NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Amrita Blanco

Nikah Paksa Amrita Blanco

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:40.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Amrita Blanco merupakan gadis bangsawan dari tanah perkebunan Lunah milik keluarganya yang sedang bermasalah sebab ayahnya Blanco Frederick akan menjualnya kepada orang lain.

Blanco berniat menjual aset perkebunan Lunah kepada seorang pengusaha estate karena dia sedang mengalami masalah ekonomi yang sulit sehingga dia akan menjual tanah perkebunannya.

Hanya saja pengusaha itu lebih tertarik pada Amrita Blanco dan menginginkan adanya pernikahan dengan syarat dia akan membantu tanah perkebunan Lunah dan membelinya jika pernikahannya berjalan tiga bulan dengan Amrita Blanco.

Blanco terpaksa menyetujuinya dan memenuhi permintaan sang pengusaha kaya raya itu dengan menikahkan Amrita Blanco dan pengusaha itu.

Namun pengusaha estate itu terkenal dingin dan berhati kejam bahkan dia sangat misterius. Mampukah Amrita Blanco menjalani pernikahan paksa ini dengan pengusaha itu dan menyelamatkan tanah perkebunannya dari kebangkrutan.

Mari simak kisah ceritanya di setiap babnya, ya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Asyer Estate

Asyer Estate...

Terlihat sebuah papan nama berukuran besar di samping gerbang utama yang menempel pada tembok berwarna putih.

Sebuah kediaman elit dengan dinding-dindingnya yang menjulang tinggi mengelilingi Asyer Estate tampak kokoh seperti benteng.

Mobil crossover metalik milik Blanco bergerak pelan ketika kendaraan itu tiba di depan gerbang Asyer Estate.

Sesaat mobil berhenti tepat di depan gerbang masuk, tidak ada pengawal yang berjaga diluar Asyer Estate, hanya ada tembok yang dirambati oleh tanaman hijau diseluruh dindingnya jika nampak dari luar.

"Apakah kita akan turun untuk menanyakan cara kita masuk ke Asyer Estate ?" tanya Pamela seraya melongok dari kaca mobil.

"Aku juga tidak tahu bagaimana tepatnya kita masuk kesana, tapi sebaiknya kita turun dan bertanya pada orang disekitar sini", sahut Blanco.

Pamela segera menoleh ke arah putrinya yang bernama Amrita lalu berkata padanya.

"Amrita, tolong kau turun dan tanyakan pada orang yang ada disekitar sini, mungkin saja kita akan mendapatkan informasi tentang Asyer Estate ini", ucapnya lembut.

Amrita hanya mengangguk pelan seraya menjawab.

"Baik, ibu, aku akan turun dan menanyakan hal ini", jawabnya kemudian membuka pintu mobil lalu turun

Amrita berjalan menjauh dari mobil metalik yang dia naiki bersama kedua orang tuanya, dia mulai mencari orang disekitar Asyer Estate.

Namun lokasi Asyer Estate sangatlah sepi, hampir jarang ditemukan bangunan rumah lainnya disekitar Asyer Estate karena setiap tempat tinggal dipisahkan oleh area tanah luas mirip lahan perkebunan.

Amrita terlihat kebingungan sebab dia tidak menemukan siapapun juga disekitar area Asyer Estate, dia memutuskan kembali ke mobil untuk memberitahukan masalah ini kepada kedua orang tuanya.

"Sebaiknya aku kembali ke mobil daripada hanya berputar-putar tak jelas diluar sini, lebih baik aku ke mobil", kata Amrita.

Amrita mengedarkan pandangannya sekali lagi ke arah sekitar area Asyer Estate yang sepi, memastikan tak ada satupun orang disana.

Gadis cantik itu memutuskan kembali ke mobil dengan berlari ke arah mobil crossover yang terparkir di dekat gerbang utama Asyer Estate.

Tiba-tiba...

"Tiiin... Tiiin... Tiiiin... !!!"

Terdengar suara bunyi klakson dari arah mobil mewah berwarna cokelat tua yang melintas ke arah Amrita Blanco saat dia berlari cepat.

Amrita tersentak kaget ketika dia melihat sebuah mobil datang ke arahnya dan dia langsung berhenti berlari sembari menyilangkan kedua tangannya ke depan wajahnya.

Ciiiiitttt...

Mobil mewah itu langsung berhenti mendadak, tepat di hadapan Amrita Blanco.

Amrita gemetaran saat dia mengetahui mobil itu berhenti bergerak dan urung menabrak dirinya.

Suasana berubah hening seketika itu juga kemudian Amrita langsung jatuh lemas.

"Amritaaaa... !!!" teriak Pamela dari arah mobil lalu turun seraya berlari cepat ke arah Amrita, putrinya.

Pamela panik saat dia melihat Amrita jatuh lemas serta terbaring di jalan beraspal setelah mobil mewah berhenti tepat di depan Amrita dan nyaris menabrak putrinya itu.

"Amritaaaaa... !!!" teriak Pamela ketakutan.

Pamela membantu Amrita agar terbangun.

"Apa kau tidak apa-apa, Amrita ?" tanya Pamela dengan tangan bergetar.

"Umm..., aku hanya terkejut saja, ibu...", sahut Amrita lalu beranjak duduk.

"Untunglah kau tidak tertabrak mobil itu", kata Pamela seraya memeriksa keadaan Amrita.

"Ya...", sahut Amrita sembari memegangi kepalanya yang terasa pusing akibat kaget oleh datangnya mobil secara tiba-tiba.

"Kau tidak terluka kan, nak", kata Pamela cemas.

"Sepertinya aku tidak terluka, hanya pening, ibu", sahut Amrita.

"Mari kita segera pergi dari sini dan kembali pulang !" kata Pamela.

"Tapi ibu..., kita belum bertemu sang pengusaha estate itu di Asyer Estate, kita tidak mungkin pulang tanpa membawa hasil untuk perkebunan Luhan", sahut Amrita.

"Kita akan cari solusi lainnya untuk permasalahan tanah perkebunan Luhan, dan sekarang lebih baik kita pulang saja, nak", ucap Pamela.

Pamela membantu Amrita untuk berdiri, pada saat mereka sibuk berbicara, terdengar seseorang menyapa dengan suara parau dari arah mobil mewah.

"Apa kau baik-baik saja ?" tanyanya.

Sontak suara parau itu menyentakkan Amrita dan Pamela sehingga mereka teralihkan perhatian mereka kepada orang itu.

"Ya, aku...", ucapan Amrita terhenti saat dia menoleh ke arah orang asing.

Tampak seorang pria dewasa dengan wajah tertutup oleh kain berwarna hitam dan hanya menyisakan kedua mata diantara pelapis kain sedang berdiri tegak di hadapannya.

Penampilan pria asing itu dinilai oleh Amrita tidaklah wajar, terlihat aneh dan agak mengerikan.

"Maaf, mobilku tidak sengaja hampir menabrakmu, dan kau tidak terluka", kata orang asing itu penuh perhatian.

"Ya..., aku baik-baik saja... ?!" sahut Amrita tertegun.

"Jika kau tidak terluka maka aku akan pergi dan semoga harimu menyenangkan, permisi", pamit orang itu.

"Tu-tunggu !" panggil Pamela menahan kepergian pria asing itu.

Pria itu memutar badannya, menghadap ke arah Pamela dan Amrita.

"Ya, ada apa ?" tanyanya.

"Kami mau menanyakan tentang pengusaha estate yang tinggal di Asyer Estate, bagaimana caranya kami dapat menemuinya di kediamannya", sahut Pamela.

Pria asing terdiam sejenak lalu melirik tajam ke arah Amrita yang berdiri gemetaran.

"Aku akan membantumu menemui sang pengusaha estate itu kalau kalian bersedia ikut bersamaku", ucap pria asing.

"Apakah kau mengenalinya ?" tanya Pamela sangat antusias.

"Tidak, kami tidak saling kenal, hanya pernah bertemu di pesta", sahut pria itu.

"Kalau begitu kami berkenan ikut denganmu dan tolonglah pertemukan kami dengan pengusaha estate itu", kata Pamela berharap.

"Boleh, aku akan mengajak kalian menemuinya", sahut pria asing.

"Terimakasih...", kata Pamela.

Pamela meraih tangan pria asing namun pria itu langsung menepis tangan Pamela cepat.

"Maaf..., aku phobia disentuh...", ucap pria itu.

"Oh, maafkan saya, tolong maafkan ketidaktahuan saya ini dan saya harap kau tidak marah karenanya", kata Pamela terkejut kaget.

"Tidak masalah...", sahut pria asing sembari membuka pintu mobilnya.

"Apa kau akan bersedia mengantarkan kami, menemui pengusaha estate itu ?" tanya Pamela.

"Ya, silahkan naik ke mobilku", sahut pria asing sembari masuk ke dalam mobil mewahnya.

"Ta-ttapi aku bersama suamiku dan kami membawa mobil sendiri, bagaimana jika putriku saja yang ikut di mobilmu sedangkan aku akan mengikuti mobilmu bersama suamiku", kata Pamela mencoba menjelaskan.

Pria asing lantas melirik tajam ke arah Amrita yang sedari terdiam membeku.

"Baiklah, biarkan putrimu ikut bersamaku dalam satu mobil dan kau beserta suamimu naik mobil lain", sahut pria asing lalu menutup pintu mobilnya seraya menurunkan atap mobilnya agar Amrita dapat masuk bersamanya ke dalam mobil.

"Ayo, Amrita ! Naiklah bersama dia ! Hanya ini satu-satunya kesempatan kita untuk bertemu dengan pengusaha estate itu, nak !" kata Pamela.

Pamela mendorong tubuh Amrita agar maju ke depan sedangkan dia segera pergi kembali ke mobilnya.

Tampak Amrita ragu-ragu untuk naik bersama pria asing dalam satu mobil, dia melihat dengan sorot mata ngeri.

Amrita bergidik pelan ketika pandangannya beradu lurus dengan pandangan pria asing yang sejak tadi mengawasinya dari dalam mobil mewahnya.

"Apa kau akan diam disana sendirian ?" tanya pria itu.

"Eh, tidak, aku akan naik bersamamu", sahut Amrita panik.

''Kenapa masih diam disana ?" tanya pria asing.

"Ya, ba-baik...", sahut Amrita.

"Cepatlah... Karena waktuku tidak banyak, masih ada urusan pekerjaan yang harus aku selesaikan hari ini, nona !" kata pria itu lalu menghidupkan mesin mobilnya.

Brrrmmm...

Amrita segera berjalan tergesa-gesa, mendekati mobil mewah itu lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di samping pria asing yang sedang memegang setir mobil.

Mobil mewah berwarna coklat tua itu lalu bergerak pelan ke arah Asyer Estate, menuju kediaman sang pengusaha estate yang terkenal di ibukota.

1
Skyweer Skyweer
up
Anonymous
ketertarikan /Kiss/
Anonymous
fine
Anonymous
up....
Andina Spencer
damn i love you...
Andina Spencer
romantic always...
Andina Spencer
not bad...
Andina Spencer
up...
Bianca Nadia
dia juga bisa dansa
Bianca Nadia
jadi keinget sama film runway bride
Bianca Nadia
semangat amrita
Bianca Nadia
lanjut....
Bianca Nadia
misteri dibalik topeng
Bianca Nadia
semangat pagi thor
Bianca Nadia
pergi ke ibukota mencari harapan
Bianca Nadia
seru nih bakalan ceritanya 🍒
Tamara Black
lanjut...
Andina Spencer
goes 💪
Andina Spencer
something stupid that i love you /Rose/
Andina Spencer
romantic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!