Dilarang plagiat, eklusif hanya di Noveltoon, sudah menjadi hak cipta
Seorang pria bernama SYAFIQ, yang hanya tinggal dengan bibi dan seorang keponakan yang masih kecil berumur 3 tahun. Hari itu ia di pecat karen ahanya salah antar pesanan.
Karena ia memainkan ponselnya tanpa ia sadari ia menabrak tiang listrik dan tiba-tiba ia tersambar listrik dan mati seketika, namun ia malah mendapatkan sistem.
Syafiq di beri kesempatan kedua untuk hidup.
Syafiq mengerjakan yang sudah terprogram di system canggih itu dan ia pun mendapat hadiah dan poin sebagai balasannya.
Meskipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati dan suka berbagi.
Dan akhirnya ia bisa membangun perusahaan teknologi tinggi yang terkenal seasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
"Yela!" bentak pamannya.
"Apa! Setelah ketahuan kau ingin membentakku, hah! Apa! Kau mau bilang apa lagi? Punya rasa malu nggak kau!" pekik Yela histeris.
"Yela, ini semua agar paman bisa bayar hutang, kamu harus ngerti," ucap pamannya.
"Ngerti apa? Ini cara paman minta pengertianku dengan cara menjualku, asal paman tahu, ayah dan ibu sudah mempersiapkan uangnya untuk membantu paman bayar hutang, meakioun mereka baru mengumpulkan setengahnya dari hasil kerja mereka, Hargai jerih payah dan keikhlasan keluargamu!" teriak Yela lagi dengan air mata berurai.
"Yela, apa kau bicara benar?" tanya paman dengan nada lembut setelah mendengar pengorbanan kakak dan kakak iparnya.
"Usup kau jangan dengarkan dia, atau uang yang ratusan juta itu akan hilang begitu saja, kau bukan hanya kehilangan uangmu kau juga harus menagguh hutangmu, mereka hanya bisa membantu separuhnya, dengan uang ratusan juta ini kita bisa keliling dunia dan bisa bermain wanita seperti yang kita impikan," hasut temannya.
Paman Yela menjadi bingung, ia harus pilih uang yang bisa membuatnya bahagia atau keluarganya.
"Usup cepat habisi dia, jika ketahuan yang lain, kita bisa di tangkap polisi dan juga habis semau uang kita," hasutnya lagi.
"Benar juga katamu," ucap Usup yang sudah gelap mata karena uang tak seberapa itu.
Ia mencekik Yela dengan kuat, Syafiq pun menendang pintu tersebut hingga pintu itu rubuh, Syafiq masuk dan memegang tangan Usup dan melepaskanya dari leher Yela, tapi Syafiq di pukul oleh teman Usup dengan sebuah balok kayu, untung saja Syafiq sudah membeli buku perisai hingga ia hanya terasa sedikit sakit.
Syafiq tetap berusaha melepaskan tangan Usup dan akhirnya terlepas.
"Uhuk! Uhuk!" Yela batuk dan memegang lehernya yang di cekik hingga ia tak bisa bernafas.
"Cepat kamu pergi!" teriak Syafiq. Yela mengangguk dan segera bergabung dengan para teman-temannya.
"Aaaaaa..." teriak para gadis itu karena mereka juga di tangkap oleh 2 pria itu.
"Sial," ucap Syafiq. Ia segera menghajar Usup dan temannya itu dan kemudian menyelamatkan para gadis itu.
"Kalian hajar dia, yang ini aku yang hajar," ucap Syafiq. Mereka pun bekerja sama. Syafiq menendang perut awak kapal yang satunya dan kemudian memukul perutnya beberapa kai lalu mengantam wajahnya dan memukul pundaknya lalu mencampakkan ke laut.
Sedangkan yang satu lagi dihajar oleh para gadis itu beramai-ramai, ia di injak dan di pukuli dan si gebuki.
Dor!
Suara tembakan mengarah mereka untung saja tidak ada yang kena.
"Terjun!" teriak Syafiq. Mereka pun bersamaan terjun kelaut dengan pelampung yang mereka dapatkan, yaitu baju renang 4, jerigen 3 dan pelampung ukuran 2 orang 1 buah.
"Cepat kita menjauh dari sini dan berpencar," perintah Syafiq.
Dor!
Dor!
Dor!
"Sial!" umpat teman Usup karena tembakannya tidak kena. "Cepat belokkan kapal kejar mereka!" perintah Usup kepada pengemudi kapal.
"Cukup, biarkan saja mereka, aku tidak yakin jika mereka akan pulang dengan selamat dan juga sebentar lagi ada badai kita harus cepat menepi dan mungkin juga mereka akan terkena badai di tengah laut mana mungkin akan selamat," ucap Usup menahan tembakan temannya ketika ia ingin menembak lagi.
"Lajukan kapalnya," perintah temannya kepada pengemudi kapal dan mereka pun berlayar menjauh dari Syafiq dan para gadis itu.
"Ayo yang nggak bisa berenang naik pelampung ini sisanya pake baju renang dan pakai jerigen, Aku pakai jerigen juga, semoga ada orang yang lewat dan bisa mengantar kita pulang," ucap Syafiq.
Mereka pun naik pelampung meskipun yang tidak bisa berenang tadi mereka sempat tenggelam.
Syafiq mengeluarkan ponselnya, dan mengangkatnya. "Semoga saja ada sinyal," ucap Syafiq.
SYAFIQ
(Bisa kau buat adakan sinyalnya sistem)
SISTEM
(Bisa Tuan)
Sinyal darurat.
"Oke sudah ada, aku akan menelpon Yedi," ucap Syafiq dan segera menelpon temannya itu.
Tuuuut...
Tuuuut...
Tuuuut...
"Halo," jawab Yedi.
"Yedi, Yedi, bisa kamu bantu kami sekarang," ucap Syafiq.
"Ada apa Syafiq?" tanya Yedi.
"Tolong kami sekarang, bisa kamu kirimkan bantuan, kami sekarang ada di tengah laut, bisa kau telponkan tim SAR?" ucap Syafiq yang mulutnya masuk air.
"Baik aku akan segera kesana," ucap Yedi dan segera masuk mobil dan menuju kantor tim SAR.
Para bantuan pun datang berupa helikopter untuk melihat mereka dari kejauhan dan sebuah kapal.
"Pemberitahuan, Mereka ada di sana," ucap seseorang dari atas helikopter yang sedang memakai teropong.
Kapal melaju ke arah Syafiq dan temannyanya itu dan mereka pun segera di selamatkan. Penyelamatan berlangsung dengan dramatis.
"Ayo cepat putar kapalnya, karena sebentar lagi ada badai," ucap ketuanya.
"Akhirnya kita selamat juga," ucap Syafiq lega. Namun Yela tampak sedih dan menundukkan kepala.
"Maafkan aku teman-teman, ini salahku yang mempercayai pamanku sehingga membawa kalian di situasi yang sulit seperti ini," ucap Yela dengan suara pelan.
"Kami tidak menyalahkanmu kok, karena kamu juga korban, yang salah itu pamanmu, karena di butakan oleh uang, kami juga salah karena tergiur oleh iming-imingnya, padahal di sini masih banyak pekerjaan lainnya," ucap teman-temannya, mereka pun saling merangkul.
Sebelum badai besar datang, mereka sudah sampai pelabuhan meskipun di perjalanan tadi sudah mulai angin bertiup kencang dan membuat kapal mereka miring ke kiri dan ke kanan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAH
TERIMA KASIH