Tulisan ini di buat dengan hasil pemikiran othor, jika ada kesamaan dari nama, jalan cerita, atau tempat kejadian, itu tidak ada niat untuk menyamai satu karya.
Plak!! "
Tamparan keras mendarat dengan mulus di pipi seseorang .
" KAMU..!! " tunjuk Kala geram dengan gadis berhijab di depannya.
"Kenapa,, kamu tuh..laki-laki brengs*k !! Seenaknya kamu cium-cium,, dasar gendeng..!! umpat Senja sang gadis berhijab itu
Dari peristiwa di masa SMA membuat seot seorang Senja Utami membenci Kalandra Satya Bahtiar kakak seniornya yang Senja anggap sudah merendahkan harga dirinya.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Ikuti kisah nya,, jika tak suka langsung skip saja.Tak perlu tinggalkan kata-kata yang tak berguna di kolom Komentar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Balas Budi
" Tutup mulut kamu, takutnya aku khilaf.." bisik Kala yang memang suka menggoda Senja.
Reflek Senja merapatkan bibirnya, mengunci mulutnya. Dia mengumpat habis tindakan nya yang tanpa sadar sedikit konyol karena memang dia tergoda dengan tampilan seorang Kalandra.
" Ehem... Sebenarnya tujuan tuan apa panggil saya kesini? " tanya Senja lagi mengulang pertanyaannya.
" Senja Utami si calon istri, denger baik baik. kamu sudah menjadi calon istriku, jadi..kamu harus jaga batasanmu dengan pria lain. Apalagi seorang Ali, dia masih gencar mengejarmu." ucap Kala yang terlihat lebih serius bicara.
" Maaf tuan Kala.. saya pun tahu diri, dan saya pastikan.. saya dan dia tak ada hubungan apapun. Memang tak semudah menghapus sebuah tulisan, tapi.. aku tahu batasan ku. Perlu anda tahu, saya juga sedang berusaha untuk melupakan nya." ucap Senja dengan wajah piasnya.
" Aku percaya, dan akan percaya sama kamu Senja,apa yang buat kamu menyetujui usulan ku,mengajakmu menikah.. ?"
" Anda yang awalnya memaksa saya untuk setuju, dan saya berfikir jika saya bukan orang yang tidak tahu terima kasih. Saya melihat Oma dan Opa sangat menyayangi anda. Terbayang kekecewaan di raut wajah tuanya, jika cucu kesayangannya yang dia banggakan tak bisa menuruti kemauan mereka. Saya pun hanya bisa berbuat baik pada anda, karena kebaikan keluarga anda tuan.Setelah kita menikah pun, saya rasa kita akan tetap jadi orang asing. Karena saya sadar.. lingkungan kita berbeda." ungkap Senja dengan panjang lebar.
" Jadi,bukan karena ada perjanjian pranikah itu? " tanya Kala nggak percaya dengan kata-kata Senja.
Balas Budi, keluarganya memang sangat menyayangi Senja, memang apa saja yang di lakukan keluarganya sampe Senja ingin balas budi melalui dirinya.
"Bukan ,karena memang itu salah.. tak perlu ada perjanjian pranikah.. dan saya pun tak butuh kekayaan anda. Cukup untuk buat Oma dan Opa dan semua keluarga BAHTIAR bahagia.Mereka sudah memberikan semua yang saya harapkan. Jadi, saat nya saya untuk membalas kebaikan mereka dengan menikah dengan anda.Seandainya semalam saya di tolak pun nggak masalah, tapi.. nggak saya duga semua menerima saya dengan baik." ungkap Senja dengan jantung yang berdebar kencang.
Kala yang mendengar penuturan Senja membuat hatinya sakit. Kalau bukan karena kebaikan keluarganya Senja sudah menolaknya, walaupun semalam Senja sempat menolak permintaan Kala dan sekarang dia tahu alasan yang mendasar atas kesediaan Senja menerima penawaran darinya.
" Ternyata, ini demi keluarga Bahtiar.." batin Kala.
" Baiklah.. kamu bisa kembali ke ruanganmu,saya hanya ingat kan kamu.. jangan terlalu banyak melamun, takutnya pekerjaan kamu kacau." ucap Kala
" Iya, tenang saja.. saya cukup profesional dalam bekerja." jawab Senja dengan cepat berdiri dari duduknya, sedikit membungkukkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan ruangan Kala.
.
Senja masuk dalam ruang kerjanya, dan menghempaskan bokong nya di kursi miliknya.
Melihat sahabatnya terlihat tak baik-baik saja Sita menghampiri Senja.
" Minum nih, gimana.. Monster nggak buat masalah sama kamu kan? " tanya Sita dan melihat arah sahabatnya.
Senja mendapatkan pertanyaan seperti itu, otomatis hanya bisa mengha nafas " Aku nggak papa, cuma sedikit nggak ngerti sama jalan pikirannya.Sudah nggak perlu khawatir yaa? "ucap Senja pada sahabatnya.
.
.
Jam lima sore semua karyawan di gedung tinggi BAHTIAR Group mulai meninggalkan gedung itu, walaupun masih ada beberapa orang yang lembur. Sama dengan Karyawan Klinik samping Tower utama,terlihat Ali meninggalkan tempat kerjanya.
Tujuannya saat ini bukan pulang kerumahnya, melainkan ke rumah Umi Salamah.
Sehabis magrib Ali sampe rumah itu, setelah sebelumnya dia mampir ke masjid untuk sholat magrib.
Ali keluar dari mobilnya dengan melangkah ke arah rumah Umi Salamah.
" Assalamualaikum "
Ali memberanikan dirinya untuk menginjakkan kaki di rumah Umi Salamah, walaupun sebelumnya dia sudah mengecewakan keluarga Senja.
" Wa'alaikum salam."
Clek.
Indah terpaku menatap siapa yang bertamu, dia masih sangat kecewa dengan perlakuan Ali pada Senja.
" Indah.. Umi ada? " tanya Ali pada sosok Indah yang memang umurnya masih terbilang sama dengan Ali.
" Mau ngapain kemari, kalau mau mengacaukan kehidupan Senja lagi, jangan harap kamu bisa,kamu akan berhadapan dengan Yudi suamiku,kamu belum tahu kan siapa dia sebenarnya?" ucap Indah dengan tatapan tajam mengarah pada Ali.
" Siapa Ndah, kok nggak diajak masu km tamunya? " tanya Umi Salamah dan menghampiri Indah yang masih betah di depan pintu.
Setelah tahu siapa yang bertamu, Umi Salamah tetap menunnjukkan sikap baiknya.
" Masuk Nak Ali, silahkan" ucap Umi Salamah mempersilahkan tamunya masuk.
" Umi dia...
" Nggak sopan kamu, Umi nggak pernah ngajarin kamu seperti itu Ndah.. Tamu adalah rejeki buat kita... Ayuk nak Ali masuk." ucap Umi Salamah.
Ali pun akhirnya masuk kedalam rumah itu, dan duduk di bangku ruang tamu. Walaupun sebelumnya Ali akrab dengan Umi namun, setela kejadian dimana dia gagal menikah dengan Senja, suasan yang ada sekarang hanya menyisakan kecanggungan.
" Kamu.. ngapai...
" Yudi,duduk..!!" potong Umi Salamah menatap Yudi penuh isyarat.
" Nak Ali, ada keperluan apa kesini,kok nggak sama Viana, Sekali-kali bawa Viana kesini.." ucap Umi Salamah dengan wajah sudah terlihat lebih santai.
" Maafkan saya Umi,Indah dan kamu Yudi saya tidak bisa melakukan apa apa lagi, dan harus mengikuti kemauan Senja." ucap Ali.
" Harusnya memang begitu, Senja hanya mengarahkan yang harus kamu lakukan." ucap Umi Salamah.
" Apa Senja tidak pulang kesini Umi? "tanya Ali.
" Tidak, dia tinggal bersama Sita.. semalam mungkin seminggu dia akan tinggal disana,Umi sarankan lebih baik..kamu fokus dengan Viana, apalagi dia sedang mengandung anak kamu Li, jangan sampe kamu menyesal karena kamu menyia-nyiakan wanita baik seperti Viana, Senja tak sebaik dan sesempurna yang terlihat, wlaupun memang dia anak yang baik." ucap Umi Salamah.
" Umi saya kesini,mau menanyakan sesuatu pada kalian. Apa kalian kenal orang yang bernama Kala?" tanya Ali
Mendengar nama yang baru di sebut Ali membuat ketiganya saling pandang.
" Kamu tahu soal Kala dari mana? " tanya Umi Salamah yang penasaran karena memang dulu Senja melarang ada yang membahas Kala, bukan karena takut Ali salah paham namun, Senja tak ingin mengingat dan menyebut nama itu.
" Maksudnya Kalandra Satya Bahtiar.. sepupunya Sita?" tanya Indah.
" Iyaa.. mungkin, ini orangnya.. " Ali menyerahkan ponselnya terlihat gambar seorang laki-laki dengan wajah yang terlihat tampan dan penih kharisma.
" Masyaallah.. ini bener-benar Kala, bang boss Kala sudah kembali bang..!! " pekik Indah terlihat senang
" Maksudnya, kalian kenal dengan Kala,,lalu Senja juga mengenal nya? "pertanyaan yang dianggap bod*h oleh Indah dan Yudi.
" Hahh.. tentu kenal, Kala adalah senior Senja di SMA, dia suka kemari walaupun di jutekin Senja, walaupun dibilang musuh bebuyutan sejak dulu Kala selalu peduli sama kita-kita disini, sama Umi, anak-anak penampungan, anak-anak panti yang biasa di datangi Senja.Kalau aku pribadi kenal Kala saat dia bayarin hutang ku sama bang Yudi, dulu bang Yudi adalah preman pasar juga seorang remtenir, tapi.. sejak ketemu Kala bang Yudi berubah jadi baik, Anak SMA yang terlihat nakal tapi, dia selalu baik sama semua orang kecuali Senja, mereka selalu berantem, apalagi Kala yang suka usil pada Senja, tapi.. setelah dia lulus SMA dia tak pernah lagi kesini, dia tak pernah pulang, makanya kita dilarang keras untuk menyebut namanya, kalau sampai kami menyebutnya,Senja akan sedih dan menangis seharian dikamar. Kalau ditanya kenapa dia tak pernah mau jawab." terang Indah
Ali yang mendengar kebenaran akan sesuatu yang aneh pada Senja dan Kala musuh bebuyutan.
" Pernah Senja menagis di kamar mandi dia selalu bilang, dia benci Kala tapi, gak akan pernah bisa melupakan apa yang Kala lakukan padanya, kita tak tahu apa yang Kala lakukan pada Senja, saat kami tanya ke Sita..dia bilang Kala pernah janji untuk kembali dan bertanggung jawab untuk menikahinya. Saat itu Umi mengambil kesimpulan apa Senja dapet pele*ehan kata Sita tidak pernah, itu janji antara dua orang yang terkenal dengan Mr Pemaksa sama Ukhti" ucap Umi Salamah.
Ali sangat kaget dengan fakta yang selama ini dia tak tahu, Senja sangat menutupi segala yang tak sempurna dengan sifatnya yang baik. Mungkinkah, Senja tak pernah cinta pafa Ali, atau memang Senja sejak dulu mencintai Kala, namun tak menyadarinya??
Tak tau, hanya Senja yang bisa menjawab semua ini.
Bersambung