Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Setelah dari perpustakaan mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjut nya yang akan masuk. Saat dosen sedang menjelaskan di depan Alana sendiri sibuk dengan apa yang ia pikirkan. Otak nya kini sedang berputar apakah ia harus melanjutkan membunuh mereka semua atau membiarkan mereka tetap hidup namun dengan membuat mereka semua lumpuh saja agar mereka bisa merasakan bagaimana siksaan nyata perlahan.
"Kamu baik-baik saja Alana?"tanya Yura menatap Alana yang melamun sedari tadi.
"Ahh aku baik-baik saja"jawab Alana pelan kembali fokus pada dosen yang masih menjelaskan di depan.
Pulang dari kampus Alana pamit pada ketiga teman baru nya lebih dulu karna ia berencana untuk pergi ke villa,jadi setelah mobil nya keluar dari kampus Alana langsung melajukan nya ke arah dimana Villa tersebut berada, namun baru setengah jalan ia harus berhenti karna di depan nya terjadi perkelahian ia hanya menatap mereka dari mobil.
"Ck menyusahkan saja sih"gumam Alana pelan saat melihat orang tersebut yang sudah banyak luka di tubuh nya di hajar oleh hampir dua puluh orang dengan alat di tangan mereka.
"Kalian kalau mau berkelahi itu jangan di tengah jalan mengganggu orang yang lewat"ujar Alana yang kini telah turun dari mobil menghampiri mereka setelah memakai masker.
Tanpa kata ia langsung menghajar mereka satu persatu tanpa ampun tepat di titik vital mereka agar lebih cepat.
"Ternyata kalian cuma preman tahu saja yang tahu keroyokan malah pakai senjata lagi parah nya yang di kereyok satu orang"ujar Alana geleng kepala.
Bruk
Krakk
Aaaa
Suara tendangan juga tangan yang patah menggema di tengah jalan yang sepi tersebut, Alana menghajar mereka satu persatu seorang diri hingga tak lama mereka sudah terkapar di tanah entah pingsan atau pura-pura pingsan karna Alana sama sekali tidak membunuh mereka.
"David kamu baik-baik saja"tanya seseorang yang baru tiba menghampiri orang yang tergeletak di tanah.
"Ya komandan hanya luka ringan saja"jawab orang tersebut yang bernama David.
"Terimakasih telah menyelamatkan teman saya nona"ujar nya dingin melihat Alana yang akan meninggalkan mereka.
"Tidak masalah kebetulan aku hanya lewat saja"jawab Alana.
Pria tampan yang di panggil komandan tersebut terdiam dengan tubuh kaku mendengar suara Alana. Sedangkan Alana sudah masuk ke dalam mobil kembali melajukan mobil nya tanpa ia tahu jika orang tersebut sedang tidak baik-baik saja.
"Suara itu" .gumam orang tersebut menatap mobil Alana yang sudah menjauh.
"Komandan"panggil David melihat sang komandan yang tiba-tiba diam saja.
"Panggil nama saja Vid kita sedang tidak bertugas"ujar nya membantu David berdiri.
"Baiklah,,kenapa bisa terlambat?" tanya David melangkah pelan menuju mobil.
"Sorry tadi ada sedikit masalah". David mengangguk saja mendengar nya.
"Lalu orang-orang ini bagaimana Arthur?"tanya David kepada sahabat juga atasan nya tersebut.
"Polisi akan datang sebentar lagi mengurus mereka"jawab lelaki tampan yang bernama Arthur tersebut.
"Kamu lihat gadis tadi kan dia seperti nya ahli beladiri, sayang sekali kita tidak melihat wajah nya tapi jika tebakan ku benar gadis itu pasti cantik"ujar David.
"Mana tadi gak sempat kenalan lagi"sambung nya dengan nada menyesal karna tidak sempat berkenalan dengan penyelamatnya itu.