Beast itu?" Amarilis bertanya dengan mata berbinar.
"Amarilis, semua orang mempunyai rahasia, tidak sopan rasanya menanyakan hal itu." Alyssa berkata.
"Maafkan aku.." Amarilis meminta maaf.
Lazarus merasa terbantu oleh Alyssa. Dia tidak mempunyai alasan lain untuk menjelaskan tentang telur Beast yang menetas dengan cepat.
Sesaat kemudian cangkang telur Beast berwarna emas itu retak. Seekor bayi Legendary Beast harimau berbulu dan bersayap emas perlahan berusaha keluar dari cangkang telur.
Akhirnya dengan sedikit usaha, bayi Legendary Beast harimau itu dapat keluar dari cangkang telur.
"Sungguh indah, Seumur hidupku aku baru pertama kali melihat telur Legendary Beast menetas." Claire bergumam.
Bayi Beast harimau itu berukuran seperti seekor kucing, mempunyai mata berwarna emas, bulu berwarna emas dengan pola garis berwarna emas sedikit lebih gelap yang indah, dan yang paling mencolok adalah sepasang sayap indah berwarna emas.
Bayi Legendary Beast Golden Winged Tiger itu melihat sekelilingnya, kemudian matanya tertuju pada Lazarus. Bayi Legendary Beast itu merasakan perasaan yang akrab pada Lazarus.
Roooar
Bayi Legendary Beast harimau itu berjalan ke arah Lazarus. Lazarus segera mengendong bayi Legendary Beast itu.
"Beast harimau kecil, kamu sangat indah, apakah kamu lapar? Aku akan memanggilmu Golden Fang." Lazarus tersenyum seraya mengambil inti War Beast dari cincin Draupnir dan memberikannya pada Bayi Legendary Beast harimau itu.
"Urs, cepat buat kontrak! Agar bayi Legendary Beast itu bisa menjadi Beast kontrak kamu." Alyssa berkata.
"Urs, aku ingin mengelus bayi Beast itu." Iris melanjutkan dengan mata berbinar.
Iris sangat menyukai Beast lucu yang berbulu, dia juga sesekali pergi ke Guild Beast Master untuk bermain dan mengelus Beast berbulu.
"Beast Rank tinggi, hanya dapat dikontrak saat dia mencapai ranah Demon Beast, Bayi Beast ini masih seekor Magical Beast. Mungkin, butuh waktu tiga bulan untuk aku dapat membuat kontrak." Lazarus berkata.
"Urs, bagaimana kamu mengetahuinya? Seolah-olah kamu sudah mengontrak Beast Rank tinggi?" Duke Adrian bertanya.
Lazarus berkeringat dingin dia keceplosan karena tidak sadar.
"Ayah, Urs sudah mengontrak seekor Bayi Epik Beast Black Wyvern, aku mengira bayi Black Wyvern itu, sudah mencapai ranah Demon Beast." Marquis Edgar menjawab.
'Ignis, katakan pada Asterion untuk berubah menjadi Black Wyvern!'
"Urs, aku ingin melihatnya.. Sudah lama aku tidak melihat seekor Epik Beast Black Wyvern yang langka." Claire memohon dengan mata berbinar.
Berbeda dengan Iris yang menyukai Beast berbulu, Claire menyukai Beast yang bersisik.
Urs segera mengeluarkan Asterion dari Cincin Draupnir sekarang Asterion sudah berubah menjadi seekor Black Wyvern.
Roooar!
Tiba-tiba Asterion mengeram ke arah Golden Fang. Sebagai sesama Beast Rank tinggi, Insting Asterion merasakan perasaan bahaya dari Golden Fang. Di habitat aslinya ketika seekor Beast Rank tinggi, bertemu Beast Rank tinggi lainnya, mereka akan saling bertarung bahkan saling membunuh.
Roooar
Golden Fang meloncat dari pangkuan Lazarus. Dia mengeram ke arah Asterion.
"Berhenti! Kalian berdua adalah keluarga!" Lazarus segera menarik Asterion dan Golden Fang ke pelukannya. Bagaimanapun, Asterion dan Golden Fang adalah bagian keluarganya.
"Asterion, apabila kamu berperilaku seperti itu aku tidak akan memberimu makanan!" bentak Lazarus.
Asterion menunduk ke bawah seolah-olah mengetahui Lazarus sedang memarahinya. Golden Fang yang berada di sana menjilati kepala Asterion. Dia tahu Asterion bukan musuhnya.
Roaar
Golden Fang mengaum peran kemudian memberikan setengah Inti War Beast miliknya, kepada Asterion..
"Hahaha, Urs aku pasti akan menjadi seorang Beast Master yang hebat di masa depan." Duke Alastair tertawa.
"Terima kasih tuan Alastair." Lazarus sedikit membungkuk.
Lazarus kemudian memberikan Golden Fang pada Iris dan Asterion pada Claire. Iris sangat senang saat mengelus bulu dan sayap Golden Fang. Sedangkan Claire mengelus sisik Asterion seraya memperhatikan bentuk tubuh Asterion. Tiba-tiba ekspresi Claire berubah.
"Urs, apakah Asterion adalah seekor bayi Epik Beast Black Wyvern?" Claire bertanya seraya menyentuh dagunya.
"Nyonya Claire apa yang kamu maksud? Asterion adalah seekor Black Wyvern." Lazarus menjawab dengan ekspresi gugup.
"Bayi Black Wyvern ini mempunyai lima cakar di kakinya, Wyvern normal hanya mempunyai empat cakar. Dari apa yang aku tahu hanya seekor Naga yang mempunyai lima cakar." Claire menjelaskan.
Semua orang memperhatikan Asterion. Setelah diperhatikan lebih teliti Asterion, memang memiliki lima cakar.
"Apa! Aku tidak pernah mendengar seekor Black Wyvern mempunyai lima cakar? Hanya seekor Naga yang mempunyai lima cakar, Apakah Asterion adalah Beast Variant?" Marquis Edgar bertanya.
"Asterion, memang seekor Beast Black Wyvern variant." Lazarus menjawab dengan berkeringat dingin.
"Menurutku Asterion seperti seekor Black Dragon daripada seekor Black Wyvern. Mungkinkah... Asterion adalah seekor Legendary Beast Black Dragon yang cacat?" Claire melirik ke arah Lazarus.
'Aku tidak dapat membohongi, seorang gadis kecil berusia 5000 tahun dengan mudah.' pikir Lazarus.
"Asterion coba semburkan api kecil!" Lazarus memberi perintah.
Asterion terbang menjauh dari semua orang, kemudian dia menyemburkan api kecil berwarna merah dari mulutnya.
Semua orang melihat semburan api Asterion. Meskipun api dari Asterion tidak terlalu besar. Namun, api Asterion membuktikan bahwa Asterion seekor Black Wyvern yang mempunyai atribut Element api.
"Nyonya Claire, Asterion dapat menyemburkan api yang sama dengan Black Wyvern, sedangkan seekor Black Dragon hanya menyemburkan asam dan racun." Lazarus berkata.
"Baiklah, aku mempercayaimu. Tapi, apakah Asterion mempunyai garis darah seekor Naga?" Claire bertanya.
Tiba-tiba suasana di sana menjadi hening.
semangat teruss😇🙏💪
semangatttt