NovelToon NovelToon
Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Transmigrasi PUTRI ANTAGONIS

Status: tamat
Genre:Fantasi / TimeTravel / Tamat
Popularitas:638.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Budiari

Ica adalah seorang anak dari orang yang sangat kaya raya, dia memiliki wajah yang sangat cantik bak seorang dewi namun dia harus meninggal karena tertabrak truk saat menyelamatkan seorang anak kecil.

namun saat membuka mata, bukannya berada di surga apalagi neraka, ia malah menempati tubuh seorang putri Antagonis.

tapi kenapa wajah putri ini sama seperti wajahnya dulu? dan kenapa ada ayah dan ketiga kakaknya disini?

" woii kalian lagi main drama kolosal kan? ikutan donkkkk... "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang..

Saat melihat Felix datang, Peony langsung buru buru menghabiskan makanannya.

" Jangan buru buru, nanti kau tersedak! " tegur felix saat melihat peony yang makan terburu buru.

namun peony tetap tak mendengar perkataan felix, pikiran nya sekarang hanya cepat makan lalu cepat pulang.

" uhukkk! uhukkk!! "

Dan benar saja, peony akhirnya tersedak.

Felix yang melihat itu buru buru memberikan segelas air yang langsung di minum dengan rakus oleh peony.

" sudah ku bila kan jangan terburu buru, kau masih tak mau mendengar perkataan ku! lihat apa yang terjadi?!! " bentak Felix dengan nada keras.

Peony yang mendengar itu kaget dan langsung menunduk sembari mengaduk ngaduk makanannya.

" m-maaf.. a-aku hanya senang akan segera pulang makanya aku makan buru buru... " cicit peony

Felix yang mendengar itu segera menghela nafas sebelum akhirnya memijat kening nya sendiri.

" apakah sebegitu ingin nya kau pergi dari sini peony?" tanya Felix sembari menatap lekat gadis itu.

Peony yang mendengar itu pun segera mengangkat kepalanya dan menatap Felix.

" tentu saja!! aku sangat merindukan kakak kakak ku.. kak Adam, kak Xavier, Kak Kevin, dan tentu saja ayah ku.. aku sangat merindukan mereka! " ucap peony excited.

Felix yang mendengar itu pun diam diam tersenyum pilu.

" lalu bagaimana aku yang masih merindukan mu? " ucap Felix dengan nada kecil, namum sepertinya peony mendengar hal itu

" Apa? kau merindukan ku??" peony menatap Felix dengan pandangan kaget.

" hah.. lupakan! ayo sepertinya makanan mu sudah habis, aku akan mengantar mu.. " ucap Felix mengalihkan pembicaraan tanpa menatap mata peony.

peony yang mendengar dirinya akan pulang pun segera excited kembali.

mereka akhirnya berjalan beriringan menelusuri lorong kerajaan yang remang remang itu.

Sepanjang perjalanan peony terlihat sangat senang, ia benar benar bahagia akan segera kembali.

bayangan bayangan kakak kakak dan ayahnya terus berputar di kepalanya.

Hingga tak terasa kini ia sudah dekat menuju gerbang utama yang masih menutup.

Tepat di tengah tengah ruangan menuju gerbang mereka berhenti. peony dan Felix saling bertatap tatapan.

secara tiba tiba Felix berjalan mendekati peony, peony yang melihat itu ingin mundur, tetapi kaki nya seakan akan terasa kaku untuk bergerak.

merasa takut peony segera menutup matanya, namun ia tak merasakan apa apa, yang ia rasakan hanya hembusan nafas hangat di wajahnya.

Dan sesuatu yang dingin menyentuh dan mengelilingi lehernya.

Merasa terkejut, peony langsung membuka matanya, dan dalam remang nya ruangan ia bisa menyaksikan wajah rupawan dengan mata yang berkilau di depan matanya.

melihat itu peony seketika membeku menatap mata indah pria tersebut.

Sebelum akhirnya beberapa detik kemudian, Felix memundurkan wajahnya dan kembali berdiri ke tempat nya semula.

Peony pun akhirnya tersadar kembali, dan meraba lehernya.

merasakan ada sesuatu di leher nya ia pun melihat nya.

" eh.. kalung ini? " peony terkejut ketika melihat ternyata itu kalung yang di berikan Felix dulu padanya. Selama di istana ini, bahkan peony tidak ingat pernah punya kalung ini.

" kalung itu akan menjaga mu, jangan lepaskan kalung itu, mengerti?? "

" Mmm.. ia.. dan aku rasa kalung ini juga yang menyelamatkan ku waktu itu. " gumam peony sembari meraba kalung itu.

" tidak juga... "

" maksud mu?... "

" kau ingin pulangkan.. ayo pulang lah.. " ucap Felix mengalihkan pembicaraan..

peony pun tersadar kembali, ia menatap pintu itu dengan semangat, lalu kembali menatap Felix.

" terima kasih.. terima kasih karena sudah menolong ku.. maaf selama ini aku merepotka--mmm"

Cup

Tiba tiba tiada angin dan hujan tiba tiba Felix mendaratkan kecupan di bibir peony.

Sebenarnya bukan kecupan, tapi ciuman.

Dan itu cukup lama, bahkan peony pun mulai membalas nya walaupun kadang masih salah salah dan mengigit bibir Felix.

Dalam beberapa detik, mereka terlihat menikmati adegan itu.

Hingga pada akhirnya peony kehabisan napas dan menepuk nepuk dada Felix agar segera melepaskan nya.

Merasa gadis itu mulai kehabisan nafas, Felix akhirnya melepaskan ciuman itu, mereka saling berpelukan sembari menghirup udara sebanyak banyaknya.

tanpa sadar mereka menyatukan kening satu sama lain dan tanpa sadar menikmati momen tersebut.

beberapa saat kemudian mereka saling menatap kembali, sebelum akhirnya Felix meraup wajah peony, dan dengan lembut mencium kening dan bibir gadis itu.

Peony pun entah kenapa menutup matanya dan menikmati hal itu.

" pergi lah.. aku mengizinkan mu kali ini.. " ucap Felix dengan nada yang serak.

Ia menatap wajah itu sekali lagi, sebelum akhirnya melepaskan peony.

Dengan langkah yang tegap, pria itu mulai berjalan kembali ke dalam istana yang gelap tersebut.

Bersamaan dengan punggung pria itu yang mulai menjauh, pintu di depan peony mulai terbuka, memperlihatkan cahaya matahari di luar yang bersinar dengan terang.

Namun fokus peony masih tertuju pada punggung pria itu yang hilang di telan gelap nya istana itu.

" peony!! sayang!! " teriakan seorang pria yang sangat di kenalnya segera menyadarkan peony.

Segera gadis itu menoleh, ia melihat tubuh kekar lelaki tua yang sangat ia sayangi dan ia rindukan.

Dengan segera ia berlari ke luar dan memeluk ayahnya yang tersayang itu.

" ayah!! hiks.. hiks.. hiks... aku merindukan mu... " ucap peony setelah berada di pelukan ayahnya

Duke Leon yang mendengar itu pun semakin mengeratkan pelukannya.

Untuk beberapa saat ayah dan anak itu saling berpelukan, sebelum akhirnya Duke Leon melepaskan pelukan itu dan memeriksa tangan dan wajah peony.

" nak kau tak apa apa?? apa ada yang luka?? ada yang sakit?? kau sudah makan?? jawab nak! " tanya duke Leon bertubi tubi sembari memeriksa tubuh anak tersayangnya itu.

" aku gak papa ayah... lihat aku baik baik saja.. " ucap peony lalu berputar putar dan melompat lompat untuk memperlihatkan ia baik baik saja..

duke Leon yang melihat itu pun langsung merasa lega.

" syukurlah kalau begitu, ayo kita pulang sekarang.. kakak kakak mu sudah seperti orang gila di rumah. " ucap duke Leon langsung membawa putrinya keluar dari gerbang istana.

Peony terlihat mengangguk, ia merasa cemas akan kakak kakak nya di rumah. namun ia juga senang akan segera pulang dan berkumpul dengan mereka kembali.

namun tiba tiba pandangannya kembali tertuju pada istana yang menjadi tempat istirahat nya beberapa hari kemarin.

Pintu gerbang besar itu sudah kembali tertutup rapat setelah ia keluar, pintu itu seakan tak akan membiarkan secercah cahaya pun yang akan masuk.

Felix..

Pria itu...

Peony menyentuh bibirnya.. ciuman tadi...

sangat berkesan di hatinya..

Tiba tiba jantung gadis itu berdebar dengan kencang saat mengingat saat saat ia dan Felix begitu dekat seperti tadi...

" nak.. ayo naik.. " ucapan ayah nya langsung menyadarkan peony dari lamunan nya

" eh.. iya ayah.... ayo.. " ucap peony yang langsung ikut menaiki kudanya..

akhirnya ayah dan anak itu pun berkuda pergi menjauhi istana gelap itu.

tanpa mereka sadari dari dari sudut paling ujung istana itu, ada sebuah jendela kecil yang terbuka...

memperlihatkan seorang pria tegap tinggi tengah menatap ayah dan anak itu yang mulai berkuda menjauhi istana itu.

Rahang dan urat urat nadi pria itu terlihat bermunculan, rahangnya mengeras, namun air mata laki laki itu malah menetes.

" sedikit lagi.. sedikit lagi peony.. sedikit lagi kita akan bersatu.. tunggu lah.. penantian ini akan terbayar.. "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

1
Note 2
licik jg kau peony/Grin//Grin/
WiasMika Ardianti
Luar biasa
Risma Tantina
Sakiti saja fisik lily,tapi jika harua berhubungan badan sungguh biadab..
Note 2
keteknya apa ndk bau kecut peony
Note 2
tertegun typo lagi
Note 2
terkesima,terbengong
Note 2
tertawa keras
Note 2
menyakiti
Note 2
/Grin//Grin//Grin//Grin/
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
jumirah slavina
siapa laki² bejat nan bengis ini
jumirah slavina
kau yg buta...
haishhhh..
perlu d'beri kacamata kuda nih putri mahkota...
🤦🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣✌️🏃
jumirah slavina
Aku rasa buta nih putri mahkota
jumirah slavina
betul Poni...
klo drama 'y jelek tidur aja..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪
jumirah slavina
hhmmm...
Putra Mahkota konon...
jumirah slavina
ck... tanpa Otor sadari Jumi juga melihat itu...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃🏃✌️✌️✌️
jumirah slavina
berkhayal lah terosssss Pangeran kodok
jumirah slavina
jan terlalu PD Pangeran...
klo jatuh sakit....

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪
jumirah slavina
astogehhhhh... jangan rebutan...

angkat Aku jd Adik kalian biar kalian tidak rebutan lg...

buahahahahahahahahahaaaaa 🤣🤣
jumirah slavina
Aku hadir d'sini...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!